OLEH :
Nim: 20062014074
TAHUN AJARAN
2021– 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan Islam menurut Zarkowi Soejoeti terbagi dalam tiga pengertian. Pertama,
“Pendidikan Islam” adalah jenis pendidikan yang pendirian dan penyelenggaraannya didorong
oleh hasrat dan semangat cita-cita untuk menjewantahkan nilai-nilai Islam, baik yang tercermin
dalam nama lembaganya, maupun dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan. Di sini kata
Islam ditempatkan sebagai sumber nilai yang akan diwujudkan dalam seluruh kegiatan
pendidikan. Kedua, jenis pendidikan yang memberikan perhatian sekaligus menjadikan ajaran
Islam sebagai pengetahuan untuk program studi yang diselenggarakan. Di sini kata Islam
ditempatkan sebagai bidang studi, sebagai ilmu, dan diperlakukan sebagai ilmu yang lain.
ketiga, jenis pendidikan yang mencakup kedua pengertian di atas. Di sini kata Islam ditempatkan
sebagai sumber nilai sekaligus sebagai bidang studi yang ditawarkan melalui program studi yang
diselenggarakan.[1]
Ciri khas pendidikan Islam itu ada dua macam :
a. Tujuannya : Membentuk individu menjadi bercorak diri tertinggi menurut ukuran Allah.
b. Isi pendidikannya : ajaran Allah yang tercantum dengan lengkap di dalam Al Qur’an yang
pelaksanaannya dalam praktek hidup sehari-hari dicontohkan oleh Muhammad Rasulullah SAW.
Teori-teori pendidikan Islam yang berkembang di Indonesia secara umum mendefinisikan
pendidikan Islam dalam dua tataran : idealis dan pragmatis. Pada tataran idealis, pendidikan
Islam diandaikan sebagai suatu sistem yang independen (eksklusif) dengan sejumlah kriterianya
yang serba Islam. Definisi ini secara kuat dipengaruhi oleh literatur Arab yang masuk ke
Indonesia baik dalam bentuk teks asli, terjemahan, maupun sadurannya. Sedangkan pada tataran
pragmatis, pendidikan Islam ditempatkan sebagai identitas (ciri khusus) yang tetap berada dalam
konteks pendidikan nasional. Perkembangan-perkembangan aktual di Indonesia khususnya
selama tiga dekade terakhir sangat mempengaruhi munculnya definisi pragmatis ini.[2]
Penulis-penulis Indonesia kontemporer berusaha menjelaskan definisi pendidikan Islam
dengan melihat tiga kemungkinan hubungan antara konsep pendidikan dan konsep Islam. Dilihat
dari sudut pandang kita tentang Islam yang berbeda-beda, istilah pendidikan Islam tersebut dapat
dipahami sebagai :
1. Pendidikan (menurut) Islam,
2. Pendidikan (dalam) Islam,
3. Pendidikan (agama) Islam.
Dalam hubungan yang pertama, pendidikan Islam bersifat normatif, sedang dalam
hubungan yang kedua, pendidikan Islam lebih bersifat sosio-historis. Adapun dalam hubungan
yang ketiga, pendidikan Islam lebih bersifat proses-operasional dalam usaha pendidikan ajaran-
ajaran agama Islam. Dalam kerangka akademik, pengertian yang pertama merupakan lahan
filsafat pendidikan Islam, dan pengertian yang ketiga merupakan kawasan ilmu pendidikan Islam
teoritis.
B. Pengertian Pendidikan Nasional
Menurut Sunarya, Pendidikan nasional adalah sistem pendidikan yang berdiri di atas
landasan dan dijiwai oleh falsafah hidup suatu bangsa dan tujuannya bersifat mengabdi kepada
kepentingan dan cita-cita nasional bangsa tersebut.
Sementara itu, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, merumuskan bahwa pendidikan
nasional ialah suatu usaha yang membimbing para warga negara Indonesia menjadi Pancasila,
yang berpribadi, berdasarkan akan Ketuhanan berkesadaran masyarakat dan mampu
membudayakan alam sekitar.
Dalam Undang-undang RI No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
Bab I Pasal 2 berbunyi: Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar dari pada
kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dasar ini dapat dilihat
dari Pembukaan UUD 1945 alinea 4 batang tubuh UUD 1945 Bab XIII Pasal 31.[3]
Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional
adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan
komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional.
C. Hubungan Pendidikan Islam dengan Pendidikan Nasional
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan pendidikan Islam dan pendidikan Nasional tidak dapat dipisahkan,keduanya
mempunyai hubungan yang sangat erat. Dalam hal ini dikaitkan dengan konsep penyusunan
sistem pendidikan nasional tersebut. Suatu sistem pendidikan nasional harus mementingkan
masalah eksistensi umat manusia pada umumnya dan elcsistensi bangsa Indonesia khususnya
dalam hubungan masa lalu, masa kini dan kemungkinan perkembangan masa depan.
Dan jika kita menengok kepada tujuan pendidikan sebagaimana tertuang dalam
tujuan pendidikan nasional ( pasal 4 UU no. 2 tahun 1989) yang berbunyi “mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kepada masyarakat dan bangsa. Sedangkan tujuan pendidikan islam adalah
sebagai bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran islam.
Dengan melihat kedua tujuan pendidikan diatas, baik tujuan pendidikan nasional maupun
tujuan pendidikan islam ada kesamaan yang ingin di wujudkan yaitu: dimensi transcendental
(ukhrowi) dan dimensi duniawi (material).
B. Kritik dan Saran
Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam penulisan karya ilmiah (makalah) ini, baik
itu dari kesalahan tanda baca, bahasa dan sebagainya. Maka, atas dasar kekurangan itu
diharapkan adanya kritik dan saran yang membangun. Agar ada perubahan yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, M. Ali dan Mukti Ali, Kapita Selekta Pendidikan .Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya.2003.
Departemen Agama RI, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Sistem Pendidikan
Nasional .Jakarta: Dirjen. Binbaga Islam, 1992.
Ihsan, Fuad. Dasar Dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Hasbullah. Kapita Selekta Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. 1996.
Daulay, Haidar Putra. Pendidikan Islam. Jakarta:Prenada Media. 2004.
A Kholiq, Ismail. dan Nurul Huda. Paradigma Pendidikan Islam. (Semarang: Pustaka Pelajar.2001.