MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI
i
1
1
5
5
10
20
23
23
B. Kelas VIII
27
C. Kelas IX
27
PENDAHULUAN
A Rasional
e
f
II
KOMPETENSI
LINGKUP MATERI
III
IV
IV-A
VI
Pekerti SMA
Kompetensi Pendidikan Agama Kristen di SMA.
Memahami makna menjadi manusia dewasa dalam segala aspek
dengan cara memiliki kedewasaan berpikir, berkata-kata dan
bertindak sehingga menampakkan karakter Kristiani.
Mewujudkan perannya sebagai remaja Kristen di tengah keluarga,
sekolah, gereja dan masyarakat Indonesia yang majemuk.
D Kerangka Pengembangan Kurikulum PAK di SMA
Kelas XI
KI.1Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
KI.2. Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin,
8
Kelas XII
KI.1.Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
KI.2. Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin,
Kristen
Pendidikan
Dasar dan
PAK di sekolah disajikan dalam dua ruang lingkup, yaitu Allah Tritunggal
dan karya-Nya, dan Nilai-nilai kristiani. Pemahaman terhadap Allah dan
karya-Nya harus tampak dalam nilai-nilai kristiani yang dapat dilihat
dalam kehidupan keseharian peserta didik. Inilah dua ruang lingkup
yang ada dalam seluruh materi pembelajaran PAK dari SD sampai
SMA/SMK. Bagan ruang lingkup PAK nampak sebagai berikut:
Tabel 3. Ruang Lingkup Pembelajaran PAK
- Memahami Allah
SMP
adalah pencipta
manusia, alam dan
segala isinya.
Membiasakan diri
menghormati orang
yang lebih tua serta
menjaga kerukunan
dalam kaitannya
dengan nilai-nilai
kristiani.
Meyakini kehadiran
Allah dan kekuasaan- Nya dalam berbagai
fenomena kehidupan.
Menunjukkan berbagai perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai
kristiani dalam
kaitannya dengan
kehadiran dan
kekuasaan Allah.
Menjelaskan manusia
berdosa diselamatkan
Allah melalui Yesus
Kristus.
Membiasakan diri
menyembah Allah baik
dalam ibadah formal
maupun dalam sikap
hidup yang
berdasarkan nilai-nilai
kristiani.
SMA
Menjelaskan Allah
sebagai pembaharu
melalui Roh Kudus.
Memahami peran Alah
dalam kehidupan
keluarga dan pernikahan.
Menerapkan nilai-nilai
kristiani dalam
kehidupan modern.
Menganalisis nilai
demokrasi, HAM,
multikultur sebagai
anugerah Allah.
Mewujudkan demokrasi,
HAM dan keadilan serta
perdamaian.
II
Allah
Tritunggal
dan KaryaNya:
- Allah
memelihara
III
IV
Allah
Allah Tritunggal
Tritunggal
dan Karya-Nya:
dan karya- - Menggantungk
Nya:
an hidup pada
- Allah Maha kekuasaan
Kuasa
Allah
10
V
VI
Allah
Allah
Tritunggal Tritunggal
dan karya- dan karyaNya:
Nya:
- Allah
- Allah adalah
penyelama Tuhan yang
manusia
dan alam
- Allah
mengasihi
ku
Nya:
Nya:
- Beriman dan
Nya:
- Gereja dan masyarakat
berpengharapan
- Gereja yang bertumbuh
menyelamatkan manusia - Peran Roh Kudus dalam
- Gereja membawa
melalui Yesus Kristus
hidup orang beriman
perubahan baru
- Pemeliharaan dan
- Karya Allah dalam
Nilai-nilai Kristiani:
keselamatan dari Allah
pertumbuhan gereja
- Berperilaku sesuai dengan - Karya melalui gereja
berlaku untuk seluruh
nilai-nilai kristiani: rendah
ciptaan.
hati, peduli, disiplin dan
Nilai-Nilai Kristiani:
Nilai-Nilai Kristiani:
solider
- Membangun toleransi
- Solidaritas sosial
- Hidup bersyukur
mengacu pada teladan
- Memelihara alam dan
- Hidup sebagai orang
Yesus
lingkungan hidup sebagai beriman
- Meneladani Yesus kristus
wujud jawaban terhadap - Iman dan pengharapan.
dalam berkarya
pemeliharaan dan
- Hidup beriman sesuai
- Pelayanan gereja di
keselamatan
dengan teladan Yesus
tengah masyarakat pada
- Setia beribadah, berdoa
masa kini
dan membaca Alkitab
- Berperan sebagai
anggota gereja di tengah
masyarakat
- Gereja yang melayani
- Gereja yang membawa
perubahan di tengah
masyarakat dan dunia
- Tanggung jawab sosial
umat Kristen
pembelajaran KI- 3 dan KI-4 melainkan bagian yang tak terpisahkan dari
pembelajaran KI-3 dan KI-4. Sikap spiritual dan sosial diajarkan dalam
materi dan diperkuat oleh pemahaman teks dan konteks dalam Alkitab.
Aspek penghayatan dan refleksi menjadi penopang pembelajaran.
Beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan dalam PAK
1 Model inkuiri. Model ini menekankan pada pengembangan kognitif
atau cara berpikir peserta didik. Penekanan kepada peserta didik
yang mencari, menggali dan menjelajahi sendiri, akhirnya
menemukan sendiri jawabnya. Di sini peserta didik dilatih untuk
menggunakan dan mengembangkan kemampuan berpikir, dimana
guru lebih berperan sebagai fasilitator yang kreatif. Misalnya dengan
menebak pemikiran pendidik, memberikan dua teka-teki dan
memberikan clue sampai peserta didik menemukan jawabanya, juga
bisa melalui teknik kata bergambar yang bisa dianalisis. Hal ini
penting karena banyak aspek dan konsep-konsep kepercayaan dan
ajaran Kristen yang perlu dipikirkan, dipahami, dan dihayati melalui
pengembangan ranah berpikir. Model pembelajaran ini dapat
diterapkan terutama ketika membahas berbagai persoalan yang
dihadapi pada masa kini menyangkut keadilan, kesetaraan,
demokrasi dan HAM.
2 Model perjumpaan dengan Tuhan Allah. Hal ini sangat penting bagi
PAK, terutama untuk pengembangan iman dan spiritualitas peserta
didik. Pada model ini, guru perlu berperan sebagai seorang seniman
yang mampu mendesain model pembelajaran dengan komprehensif.
Model ini perlu beberapa tahapan, yakni: (a) mendesain proses
belajar-mengajar yang menekankan aspek afektif, (b) menyiapkan
bahan/materi yang dibutuhkan, (c) membuat pedoman pengalaman,
(d) memimpin refleksi atas pengalaman, sehingga peserta didik bisa
bertemu dengan Tuhan Allah. Untuk itu guru perlu mendesain
suasana atau lingkungan yang diharapkan (gelap, terang, gembira);
membuat pedoman pengalaman dengan alur dan media yang sesuai
misalnya gambar, alam, lagu, obyek tertentu (lilin, salib, roti, buah
anggur); memberi waktu yang memadai kepada peserta didik untuk
berefleksi, kontemplasi, meditasi atau perenungan. Acara ini juga
bisa dikembangkan misalnya dalam acara refleksi, retreat, rekoleksi,
meditasi, saat teduh.
3 Model pengembangan lingkungan. Di sini guru perlu mengajarkan
bagaimana peserta didik dapat mendesain lingkungan agar tujuan
yang baik dapat diterapkan dan dicapai. Misalnya supaya mampu
menerapkan kasih, belajar dengan baik, membuat lingkungan
kondusif yang sehat, bersih dan kristiani. Model ini dapat diterapkan
dan dilakukan secara sendiri atau mandiri, namun tidak jarang sering
harus melibatkan dan menyadarkan orang lain di sekitarnya dalam
pengelolaannya.
4 Model aksi-refleksi dan aksi baru. Ini adalah usaha untuk
menerapkan iman dalam situasi konkret. Iman dapat dihayati apabila
seseorang betul-betul telah menerapkan dan melakukan apa yang
diimani. Untuk model ini perlu ditentukan masalahnya lebih dahulu,
misalnya masalah pribadi/personal, masalah bersama, atau masalah
lingkungan hidup. Selanjutnya secara berturut-turut perlu konsisten
diikuti tahapan sbb: (1) pengungkapan data atau fakta yang
diketahui, (2) analisis data, bisa dilakukan dengan perspektif
personal, sosial, budaya, agama, ekonomi, ideologi, dll., (3) mencari
dan menemukan pengalaman kristiani yang pernah dialamai
berhubungan dengan masalah yang dibahas, misalnya dari
15
7)
8)
9)
19
misalnya
0-100
setiap
dapat
setiap
2)
3)
4)
:
:
:
:
:
___________________
___________________
___________________
___________________
___________________
Nama Peserta
didik
Hari/Tanggal
Kejadian
1.
2.
3.
dst.
Kolom kejadian diisi dengan kejadian positif maupun negatif. Catatan
dalam lembaran buku tersebut, selain bermanfaat untuk merekam dan
menilai perilaku peserta didik sangat bermanfaat pula untuk menilai
sikap peserta didik serta dapat menjadi bahan dalam penilaian
perkembangan peserta didik secara keseluruhan. Selain itu, dalam
observasi perilaku dapat juga digunakan daftar cek yang memuat
perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan muncul dari peserta didik
pada umumnya atau dalam keadaan tertentu.
2) Penilaian Diri
Buah Roh
1.
Kasih
2.
Sukacita
3.
Damai sejahtera
4.
Kesabaran
5.
Kemurahan
6.
Kebaikan
7.
Kesetiaan
8.
Lemah lembut
tidak
pernah
22
jarang
seringkali
selalu
9.
Penguasaan diri
b. Penilaian Pengetahuan
Baik
Penghayatan
3.
Kesesuaian
dibahas
dengan
topic
Tidak Baik
yang
Keterangan:
Kriteria penilaian dapat dilakukan sebagai berikut:
5 = sangat baik
4 = baik
3 = cukup
2 = kurang
1 = sangat kurang
Penilaian
unjuk
kerja
yang
menggunakan
skala
penilaian
memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan
kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana
pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak
sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 5 = sangat kompeten, 4
= kompeten, 3 = cukup kompeten, 2 = kurang kompeten, dan 1 =
sangat kurang kompeten. Untuk memperkecil faktor subyektivitas, perlu
dilakukan penilaian oleh lebih dari satu orang, agar hasil penilaian lebih
akurat.
A. Kontekstualisasi Pembelajaran PAK
23
24
PANDANGAN HIDUP
(WORLD VIEW)
Nilai Hidup
I.
KOMPETENSI
DASAR,
MATERI
PEMBELAJARAN,
25
DAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
A. Kelas X
Alokasi waktu: 102 jam pelajaran
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran
1.1 Mensyukuri
Menjadi manusia
karunia Allah
dewasa dalam iman
bagi dirinya
Bertumbuh
yang terus
menjadi dewasa
bertumbuh
sebagai pribadi
dewasa
2.1 Mengembangkan
perilaku sebagai
pribadi yang
terus bertumbuh
menjadi dewasa
3.1 Menganalisis ciriciri pribadi yang
terus
bertumbuh
menjadi dewasa
1.1 Membuat karya
yang berkaitan
dengan ciriciri pribadi yang
terus
bertumbuh
menjadi dewasa
26
Kegiatan Pembelajaran
Mengamati perbedaan yang dialami
ketika sudah duduk di kelas X,
dibandingkan dengan di kelas IX.
Mendisukusikan Perbedaan antara
orang yang dewasa dengan yang
belum dewasa.
Merumuskan, apa saja ciri-ciri orang
yang sudah dewasa dalam iman
dan aspek perkembangan lainnya.
Mewawancarai dua orang dewasa
yang dijadikan panutan, tentang
pengalaman yang menolong
mereka untuk tumbuh menjadi
orang dewasa yang bertanggung
jawab.
Membayangkan, apa jadinya bila
orang bertambah usia, tetapi tidak
menunjukkan ciri-ciri sebagai orang
dewasa.
Melakukan kajian tentang perilaku
seorang yang berkepribadian
matang dalam diri Tuhan Yesus,
tokoh-tokoh Alkitab lainnya, dan
melalui Mazmur 90, menyimpulkan,
apa saja hal-hal yang harus
dilakukan untuk menjadi dewasa
dan bertanggung jawab.spiritual.
Memberikan contoh-contoh pribadi
yang dewasa dari kisah-kisah yang
diambil dari media massa/internet.
Melaporkan hasil wawancaranya
terhadap dua orang yang jadi
panutan.
Membuat komitmen untuk
mengembangkan kepribadian yang
matang berdasarkan tanda-tanda
manusia yang bertumbuh sebagai
pribadi dewasa. Teks Alkitab acuan:
1 Korintus 13:11
1 Timotius 4:12
Yakobus 5: 12
Membagikan apa yang dipelajari
tentang ciri-ciri orang dewasa,
kepada orang-orang lain di
sekitarnya (rumah, lingkungan).
Mengamati (atau melakukan studi
kasus) dari pengalaman, dan dari
berbagai sumber belajar lainnya,
seberapa jauh ada wujud kesetiaan,
kasih, dan keadilan di masyarakat.
Melakukan kunjungan ke kantor
pemerintah/Lembaga Hukum, untuk
2.2 Meneladani
Yesus dalam
mewujudkan
nilai-nilai
Kristiani:
kesetiaan, kasih
dan keadilan
dalam kehidupan
soial
3.2 Memahami
makna nilai-nilai
Kristiani:
kesetiaan, kasih
dan keadilan
dalam kehidupan
1.2 Menerapkan nilainilai Kristiani:
Kesetiaan, kasih
dan keadilan
melalui berbagai
aktivitas
27
- Roma 15:1-5
- Markus 13: 11
- Yohanes 14:16-17, 26; 16:13
- Roma 5:5; 8:14
- 1 Korintus 12: 7-11
- Efesus 1: 14
- Galatia 5: 18
Membuat daftar beberapa bagian
Alkitab yang menulis tentang
pembaruan hidup oleh Roh Kudus.
1.3 Menyajikan
presentasi
berkaitan
dengan peran
Roh Kudus
sebagai
pembaharu
mengacu pada
Alkitab
1.4 Mensyukuri
karunia Allah
melalui
kebersamaan
dengan orang
lain tanpa
kehilangan
identitas
2.4 Bersedia hidup
bersama dengan
orang lain tanpa
kehilangan
identitas
3.4 Menganalisis
makna
kebersamaan
dengan orang
lain tanpa
kehilangan
identitas
4.4 Membuat
proyek
mengenai
kebersamaan
dengan orang
lain tanpa
kehilangan
identitas
28
Keberadaan Allah
sebagai pembaharu
kehidupan.
Karya Allah dalam
membaharui
kehidupan.
Peran remaja
Kristen dalam
pembaharuan
hidup manusia dan
alam.
kreatif
lainnya
tentang
peran
remaja Kristen dalam turut serta
mendukung pembaharuan hidup
manusia dan alam. Tulisan atau
karya tersebut dibahas dalam 1 kali
pertemuan
(dibacakan
atau
dipresentasikan)
(Contoh
karya
kreatif: tulisan, lukisan, puisi, doa,
karya seni lainnya).
B. Kelas XI
Alokasi waktu: 102 Jam Pelajaran
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran
1.1 Mengakui peran Keluarga dan
Allah dalam
Modernisasi
kehidupan
- Peran Allah dalam
keluarga
kehidupan
keluarga
2.1 Mengembang- Hakikat keluarga
kan perilaku
- Makna keluarga
tanggung jawab
yang bertumbuh.
sebagai wujud
dari pengakuan
terhadap peran
Allah dalam
kehidupan
keluarga
1.1 Memahami
peran Allah
dalam kehidupan
keluarga
Pernikahan Kristen
30
Kegiatan Pembelajaran
Melakukan pemetaan pikiran (mind
mapping) tentang kehidupan
manusia berdasarkan sumber
belajar yang dimilikinya (buku,
artikel majalah/koran, internet,
dsb.).
Menanyakan apa yang diinginkan
remaja sebaya dari orangtua dan
keluarga dan apa yang diinginkan
orangtua dan keluarga dari remaja.
Merancang dan melakukan
kajian/penelitian tentang hal apa
yang diinginkan remaja sebaya dari
orangtua dan keluarga.
Menggali dari alkitab tentang apa
yang Allah inginkan dari keluarga.
(Guru membahas peranan keluarga
besar dalam proses sosialisasi dan
pendidikannya
Menganalisis hasil penelitian dan
mempresentasikan tentang apa
yang diinginkan remaja sebaya dari
orangtua dan keluarga Hasil
penelitian dibandingkan dengan
apa yang Allah inginkan dari
keluarga.
Melakukan simulasi tentang
peranan orangtua dalam
pendidikannya.
Menjelaskan pengertian keluarga
dan apa peran Allah untuk
keluarga.
Mengamati ciri-ciri kehidupan
keluarga Kristen.
Megamati kehidupan keluarga
Kristen yang menerapkan nilai-nilai
Kristiani
Mengaitkan hubungan antara nilainilai Kristiani dengan pernikahan.
Mengidentifikasi nilai-nilai kristiani
dalam kaitannya dengan
pernikahan , khususnya persiapan
pernikahan
pernikahan.
1.2 Menganalisis
pentingnya nilainilai Kristiani
dalam kehidupan
keluarga dan
pernikahan
Melakukan percakapan/wawancara
dengan orang yang sudah menikah
dan yang akan menikah mengenai
makna pernikahan serta nilai-nilai
yang harus dibangun dalam
pernikahan kristen.
Mengkritisi konteks keluarga masa
kini terutama hubuagan antara
anak dengan orang tua, suami
dengan isteri, hubungan antara
sesama saudara.
Mengkaitkan hubungan antara teks
Alkitab dengan tanggung jawab
suami-isteri.
Membuat klasifikasi bentuk
tantangan yang dialami oleh suamiisteri dalam membangun
kehidupan bersama.
Membuat tulisan/ refleksi pendek
mengenai makna keluarga bagi
dirinya.
Membuat kliping mengenai
kehidupan perkawinan dan
berbagai masalah yang timbul
kemudian memberikan penilaian
dalam bentuk analisis.
Mengamati peran keluarga dan
sekolah, dan pentingnya
mengomunikasikan antara keluarga
dan sekolah sebagai lembaga
pendidikan utama.
Mengaitkan peran keluarga dan
sekolah bagi seorang remaja.
31
C. Kelas
Kebudayaan, ilmu
pengetahuan dan
teknologi adalah
anugerah Tuhan
XII
Pembelajaran
Mengamati sedikitnya 5 peristiwa di
masyarakat yang menunjukkan
kualitas Demokrasi dan HAM di
Indonesia. Boleh memakai artikel
yang disediakan guru, misalnya,
tentang tabrak lari, atau artikel lain
yang menggambar-kan
kesewenang-wenangan pihak yang
Demokrasi dan
HAM
3.1 Memahami arti
Demokrasi dan
HAM serta
mengenali
berbagai
bentuk
pelangga-ran
Demokrasi dan
HAM yang
merusak
kehidupan dan
kesejahtera-an
manusia
4.1 Membuat karya
yang berkaitan
dengan
Menerap-kan
sikap dan
perilaku yang
menghar-gai
Demokrasi dan
HAM
1.2 Mensyukuri
pemberian
Allah dalam
kehidupan
multikultur
Multikultur adalah
pemberian Allah
3.2 Menganalisis
nilai-nilai
multikultur
4.2 Membuat
proyek yang
berkaitan
dengan
kehidupan
multikultur
1.3 Menghayati
pentingnya
keadilan
sebagai dasar
mewujudkan
Demokrasi dan
HAM mengacu
pada teks
Alkitab
2.3 Mengembang
kan rasa
keadilan
sebagai dasar
mewujudkan
Demokrasi dan
HAM mengacu
pada teks
Alkitab
Demokrasi dan
HAM
3.3 Menilai
pentingnya
keadilan
sebagai dasar
mewujudkan
Demokrasi dan
HAM pada
konteks global
dan lokal
mengacu pada
teks Alkitab
Menjadi pembawa
damai sejahtera
35
remaja sebagai
pembawa
damai
sejahtera
36