Dosen Pengampu :
Dr.APRIANA ,M.Hum
Assalamualaikumwr.wb.
Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga
makalah dengan berjudul: “Kedudukan Pendidikan Agama Islam Dalam Sistem Nasiona”
dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas semester 1 dari Ibu Dr.
Apriana,M.hum pada bidang studi Ilmu Pendidikan Islam. Selain itu, penyusunan makalah ini
bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang hakikat kurikulum dalam pendidikan
islam.
Kami (penulis) menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu Dr. Apriana,M.hum
berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis, berkaitan dengan materi
yang diberikan.
Kami (penulis) menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kesalahan
dan ketidak sempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini
15 Oktober 2021
Kelompok 8
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................4
A. Latar Belakang Pembahasan...............................................................................4
B. RumusanMasalah................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5
A. Pengertian Pendidikan Islam...............................................................................5
B. Gambaran Sistem Pendidikan Agama Islam Di Indonesia.................................6
C. Kedudukan Pendidikan Agama Dalam Sistem Pendidikan Nasional.................
DAFTAR PUSTAKA……......................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah
ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antara
lain:
1. Pengertian Pendidikan Islam
2. Gambaran Sistem Pendidikan Agama Islam Secara di Indonesia
3. Kedudukan Pendidikan Agama Islam Dalam Sistem Penddikan Nasional
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
pendidikan dan konsep islam. Dilihat dari sudut pandang kita tentang islam yang
berbeda-beda, istilah pendidikan islam tersebut dapat dipahami sebagai:
1. Pendidikan menurut islam
2. Pendidikan dalam islam
3. Pendidikan agama islam
Dalam hubungan yang pertama pendidikan menurut islam bersifat normatif,
sedangkan dalam hubungan yang kedua, pendidikan dalam islam bersifat sosio-
historis. Adapun dalam hubungan yang ketiga, pendidikan agama islam, dan
pengertian yang ketiga merupakan kawasan ilmu pendidikan islam teoritis.
6
Sejalan dengan perkembangan zaman dan pergeseran kekuasaan di Indonesia ,
pendidikan islam juga mengalami perubahan. Pendidikan islam mulai bersentuhan
dengan sistem pendidikan formal yang lebih sistematis dan teratur. Tentunya
perubahan ini juga berpengaruh terhadap arah tujuan pendidikan islam itu sendiri,
yang ebelumnya hanya mengkaji ilmu-ilmu pokok agama meningkat kepada kajian
ilmu yang lain.
Usaha pembaharuan pendidikan islam dapat kita lihat dengan bergesernya
pendidikan surau, langgar, masjid, mushalla kepada pendidikan madarah, pondok
pesantren atau lembaga-lembaga yang berdasarkan keagamaan. Dalam pendidikan ini,
sistem klasikalmulai diterapkan. Bangku, meja dan papan tulis mulai digunakan dalam
melaksanakan pendidikan dan pengajaran agama islam.
Madasrah Adabiyah di Padang merupakan contoh evolusi pendidikan islam, dari
tradisional ke modern. Madasrah Adabiyah, didirikan oleh Syaikh Abdullah Ahmad
pada tahun 1909 , merupakan pebdidikan islam pertama kali di Indonesia yang
menrapkan sistem pendidikan klasikal lengkap dengan sarana dan prasarananya.
Selain ilmu agama, Al Qur’an sebagai pelajaran wajib, juga diajarkan pengetahuan
umum.
Dalam perkembangannya madasrah terbagi atas madasrah diniyah, khusus
mengajarkan ilmu agama, dan madrasah umu yang juga memasukkan ilmu umum
disamping ilmu agama. Untuk tingkat dasar disebut madrasah tsanawiyyah, tingkat
menengah disebut madrasah tsanawiyyah, dan untuk tingkat atas disebut madasrah
aliyah.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan pendidikan dan pengajaran agama
islam, maka muncul pula lembaga pendidikan formal yang berdasarkan keagaman
seperti SD Islam, SMP Islam, SMA Islam dan bahkan pendidikan agama juga masuk
dalam kurikulum pendidikan umum negeri
8
bukan muslim, mungkinkah bisa diajarkan pendidikan agama lain padalembaga
tersebut atau sebaliknya.
Persoalan ini sempat menyeruak ketika terjadi pengesahan undang-undang
sisdiknas no.20 tahun 2003. Meski demikian, perdebatan yang menimbulkan pro-
kontra tersebut dapat terselesaikan dengan cara yang lebih demokratis, realistis dan
sesuai dengan kebebasan serta upaya menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Walaupun secara tegas dinyatakan bahwa Indonesia bukan negara agama dan
bukan pula negara sekuler tetapi negara Pancasila. Dengan status negara dengan
demikian, Indonesia tetap wajar kalau kemudian pemerintah memandang bahwa
agama mendudukui posisi penting di negeri ini sebagai sumber nialai yangberlaku.
Hal ini dapat kita lihat bagaimana posisi agama (pendidikan agama) dalam UU
Sisdiknas 2003. Dari berbagai Pasal diatas menerangkan baha pendidikan agama
sebagai sumber nilai dan bagian dari pendidikan nasional. Pendidikan agama
mempunyai nilai penting dalam mengembangkan potensi peserta didik untuk
memiliki kekuatan spritual keagamaan, akhlak mulia dan kepribadia muslim (khusus
agama islam)
Abdur Rahman Assegaf dkk mengutip pendapat M. Arifin, bahwa pendidikan
agama setelah diwajibkan di sekolah-sekolah, meskipun masih perlu disempurnkan
terus, menunjukkan bahwa pengaruhnya dalam perubahan tingkah laku remaja
adalah relatif lebih baik dibanding dengan kondisi sebelum pendidikan agama
tersebut diwajibkan. Sekurang-kurangnya pengaruh pendidikan agama tersebut
secara minimal dapat menambahkan benih keimanan yang dapat menjadi daya
preventif terhadap perbuatan negative remaja atau bahkan mendorong mereka untuk
bertingkah laku susila dan sesuai dengan norma agamanya.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan pendidikan islam dan pendidikan nasional tidak dapat dipisahkan,
keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Dalam hal ini dikaitan dengan
konsep penyusunan sistem pendidikan nasional tersebut. Suatu sistem pendidikan
nasional harus mementingkan masalah eksistensi umat manusia pada umumnya dan
elesistensi bangsa Indonesia khususnya dalamhubungan masa lalu, masa kini dan
kemungkinan perkembangan masa depan.
Dan jika kita menengok kepada tujuan pendidikan sebagimana tertuang dalam
tujuan pendidikan nasional (pasal 4 UU no. 2 tahun 1989) yang berbunyi
“mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya
yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kepada masyarakat
dan bangsa. Sedangkan tujuan pendidikan islam adalah sebagai bimbingan terhadap
pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran islam.”
Dengan melihat kedua tujuan pendidikan diatas, baik tujuan pendidikan
nasional maupun tujuan pendidikan islam ada kesamaan yang ingin di wujudkan yaitu:
dimensi trenscendental (ukhrowi) dan dimensi duniawi (material)
B. Saran
Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam penulisan karya ilmiah
(makalah) ini, baik itu dari kesalahan tanda baca, bahasa dan sebagainya. Maka, atas
dasar kekurangan itu diharapkan adanya kritik dan saran yang membangun. Agar ada
perubahan yang lebih baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
Jabal, Fuad i dan Jmahari (peny), 2002, IAIN Modernisasi Islam DI Indonesia.
(Jakarta: Logos Wacana Ilmu)
M. Ali Hasan, Mukti Ali, 2003, Kapita Selekta Pendidikan Islam di Indonesia.
(Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya.)
11