1. Ahmad D Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Al-Ma'arif, 1974), 12.
2 Nasir Budiman, Pendidikan dalam perspektif islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), 11.
Konsepsi pendidikan model Islam, tidak hanya melihat pendidikan itu sebagai
upaya “mencerdaskan” semata (pendidikan intelek, kecerdasan), melainkan sejalan
dengan konsep Islam tentang manusia dan hakekat eksistensinya. Maka, pendidikan
Islam sebagai suatu pranata sosial, juga sangat terkait dengan pandangan Islam
tentang hakekat keberadaan (eksistensi) manusia. Oleh karena itu, pendidikan Islam
juga berupaya untuk menumbuhkan pemahaman dan kesadaran bahwa manusia itu
sama di depan Allah dan perbedaanya adalah terletak pada kadar ketaqwaan masing-
masing manusia.3
1) Memelihara dan mejaga fitrah anak didik menjelang dewasa (balgh).
2) Mengembangkan seluruh potensi menuju kesempurnaan
3) Mengarahkan seluruh fitrah menuju kesempurnaan.
4) Melaksanakan pendidikan secara bertahap.5
2. Istilah al-Ta’lim, Istilah al-Ta’lim telah digunakan sejak periode awal
pelaksanaan pendidikan Islam. Menurut para ahli, kata ini lebih bersifat universal
dibanding dengan al-Tarbiyah maupun al-Ta’dib, seperti yang dikemukakan oleh
6 Arifudin, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), 31-32.
7 Al-Attas, Muhammad Naquib, Konsep Pendidikan dalam Islam, (Bandung: Mizan, 1994), 30.
sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam. Dalam Al-Qur’an ada empat yang dapat
menjadi pendidik, a) Allah SWT, b) Para Nabi c), Kedua orang tua, d)orang lain.8
1. Tugas pendidik menurut filsafat pendidikan Islam
Dalam operasionalisasinya, mendidik merupakan rangkaian proses mengajar,
memberikan dorongan, memuji, menghukum, memberi contoh, dorongan,
membiasakan, dan lain sebagainya. Imam Al-Ghazali mengemukakan bahwa
tugas pendidik yang utama adalah menyempurnakan, membersihkan, mensucikan,
serta membawa hati manusia untuk taqarrub ila Alah
Ah.Soejono (1982:62) merinci tugas pendidik (termasuk guru) adalah
sebagai berikut:
b. Berusaha menolong anak didik mengembangkan pembawaan yang baik dan
menekan perkembangan pembawaan yang buruk agar tidak berkembang.
b. Seorang pendidik hendaknya bersih fisiknya dari segala macam kotoran dan
bersih jiwanya dari segala macam sifat tercela.
c. Seorang pendidik hendaknya ikhlas dan tidak ria dalam melaksanakan
tugasnya.
8 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,2007),53.
f. Seorang pendidik hendaknya mengetahui karakter peserta didiknya, seperti;
pembawaan, kebiasaan, perasaan dan berbagai potensi yang dimilikinya.
a. Tenang
c. Keahlian, harus menguasai bidang yang diajarkannya dan menguasai ilmu
mendidik (termasuk ilmu mengajar)9[9]
9
fungsional kata pendidik dapat di artikan sebagai pemberi atau penyalur
pengetahuan, keterampilan.
1. Murabbi adalah: orang yang mendidik dan menyiapkan peserta didik agar
mampu berkreasi serta mampu mengatur dan memelihara hasil kreasinya untuk
tidak menimbulkan malapetaka bagi dirinya, masyarakat dan alam sekitarnya.