Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia.
Pendidikan diakui sebagai kekuatan yang dapat mendorong manusia mencapai
kemajuan peradaban. Selain itu pendidikan memberikan bekal kepada manusia
untuk menyongsong hari esok yang lebih cerah dan lebih manusiawi.
Persoalan pendidikan memang masalah yang sangat penting dan aktual
sepanjang masa, karena hanya dengan pendidikan manusia akan memperoleh
pengetahuan dan keterampilan dalam kapabilitas mengelola alam yang
dikaruniakan Allah kepada makhluk-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa
pendidikan sangat besar kontribusinya dalam pembinaan moral, kesejahteraan
dan kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, untuk mengukur kemajuan suatu
umat atau bangsa dapat dilihat seberapa jauh tingkat pendidikannya.
Islam diturunkan sebagai rahmatan lil ‘alamin. Untuk mengenalkan
Islam ini diutus Rasulullah. Tujuan utamanya adalah memperbaiki manusia
untuk kembali kepada Allah. Oleh karena itu selam kurang lebih 23 tahun
Rasulullah membina dan memperbaiki manusia melalui pendidikan.
Pendidikanlah yang mengantarkan manusia pada derajat yang tinggi, yaitu
orang-orang yang berilmu. Ilmu yang dipandu dengan keimanan inilah yang
mampu melanjutkan warisan berharga berupa ketaqwaan kepada Allah. 
Manusia mendapat kehormatan menjadi khalifah di muka bumi untuk
mengolah alam beserta isinya. Hanya dengan ilmu dan iman sajalah tugas
kekhalifahan dapat ditunaikan menjadi keberkahan dan manfaat bagi alam dan
seluruh makhluk-Nya. Tanpa iman akal akan berjalan sendirian sehingga akan
muncul kerusakan di muka bumi dan itu akan membahayakan manusia.
Demikian pula sebaliknya iman tanpa didasari dengan ilmu akan mudah
terpedaya dan tidak mengerti bagaimana mengolahnya menjadi keberkahan
dan manfaat bagi alam dan seisinya.1
Ilmu pendidikan adalah teori pendidikan, berupa pemikiran yang
bersifat kritis, metodis, sistematis, membicarakan tentang konsep, prinsip-

1 Beni Ahmad Saebani, Hendra Akhdiyat, Ilmu Pendidikan Islam 1, (Bandung: CV


Pustaka Setia, 2009) hal. 47

1
prinsip, strategi, metode dan semua hal yang berkaitan tentang pendidikan
yang akan diaplikasikan dalam pelaksanaan pendidikan.
Jika dikaitkan dengan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu
pendidikan Islam adalah sebuah teori pendidikan yang berdasakan ajaran
Islam untuk diamalkan dalam praktek pendidikan, dimana Al-Qur’an dan Al-
Hadist sebagai kajian utama.
Dalam pendidikan Islam terdapat komponen-komponen yang
mendukung supaya ilmu pendidikan Islam bisa disampaikan dengan tepat,
untuk itu perlu diketahaui bahwa sebuah pendidikan Islam terdapat pendidik,
peserta didik, materi pendidikan Islam, tujuan pendidikan Islam, media
pendidikan, metode pendidikan Islam, evaluasi pendidikan Islam dan
lingkungan pendidikan. Tanpa komponen-komponen tersebut pendidikan
Islam tidak akan berjalan lancar, dan ilmu pendidikan Islam pun tidak bisa
diajarkan dengan tepat.2
Pada era globalisasi ini ilmu pendidikan Islam sangatlah penting bagi
seseorang yang ingin mengetahui apa itu pendidikan Islam. Terutama bagi
seorang mahasiswa fakultas tarbiyah, karena mereka akan jadi calon pendidik.
Maka dari itu ilmu pendidikan Islam perlu dipelajari sehingga ketika mereka
menjadi seorang pendidik, mereka harus mengajarkan atau memberi
bimbingan kepeda peserta didik mengenai ilmu-ilmu tentang pendidikan yang
berdasarkan ajaran Islam.
Menilik penjelasan diatas, maka kami merasa perlu adanya
pembahasan yang lebih mendalam mengenai pengertian, ruang lingkup, objek
dan urgensi serta fungsi pendidikan islam, maka kami memutuskan untuk
menyusun makalah ini guna memperdalam dan menambah wawasan
pengetahuan kami.

B. Rumusan Masalah

2 Ibid, hal.58

2
Ada beberapa permasalahan yang muncul yang dirasa perlu untuk
dipaparakan dalam makalah ini:
1. Bagaimana Objek Pendidikan Islam?
2. Bagaimana Urgensi Pendidikan Islam?
3. Bagaimana Fungsi Pendidikan Islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana Objek Pendidikan Islam?
2. Untuk mengetahui bagaimana bagaimana Urgensi Pendidikan Islam?
3. Untuk mengetahui bagaimana bagaimana Fungsi Pendidikan Islam?

BAB II

3
PEMBAHASAN
Kata “Pendidikan” yang umum kita gunakan sekarang , dalam bahasa
arabnya adalah “Tarbiyah”, dengan kata kerja “Rabba”.  Kata
“Pengajaran”dalam bahasa arabnya adalah “ta’lim” dengan kata kerjanya
adalah “Allama”. Pendidikan dan pengajaran dalam bahasa arabnya “Tarbiyah
wa ta’lim”. Sedangkan pendidikan islam dalam bahasa arabnya adalah 
”Tarbiyah Islamiyah”3
Pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi
manusia, baik aspek kerohanian dan jasmani yang berlangsung secara bertahap.
Oleh karena itu, suatu kematangan yang bertitik akhir pada optimalisasi
perkembangan atau pertumbuhan, baru dapat tercapai apabila pendidikan
berlangsung melalui proses demi proses kearah tujuan perkembangan atau
pertumbuhan.4
Ajaran islam tidak memisahkan antara iman dan amal saleh. Oleh
karena itu, pendidikan islam adalah sekaligus pendidikan iman dan pendidikan
amal. Karena ajaran islam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah laku pribadi
masyarakat.
Ciri dari pendidikan islam adalah peubahan sikap dan tingkah laku
sesuai dengan petunjuk ajaran islam. Untuk itu perlu adanya usaha, kegiatan,
cara, alat dan lingkungan hidup yang menunjang keberhasilan. Dengan
demikian, secara umum Pendidikan Islam itu adalah pembentuk kepribadian.
Ada beberapa pendapat mengenai definisi pendidikan agama islam.
Prof. Dr. Omar Mohammad At-Toumy Asy-Syaibani mendefinisikan
pendidikan islam adalah proses mengubah tingkah laku individu pada
kehidupan pribadi, masyarakat dan alam sekitarnya, dengan cara pengajaran
sebagai suatu aktifitas asasi dan sebagai profesi di antara profesi-profesi asasi
dalam masyarakat.5
Suatu proses yang diinginkan dalam usaha kependidikan adalah proses
yang terarah dan bertujuan, yaitu mengarahkan anak didik kepada titik optimal
3 Zakiah Daradzat, Ilmu Pendidikan islam, Edisi. I, Cet. VII, (Jakarta : Bumi Aksara,
2008), hal.25
4 Muzayyin Arifin, Filsafat Pensisikan Islam, Cet. I, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2003),
hal 12
5 Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. I, ( Jakarta : Sinar Grafika Offset, 2010),
hal. 26

4
kemampuannya. Sedangkan tujuan yang hendak dicapai adalah terbentuknya
kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan sosial serta
sebagai hamba Tuhan yang mengabdikan diri kepada-Nya.
Dr. Muhammad SA Ibrahim dari Bangladesh, beliau mengemukakan
bahwa pendidikan islam adalah Islamic education in true sense of the term, is a
system of education which enables a man to lead his life according to the
Islamic ideology, so that he may easily mould his life in accordance with
tenetn of Islam.6
Pendidikan Islam dalam pandangan yang sebenarnya adalah suatu
system pendidikan yang memungkinkan seseorang dapat mengarahkan
kehidupannya sesuai dengan cita-cita islam, sehingga dengan mudah ia dapat
membentuk hidupnya sesuai dengan ajaran islam.
Namun dapat dipahami bahwa pendidikan Islam merupakan suatu
upaya yang dilakukan oleh seorang pendidik terhadap anak didiknya dengan
tujuan membimbing ke arah yang lebih sempurna yakni dengan menggunakan
alat belajar dan berlangsung pada tempat tertentu sesuai dengan ajaran Islam.
A. Objek Pendidikan Islam
Pendidikan Islam Mengidentifikasi sasaran pada tiga pengembangan
fungsi manusia yang mana hal itu sejalan dengan misi agama Islam yang
bertujuan memberikan rahmat bagi sekalian makhluk di alam ini :7
1. Menyadarkan manusia sebagai makhluk individu, yaitu makhluk yang
hidup ditengah-tengah makhluk lain, manusia harus bisa memerankan
fungsi dan tanggung jawabnya, manusia akan mampu berperan sebagai
makhluk Allah yang paling utama diantara makhluk lainnya dan
memfungsikan sbegai khalifah dimuka bumi ini.
2. Menyadarkan manusia sebagai makhluk sosial.  Sebagi makhluk sosial
manusia harus mengadakan interaksi dengan sesamanya dalam kehidupan
bermasyarakat. Itulah sebabnya Islam mengajarkan tentang persamaan,
persaudaraan, gotong royong dan bermusyawarahsebagai upaya
membentuk masyarakat menjadi persekutuan hidup yang utuh.

6 Ibid, Bukhari… , hal. 27


7 H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam tinjauan Teoritis dan Praktis berdasarkan
pendekatan indisipliner, (jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008) hal.23-25

5
3. Menyadarkan manusia sbegai hamba Allah Manusia sebagai makhluk
berketuhanan,  sikap dan watak religiusitasnya perlu dikembangkan
sedemikian rupa sehingga mampu menjiwai  dan mewarnai kehidupannya.
Dalam fitrah manusia telah diberi  kememampuan beragama.
Dengan kesadaran demikian, manusia sebagai khalifah di muka bumi
dan yang terbaik di antara makhluk lainnya  akan mendorong untuk
melakukan pengelolaan serta mendayagunakan ciptaan Allah untuk
kesejahteraan hidup bersama dengan yang lainnya.
B. Urgensi Pendidikan Islam
Dalam proses untuk mencapai dan meningkatkan kesejahteraan hidup,
maka setiap orang/individu diperintahkan untuk belajar secara terus menerus
sepanjang hidupnya, dan hal itu merupakan konsekuensi logis ditetapkannya
manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini.
Pendidikan merupakan bagian dari tugas kekhalifaan manusia. Oleh
karena itu, kegiatan pendidikan harus dilaksanakan secara konsisten dan
penuh tanggung jawab. Dalam hal ini Islam memberikan pandangan bahwa
konsep-konsep yang mendasar tentang pendidikan dan tanggung jawab umat
muslim untuk menjabarkan dan mengaplikasikannya ke dalam praktek
pendidikan.
Pendidikan Islam merupakan keharusan mutlak untuk dilaksanakan
secara konsisten dengan penuh rasa tanggung jawab, guna mencapai
kesejahteraan hidup sebagai wujud peribadatan dan ketaqwaan kepada. ayat
yang pertama kali diturunkan oleh Allah adalah berkaitan tentang urgensi
pendidikan, yakni iqra’, perintah membaca.Hasil usaha belajar membaca ayat-
ayat qur’aniyah, dapat menghasilkan ilmu agama seperti fikih, tauhid, akhlak
dsb. Sedangkan hasil dengan usaha membaca ayat-ayat kawniyah, dapat
menghasilkan sains seperti fisika, biologi, kimia, astronomi dan semacamnya.
Intinya ilmu yang bersumber dari ayat-ayat qur’aniyah dan kawniyah, harus
diperoleh melalui proses belajar membaca.

Allah memberi pendengaran, penglihatan dan hati kepada manusia,


agar dipergunakan untuk merenung, memikirkan, dan memperhatikan apa-apa

6
yang ada disekitarnya. Kesemuanya ini, merupakan motivasi bagi segenap
umat manusia untuk mencari ilmu pengetahuan melalui jalur pendidikan, dan
sekaligus merupakan kewajiban bagi setiap muslim, sejak kecilnya sampai
berusia lanjut.
Pendidikan islam di samping sebagai kewajiban, mutlak dibutuhkan
oleh setiap anak muslim untuk kepentingan eksistensinya. Terutama di saat
memasuki era globalisasi yang penuh tantangan. pendidikan Islam yang
menekankan aspek kecerdasan spiritual memiliki format pemeliharaan,
pemanfaatan, dan pengembangan fitrah kemanusian dalam mengantisipasi
krisis spiritual di era globalisasi.8
Bicara tentang pendidik , Setiap calon pendidik termasuk guru agama,
perlu dipersiapkan dengan berbagai kemampuan tersebut di LPTK, dan untuk
calon guru agama disiapkan di Fakultas/ jurusan Tarbiyah, sebagaimana
tertuang dalam PP No.38 tahun 1992 bahwa calon tenaga pendidikan agama
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dididik sebagai calon pendidik
mata pelajaran di lembaga pendidikan tenaga keguruan ( pasal 14 ayat 1).
Sedangkan yang dimaksud dengan lembaga pendidikan tenaga keguruan
dalam ayat tersebut adalah Fakultas Tarbiyah.
Sebagaimana diketahui bahwa dalam Undang-Undang Nomor 2/ 1989
Tentang Sistem Pendidikan nasional, pasal 39 ayat (2) dinyatakan bahwa isi
kurikulum setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan antara lain wajib memuat
pendidikan agama. Dan tenaga pengajar pendidikan agama harus beragama
sesuai dengan agama yang diajarkan dan agama peserta didik yang
bersangkutan (baca UUSPN No. 2/1989 pasal 28 ayat 2). Bahkan didalam Tap
MPR Nomor II/MPR?1993 tentang GBHN ditegaskan bahwa agama
dijadikan penuntun dan pedoman bagi pengembangan dan penerapan IPTEK.
Mengapa demikian ? karena kemajuan IPTEK akan menjadi boomerang bagi
umat manusia tanpa diimbangi dengan nilai- nilai etik dan moral keagamaan.
Dari penjelasan tersebut menunjukkan bahwa pendidikan Islam
mempunyai kedudukan penting dan strategis dalam pembangunan negara dan
masyarakat Indonesia. Demikian strategisnya posisi pendidikan Islam

8 Beni Ahmad Saebani, Hendra Akhdiyat, Ilmu Pendidikan Islam 1, (Bandung: CV


Pustaka Setia, 2009) hal. 40

7
tersebut, sehingga Fakultas Tarbiyah masih sangat diperlukan eksistensinya
untuk menyiapkan calon pendidikan yang professional. Hanya saja masalah
menantang kita adalah mampukah Fakultas/Jurusan Tarbiyah menyiapkan
lulusan yang siap pakai atau yang mampu menjalankan tugas-tugas
kependidikan dengan baik dan optimal.
C. Fungsi Pendidikan Islam
Fungsi pendidikan islam merupakan realisasi dari pengertian tarbiyah
al-insya yang artinya menumbuhkan atau mengaktualisasikan potensi.
Pendidikan berusaha untuk menampakkan atau mengaktualisasikan potensi-
potensi laten yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Adapun fungsi dari
pendidikan islam adalah:9
1. Pendidikan sebagai Pengembangan Potensi
Potensi laten yang dimiliki manusia banyak ragamnya. Abdul
Mujib menyebutkan tujuh macam potensi bawaan manusia yaitu :
a. Al- Fitrah (Citra Asli)
Fitrah berarti perasaan yang tulus (al-ikhlas). Manusia lahir
dengan membawa sifat baik. Di antara sifat itu adalah ketulusan dan
kemurnian dalam melakukan aktifitas.
b. Struktur manusia
Struktur manusia terdiri atas jasmani, ruhani dan nafsani. Yang
mana struktur nafsani yaitu kalbu, akal dan hawa nafsu.
c. Al-Hayah (Vitality)
Hayah adalah daya, tenaga, energy hidup manusia yang
karenanya manusia dapat bertahan hidup. Al-Hayah terbagi menjadi
dua, jasmani yang intinya berupa nyawa dan rohani yang intinya
berupa amanat dari Tuhan.

d. Al-Khuluq (karakter)
Khuluq bisa disamakan dengan karakter yang masing-masing
individu memiliki keunikan sendiri. Khuluq bisa dijadikan ciri untuk
mengidentifikasi seseorang.

9 H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam tinjauan Teoritis dan Praktis berdasarkan
pendekatan indisipliner, (jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008) hal. 162

8
e. Ath-Thab’u (Tabiat).
Merupakan citra batin yang menetap dan diciptakan oleh Allah
subhanahu wata’ala.
f. As-Sajiyah (Bakat)
g. As-Sifat (Sifat-sifat)
2. Pendidikan sebagai Pewaris Budaya
Dalam pendidikan islam, sumber nilai budaya dapat dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu :
a. Nilai Ilahiyyah, nilai yang dititihkan Allah melalui para Rasul-Nya
yang diabadikan pada wahyu. Inti  nilai ini adalah iman dan takwa.
b. Nilai Insaniyyah, nilai yang tumbuh atas kesepakatan manusia serta
hidup dan berkembang dari peradaban manusia. Nilai ini bersifat
dinamis, yang berkelakuan relative dan dibatasi oleh ruang dan waktu.
3. Interaksi antara Potensi dan Budaya
Interaksi antara potensi dan budaya harus mendapatkan tempat
dalam proses pendidikan, dan jangan sampai salah satunya ada yang
diabaikan. Tanpa interaksi tersebut, harmonisasi kehidupan akan
terhambat.
Pendidikan agama Islam mempunyai fungsi yang sangat penting untuk
pembinaan dan penyempurnaan kepribadian dan mental anak, karena
pendidikan agama Islam mempunyai dua aspek terpenting, yaitu aspek pertama
yang ditujukan kepada jiwa atau pembentukan kepribadian anak, dan kedua,
yang ditujukan kepada pikiran yakni pengajaran agama Islam itu sendiri.
Aspek pertama dari pendidikan Islam adalah yang ditujukan pada jiwa
atau pembentukan kepribadian. Artinya bahwa melalui pendidikan agama
Islam ini anak didik diberikan keyakinan tentang adanya Allah. Aspek kedua
dari pendidikan Agama Islam adalah yang ditujukan kepada aspek pikiran
(intelektualitas), yaitu pengajaran Agama Islam itu sendiri. Artinya, bahwa
kepercayaan kepada Allah, beserta seluruh ciptaan-Nya tidak akan sempurna
manakala isi, makna yang dikandung oleh setiap firman-Nya (ajaran-ajaran-
Nya) tidak dimengerti dan dipahami secara benar. Di sini anak didik tidak
hanya sekedar diinformasikan tentang perintah dan larangan, akan tetapi justru

9
pada pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana beserta argumentasinya yang
dapat diyakini dan diterima oleh akal.
Jika diaplikasikan dalam kurikulum pendidikan islam, maka kurikulum
berfungsi sebagai pedoman yang digunakan oleh pendidik untuk membimbing
peserta didiknya kearah tujuan tertinggi pendidikan islam, melalui akumulasi
sejumlah pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam hal ini proses
pendidikan islam bukanlah suatu proses yang dapat dilakukan secara
serampangan tetapi hendaklah mengacu kepada konseptualisasi manusia
paripuma (insan kamil ) yang strateginya telah tersusun secara sistematis dalam
kurikulum pendidikan islam. Fungsi pendidikan Agama Islam di sini dapat
menjadi inspirasi dan pemberi kekuatan mental yang akan menjadi bentuk
moral yang mengawasi segala tingkah laku dan petunjuk jalan hidupnya serta
menjadi obat anti penyakit gangguan jiwa. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa fungsi pendidikan Agama Islam adalah:10
1. Memperkenalkan dan mendidik anak didik agar meyakini ke-Esaan Allah,
pencipta semesta alam beserta seluruh isinya; biasanya dimulai dengan
menuntunnya mengucapkan la ilaha illallah.
2. Memperkenalkan kepada anak didik apa dan mana yang diperintahkan dan
mana yang dilarang (hukum halal dan haram).
3. Menyuruh anak agar sejak dini dapat melaksanakan ibadah, baik ibadah
yang menyangkut hablumminallah maupun ibadah yang menyangkut
hablumminannas.
4. Mendidik anak didik agar mencintai Rasulullah saw, mencintai ahlu
baitnya dan cinta membaca al-Qur’an.
5. Mendidik anak didik agar taat dan hormat kepada orang tua dan serta tidak
merusak lingkungannya.
Bila dilihat secara operasional, fungsi pendidikan dapat dilihat dari dua
bentuk: Pertama, Alat untuk memperluas, memelihara, dan menghubungkan
tingkat-tingkat kebudayaan, nilai-nilai tradisi dan sosial serta ide-ide
masyarakat dan nasional; Kedua, Alat untuk mengadakan perubahan inovasi
dan perkembangan.

10 Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Pustaka Pelajar, Yogyakarta: 1996),
hal.63

10
Maka dapat disimpulkan bahwa fungsi pendidikan Islam secara mikro
adalah proses penanaman nilai-nilai ilahiah pada diri anak didik, sehingga
mereka mampu mengaktualisasikan dirinya semaksimal mungkin sesuai
dengan prinsip-prinsip religius. Secara makro pendidikan Islam berfungsi
sebagai sarana pewarisan budaya danidentitas suatu komunitas yang
didalamnya manusia melakukan interaksi dansaling mempengaruhi antara satu
dengan yang lain.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

11
Pendidikan Islam merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh seorang
pendidik terhadap anak didiknya dengan tujuan membimbing ke arah yang
lebih sempurna yakni dengan menggunakan alat belajar dan berlangsung pada
tempat tertentu sesuai dengan ajaran Islam.
Adapun sasaran dari Pendidikan Agama Islam:
1. Menyadarkan manusia sebagai makhluk individu
2. Menyadarkan manusia sebagai makhluk sosial.
3. Menyadarkan manusia sbegai hamba Allah.
Yang menjadi ruang lingkup Pendidikan Islam meliputi: Para
pendidik, Para murid atau peserta didik, Materi pendidikan, Perbuatan
mendidik, Metode pendidikan Evaluasi pendidikan, Tujuan pendidikan, Alat-
alat pendidikan dan Lingkungan Pendidikan.
Pendidikan islam di samping sebagai kewajiban, mutlak dibutuhkan
oleh setiap anak muslim untuk kepentingan eksistensinya. Terutama di saat
memasuki era globalisasi yang penuh tantangan. pendidikan Islam yang
menekankan aspek kecerdasan spiritual memiliki format pemeliharaan,
pemanfaatan, dan pengembangan fitrah kemanusian dalam mengantisipasi
krisis spiritual di era globalisasi.
Fungsi Pendidikan Islam yaitu:
1. Pendidikan sebagai Pengembangan Potensi
2. Pendidikan sebagai Pewaris Budaya
3. Interaksi antara Potensi dan Budaya
4. Memperkenalkan dan mendidik anak didik agar meyakini ke-Esaan Allah,
pencipta semesta alam beserta seluruh isinya.
5. Memperkenalkan kepada anak didik apa dan mana yang diperintahkan dan
mana yang dilarang (hukum halal dan haram).
6. Menyuruh anak agar sejak dini dapat melaksanakan ibadah, baik ibadah
yang menyangkut hablumminallah maupun ibadah yang menyangkut
hablumminannas.
7. Mendidik anak didik agar mencintai Rasulullah, mencintai ahlu baitnya
dan cinta membaca al-Qur’an.

12
8. Mendidik anak didik agar taat dan hormat kepada orang tua dan serta tidak
merusak lingkungannya.
B. Saran
Kami berharap dengan membaca makalah inis seseorang dapat
mengetahui apa itu ilmu pendidikan Islam dan apa saja yang terdapat pada
pendidikan Islam. Mungkin makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kami mohon saran dari dosen pembimbing dan teman-teman, supaya
kedepannya kami bisa lebih baik lagi dari sebelumnya.

13

Anda mungkin juga menyukai