1 (Januari-Juni 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X
Ratri Rahayu
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Muria Kudus
e-mail: ratri.rahayu@umk.ac.id
Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria 1
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 1 (Januari-Juni 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X
tanggung jawab adalah sikap dan perilaku lebih baik dalam mengingat, (2) meningkatkan
seseorang untuk melaksanakan tugas dan kecerdasan visual dan keterampilan observasi, (3)
kewajibannya, yang seharusnya dilakukan, melatih kemampuan berpikir kritis dan
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan komunikasi, (4) meningkatkan kreativitas dan
(alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan daya cipta, (5) melatih inisiatif dan rasa ingin
Yang Maha Esa. Dalam pelajaran matematika tahu, (6) meningkatkan kecepatan berpikir dan
tanggung jawab dapat diterapkan melalui mandiri, (7) membantu pengungkapan diri serta
pemberian tugas oleh guru sehingga siswa dapat merangsang pengungkapan pikiran, dan (8)
bertanggung jawab menyelesaikan tugas dengan menghemat waktu sebaik mungkin.
teliti dan tepat waktu. Berdasarkan hasil penelitian Ulya,
Hasil observasi dan wawancara yang Masrukan, dan Kartono (2012) disimpulkan
dilakukan dengan guru kelas III SD 1 Peganjaran bahwa rata-rata hasil belajar siswa dengan
Kudus yaitu: (1) siswa kurang tertarik dalam pembelajaran kooperatif tipe probing-prompting
mengikuti pelajaran pembelajaran matematika yang disertai dengan penilaian produk dapat
karena guru belum menggunakan pendekatan dan mencapai ketuntasan belajar. Guru matematika
metode pembelajaran yang bervariasi, (2) dapat menerapkan pembelajaran kooperatif tipe
beberapa siswa masih belum mempunyai probing-prompting dan penilaian produk
kesadaran dan tanggung jawab untuk belajar, (3) khususnya pada materi geometri. Siswa diarahkan
siswa sering tidak mengerjakan pekerjaan rumah untuk membuat alat peraga melalui penilaian
sendiri melainkan dibantu oleh orang tua atau produk atau jenis penilaian lain sebagai asesmen
guru les. Berdasarkan fakta tersebut, menurut di dalam pembelajaran matematika.
guru karakter yang paling perlu dibentuk pada Langkah mind mapping dimulai
siswa kelas III SD 1 Peganjaran Kudus adalah dengan siswa mengerjakan soal secara diskusi
karakter tanggung jawab. dalam kelompok lalu merepresentasikan hasil
Permasalahan di atas dapat diatasi pemikiran ke dalam suatu peta konsep yang
dengan cara mengarahkan pembelajaran nantinya secara serentak siswa memaparkan hasil
matematika materi bangun datar persegi dan kerja kelompok di depan kelas dan dinilai oleh
persegi panjang dengan suatu model pembelajaran guru. Pemberian tugas pembuatan produk dapat
inovatif dengan pemberian tugas sehingga dapat meningkatkan karakter tanggung jawab siswa
meningkatkan aspek afektif berupa karakter bekerja di dalam kelompok. Penilaian produk
tanggung jawab siswa. Salah satu model dalam penelitian ini akan menghasilkan alat
pembelajaran yang diharapkan dapat membentuk peraga yang dapat membantu siswa
karakter tanggung jawab siswa adalah model memvisualisasikan benda-benda abstrak dalam
pembelajaran mind mapping dengan penilaian materi geometri yang selama ini dianggap sulit
produk. oleh siswa. Penilaian produk merupakan penilaian
Pembelajaran mind mapping memiliki berbasis kelas terhadap penguasaan keterampilan
banyak kelebihan. Evreklia, Balim, dan Inela siswa dalam membuat suatu produk (proses) dan
(2009) menyatakan bahwa melalui pembelajaran penilaian kualitas hasil kerja siswa (produk)
mind mapping ingatan informasi faktual dapat tertentu. Produk yang akan dihasilkan siswa
ditingkatkan sebesar 10% karena siswa adalah model persegi dan persegi panjang lengkap
menemukan pengetahuannya sendiri. Hal ini dengan peta konsepnya.
dikuatkan oleh hasil penelitian Rahayu, Suyitno, Berdasarkan penelitian yang telah
dan Sugiharti (2012) yang menyimpulkan bahwa dilakukan sebelumnya, maka perlu dilakukan
pembelajaran mind mapping berbantuan CD penelitian untuk meningkatkan karakter tanggung
pembelajaran lebih efektif dalam meningkatkan jawab siswa kelas III semester 2 SD 1
hasil belajar daripada pembelajaran matematika Peganjaran Kudus tahun pelajaran 2015/2016
dengan direct instruction. melalui penerapan model mind mapping dengan
Kelebihan model mind mapping penilaian produk dalam pembelajaran matematika
(Olivia, 2009) antara lain: (1) membantu siswa materi persegi dan persegi panjang.
untuk berkonsentrasi (memusatkan perhatian) dan
Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria 2
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 1 (Januari-Juni 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X
Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria 3
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 1 (Januari-Juni 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X
4. Siswa berdiskusi dan menjawab pertanyaan yang sedang presentasi. Guru menanggapi dan
yang terdapat di LKS membahas secara umum presentasi dan hasil
Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk diskusi kelompok presenter.
menemukan rumus keliling persegi dan 6. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan
persegi panjang oleh siswa. Siswa menjawab rumus keliling persegi dan persegi panjang
pertanyaan kontruktivis yang ada pada LKS 7. Siswa mengerjakan kuis individu
dibantu dengan pengamatan produk yang telah Pada kegiatan kuis individu, ada siswa yang
dibuat. belum memahami materi keliling persegi dan
5. Presentasi produk dan hasil diskusi persegi panjang sehingga dia berjalan menuju
Semua kelompok menempelkan hasil diskusi ke meja temannya untuk melihat jawaban. Hal
di papan tulis, kemudian salah satu kelompok ini menunjukkan rendahnya tanggung jawab
mempresentasikan hasil kerja kelompok yang siswa tersebut dalam mengerjakan kuis yang
berupa produk dan penemuan rumus keliling diberikan oleh guru. Upaya yang dilakukan
persegi dan persegi panjang sedangkan guru adalah mengingatkan jika kuis bersifat
kelompok yang lain memperhatikan kelompok mandiri sehingga harus dikerjakan sendiri.
Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria 4
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 1 (Januari-Juni 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X
Tahap akhir yang dilakukan adalah pembentukan ulang kelompok siswa sehingga
refleksi. Berdasar refleksi pada siklus I, diketahui lenih heterogen, memperpanjang waktu
bahwa terdapat 5 siswa yang karakter tanggung pembuatan produk, kegiatan pembuatan produk
jawabnya masih berada pada kategori cukup. dilakukan secara terbimbing.
Selain itu, hasil penilaian produk keliling persegi Analisis dan refleksi hasil siklus II
dan persegi panjang masih belum maksimal dilakukan setelah langkah tindakan dan
dengan skor rata-rata 72 berada pada kategori pengamatan. Berdasar analisis diperoleh hasil
cukup baik. Oleh karena itu, masih dibutuhkan nilai produk luas persegi dan persegi panjang
siklus II untuk memperbaiki hasil dari siklus I. siswa meningkat menjadi 81,75 dengan kategori
Perbaikan yang dilakukan pada siklus II yaitu baik. Selengkapnya terdapat pada tabel 2.
Tabel 2 Hasil Penilaian Produk Siklus II
No. Nama Kelompok Nilai Nilai
Pertemuan 3 Pertemuan 4
1 Gajah 83 83
2 Jerapah 92 100
3 Singa 75 83
4 Badak 67 71
Nilai terendah 67 71
Nilai tertinggi 92 83
Rata-rata 79,25 84,25
Karakter tanggung tanggung jawab karakter tanggung jawab berada pada kategori
siswa diamati selama pembelajaran mind mapping cukup, 7 siswa berada pada kategori baik, dan 8
dengan penilaian produk pada siklus II. Hasil siswa memiliki tanggung jawab sangat baik.
pengamatan menunjukkan sebanyak 1 siswa nilai Selengkapnya dapat dilihat pada gambar 2
.
Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria 5
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 1 (Januari-Juni 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X
Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria 6
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 1 (Januari-Juni 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X
Rahayu, R., Suyitno, A., dan Sugiharti, E. 2012. JICA-IMSTEP Universitas Pendidikan
“Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Indonesia.
Model Mind Mapping Berbantuan CD
Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar”. Ulya, H., Masrukan, dan Kartono. 2012.
Unnes Journal of Mathematics “Keefektifan Penerapan Model
Education, Volume 1 No. 1. Hal 45-51. Pembelajaran Kooperatif Tipe Probing-
Prompting dengan Penilaian
Suherman, E. 2003. Strategi Pembelajaran Produk”.Unnes Journal of
Matematika Kontemporer. Bandung: Mathematics Education, Volume 1 No.
1. Hal 26-31.
Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria 7