Konsep pendidikan islam terdiri dari beberapa komponen yaitu pengertian, prinsip dasar, tujuan, ruang lingkup, dan implementasi daripada pendidikan islam itu sendiri.
1. Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan merupakan sarana kehidupan terutama untuk menghadapi permasalahan- permasalahan di dalam kehidupan itu sendiri. Oleh karenanya, diperlukan teladan yang mampu menjadi panutan dalam segala aspek kehidupan. Rosululloh Saw adalah pendidik pertama dan terutama dalam dunia pendidikan islam. Menurut M.Yusuf Al-Qardhani, Pendidikan islam adalah “Pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya. Dengan demikian pendidikan merupakan suatu proses dan system yang bermuara dan berujung pada pencapaian kualitas tertentu yang dianggap dan yang diyakini paling ideal, dengan tujuan tidaklah sekedar proses alih budaya atau ilmu pengetahuan tetapi juga proses alih nilai-nilai ajaran islam. Dari segi bahasa pendidikan islam menurut Muhaimin dalam bukunya “Rekontruksi pendidikan islam memiliki berbagai macam pengertian diantaranya. Tarbiyah, Ta’lim, dan Tazkiyyah. a. Tarbiyah Kata Tarbiyah bentuk dari kata robba-yarobbu-tarbuyakan, yang berarti usaha, memelihara, mengasuh, merawat, mengatur kehidupan peserta didik agar dapat lebih baik dalam kehidupan. b. Ta’lim Kata Ta’lim berasal dari kata allama-ya’lamu-Ta’liman. Yang berarti mengajarkan sesuatu yang belum diketahui dan dipahami c. Tazkiyyah Tazkiyyah berarti mensucikan dari keburukan dan menggantinya dengan kebaikan.
2. Prinsip dan dasar pendidikan islam
Pendidikan islam terpusatnya kepada Al-Qur’an sebagai sumber ajaran. Ditunjang Al-Hadist dan Ijtihad. Al-ur’an dan Hadist sebagai dasar fundamental pendidikan Islam, Kemudian ijtihad yang menurut fikih adalah usaha sungguh-sungguh pemikiran manusia untuk mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan akal mengenai hokum sesuatu masalah. 3. Tujuan pendidikan islam Pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi muslim saeutuhnya, menginfaskan seluruh potensi manusia baik jasmani maupun rohani, serta menjadikan manusia sebagai hamba Allah yang bertakwa juga sebagai khalifah di muka bumi.
4. Ruang lingkup pendidikan islam
Secara umum pendidik adalah orang yang mempunyai tanggung jawab untuk mendidik. Secara khusus adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perlengkapan peserta didik dengan mengupayakan potensi afektif, kognitif, dan psikomotorik sesuai dengan nilai-nilai islam.
5. Interaksi sosial dalam pendidikan islam
Allah berfirman dalam Q.S Al-An’am (6) : 162
)261( َاي َو َم َما تِ ْي ِ َّّلِلِ َربّ ِ ْالعَلَ ِميْه َ قُ ْل ا َِّن ُ ُصالَتِ ْي َوو َ َس ِك ْي َو َمحْ ي “ Katakanlah : sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan seluruh Alam. (Q.S Al-An’am :162). Hakikat diciptakannya manusia di muka bumi adalah sebagai hamba Allah yang mengabdi kepda-Nya, ada dua pokok yang ingin dicapai oleh pendidikan islam yaitu pembentukan insan yang soleh dan pembentukan masyarakat yang soleh dengan mentaati petunjuk ajaran dalam segala urusannya. Hasan Langgulung berpendapat pendidikan islam merupakan suatu proses persiapan generasi muda untuk mengisi peranan memindahkan pengetahuan dan nila- nilai islam yang sekarang dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik buahnya di akhirat. Tujuan akhir pendidiakan dalam islam adalah pembentukan pribadi khalifah bagi anak didik yang meiliki fitrah, roh, kemauan yang bebas dan akal. Dengan kata lain, pendidikan islam tidak hanya menanamkan, mengajarkan dan membahas hubungan manusia dengan Allah tetapi mengenai interaksi sosial antara sesama manusia.