PROPOSAL SKRIPSI
“PENGARUH EKSTRAKULIKULER ROHANI ISLAM (ROHIS)
TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA DI SMK PERTIWI
SUKAMANDI CIASEM SUBANG”
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. (Engkoswara, dkk 2012:6)
Pendidikan sebagai bagian dari sistem sosial memiliki peran yang strategis dalam
mendayagunakan potensi manusia agar menjadi lebih baik dan lebih matang. Dengan
pendidikan, potensi manusia dikembangkan agar menjadi suatu kekuatan yang dapat
dipergunakan untuk menjalani perannya sebagai manusia berkepribadian yang utuh yaitu
memiliki integritas ilmu, amal, dan ikhlas.
Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang memberikan pengtahuan
dan membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan
ajaran agamanya, kegitan tersebut sekurang-kurangnya di laksanakan melalui mata
pelajaran pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan.
Pendidikan Agama Islam yang diajarkan di Sekolah merupakan bagian dari
pendidikan yang sangat penting bagi pembentukan kepribadian peserta didik. Seperti yang
diungkapkan oleh Zakiah Drajat bahwa Pendidikan Agama Isam bertujun untuk
membentuk kepribadian anak, sesuai dengan ajaran Islam. (Darajat, 1996:107)
Pendidikan Agama Islam dalam sistim Pendidikan Nasional dinilai memiliki
eksistensi yang sangat penting, karena pendidikan agama lebih berdaya guna dan berhasil
dalam mewujudkan generasi bangsa yang berkualitas, unggul lahiriah dan bathiniah,
berkemampuan tinggi dalam kehidupan aqliah dan akidah, serta berbobot dalam perilaku
amaliah dan muamalah.
Menurut Anita menyatakan belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme
berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman serta merupakan proses perubahan
tingkah laku yang diperoleh melalui latihan. Perubahan ini di sebabkan oleh adanya
dukungan dari lingkungan yang positif yang menyebabkan terjadinya interaksi edukatif.
2
Berbagai permasalahan yang ada, untuk itu penulis ingin membahas tentang
ekstrakurikuler Rohani Islam terhadap hasil belajar PAI pada siswa di SMK Pertiwi
Sukamandi. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul: “PENGARUH EKSTRAKURIKULER ROHANI ISLAM (ROHIS)
TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA DI SMK PERTIWI SUKAMANDI
CIASEM SUBANG”.
6
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka penulis
merumuskan masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimana ekstrakurikuler rohani islam (ROHIS) di SMK Pertiwi Sukamandi Ciasem
Subang?
2. Bagaimana hasil belajar PAI siswa di SMK Pertiwi Sukamandi Ciasem Subang?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui ekstrakurikuler rohani islam (ROHIS) di SMK Pertiwi Sukamandi
Ciasem Subang.
2. Untuk mengetahui hasil belajar PAI siswa di SMK Pertiwi Sukamandi Ciasem Subang.
3. Untuk mengetahui pengaruh ekstrakurikuler rohani islam (ROHIS) terhadap hasil
belajar PAI siswa di SMK Pertiwi Sukamandi Ciasem Subang.
D. Kerangka Pemikiran
Kegiatan pendidikan formal di sekolah terbagi menjadi 2 bagian, yaitu intrakurikuler
dan ekstrakurikuler. Jika intrakurikuler masih ada kaitannya dengan kurikulum,
sedangkan ekstrakurikuler yaitu kegiatan di luar mata pelajaran dalam mengembangkan
minat dan bakat siswa sesuai dengan kebutuhannya. Salah satu ekstrakurikuler dalam
fokus SSpenelitian ini yaitu ekstrakurikuler Rohani Islam.
Kegiatan rohis merupakan kegiatan ekstrakurikuler dalam bidang keagamaan yang
dilaksanakan di luar mata pelajaran. Kegiatan Rohis ini seharusnya dapat membantu
mengembangkan minat dan bakat siswa dan materi kegiatan Rohis saling berhubungan
dengan pembelajaran pendidikan agama Islam. Oleh sebab itu antara ekstrakurikuler
Rohis dengan mata pelajaran pendidikan agama Islam saling ada hubungan satu sama
lain.
Hasil belajar dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam merupakan hasil dari
proses belajar di kelas, saling berhubungan dengan hasil selama mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler Rohani Islam karena materi dalam ekstrakurikuler Rohani Islam
seharusnya sama dengan materi yang disampaikan pada saat pembelajaran di kelas dan
ada materi ekstrakurikuler Rohani Islam juga yang tidak disampaikan di dalam kelas.
Setelah mengkaji konsep-konsep tentang ekstrakurikuler Rohani Islam dan hasil
belajar siswa pendidikan agama Islam serta keterkaitan teoritis keduanya, peneliti dapat
7
menyusun kerangka berpikir yaitu diduga terdapat pengaruh ekstrakurikuler Rohani Islam
terhadap hasil belajar pendidikan agama Islam pada siswa. Jika siswa semakin baik
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Rohani Islam maka semakin baik pula hasil belajar
pendidikan agama Islam pada siswa.
E. Hipotesis Penelitian
yang tidak terarah dan untuk memberikan tujuan yang tegas. Melalui penelitian ilmiah
hipotesis diuji kebenarannya dan diperoleh hasil, apakah hipotesis ditolak atau diterima.
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah
Berdasarkan teori yang dijadikan landasan dalam penelitian ini, maka hipotesis
alternatif (Ha) dan hipotesis nihil (Ho) yang diajukan penulis sebagai berikut :
Ha :Terdapat pengaruh yang signifikan antara ekstrakurikuler Rohani Islam terhadap hasil
belajar PAI Pada Siswa Kelas di SMK Pertiwi Sukamandi.
H0 :Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara ekstrakurikuler Rohani Islam terhadap
hasil belajar PAI Pada Siswa Kelas di SMK Pertiwi Sukamandi.
Prinsip pengajuannya bertolak dari taraf 10% dengan membandingkan dengan t hitung
1. Jika t hitung lebih besar dari t table, maka tolak Ho artinya signifikan.
2. Jika t hitung lebih kecil dari t table, maka terima Ho artinya tidak signifikan.
F. Metode Penelitian
Adapun dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Selain itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, yakni
melihat bentuk hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Untuk memperoleh data
dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan dan pengolahan data, yaitu :
a. Studi Kepustakaan
Menurut Syaodih (2010:278) “studi kepustakaan sangat diperlukan dalam
menyusun landasan teoritis yang mendasari keseluruhan kerangka berpikir dan
kerangka kerja dari suatu penelitian”. Dengan teknik ini penulis akan mengambil data-
data teoritis yang sekiranya dapat menunjang terhadap data empirik yang penulis teliti.
b. Dokumentasi
Arikunto (2010:274) mengatakan studi dokumentasi adalah “metode penelitian
untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, leger, agenda dan lain sebaginya”.
Metode dokumentasi ini penulis gunakan untuk mendapatkan data tentang
kemampuan pengelolaan kelas dan motivasi belajar siswa.
c. Observasi
Bungin (2005:134) mengatakan observasi adalah “suatu metode pengumpulan data
yang digunakan untuk menghimpun data penelitian tersebut dapat diamati oleh
peneliti. Dalam arti bahwa data tersebut dihimpun melalui pengamatan peneliti
melalui penggunaan panca indra”. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh
data tentang kemampuan pengelolaan kelas dan motivasi belajar siswa.
d. Wawancara
Menurut Gulo (2007:119) wawancara adalah : Bentuk komunikasi langsung antara
peneliti dengan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab dalam
hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media
yang melengkapi kata-kata secara verbal. Karena itu wawancara tidak hanya
menangkap pemahaman atau ide, tetapi juga dapat menangkap perasaan, pengalaman,
emosi, motif, yang dimiliki oleh responden yang bersangkutan.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan pengelolaan
kelas dan motivasi belajar siswa. Dengan teknik ini penulis akan mendapatkan data
yang dibutuhkan secara lisan dan dianggap valid.
e. Angket
Menurut Bungin (2005:123) “angket merupakan serangkaian atau daftar
pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh
responden (siswa). Setelah diisi, angket dikembalikan kepetugas atau peneliti” Metode
angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
kemampuan pengelolaan kelas dengan motivasi belajar siswa yang terdapat pada kisi-
9
kisi angket.
a. Analisis parsial
Dalam analisis ini peneliti menghitung variabel X dan variabel Y dari hasil penyebaran
angket secara terpisah, dengan mencari nilai rata-rata setiap variabel dengan
menggunakan rumus prosentase menurut Riduan dan Akdon (2010:18), dengan rumus
sebagai berikut :
F
n
.s
k x
o
r
Ρ t 1
= e 0
r 0
ti
n %
g
g
i
Untuk menafsirkan hasil persentase menggunakan ketentuan yang dikemukakan oleh
100% = Seluruhnya
90% - 99% = Hampir seluruhnya
60% - 89% = Sebagian besar
51% - 59% = Lebih dari setengahnya
50% = Setengahnya
40% - 49% = Hampir setengahnya
10% - 39% = Sebagian kecil
1% - 9% = Sedikit sekali
0% = Tidak ada
Uji normalitas data merupakan uji prasyarat analisis data yang bertujuan untuk
mengetahui apakah data yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan
berikut : R = H – L
Re
nta
nga
n
(R)
P = Ju
mla
h
Kel
as
(K)
(
i.x
=
Ẍ i)
∑
∑
fi
6) Menentukan Standar Deviasi (SD) dari Subana et. al (2000:92) dengan rumus
sebagai berikut :
SD=√ ∑ f i x i −¿ ¿ ¿ ¿
2
8) Menguji normalitas distribusi dengan Chi Kuadrat dari Subana et al. (2000:124)
(
O
X i
2
-
E
= i
∑ )
2
E
i
9) Mencari derajat kebebasan (dk) dengan rumus dari Subana et al. (2000:126)
10) Mencari nilai X2tabel bertaraaf signifikansi (α) = 0,05 dengan rumus sebagai
(a) Jika harga X2hit > dari harga kritik X2tab, maka data tidak berdistribusi normal.
(b) Jika harga X2hit < dari harga kritik X2tab, maka data berdistribusi normal.
(Arikunto, 2010:363).
Apabila data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji linearitas data
JK e =∑ ∑Y −
k
{ 2 ∑Y 2
n }
2) Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC) dengan rumus :
R JK
J TC
K k-
TC 2
JK
RJ
n-
K
k
R
J
K
F TC Pengaruh
tung R
J
K
Pengelolaan eKelas Motivasi Belajar
n .∑ XY −∑ X . ∑ Y ∑Y −b . ∑Y
b= a=
2
n . ∑ X −(∑ X )2
n
3) Peserta
MencariJumlah Kuadrat Didik
Regresi (JKreg[a]) dengan rumus :
(
J
∑
K
= y)
reg 2
(a)
n
{
JK Reg (b∨a)=b . ∑ XY −
( ∑ X ) . ( ∑Y )
n }
5) MencariJumlah Kuadrat Residu (JKres) dengan rumus :
RJKreg[a] =JKreg[a]
RJKreg[bja] = JKreg[bja]
R JK
J es
=
K n-
es 2
F = R
hit J
un K
g r
e
g
[
b
|
a
]
R
J
K
14
r
e
s
10) Membuat kesimpulan
Apabila data tersebut berdistribusi normal dan berpola linier, maka pengolahan datanya
N ∑ XY −( ∑ X ) (∑ Y )
r xy =
√¿¿ ¿
Keterangan:
N = Number of Cases
Apabila data tidak normal dan tidak linier, maka analisa yang digunakan adalah Rank
6
∑
D
2
N
=
Ρ (
1-
N
2
-
1
)
Keterangan :
15
D = Difference
N = Number of Cases
Besarnya
“r”
Product Interpretasi
Moment
(rxy)
Antara variabel X dan variabel Y memang
0,00 – 0,20 terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu
sangat lemah atau sangat rendah .
Antara variabel X dan variabel Y terdapat
0,20 – 0,40
korelasi yang lemah atau rendah.
Antara variabel X dan variabel Y terdapat
0,40 – 0,70
korelasi yang sedang atau cukup.
Antara variabel X dan variabel Y terdapat
0,70 – 0,90
korelasi yang kuat atau tinggi.
Antara variabel X dan variabel Y terdapat
0,90 – 1,00
korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.
pada tabel nilai “r” product moment dari hasil person untuk taraf df signifikan 5%.
g. Uji signifikansi korelasi dari Riduwan dan Akdon (2010: 125) dengan rumus
sebagai berikut :
r √ n−2
t=
√1−r 2
1) Menentukan nilai kritis dan daerah kritis dengan derajat kebebasan : n – 2
2) Membandingkan nlai thit dengan nilai ttab pada taraf signifikan 5% dan 1%,
(a) Jika nilai thit > dari nilai ttab, maka hipotesis diterima dan signifikan.
16
(b) Jika nilai thit < dari nilai ttab, maka hipotesis ditolak dan tidak signifikan
(Arikunto, 2010:371).
tempat atau lokasi sosial penelitian yang dicirikan oleh adanya unsur yaitu pelaku,
Ciasem Kabupaten Subang. Alasannya karena peneliti merasa bahwa lokasi tersebut
adalah lokasi yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti oleh penulis.
2. Populasi
Populasi merupakan Keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda,
kejadian, nilai maupun hal-hal yang terjadi. (Arifin, 215)
3. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi, sebagai contoh yang diambil dengan
menggunakan cara-cara tertentu. (Margono,2010:121)
2007.
Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan program
SPSS/Lisrel dalam penelitian, Jakarta: Rajawali Pers, 2016.