Anda di halaman 1dari 4

Moderasi Beragama Refleksi Pembelajaran PAI

Oleh : Dinda Wulandari


12201184 PAI 1F

Pendidikan agama memiliki peran penting dalam pembahasan ini yang


mengutamakan suasana lembaga pendidikan khususnya sekolah dan madrasah. Pendidikan
agama merupakan salah satu bidang yang diajarkan di sekolah dan madrasah dan sangat erat
kaitannya dengan pengembangan akhlak dan perilaku. Kita semua tahu apa yang dipegang
oleh para pendidik agama (khususnya pendidik Islam).Peran penting dalam pendidikan
nasional. Ia sangat berpengaruh dalam menanamkan dan menyebarluaskan pengetahuan yang
akurat kepada siswa tentang hubungan antara agama dan negara. Ini karena ada banyak
mengenai negara dan keutuhan negara, guru harus memastikan bahwa siswa memahami
gagasan ini. Menurut statistik pendidikan, jumlah pelajar di Amerika Serikat adalah 45,5 juta.
Jika 80% siswa beragama Islam, jumlahnya 36,4 juta atau 13%. dari seluruh populasi.
Merekalah generasi bangsa yang akan memimpin dan menjaga keutuhan NKRI di masa
depan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengajukan pertanyaan terkait kegiatan
pelatihan/sosialisasi yang diberikan kepada guru PAI dan Madrasah di berbagai pelosok
Indonesia. Dari 75 responden yang menjawab, mayoritas guru mendapatkan pelatihan dari
Kanwil Kemenag. Area disajikan dalam bentuk seminar, dll. Ini merupakan langkah yang
baik dalam tahap perencanaan kebijakan moderasi beragama. Namun di beberapa daerah,
guru PAI dan madrasah mengaku tidak pernah mendapat pelatihan sosialisasi atau moderasi
beragama.

Mata pelajaran PAI di sekolah meliputi muatan Al-Qur'an dan Hadits, Aqidah,
Akhlak, dan Fiqh, sesuai dengan standar kompetensi dan tolak ukur yang mengembangkan
kemampuan dasar. Materi PAI yang mewujudkan, raihlah keselarasan, keselarasan dan
keseimbangan dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan orang lain dan Alah SWT. Selain
itu, informasi yang diajarkan harus berdasarkan ajaran Islam dan sejalan dengan isu-isu
keagamaan terkini. Dalam konteks inilah terjadi berbagai pengembangan materi PAI, antara
lain pendidikan karakter, pendidikan antikorupsi, nilai-nilai kebangsaan, radikalisme atas
nama agama, perempuan dan HAM internasional. Karena itu untuk mendapatkan pendidikan
agama Islam, jenjang pendidikan harus diubah. Penjelasan penelitian ini berdasarkan angket
yang diberikan kepada responden yaitu materi umum yang diajarkan kepada siswa di sekolah
untuk membangun karakter religius yang moderat adalah tentang toleransi antar umat
beragama. Materi ajar yang diajarkan adalah mengembangkan karakter siswa untuk
menghargai perbedaan agama, menghormati keyakinan dan ibadah orang lain yang menganut
agama tersebut, toleransi dan keadilan kepada semua umat beragama. Menjaga agama sesuai
dengan hadits, aqidah, akhlak, dan fiqh. Selain itu, saat menjawab pertanyaan lainnya,
responden mengomentari tujuan materi ajar PAI berbasis moderasi beragama, yaitu untuk
membina hubungan yang sehat antar sesama siswa. Mencegah dan mengajarkan siswa untuk
menjadi agresif atas nama agama. Bagaimana mereka hidup di lingkungan yang beragam.
Pendidikan agama di sekolah bertujuan untuk memajukan dan mengembangkan iman dengan
memberikan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, dan pengalaman Islam. Ia dapat masuk
ke dalam kehidupan pribadi, masyarakat, bangsa, karakter bangsa, dan pendidikan tinggi.

Pendidik diharapkan dapat membuat strategi pengajaran berdasarkan standar


kompetensi dan keterampilan dasar. Menjunjung tinggi cita-cita agama membantu manusia
mengembangkan semua keterampilan dasar dan bertindak saleh. Hal-hal tersebut dapat
dicapai melalui manajemen dengan melengkapi, memupuk, dan mengembangkan ilmu,
keterampilan, mengamalkan, membiasakan, dan mengamalkan Islam, tujuannya adalah untuk
meningkatkan keimanan anak didik kita dan membantu mereka menjadi umat Islam yang
terus bertumbuh dalam keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Berdasarkan hasil penelitian,
guru PAI dan guru madrasah berpendapat bahwa pendidikan agama Islam berbasis moderasi
beragama yang diberikan kepada peserta didik selalu cenderung menguatkan sembilan prinsip
moderasi beragama. Peran penting dalam membangun pendidikan agama yang berkarakter
Islami. Indonesia. Guru juga didorong untuk memberikan contoh yang baik bagi siswa
dengan toleransi dan rasa hormat, sesuai dengan prinsip dasar moderasi beragama. Media
pengajaran yang umum digunakan guru adalah buku, internet, dan media audio dan visual.

Pendidikan Islam adalah pengajaran dan bimbingan pendidik kepada peserta didiknya.
Senantiasa dapat dibudayakan dan dikembangkan secara optimal sesuai dengan ajaran Islam.
Singkatnya, pendidikan agama Islam merupakan pedoman bagi peserta didik untuk menjadi
muslim yang utuh, dan kurikulum 2013 pendidikan agama dan pendidikan karakter dapat
membuat peserta didik memperoleh pengetahuan, sikap mental dan keterampilan sosial, serta
mampu menggunakan Islam. Setidaknya berlaku untuk setiap mata pelajaran di semua
jenjang pendidikan formal. Pemahaman, pengembangan dan penerapan pendidikan Islam
merupakan wujud ajaran dan nilai-nilai Islam yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Dalam konteks pengajaran di sekolah, pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar untuk
menyiapkan dan membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati, dan
mengamalkan seluruh ajaran Islam. Pendidikan agama Islam yang berhasil adalah ketika
generasi dapat tercipta muslim yang utuh, inklusif dan komprehensif. Hal itu diwujudkan
dalam bentuk ketakwaan kepada Allah SWT dan berhasil melaksanakan tugas atau fungsi
dalam masyarakat, baik jasmani maupun rohani, intelektual, akhlak dan keterampilan.
Dengan cara ini, para siswa lebih mampu memahami realitas sosial dan menghadapi masalah
pluralisme dan sikap.

Sikap toleran dan multikultural tidak hanya terwujud dalam diri siswa. Oleh karena
itu perlu dibuat RPP Pendidikan Agama Islam dengan gagasan moderasi beragama sebagai
bentuk kerjasama dan tanggung jawab untuk memberantas dan memberdayakan peserta didik
dari ekstremisme dan intoleransi. Berkaitan dengan itu, pengembangan desain pendidikan
agama Islam berwawasan moderasi agama yang integratif hendaknya didasarkan pada aspek-
aspek dasar pendidikan yaitu:

1. kurikulum,
Reorganisasi kurikulum ini menunjukkan merebaknya pandangan radikal dan
ekstrem di kalangan siswa. Para peneliti harus lebih memperhatikan gerakan
intoleransi, pandangan Islam ekstrim, dan radikalisme dalam pendidikan
Indonesia, sehingga kurikulum yang ada perlu direstrukturisasi menjadi kurikulum
yang lebih moderat. Tidak berbeda dengan pemerintah yang mengembangkan
wacana moderasi beragama melalui penyuluhan kepada siswa sehingga siswa
menyaring tentang agama yang benar.
2. Pendidik,
Tugas dan tanggung jawab guru telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 2.
Pasal 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Tenaga Pengajar menyebutkan bahwa
guru memiliki tanggung jawab utama untuk mengajar, mendidik, mendidik,
membimbing, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik sejak awal
pendidikan. sampai. resmi. pendidikan, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah. pendidik profesional terkait. pendidikan. Berdasarkan tanggung jawab
yang besar tersebut, guru memegang peranan sentral sebagai pendukung mutu
pendidikan. Guru juga merupakan panutan bagi siswa, sehingga profesionalitas
guru sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Dalam implementasi nilai-nilai Islam, pendidikan agama Islam memiliki peran
penting sebagai landasan perilaku, ibadah, dan nilai-nilai sosialisasi. Tugas guru
adalah mendidik dan membimbing siswa agar tidak hanya memiliki pengetahuan
tetapi juga pengalaman yang beragam. Selain itu, guru harus dapat membuat siswa
memperhatikan pengetahuan dan pengalaman yang mereka peroleh dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Materi
Pendidikan agama Islam merupakan proses pendidikan karakter bagi peserta
didik dengan menanamkan sikap moderat. Senantiasa memenuhi tujuan
pendidikan karakter, yaitu mewujudkan manusia yang memiliki kepribadian yang
utuh. Tujuannya untuk membangun dan mengembangkan dimensi psikologis,
sosial, emosional dan religius yang optimal, kreatif, meningkatkan intelektualitas
siswa, menumbuhkan semangat belajar dan pengembangan diri siswa.
4. Metode dan media sarana
Beberapa metode dan media yang dirasa relevan untuk melaksanakan model
pembelajaran kontekstual dalam moderasi beragama di antaranya adalah:
a. Diskusi Moderasi Beragama.
b. Studi Kasus Terkait Moderasi Beragama.
c. Pemutaran Film Pendek Moderasi Beragama.
5. Evaluasi pembelajaran.
Evaluasi berperan penting dalam mengukur dan memahami bahwa tujuan
pembelajaran telah cukup tercapai. Proses evaluasi yang baik memungkinkan guru
pendidikan agama Islam untuk melihat bagaimana pemahaman moderasi
beragama ditanamkan kepada anak didiknya. Karena pada dasarnya evaluasi
dilakukan bukan hanya sekedar formalitas belakaguna melengkapi berkas
administrasi pembelajaran hasilnya akan digunakan untuk mengevaluasi proses
pembelajaran dan dijadikan acuan untuk menyusun RPP selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Harmi, Hendra. (2022). Model pembelajaran pendidikan agama islam berbasis moderasi
beragama, JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia). Vol 7, No. 2.
Ursula, Yordan, dkk. (2022). Wawasan Moderasi Beragamadalam Pengembangan Desain
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Edupedia Vol. 7, No. 1.
M, Iswantir. 2017. Gagasan dan Pemikiran Serta Praksis Pendidikan Islam di Indonesia,
Jurnal of Education Studies: IAIN Bukittinggi, Vol 2, No 2

Anda mungkin juga menyukai