Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“SISTEM PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA”


Dosen Pengampu : Dr. Syarif Hidayat, M.Pd

Disusun oleh :
JIHADDUDDIN FIRQI AL-HAQI
23060028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PASCA SARJANA INSTITUS AGAMA ISLAM PERSIS


BANDUNG- JAWA BARAT
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya kami
selaku penyusun dapat menyelesaikan makalah Sistem Pendidikan Islam di Indonesia ini.
Shalawat serta salam kami curahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga, dan sahabatnya.

Selanjutnya, kami selaku penyusun ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak
terhingga kepada semua pihak yang membantu kelancaran pembuatan makalah ini, baik berupa
dorongan moril maupun materil. Terima kasih kepada Al Ustadz Dr. Syafir Hidayat, M.Pd selaku
dosen mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam yang telah membimbing kami. Semoga makalah ini
dapat berguna baik untuk diri kami, teman-teman, dan semua yang membaca makalah ini.

Kami selaku penyusun memohon maaf atas kekurangan dalam makalah ini dan semoga
ada perbaikan untuk kedepannya. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan dapat
memenuhi tugas yang diberikan. Terima kasih.

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan dapat dipahami melalui dua perspektif yang berbeda. Pertama, dari perspektif
masyarakat, di mana pendidikan diartikan sebagai proses pewarisan kebudayaan dari generasi
sebelumnya kepada generasi penerus. Tujuan utamanya adalah memastikan kelangsungan hidup
masyarakat, sehingga nilai-nilai budaya dapat terus ditransmisikan dari satu generasi ke generasi
berikutnya, sehingga masyarakat dapat terpelihara dan tetap eksis dari masa ke masa. Kedua, dari
sudut pandang individu, pendidikan diartikan sebagai upaya untuk mengembangkan potensi-
potensi yang terpendam dalam diri setiap individu. Setiap individu diibaratkan sebagai lautan
yang dipenuhi keindahan yang tak terlihat, tersembunyi di dasar laut yang paling dalam. Dalam
diri setiap manusia terkandung berbagai bakat dan kemampuan yang, jika dikelola dengan baik,
dapat menjadi intan dan permata. Keindahan ini tidak hanya dinikmati oleh individu itu sendiri,
tetapi juga memberikan manfaat kepada masyarakat secara luas. Dengan kata lain, individu yang
mendapatkan pendidikan yang baik akan menjadi sumber manfaat bagi manusia lainnya.

Dari perspektif pendidikan yang telah diuraikan di atas, muncullah Islam sebagai sistem
pendidikan yang menyatukan kedua dimensi tersebut, dengan landasan prinsip al-Qur'an dan as-
Sunnah. Islam bertujuan mendidik individu agar menjadi manusia yang beriman, berakhlak
mulia, dan beradab, yang pada gilirannya akan menciptakan masyarakat yang memiliki martabat.
Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan penerapan sistem pendidikan Islam. Dalam makalah ini,
akan dibahas secara mendalam mengenai sistem pendidikan Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sistem Pendidikan Islam di Indonesia?
2. Bagaimana Fungsi Pendidikan Islam di Indonesia
3. Bagaimana Tujuan Pendidikan Islam di Indonesia
C. Tujuan
1. Mengetahui Sistem Pendidikan Islam di Indonesia
2. Mengetahui Fungsi Pendidikan Islam di Indonesia
3. Mengetahui Tujuan Pendidikan Islam di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Pendidikan Islam di Indonesia

Sistem adalah suatu gagasan atau prinsip yang bertautan yang tergabung menjadi suatu
keseluruhan.1 Dengan demikian, sistem pendidikan bisa dipahami sebagai himpunan gagasan
atau prinsip-prinsip pendidikan yang saling bertautan yang bergabung menjadi suatu
keseluruhan.2

Dalam mengkaji sistem pendidikan dalam suatu Negara tidak terlepas dari falsafah suatu
bangsa tersebut. Ketika Negara-negara berat mempunyai falsafah hidup rasional, materialis, dan
pragmatis maka sistem pendidikan yang dibuat oleh barat tentu bercorak rasional, materialis, dan
pragmatis. Sedangkan falsafah bangsa Indonesia adalah pancasila. Dengan demikian, sistem
pendidikan nasional Indonesia (Pendidikan Islam) bercorak khusus Indonesia yang tidak ditemui
pada sistem pendidikan lainnya. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada
kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan pada pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.3

Pendidikan islam merupakan bagian dari sistem pendidikan islam sehingga sistemnya
mengikuti sistem pendidikan nasional. Pendidikan keagamaan menurut peraturan pemerintah
republik Indonesia No. 55 Tahun 2007 tentang pendidikan agama dan pendidikan keagamaan.
Bab I, Pasal 1, Ayat 2 berbunyi, “Pendidikan keagamaan adalah pendidikan yang mempersiapkan
peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang
ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama dan mengamalkan ajaran agamanya.” 4

Pendidikan Islam, yang bertujuan untuk mentransfer nilai-nilai budaya Islam kepada generasi
muda, masih menghadapi tantangan dikotomis dalam sistem pendidikannya. Pemikiran ini
bahkan terlihat terkait dengan kondisi kemunduran, kekalahan, keterbelakangan,
ketidakberdayaan, perpecahan, dan kemiskinan, sebagaimana yang dialami oleh sebagian besar

1
DG Ryan, Sistem Analisis in Educational Planning dalam Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,
2006), Cet. Ke-6 hal. 3
2
Imam Barnadib, Filsafat Pendidikan Tinjauan Beberapa Aspek dan Proses Pendidikan, (Yogyakarta: Studying,
1982), hal. 19
3
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2006), Cet. Ke-6, hal. 37
4
Euis Masruroh, Pengembangan Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja RosdaKarya, 2022),
hal. 190
negara dan masyarakat Islam dibandingkan dengan kelompok non-Islam. Bahkan, pendidikan
yang dicirikan dengan embel-embel Islam sering dianggap memiliki konotasi kemunduran dan
keterbelakangan, meskipun saat ini banyak lembaga pendidikan Islam yang menunjukkan
kemajuan secara bertahap.

Sistem penyelenggaraan pendidikan islam informal dan non-formal memang disebut dalam
peraturan pemerintah, tetapi dalam pelaksanaannya berjalan secara alami tanpa terikat dengan
peraturan yang baku dan diselenggarakan sesuai dengan situasi, kondisi, dan tujuan
penyelenggaraan.

Adapun sistem penyelenggaraan pendidikan islam formal di Indonesia sebagai bagian dari
pendidikan nasional tentu tidak terlepas dari sistem pendidikan nasional. Penyelenggaraan
pendidikan islam mengacu pada delapan standar pendidikan nasional yang sudah ditetapkan di
dalam peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan.5

Sedangkan pendidikan Islam non-formal di Indonesia tidak hanya diarahkan untuk


memperoleh ijazah semata, tetapi lebih menekankan pada pengembangan kualitas sumber daya
manusia. Secara khusus, pendidikan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan kecakapan
hidup (life skills) yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam banyak kasus di
negara-negara lain, kecerdasan sering kali tidak hanya terkait dengan pendidikan formal,
melainkan juga banyak orang yang meraih pengetahuan melalui pendidikan non-formal. Hal
serupa terjadi di Indonesia, seperti contohnya D. Zawawi Imran, seorang budayawan Madura,
yang pendidikan formalnya hanya mencapai tingkat sekolah dasar (SD). Meskipun demikian,
prestasinya melampaui banyak individu yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi.

B. Fungsi Pendidikan Islam di Indonesia

Jika kita mengkaji literatur dalam konteks pendidikan Islam, dapat disimpulkan bahwa fungsi
dan tujuan pendidikan Islam memiliki tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan dengan
pendidikan umum. Fungsi dan tujuan pendidikan Islam ini bertujuan untuk memberdayakan
manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Konsep dasarnya dirancang untuk
menghasilkan individu yang berkualitas, yang mampu mengelola dan memanfaatkan bumi ini
melalui ilmu pengetahuan demi kebahagiaannya. Dasar konsep ini juga didasarkan pada dimensi
5
Euis Masruroh, Pengembangan Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja RosdaKarya, 2022),
hal. 190
spiritual untuk mencapai kebahagiaan akhirat. Para ahli menekankan bahwa pendidikan Islam
berusaha mengembangkan semua aspek kehidupan manusia, termasuk dimensi spiritual,
intelektual, imajinatif, dan keilmuan baik pada tingkat individu maupun kelompok. Pendidikan
Islam memberikan dorongan untuk dinamika aspek-aspek tersebut menuju kebaikan dan
pencapaian kesempurnaan hidup, baik dalam hubungannya dengan al-Khaliq, sesama manusia,
maupun dengan alam.

Dalam menghadapi realitas ini, penting untuk terus mendorong inovasi atau restrukturisasi
fungsi pendidikan Islam, khususnya dalam sistem pendidikan di sekolah. Upaya ini harus
dilakukan secara berkelanjutan dan berkesinambungan, dengan tujuan untuk melibatkan
pengembangan sistem pendidikan Islam di luar lingkup sekolah. Selain inovasi pada aspek
kelembagaan, peningkatan dalam etos kerja dan profesionalisme tenaga pendidikan perlu
diperhatikan, begitu juga dengan peningkatan kurikulum yang masih menggunakan pendekatan
metodologi berbasis sistem tradisional. Manajemen pendidikan juga perlu diperbaiki. Oleh
karena itu, upaya inovasi harus dilakukan secara menyeluruh dan mendasar, mencakup fungsi
dan tujuan pendidikan, metode pengajaran, kurikulum, lembaga pendidikan, serta
pengelolaannya.

Perbaikan fungsi pendidikan Islam pada tingkat lanjut seharusnya diintegrasikan secara
menyeluruh dengan lembaga pendidikan Islam lainnya yang memiliki keterkaitan erat. Misalnya,
keterpaduan dengan masjid dan jamaahnya, madrasah/sekolah, keluarga Muslim, komunitas
Muslim dalam suatu wilayah tertentu, dan sebagainya.

C. Tujuan Pendidikan Islam di Indonesia

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3)
mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Tujuan pendidikan
islam sebagai bagian dari sistem pendidikan maka tujuan pendidikannya sebagaimana yang
ditetapkan dalam undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.6

6
Ibid
Sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional bahwa pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar Negara
republik Indonesia tahun 1945. Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis, serta bertanggung jawab.7

7
Euis Masruroh, Pengembangan Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja RosdaKarya, 2022),
hal. 191
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan merupakan suatu upaya belajar dan interaksi yang bertujuan untuk membiasakan
warga masyarakat sejak dini dalam menggali, memahami, dan mengamalkan nilai-nilai yang
telah disepakati sebagai nilai terpuji dan diinginkan. Nilai-nilai tersebut diharapkan memberikan
manfaat bagi perkembangan pribadi, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan Islam, pada
dasarnya, merupakan suatu proses bimbingan terhadap peserta didik dengan tujuan membentuk
pribadi Muslim yang baik (insan kamil).

Anda mungkin juga menyukai