A. PENDAHULUAN
menjadi landasan moral, dan etik dalam proses pembentukan jati diri bangsa.
sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan sebagaimana yang tercantum dalam
pasal 3 yaitu :
peserta didik agar manjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
jenjang dan jenis pendidikan disebut dengan istilah kurikulum. Kurikulum adalah
niat dan harapan yang dituangkan dalam bentuk rencana atau program
siswa menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (2003). Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Pusat data dan Informasi Pendidikan, Balitbang Depdiknas
Pendidikan agama merupakan bagian integral dari pendidikan nasional, hal
2 bahwa "kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat antara lain
ketaqwaan kepada Allah SWT serta akhlak mulia. Menurut Daradjat bahwa
pendidikan agama adalah usaha yang secara sadar dilakukan guru untuk
oleh Puskur Balitbang Depdiknas (2001 : 8), sebagai berikut : Upaya sadar dan
menjalankan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur'an dan
Allah SWT serta pembentukan akhlak yang mulia. Keimanan dan ketaqwaan serta
kemuliaan akhlak sebagaimana yang tertuang dalam tujuan akan dapat dicapai
dengan terlebih dahulu jika siswa memiliki pengetahuan dan pemahaman yang
utuh dan benar terhadap ajaran agama Islam, sehingga terinternalisasi dalam
2 Daradjat, Z. (1976), Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta : Bumi Aksara.
kemampuan pelaksanaan ajaran serta pengembangan nilai-nilai akahlakul
karimah.
yang belajar sebagai "efek" dari berbagai proses, tingkah laku dan kegiatan
(official), hasilnya sangat tergantung pada apa yang dilakukan guru dalam kelas
kualitas pembelajaran PAI adalah siswa. Siswa SMP dilihat dari tingkat
gagasan yang abstrak. Menurut Sigelman & Shafer (Yusuf, 2001 : 193) bahwa,
pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan dari mulai usia 12-20 tahun. Dengan
demikian maka model dan strategi pembelajaran PAI di SMP disajikan untuk
atau menguji cobakan suatu materi, melakukan dialog dan diskusi. Sehingga
Departemen Agama (1999 : 33), memiliki ciri-ciri seperti : "(1) kemampuan siswa
heterogen, (2) waktu/jam pelajaran agama Islam terbatas, (3) minat siswa lebeih
besar pada mata pelajaran lain, dan (4) sarana dan prasarana pendidikan agama
B. PEMBAHASAN
1. Analisis kurikulum PAI SMP
kegiatan dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran PAI serta cara
yang digunakan dan segenap kegiatan yang dilakukan oleh guru agama
tingkat SMP yang tercantum dalam GBPP 1994 terdapat beberapa kritik
antara lain :
a. GBPP PAI terlalu pada misi, ini terlihat dari sejumlah fungsi dan tujuan
b. Padat materi yaitu materi PAI yang terdiri dari tujuh unsur pokok yakni
c. Berorientasi kuat pada domain kognitif ini terutama dilihat dari segi
1994, ini terlihat pada tujuan umum PAI yang lebih bererientasi pada
agama sebagai nilai yang hidup dalam keseharian; Sistem evaluasi, bentuk
soal ujian agama Islam menunjukkan prioritas pada kognitif, dan jarang
pertanyaannya mempunyai bobot nilai dan makna spiritual keagamaan yang
iman mulai dari iman kepada Allah sampai iman kepada Qadha dan
d. Menjelaskan tata cara mandi wajib dan shalat wajib maupun sunat.
nusantara.
4. Model Pembelajaran
a. Pengertian
balik, naik antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa untuk mencapai
belajar siswa.
4) Tahap refleksi; tindak lanjut dalam proses pembelajaran dapat dipilah
satu kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang. Model ini akan membuka
serta prinsip keilmuan secara holistik, dan otentik (Depdikbud, 1996 : 3).
Islam.
b. Tahapan pengembangan
c. Tahap perencanaan;
sikap yang harus dimiliki siswa pada suatu pokok bahasan dan
kelas.
pelajaran.
c. Tahap pelaksanaan;
kelompok dan diskusi kelas. Selanjutnya kegiatan evaluasi dan tindak lanjut
d. Tahap kulminasi;
pertemuan selanjutnya.
terhadap proses dan hasil pembelajaran, dengan teknik tes dan non
tes. Evaluasi terhadap proses dilakukan dengan teknik observasi
C. KESIMPULAN
dengan siswa, siswa dengan siswa untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Learning
proses dan hasil pembelajaran, dengan teknik tes dan non tes. Evaluasi
D. SARAN
E. DAFTAR PUSTAKA
Aksara.
Bumi Aksara.