Putrinabila871@gmail.com , ygsptr350@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagamana Pendidian Agama dalam sistem
pendidian nasional, dan bagaimana implementasi nilai nilai agama dalam sistem Pendidikan
nasional. pengumpulan data dengan cara mencari sumber dan merkontruksi dari berbagai
sumber seperti buku, jurnal, dan riset-riset yang sudah ada. Hasilnya diketahui bahwa
Pendidikan agama mendapat perhatian besar bahkan dominan dalam pengaturan
kurikulum. Perihal prinsip-prinsip penyusunan kurikulum, peningkatan iman dan taqwa
serta peningkatan akhlak mulia dan agama ditempatkan sebagai prinsip paling atas.
Pendidikan agama kemudian menjadi semakin kuat eksistensinya dalam undang-undang
sistem pendidikan Nasional ini dengan keharusan pendidikan agama masuk dalam muatan
kurikulum semua jenjang Pendidikan. Untuk pencapaian upaya Pendidikan Islam dalam
Pendidikan nasional yaitu dengan cara mengoptimalkan fungsi Pendidikan agama Islam dan
memaksimalkan program melalui upaya-upaya kesetaraan sejawat di sekolah, sarana
penunjang kegiatan,dukungan dari pihak yang berkaitan, melakukan evaluasi. Keberhasilan
ditandai dengan tercapainya tujuan kemampuan yang diharapkan. Dengan demikian
untuk mencapai sebuah keberhasilan sangat memerlukan berbagai upaya dan pengorbanan,
serta keuletan dalam menghadapi tantangan. Dengan tercapainya tujuan -tujuan
Pendidikan Islam tersebut, maka keberhasilan Pendidikan Islam dapat dirasakan oleh semua
masyarakat muslim kususnya dan masyarakat Indonesia secara umum.
PENDAHULUAN
Pendidikan agama Islam menjadi salah satu isu penting dalam setiap pembahasan yang
menyangkut kehidupan umat Islam. Itulah sebabnya berbagai pertemuan ilmiah baik yang
berskala lokal, nasional maupun internasional mengenai pendidikan agama Islam sudah
sekian banyak dilaksanakan. Dalam konteks nasional, bahkan isu itu mengemuka secara
inheren setiap kali muncul permasalahan dalam pendidikan nasional. Ketika orientasi dan
tujuan pendidikan di Indonesia dibicarakan, masalah pendidikan agama Islam pasti menjadi
salah satu topik pembahasan. 1
Pendidikan Agama Islam dalam kurikulum PAI dijelaskan sebagai upaya yang disengaja
dalam mempersiapkan peserta didik untuk mengetahui, memahami, menghayati, beriman,
bertakwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran Islam dari sumber kitab suci Al-
Quran dan Al-Hadits melalui penggunaan bimbingan, petunjuk, praktik, dan pengalaman.2
1 Samrin, “PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA,” Jurnal Al-Ta’dib
13, no. 3 (2015): 1576–1580.
2 Abdul Majid, BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Agama Islam, ed. Pipih Latifah (Bandung: PT Remaja
Pendidikan agama Islam pada dasarnya dapat dipahami dalam tiga aspek. Pertama,
sebagai sumber nilai adalah jenis pendidikan yang pendirian dan penyelenggaraannya
didorong oleh hasrat dan semangat cita-cita untuk mengejawantahkan nilai-nilai Islam , baik
yang tercermin dalam nama lembaganya maupun dalam kegiatan yang diselenggarakan.
Kedua, sebagai bidang studi, sebagai ilmu, dan diperlakukan sebagai ilmu yang lain adalah
jenis pendidikan yang memberikan perhatian sekaligus menjadikan ajaran Islam sebagai
pengetahuan untuk program studi yang diselenggarakan. Ketiga, jenis pendidikan yang
mencakup kedua pengertian di atas. Di sini kata Islam ditempatkan sebagai sumber nilai
sekaligus sebagai bidang studi yang ditawarkan melalui program studi yang
diselenggarakan. 3
METODE PENELITIAN
Metode pada artikel ini menggunakan studi pustaka (library research) yaitu metode
dengan pengumpulan data dengan cara memahami dan mempelajari teori-teori dari berbagai
literatur yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Ada Empat tahap studi pustaka
dalam penelitian yaitu menyiapkan perlengkapan alat yang diperlukan, menyiapkan
bibliografi kerja, mengorganisasikan waktu dan membaca atau mencatat bahan penelitian.
Pengumpulan data tersebut menggunakan cara mencari sumber dan menkontruksi dari
berbagai sumber contohnya seperti buku, jurnal dan riset - riset yang sudah pernah
dilakukan. Bahan pustaka yang didapat dari berbagai referensi tersebut dianalisis secara kritis
dan harus mendalam agar dapat mendukung proposisi dan gagasannya.4
6 Republik Indonesia, “Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidika Nasional) (UU RI No. 20 Th. 2003” 71
(2003): 7.
7 Abuddin Nata, Tokoh-Tokoh Pembaruan Pendidikan Islam Di Indonesia (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005).
menentukan (substansial). Hanya saja, jika masih tetap dalam posisi yang sama maka
sudah selayaknya Kementerian Agama memberikan hak pengaturan pendidikan
kepada Depdiknas, sehingga untuk masa mendatang, pengaturan masalah
pendidikan berada pada satu unit Kementerian saja. 8
Usaha meningkatkan mutu sumber daya manusia, mengejar ketertinggalan di
segala aspek kehidupan dan menyesuaikan dengan perubahan global, bangsa
Indonesia melalui DPR dan Presiden pada tanggal 11 Juni 2003 telah mengesahkan
Undang-undang sistem Pendidikan Nasional. Undang-undang sisdiknas nomor 2003
yang terdiri dari 22 bab dan 77 pasal tersebut juga merupakan pengejawantahan dari
salah satu tuntutan reformasi yang marak sejak tahun 1998.
Perubahan mendasar yang dicanangkan dalam undang-undang sisdiknas yang
baru tersebut antara lain adalah demokrasi dan desentralisasi pendidikan, peran serta
masyarakat, tantangan globalisasi, kesetaraan dan keseimbangan, jalur dan jenjang
pendidikan serta peserta didik. Pendidikan merupakan salah satu struktur
institusional penting yang melengkapi keseluruhan sistem sosial. Masalah pendidikan
sangat berbeda dengan masalah pemerintahan dan hukum yang ikut mengendalikan
kekuasaan. Pendidikan Agama Islam menjadi institusi penting dalam keseluruhan
system pendidikan nasional, dapat dilihat dari keberadaan pendidikan islam
berpengaruh besar terhadap pertumbuhan masyarakat, maka keberadaan pendidikan
agam Islam sebagai Mata Pelajaran dan nilai menjadi institusi penting dalam tatanan
sosial masyarakat.
Pendidikan agama mendapat perhatian besar bahkan dominan dalam pengaturan
kurikulum ini. Perihal prinsip-prinsip penyusunan kurikulum, peningkatan iman dan
taqwa serta peningkatan akhlak mulia dan agama ditempatkan sebagai prinsip paling
atas. Pendidikan agama kemudian menjadi semakin kuat eksistensinya dalam
undang-undang sistem pendidikan Nasional ini dengan keharusan pendidikan agama
masuk dalam muatan kurikulum semua jenjang pendidikan mulai dari dasar,
menengah, sampai pendidikan tinggi, namun demikian, pasal ini mengandung
kelemahan konsep. Kelemahan atau kekeliruan konsep ini terletak pada penyamaan
pendidikan dengan sekolah.Padahal sekolah hanya merupakan bagian kecil dari
pendidikan.Ada pendidikan itu sendiri mencakup keluarga, sekolah, dan
masyarakat.9
Eksistensi pendidikan Agama Islam dalam system pendidikan Nasional semakin
terlihat dengan beberapa hal seperti beberapa peraturan yang diterbitkan:
1. Peraturan pemerintah no 55 tahun 2007 Peraturan Pemerintah atau sering
disingkat PP ini membahas tentang pendidikan agama dan keagamaan,
pendidikan agama didefinisikan sebagai pendidikan sebagai pendidikan yang
memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan
keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang
dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran/kuliah pada semua
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Kelebihan rumusan ini terletak pada
jangkauan pendidikan agama terhadap ranah kognitif, afektif dan psikomotor
yang justru selama ini terabaikan dari pendidikan agama. Pengabaian ini pula
10 Erna Lisdiawati Fery Diantoro, Endang Purwati, “UPAYA PENCAPAIAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM
PENDIDIKAN NASIONAL DIMASA PANDEMI COVID-19,” MA’ALIM: Jurnal Pendidikan Islam 2 (2021): 22–33.
11 Elly Manizar, “Optimalisasi Pendidikan Agama Islam Di Sekolah,” Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol.
KESIMPULAN
Pendidikan agama Islam pada dasarnya sebagai sumber nilai yang pendirian dan
penyelenggaraannya didorong oleh hasrat dan semangat cita cita untuk mengejawantahkan
nilai-nilai Islam, selain itu pendidikan agama Islam juga sebagai suatu bidang studi. Sistem
pendidikan agama Islam di Indonesia adalah lebih menekankan kepada aspek keimanan dan
keyakinan dalam beragama. Pendidikan agama Islam merupakan suatu program pendidikan
yang menanamkan nilai-nilai ajaran Islam, melalui proses pembelajaran, dikemas dalam mata
pelajaran, yang diberi nama Pendidikan Agama Islam (PAI), baik di sekolah umum maupun
sekolah di bawah naungan kementerian Agama.
13 Ibid.
dalam banyak situasi, dan harus diakui hingga saat ini posisi pendidikan agama Islam belum
beranjak dari sekadar sebuah subsistem dari sistem pendidikan nasional.
REFERENSI
Abuddin Nata. Tokoh-Tokoh Pembaruan Pendidikan Islam Di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2005.
Adlini, Miza Nina, Anisya Hanifa Dinda, Sarah Yulinda, Octavia Chotimah, and Sauda Julia
Merliyana. “Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka.” Edumaspul: Jurnal Pendidikan
6, no. 1 (2022): 974–980.
Bafadhol, Ibrahim. “Lembaga Pendidikan Islam Di Indoesia.” Jurnal Edukasi Islami Jurnal
Pendidikan Islam 06, no. 11 (2017): 59–72.
http://jurnal.staialhidayahbogor.ac.id/ei/article/view/95.
Elly Manizar. “Optimalisasi Pendidikan Agama Islam Di Sekolah.” Tadrib: Jurnal Pendidikan
Agama Islam Vol. 3, no, no. pp. 251 – 278 (2018).
Fery Diantoro, Endang Purwati, Erna Lisdiawati. “UPAYA PENCAPAIAN TUJUAN
PENDIDIKAN ISLAM DALAM PENDIDIKAN NASIONAL DIMASA PANDEMI
COVID-19.” MA’ALIM: Jurnal Pendidikan Islam 2 (2021): 22–33.
Indonesia, Republik. “Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidika Nasional) (UU RI
No. 20 Th. 2003” 71 (2003): 7.
Majid, Abdul. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Agama Islam. Edited by Pipih
Latifah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2019.
Masykur, Hanif. “Eksistensi Dan Fungsi Pendidikan Agama Islam Dalam Sistem
Pendidikan Nasional” (2015): 1–89. http://e-
repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/618/1/Hanif Masykur_11412004.pdf.
Samrin. “PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI
INDONESIA__.” Jurnal Al-Ta’dib 13, no. 3 (2015): 1576–1580.