Anda di halaman 1dari 10

PERAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM LiNGKUNGAN

KELUARGA DAN MASYARAKAT


THE ROLE AND FUNCTION OF ISLAMIC RELIGIOUS EDUCATION IN THE
FAMILY AND COMMUNITY ENVIRONMENT
M.Hakil1

2122301

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan

Universitas Islam Negeri (UIN) Sjeech M. Djamil Djambek Bukittinggi

ABSTAK

Peran pendidikan Islam dalam keluarga dan masyarakat merupakan aspek penting dalam pembentukan
perilaku dan sikap seseorang. Pada umumnya pendidikan Islam dalam keluarga dilakukan dengan
menanamkan nilai-nilai agama Islam, yaitu etika yang meliputi akhlaq, budi perkerti, dan tingkah laku
yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan
membahas tentang pendidikan Islam dalam keluarga dan masyarakat. Dapat disimpulan bahwa
pendidikan Islam merupakan fondasi dalam keluarga muslim untuk membentuk perilaku dan moral anak-
anak dan mengetahui batasan baik dan buruk sesuai dengan Al Qur’an dan Al-Hadits, serta berfungsi
untuk membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, selanjutnya fondasi utama
dalam pendidikan akhlaq bagi pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya.

Kata Kunci: Pendidikan Islam, Keluarga, Masyarakat

ABSTRACT

The role of Islamic education in the family and society is an important aspect in shaping a person's
behavior and attitudes. In general, Islamic education in the family is carried out by instilling Islamic
religious values, namely ethics which include morality, manners and behavior that must be carried out in
everyday life. This writing aims to find out and discuss Islamic education in the family and society. It can
be concluded that Islamic education is the foundation in Muslim families to shape children's behavior and
morals and know the limits of good and bad in accordance with the Qur'an and Al-Hadith, and functions
to form people who believe and are devoted to Allah SWT, then the foundation main role in moral
education for the development of Indonesian society as a whole.

Keywords: Islamic Education, Family, Society


A. PENDAHULUAN

Seringnya terjadi berbagai peristiwa kekerasan seperti pelecehan seksual atau


pencabulan yang penyebabnya dipicu karena sering menonton video porno dan minum minuman
beralkohol sehingga mengakibatkan korban, baik yang luka, trauma maupun meninggal. Serta
tawuran antar pelajar yang penyebabnya dipicu hanya soal yang tidak terlalu penting tetapi
mengakibatkan korban, baik yang luka maupun meninggal. Demikian pula masalah lainnya yang
menyangkut peserta didik dan masyarakat umum seperti adanya geng motor yaitu sekumpulan
anak-anak remaja yang mempunyai hobi bermotor yang melakukan tindakan kekerasan,
penganiayaan, penjambretan hingga perampokan yang sangat meresahkan masyarakat. Kejadian-
kejadian tersebut menimbulkan pertanyaan bagaimana peran pendidikan dalam membentuk pola
pikir dan tingkah laku atau moral peserta didik maupun masyarakat umum dan bangsa.

Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Sesuai dengan pendapat Hadirah (2008;5), bahwa Pendidikan sangat berperan penting dalam
kehidupan manusia; tanpa pendidikan,manusia tak berdaya. Pada dasarnya pendidikan adalah
usaha orang tua dan guru atau generasi tua untuk mempersiapkan anak atau generasi mudanya
agar nantinya dapat hidup secara mandiri dan mampu melaksanakan tugasnya dalam kehidupan
dengan baik.

Pendidikan Islam berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta


peradaban bangsa yang sesuai dengan syariat Islam yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia,
sehat, berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.Pendidikan Islam berupaya mendidik manusia muslim untuk mempunyai ilmu pengetahuan
dan keterampilan disertai dengan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT, sehingga dia akan
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya itu untuk kebaikan
masyarakat, lingkungan dan bangsanya. Menurut Zuhairini (1983:27) bahwa "Pendidikan Agama
ialah usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis untuk membantu anak didik agar mereka hidup
sesuai dengan ajaran agama. Sementara menurut Zakiah (1990:46) “Pendidikan dengan melalui
ajaran ajaran agama Islam, yaitu bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinyasetelah
selesai ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah
diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu
pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat kelak”

Dengan demikian pendidikan Islam merupakan suatu usaha bimbingan dan asuhan
terhadap anak didik agar nantinya dapat mengamalkan ajaran Islam. Jadi dalam pendidikan Islam
yang lebih dipentingkan adalah sebagai pembentukan kepribadian anak, yaitu menanamkan
tabi’at yang baik agar anak didik mempunyai sifat yang baik dan berkepribadian yang utama.
Tujuan pendidikan Islam adalah:

1. terbentuknya kepribadian yang utuh jasmani dan rohani (insan kamil) yang tercermin
dalam pemikiran maupun akhlaq terhadap sesama manusia, alam semesta serta Allah
SWT,

2. Dapat menghasilkan manusia yang tidak hanya berguna bagi dirinya, tapi juga
berguna bagi masyarakat dan lingkungan, serta dapat mengambil manfaat yang lebih
maksimal terhadap alam semesta untuk kepentingan hidup di dunia dan akhirat,
3. Merupakan sumber daya pendorong dan pembangkit bagi akhlaq dan perbuatan yang
baik, dan juga merupakan pengendali dalam mengarahkan akhlaq dan perbuatan
manusia.

Oleh karena itu pembinaan moral harus didukung pengetahuan tentang keiIslaman
pada umumnya dan aqidah atau keimanan pada khususnya. Pendidikan Islam merupakan
faktor yang sangat penting untuk menyelamatkan anak-anak, remaja ataupun orang
dewasa dari pengaruh buruk budaya asing yang bertentangan dengan budaya Islam yang
saat ini sudah banyak mempengaruhi bangsa Indonesia, terutama generasi muda.Menurut
pandangan Islam, pendidikan harus mengutamakan pendidikan keimanan. Sejarah telah
membuktikan bahwa pendidikan yang tidak atau kurang memperhatikan pendidikan
keimanan akan menghasilkan lulusan yang kurang baik akhlaqnya. Akhlaq yang rendah
itu akan sangat berbahaya bagi kehidupan bersama yang dapat menghancurkan sendi-
sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Lulusan sekolah yang kurang kuat imannya
akan sangat sulit menghadapi kehidupan pada zaman yang semakin penuh tantangan di
masa mendatang

Oleh karena itu, mengingat pentingnya pendidikan Islam terutama bagi generasi
muda, terutama guru pendidikan Islam, perlu membumikan kembali pendidikan Islam di
sekolah-sekolah baik formal maupun informal (Suharsimi; 2009:117). Permasalahannya
adalah bagaimana keluarga dan masyarakat dalam meningkatkan keimanan dan
kecerdasan melalui pendidikan Islam. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui: (1)
bagaimana pendidikan Islam dalam keluarga dan masyarakat, serta (2) manfaat
pendidikan Islam dalam lingkungan masyarakat.

B. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang penulis gunakan
adalah library research yaitu mengumpulkan buku-buku yang berkaitan dengan objek penelitian
atau penelitian yang bersifat kepustakaan. Studi pustaka adalah suatu peninjauan studi deskriptif
yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan informasi yang signifikan dengan topik dan
masalah yang akan atau sedang diteliti dengan menjadikan kepustakaan sebagai sumber informasi
tersebut dapat diperoleh dari buku ilmiah, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis dan disertasi.
Peraturan- peraturan, ketetapan ketetapan, buku tahunan, dan sumber sumber yang
terpercaya baik tercetak maupun elektronik lainnya. Studi kepustakaan ini mengandung uraian
sistematis mengenai kajian literature serta hasil penelitian terdahulu yang pembahasannya
berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan dan diusahakan menunjukkan hasil akhir
dari bidang ilmu tersebut.

C. PEMBAHASAN

Pendidikan

Menurut Wikipedia, pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, serta


kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui
pengajaran, penelitian serta. Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dalam upaya
mendewasakan manusia melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan. Sedangkan menurut Ki
Hajar Dewantara pengertian pendidikan adalah tuntunan tumbuh dan berkembangnya anak.
Artinya, pendidikan merupakan upaya untuk menuntun kekuatan kodrat pada diri setiap anak agar
mereka mampu tumbuh dan berkembang sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat
yang dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan dalam hidup mereka.Pendidikan bertujuan
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu usaha untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia adalah melalui proses pembelajaran di lembaga pendidikan, dari
tingkat anak usia dini sampai pada usia pendidikan tinggi.

Menurut Zuchdi (2010:2-3) bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian
diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan atau karakter yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa,dan Negara. Secara akademis, pendidikan karakterdimaknai sebagai
pendidikan nilai, budi pekerti, moral,watak, atau akhlak yang bertujuan untuk
mengembangkankemampuan peserta didik memberikan keputusan baik�buruk, memelihara apa
yang baik itu dan mewujudkannyadalam kehidupan sehari-hari Dengan demikian Pendidikan
merupakan kata kunci untuk setiap manusia agar ia mendapatkan ilmu. Hanya dengan
pendidikanlah ilmu akan didapat dan diserap dengan baik. Menurut Ratna Wilis (2006:98) bahwa
Pendidikan juga merupakan metode pendekatan yang sesuai dengan fitrah manusia yang memiliki
fase tahapandalam pertumbuhan. Selanjutnya tujuan pendidikan berkaitan erat dengan tujuan
hidup manusia, dan tujuan hidup ini pun berbeda-beda antara bangsa yang satu dengan yang
lainnya.

Pendidikan Agama Islam

Menurut Zakiyah Dradjat pendidikan agama islam adalah suatu usaha untuk membina dan
mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaramn islam secara menyeluruh. Lalu
menghayati tujuan yang apada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan islam sebagai pandangan
hidup. Pendidikan agama Islam adalah usaha untuk memmperkuat iman dan ketakwaan kepada Allah
SWT. sesuai dengan ajaran Islam, bersikap inklusif, rasional dan filosifis dalam rangka menghormati
orang lain dalam hubungan kerukunan dan kerjasama antar umat beragama dalam masyarakat untuk
mewujudkan persatuan nasional.Pendidikan Agama Islam juga bermakna upaya mendidikkan agama
Islam atau ajaran agama Islam dan nilai-nilainya agar menjadi pandangan dan sikap hidup seseorang. Dari
aktivitas mendidikkan agama Islam itu bertujuan untuk memabnatu seseorang atau sekelompok anak
didik dalam menanamkan atau menumbuh kembangkan ajaran Islam dan niali-nilainya untuk dijadikan
sebagai pandangan hidupnya.

Pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka
mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami dan mengamalkan ajaran Islam melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Menurut Arifin Muzayyin (2010;34): Tujuan Pendidikan Keagamaan adalah untuk
mempersiapkan peserta didik agar dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan
khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan. Seiring dengan perkembangan waktu, maka Pendidikan
Agama semakin menjadi perhatian dengan pengertian bahwa pendidikan agama semakin dibutuhkan oleh
setiap manusia terutama mereka yang masih duduk di bangku sekolah. Pendidikan Islam memiliki 3 (tiga)
tahapan kegiatan yaitu:

1. Tazkiyah; mensucikan jiwa,

2. Tilawah; membacakan ayat Allah,

3. Ta’limul kitab wasunnah; mengajarkan al-kitab dan al-hikmah.

Pendidikan agama dapat merubah masyarakat jahiliyah menjadi umat yang baik. Pendidikan
Islam mempunyai ciri pembentukan pemahaman Islam yang utuh dan menyeluruh,pemeliharaan apa yang
telah dipelajarinya, pengembangan atas ilmu yang diperolehnya dan agar tetap pada syariah Islam. Hasil
dari pendidikan Islam akan membentuk jiwa yang tenang, akal yang cerdas dan fisik yang kuat serta
banyak beramal. Pendidikan Islam terpadu dalam pendidikan ruhiyah,fikriyah dan amaliyah (aktivitas).
Nilai Islam yang ditanamkan pada individu membutuhkan tahapan-tahapan selanjutnya dan
dikembangkan pada pemberdayaan di segala sektor kehidupan manusia. Potensi yang dikembangkan
kemudian diarahkan pada merealisasikan potensi dalam berbagai kehidupan. Pendidikan yang diajarkan
Allah SWT melalui Rasul-Nya bersumber kepada Al Qur’an sebagai rujukan dan pendekatan agar dengan
tarbiyah akan membentuk masyarakat yang sadar dan menjadikan Allah sebagai Ilah saja, maka
kehidupan mereka akan selamat di dunia dan akhirat. Hasil ilmu yang diperolehnya adalah kenikmatan
yang besar, yaitu berupa pengetahuan, harga diri, kekuatan dan persatuan.

Tujuan Utama Pendidikan Islam

Tujuan pendidikan agama Islam adalah:

1. Terbentuknya kepribadian yang utuh jasmani dan rohani (insan kamil) yang tercermin dalam
pemikiran maupun tingkah laku terhadap sesama manusia, alam serta Tuhannya,

2. Dapat menghasilkan manusia yang tidak hanya berguna bagi dirinya, tapi juga berguna bagi
masyarakat dan lingkungan, serta dapat mengambil manfaat yang lebih maksimal terhadap
alam semesta untuk kepentingan hidup di dunia dan akhirat.

3. Merupakan sumber daya pendorong dan pembangkit bagi tingkah laku dan perbuatan yang
baik, dan juga merupakan pengendali dalam mengarahkan tingkah laku dan perbuatan
manusia.

Tujuan utama dalam pendidikan Islam adalah agar manusia memiliki gambaran tentang Islam
yang jelas, utuh dan menyeluruh. Interaksi di dalam diri manusia memberi pengaruh kepada penampilan,
sikap, tingkah laku dan amalnya sehingga menghasilkan akhlaq yang baik. Akhlaq ini perlu dan harus
dilatih melalui latihan membaca dan mengkaji Al-Qur’an, sholat malam, puasa sunnah, selalu
bersilaturahim dengan keluarga dan masyarakat. Semakin sering ia melakukan latihan, maka semakin
banyak amalnya dan semakin mudah ia melakukan kebajikan. Selain itu latihan akan menghantarkan
dirinya memiliki kebiasaan yang akhirnya menjadi gaya hidup sehari-hari.

Tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah menurut Abdul Majid, dan Dian Andayani, dalam
bukunya Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompotensi, yakni :

1. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah swt
yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya kewajiban menanamkan
keimanan dan ketakwaan di lakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi
untuk menumbuh kembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran dan
pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan
tingkat perkembangannya.

2. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagian hidup didunia dan di akhirat.

3. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik
maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama islam.

4. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan dan


kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Pencegahan, yaitu untuk menangkal, hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain
yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia
Indonesia seutuhnya.

6. Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum system dan fungsional.

7. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang agama
islam agar bakat tersebut dapat berkembangsecara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk
dirinya sendiri dan bagi orang lain

Langkah- langkah Menanamkan Pendidikan Islam

Al-Qurthubi menyatakan bahwa ahli-ahli agama Islam membagi tiga tingkatan pengetahuan yaitu:
1. Pengetahuan tinggi; ilmu ketuhanan.

2. Pengetahuan menengah; mengenai dunia seperti kedokteran dan matematika,.

3. Pengetahuan rendah; pengetahuan praktis seperti bermacam-macam keterampilan kerja.

Hal ini berarti bahwa pendidikan iman/agama harus diutamakan. Tiga hal penting yang harus
secara serius dan konsisten diajarkan kepada anak didik yaitu:

1. Pendidikan akidah/keimanan; untuk menghasilkan generasi muda masa depan yang tangguh
dalam imtaq (iman dan taqwa) dan terhindar dari aliran atau perbuatan yang menyesatkan
kaum remaja seperti gerakan Islam radikal, penyalah gunaan narkoba, tawuran dan pergaulan
bebas (freesex) yang akhir-akhir ini sangat mengkhawatirkan,

2. Pendidikan ibadah; untuk diajarkan kepada anak-anak untuk membangun generasi muda yang
punya komitmen dan terbiasa melaksanakan ibadah, seperti shalat, puasa, membaca Al-Quran.
Peran orang tua dan guru sangat diperlukan dalam memberikan contoh dan teladan yang baik
bagi anak-anak dan peserta didik,.

3. Pendidikan akhlakul-karimah; untuk melahirkan generasi rabbani, atau generasi yang


bertaqwa, cerdas dan berakhlak mulia. Oleh karena itu peran para orang tua dan pendidik
baik di lingkungan masyarakat maupun di luar sekolah sangat dibutuhkan. Penanaman
pendidikan Islam bagi generasi muda bangsa tidak akan dapat berjalan secara optimal dan
konsisten tanpa dibarengi keterlibatan serius dari semua pihak. Oleh karena itu, semua
elemen bangsa (pemerintah,tokoh agama, masyarakat, pendidik, orang tua dan sebagainya)
harus memiliki niat dan perhatian yang serius agar generasi masa depan bangsa Indonesia
adalah generasi yang berintelektual tinggi dan berakhlak mulia.

Pendidikan Agama dalam Keluarga

Keluarga menduduki posisi terpenting di antara lembaga-lembaga sosial yang memiliki perhatian
terhadap pendidikan anak. Pada anak biasanya dalam sebuah keluarga ditanamkan nilai-nilai agama untuk
membentuk perilaku anak tersebut. Oleh karena itu, pendidikan agama dalam keluarga sangat diperlukan
untuk mengetahui batasan-batasan baik dan buruk dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan agama
diharapkan akan mendorong setiap manusia untuk mengerjakan sesuatu dengan suara hatinya. Mengingat
pentingnya pendidikan keluarga dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang berakhlak dan
bermoral, maka perlunya pemahaman tentang pendidikan yang tepat.

Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga sangat dibutuhkan untuk membangun generasi muda
yang punya komitmen dan terbiasa melaksanakan ibadah, seperti shalat, puasa, membaca Al-Quran
sangat erat hubungannya dengan Peran orang tua di rumah dalam memberikan contoh dan teladan yang
baik bagi anak-anak untuk melahirkan generasi rabbani, atau generasi yang bertaqwa, cerdas dan
berakhlak mulia. Oleh karena itu peran para orang tua dan keluarga sangat dibutuhkan.

Peran Keluarga dalam Pendidikan

Keluarga merupakan komunitas terkecil dari masyarakat yang berperan sebagai tempat
pendidikan pertama dan paling utama bagi anak-anak. Dari keluarga, seorang anak mulai menerima
pelajaran etika, moralitas dan nilai nilai kehidupan lainnya yang cenderung selalu diingat dibanding
lembaga-lembaga pendidikan formal.

Dalam keluarga anak dilatih berbagai kebiasaan yang baik (habbit formation) tentanng hal-hal
yang berhubungan dengan kecekatan, kesopanan, dan moral. Diamping itu, kepada mereka ditanamkan
keyakinan-keyakinan yang penting utamanya hal-hal yang bersifat religious. Hal-hal tersebut sangat tepat
dilakukan pada masa kanak-kanak sebelum perkembangan rasio yang mendominasi perilakunya.
Kebiasan baik dan keyakinan-keyakinan penting yang mendarah daging merupakan landasan yang sangat
diperlukan untuk pembangunan Menurut etimologi peran keluarga dalam pertumbuhan anak ibarat baju
besi yang kuat yang melindungi manusia. Secara terminologis, keluarga berarti sekelompok orang yang
pertama berinteraksi dengan bayi. Pada tahun-tahun pertama hidup bayi bersama keluarga. Bayi tumbuh
dan berkembang mengikuti kebiasaan dan tingkah laku orang tua dan orang-orang sekitamya.

Psikolog dan ahli pendidikan meyakini bahwa keluarga merupakan faktor utama yang mampu
memberikan pengaruh terhadap pembentukan dan pengaturan ahklak anak. Keluarga terus memberi
pengaruh di masa kanak-kanak saat anak selesai sekolah, sampai anak itu lepas dari pengasuhan dan
mengarungi bahtera rumah tangganya sendiri. Peran Keluarga adalah:

1. Merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama karena dalam keluargalah manusia dilahirkan,
berkembang dan menjadi dewasa. Pendidikan di dalam keluarga sangat mempengaruhi tumbuh
dan terbentuknya watak, budi pekerti dan kepribadian tiap-tiap manusia

2. Ibarat sebuah sekolah pertama yang dimasuki anak sebagai pusat untuk menumbuh kembangkan
kebiasaan (tabiat), mencari pengetahuan dan pengalaman,

3. Sebagai sebuah perantara untuk membangun kesempurnaan akal anak dan kedua orang tuanya
yang bertanggung jawab untuk mengarahkan serta membangun dan mengembangkan kecerdasan
berpikir anak. Semua sikap, perilaku dan perbuatan kedua orang tua selalu menjadi perhatian
anak-anak.Fungsi-fungsi utama keluarga yaitu:

a. Menciptakan lingkungan yang aman dan tenang dan mengasuhnya di lingkungan yang penuh
kasih sayang, lemah lembut dan saling mencintai. Dengan demikian anak tersebut memiliki
kepribadian normal yang mampu melaksanakan kewajiban dan berguna di masyarakat,

b. Menjaga fitrah anak yang luhur dan suci,

c. Meluruskan fitrahnya dan membangkitkan serta mengembangkan bakat kemampuan positifnya,

d. Memberikan informasi tentang pendidikan dan kebudayaan masyarakat, bahasa, adat istiadat dan
norma-norma sosial agar anak dapat mempersiapkan kehidupan sosialnya dalam masyarakat.

Untuk itu keluarga perlu:

1.) Memupuk bakat dan kemampuan anak dalam mencapai perkembangan yang baik,
2.) Menyediakan lingkungan yang efektif dan kesempatan untuk menumbuhkan kecerdasan
emosional,tingkah laku, sosial kemasyarakatan dan kecerdasan intelegensi.

3.) Memberikan kenyamanan dan ketenangan,serta mampu memahami gerakan, isyarat, dan
kebutuhan anak,

4.) Memberikan jawaban yang tepat atas pertanyaan-pertanyaan anak pada waktu yang tepat.

5.) Menumbuhkan kepekaan kesadaran bermasyarakat pada anak yang merupakan salah satu unsur
kejiwaan, seperti nurani. Kepekaan kesadaran masyarakat itu terus tumbuh di dalam jiwa anak
dalam kedisiplinan keluarga.

Masyarakat dalam Pendidikan.

Masyarakat dalam pembahasan ini berperan sebagai subjek atau pelaku pendidikan, tanpa adanya
kesadaran masyarakat akan pendidikan, maka negara tidak akan berkembang, kita akan tergantung pada
orang atau negara lain yang jauh lebih berkembang dari kita, maka dari itu peranan masyarakat terhadap
pendidikan sangat berpengaruh untuk perkembangan wilayah atau negaranya sendiri, melalui pendidikan
masyarakat dapat memperoleh ilmu yang dapat ia manfaatkan di dalam kehidupan untuk kesejahteraan
bersama.Masyarakat adalah sekumpulan orang dengan berbagai ragam kualitas diri mulai dari yang tidak
berpendidikan sampai pada yang berpendidikan tinggi. Kualitas suatu masyarakat ditentukan oleh kualitas
pendidikan para anggotanya, makin baik pendidikan anggotanya, semakin baik pula kualitas masyarakat
secara keseluruhan.

Masyarakat merupakan lembaga pendidikan yang ketiga setelah pendidikan di lingkungan


keluarga dan lingkungan sekolah. Pada Sistem pendidikan nasional tercantum bahwa dalam rangka
membangun masyarakat lndonesia seutuhnya, pada hakikatnya menjadi tanggung jawab seluruh bangsa
lndonesia dan dilaksanakan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah. Hal ini juga ditegaskan dalam
Rencana Pembangunan Lima Tahun pemerintah. Masyarakat ikut bertanggung jawab atas berbagai
permasalahan pendidikan. Masyarakat diberikan kesempatan untuk berpartisipasi, sebagaimana tertera
dalam Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 pasal 8 bahwa; masyarakat berhak berperan
serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program pendidikan. Tujuan dari pasal
ini adalah agar dapat menjamin pemerataan kesempatan dan kualitas pendidikan. Dengan demikian
masyarakat mempunyai peran yang besar dalam pelaksanaan pendidikan nasional antara lain menciptakan
suasana yang dapat menunjang pelaksanaan pendidikan dan ikut melaksanakan pendidikan non
pemerintah (swasta).

Peran Pendidikan Agama di Lingkungan Masyarakat

Agama merupakan pedoman hidup dan menjadi tolok ukur yang mengatur tingkah laku
penganutnya dalam kehidupan sehari-hari. Baik atau tidaknya tindakan seseorang tergantung pada
seberapa taat dan seberapa dalam penghayatan terhadap agama yang diyakini. Agama berperan sangat
penting dalam mengatur kehidupan manusia dan mengarahkannya kepada kebaikan bersama. Untuk
memperoleh pemahaman tentang peranan agama lebih jauh lagi.

Peran agama dalam kehidupan manusia Yakni :

a.) Agama menghidupkan nilai luhur moralitas. Diturunkannya agama kepada manusia untuk
mengatur kehidupan manusia. Agama sangat mendukung nilai luhur yang menyeru kepada
prinsip kebaikan, seperti keadilan, kejujuran, toleransi, dan tolong-menolong. Abul Qosim
Al-Khu'i menegaskan, tanpa bantuan agama, dapat dipastikan bahwa nilai-nilai kebajikan
atau moralitas tersebut niscaya akan kehilangan maknanya dan akan menjelma menjadi
serangkaian nasihat belaka yang bersifat tidak mengikat. Dengan kata lain, nilai-nilai tanpa
makna hanya bercorak nasihat tidak lebih dari sekedar anjuran atau seruan belaka, misalnya,
diucapkan seorang sahabat karib kita, sementara kita sendiri bebas untuk menerima atau
menolaknya.

b.) Agama memberi kekuatan dalam menanggung penderitaan hidup. Agama menghidupkan
kekuatan dalam diri manusia untuk mampu menghadapi pelbagai penderitaan hidup dan
berperan sebagai benteng kokoh yang melindunginya dari serangan keputusasaan dan
hilangnya harapan. Berkat keimanan yang kuat dan keyakinan bahwa Allah pasti memberi
pertolongan, setiap masalah yang muncul dan setiap jalan buntu yang ditemui dalam
kehidupannya dapat dipecahkan dan diatasi. Alhasil, ia akan mampu menghindar dari
rongrongan keputusasaan dan kesia-siaan. (Nazwar, 2016). Jadi, selain peran iman sebagai
kekuatan pendorong/motivasi, tetapi juga merupakan faktor yang memungkinkan manusia
sanggup menghadapi dan menanggung cobaan hidup dengan penuh ketegaran dan
menyelamatkannya dari kepahitan akibat kegagalan dan kekecewaan yang alami.

c.) Agama menjadi pegangan dan pedoman hidup. Al-qur'an merupakan pedoman hidup yang
tidak pernah berubah setiap zaman. Meskipun terdapat berbagai perbedaan tafsiran dalam
memahaminya, namun tidak pernah ada perubahan dalam kitab suci yang diyakini
kebenarannya tersebut.

d.) Agama mendorong kemajuan ilmu pengetahuan. Selain memberikan pedoman hidup yang
bersifat spiritual, agama juga mendorong kemajuan ilmu pengetahuan. Keyakinan agama
mengajarkan kepada manusia bahwa pengetahuan tak terbatas merupakan sumber dari
keteraturan alam yang berlaku di jagat raya ini (yang menjadi dasar dari teori ilmu
pengetahuan), yang diibaratkan sebagai sebuah buku maha besar yang dikarang seorang
sarjana yang sangat cerdas. Setiap halamannya yang berisi serangkaian paragraf dan kalimat,
mengandungi cahaya kebenaran yang mendorong kita untuk mempelajari dan
merenungkannya. (Nazwar, 2016)

Menurut H. Jalaluddin: beberapa fungsi agama dalam masyarakat, antara lain:

1. Fungsi Edukatif (Pendidikan); ajaran agama secara yuridis (hukum) berfungsi


menyuruh/mengajak dan melarang yang harus dipatuhi agar pribagi penganutnya menjadi
baik dan benar, dan terbiasa dengan yang baik dan yang benar menurut ajaran agamamasing-
masing.

2. Fungsi Penyelamat; dimanapun manusia berada, dia selalu menginginkan dirinya


selamat.Keselamatan yang diberikan oleh agama meliputi kehidupan dunia dan akhirat.

3. Fungsi Perdamaian; melalui tuntunan agama seorang/sekelompok orang yang bersalah atau
berdosa mencapai kedamaian batin dan perdamaian dengan diri sendiri,
sesama,semestadanAllah,

4. Fungsi Kontrol Sosial; ajaran agama membentuk penganutnya semakin peka terhadap
masalah-masalah sosial seperti, kemaksiatan, kemiskinan, keadilan, kesejahteraan dan
kemanusiaan. Kepekaan ini juga mendorong untuk tidak dapat berdiam diri menyaksikan
kebatilan yang merasuki sistem kehidupan yang ada,.

5. Fungsi Pemupuk Rasa Solidaritas; bila fungsi ini dibangun secara serius dan tulus, maka
persaudaraan yang kokoh akan berdiri tegak menjadi pilar "Civil Society"
(kehidupanmasyarakat)yangmemukau
D. KESIMPULAN

Pendidikan agama berperan penting penting untuk menyelamatkan anak-anak, remaja


ataupun orang dewasa dari pengaruh buruk budaya asing yang bertentangan dengan budaya Islam
yang saat ini sudah banyak mempengaruhi bangsa , terutama pada generasi muda. Menurut
pandangan Islam, pendidikan harus mengutamakan pendidikan keimanan. Karena pendidikan
yang kurang memperhatikan pendidikan keimanan akan menghasilkan lulusan yang kurang baik
akhlaknya. Akhlak yang rendah akan berbahaya bagi kehidupan bersama yang dapat
menghancurkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Peran Pendidikan Agama 1. Pendidikan agama Islam berfungsi dalam keluarga dan
masyarakat untuk membentuk manusia yang percaya dan ketaqwaan kepada Allah SWT agar
terciptanya kehidupan yang baik dalam keluarga dan masyarakat.2. Pendidikan agama Islam
merupakan fondasi yang utamasebagai sistem pendidikan moral dan ahklak, dalam rangka
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya.3. Pendidikan
agama dalam lingkungan masyarakat sangat berperan penting bagi kehidupan bermasyarakat dan
untuk meningkatkan moral bangsa dan Negara.

E. DAFTAR PUSTAKA

Afiful Moh Hair, Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga dan Masyarakat. Ahsan Media.
Madura. 2018.

Moh. H. Solokodin Djailani, Peran Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga dan Masyarakat.
Jurnal Ilmiah Widya . STIAKIN. 2013.

https://jaririndu.blogspot.com/2012/05/peranan-penting-pendidikan-agama-
islam.html?m=1https://ernisusiyawati.wordpress.com/tag/peranan-pendidikan/

https://jaririndu.blogspot.com/2012/05/peranan-penting-pendidikan-agama-islam.html?m=

https://pgsd.upy.ac.id/index.php/2-uncategorised/12-pendidikan

https://www.kompasiana.com/careberos_21/peranan-masyarakat-dalam-
pendidikan_5500a0da813311491bfa7b41

https://www.kompasiana.com/septya/5d0cfb7d097f36348f3bcbd6/peran-agama-dalam-
kehidupan-bermasyarakat?page=all

https://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/pr-01287213/keluarga-tempat-pendidikan-paling-
utama-411076

Anda mungkin juga menyukai