Anda di halaman 1dari 10

Filsafat Ilmu

Resume

Dosen Pengampu: Dr.Firdaus Achmad,M.Hum.

Disusun Oleh

Dinda Wulandari
12201184

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI


FAKULTAS TARBIYAH ILMU KEGURUAN
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2022/2023
DAFTAR ISI

Pengertian, karakteristik, dan ruang lingkup kajian Filsafat Ilmu .................................. 3


1. Pengertian Filsafat Ilmu ............................................................................................. 3
2. Karakteristik Filsafat. ................................................................................................. 4
3. Ruang Lingkup Kajian Fisafat Ilmu. ........................................................................... 5
Landasan Filosofis Bangunan Keilmuan............................................................................ 6
1. Landasan Ontologis .................................................................................................... 6
2. Landasan Epistemologi............................................................................................... 6
3. Landasan Aksiologi .................................................................................................... 7
Objek Kajian Filsafat Ilmu ................................................................................................. 7
1. Objek Formal ............................................................................................................. 7
2. Objek Material ........................................................................................................... 7
Relasi Three Angle Of Life (Manusia,Alam Dan Tuhan) Dalam Lingkar Realitas Ruang
Dan Waktu .......................................................................................................................... 8
Hakikat Manusia, Makhluk Berkesadaran, Sebagai Sentral Kajian Terbentuknya Ilmu
Pengetahuan ........................................................................................................................ 9
Pengertian, karakteristik, dan ruang lingkup kajian Filsafat Ilmu

1. Pengertian Filsafat Ilmu

A. Filsafat
Istilah filsafat bisa ditinjau dari dua segi, semantik dan praktis. Segi semantic
perkataan filsafat berasal dari kata Arab falsafah, yang berasal dari bahasa
Yunani, philosophia yang berarti philos = cinta, suka (loving) dan Sophia =
pengetahuan, hikmah (wisdom). Jadi philosopia berarti cinta kepada
kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran.1
Filsafat adalah pemikiran dan kajian menyeluruh terhadap suatu pemikiran,
kepercayaan, dan sikap yang sudah dijunjung tinggi kebenarannya melalui
pencarian ulang dan analisis konsep dasar untuk menciptakan kebenaran,
pertimbangan, dan kebijaksanaan yang lebih baik. 2
B. Ilmu
Kata ilmu berasal dari bahasa Arab, yaitu alima yang berarti pengetahuan.
Pemakaian kata ilmu dalam bahasa Indonesia merujuk pada kata science dalam
bahasa inggris. Science sendiri berasal dari bahasa Latin: Scio, Scire yang artinya
juga pengetahuan.
C. Fisafat Ilmu
Untuk mendapatkan gambaran singkat tentang pengertian filsafat ilmu dapatlah
dicermati rangkuman ranah telaah yang tercakup dalam filsafat ilmu, seperti
berikut :
1. Menurut The Liang Gie (1999), filsafat ilmu adalah segenap pemikiran
reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut
landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan
manusia. Filsafat ilmu merupakan suatu bidang pengetahuan campuran yang
eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbalbalik dan
saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu.
2. Filsafat ilmu adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan oleh
ilmu tertentu,terhadap symbol-symbol yang digunakan, dan terhadap struktur
penalaran tentang system symbol yang digunakan. Telaah kritis diarahkan

1
Ahmad Tafasir, Filsafat Ilmu (Bandung: Rosda, 2010), hlm. 68.
2
Tharboni Gamar,Filsafat Ilmu(Jakarta: Rineka Cipta,2003),,hlm.1.
untuk mengkaji ilmu empirik dan juga ilmu rasional, juga untuk membahas
studi-studi bidang etika dan estetika, studi sejarah, antropologi,geologi dll.
3. Filsafat ilmu adalah suatu upaya untuk mencari kejelasan mengenai dasar-
dasar konsep dan upaya membuka tabir dasar-dasar empiris (ke-empirisan)
dan dasar-dasar rasional (kerasionalan). Aspek filsafat sangat erat
hubungannya dengan hal ihwal yang logis dan etimologis. Sehingga peran
yang dilakukan adalah ganda. Pada sisi pertama filsafat ilmu mencakup
analisis kritis terhadap “anggapan dasar”, seperti waktu, ruang, jumlah
/kuantitas, mutu/kualitas dan hukum. Sisi lain filsafat ilmu menelaah
keyakinan menganai penalaran proses-proses alami.
4. Filsafat ilmu merupakan studi gabungan yang terdiri dari beberapa kajian,
yang diajukan untuk menetapkan batas yang tegas mengenai ilmu tertentu.
Juga berperan untuk menganalisis hubungan atau antar hubungan yang ada
pada kajian satu terhadap kajian yang lain. 3

2. Karakteristik Filsafat.

karakteristik cara berfikir filsafat sebagai berikut:


1. Radikal, artinya berpikir sampai ke akar-akar persoalan.
2. Universal, yaitu berpikir secara menyeluruh. Tidak terbatas pada bagian-bagian
tertentu,tapi mencakup keseluruhan aspek yang konkret dan abstrak atau yang
fisik dan metafisik.
3. Konseptual, merupakan hasil generalisasi dan abstraksi pengalaman manusia.
4. Koheren dan konsisten yaitu sesuai dengan kaidah-kaidah berpikir logis.
Sedangkan konsisten adalah tidak mengandung kontradiksi.
5. Sistematik, yaitu berpikir logis, yang bergerak selangkah demi selangkah (step by
step)penuh kesadaran, berurutan dan penuh rasa tanggung jawab.
6. Komprehensif. Mencakup atau menyeluruh
7. Bebas. Pemikiran filsafat boleh dikatakan merupakan hasil pemikiran yang bebas,
yakni bebas dari prasangka-prasangka social, historis, kultural bahkan religious.

3
Abi Agus, Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu(Yogyakarta : Penerbit Liberty,2007)hlm.2.
8. Bertanggung jawab. Seseorang berfilsafat adalah orang yang berpikir sekaligus
bertanggung jawab terhadap hasil pemikirannya paling tidak terhadap hati
nuraninya sendiri. 4

3. Ruang Lingkup Kajian Fisafat Ilmu.

Ruang lingkup filsafat ilmu meliputi beberapa bidang, antara lain seperti yang
dikemukakan para ahli di bawah ini:
a. Peter Angeles, yang merumuskan filsafat ilmu terbagi ke dalam empat bidang
kajian, yaitu:
1) Telaah mengenai berbagai konsep, pra anggapan dan metode ilmu, berikut
analisis, perluasan, dan penyusunannya untuk memperoleh pengetahuan
yang lebih ajeg dan cermat.
2) Telaah dan pembenaran mengenai proses penalaran dalam ilmu, berikut
struktur perlambangannya.
3) Telaah mengenai saling kaitan diantara berbagai ilmu.
4) Telaah mengenai akibat-akibat pengetahuan ilmiah bagi hal-hal yang
berkaitan dengan penerapan dan pemahaman manusia terhadap realitas,
hubungan logika dan matematika dengan realitas, entitas teoretis, sumber
dan keabsahan pengetahuan, serta sifat dasar kemanusiaan.
b. A. Cornelius Benjamin, merumuskan filsafat ilmu ke dalam tiga bidang kajian,
yaitu:
1) Telaah mengenai metode ilmu, lambang ilmiah dan struktur logis dari
perlambangan ilmiah. Telaah ini banyak menyangkut logika dan teori
pengetahuan dan teori umum tentang tanda.
2) Penjelasan mengenai konsep dasar, pra anggapan dan pangkal pendirian
ilmu, berikut landasan-landasan empiris, rasional atau pragmatis yang
menjadi tempat tumpuannya. Segi ini banyak hal yang berkaitan dengan
metafisika, karena mencakup telaah terhadap berbagai keyakinan
mengenai dunia kenyataan, keragaman alam dan rasionalitas dari proses
alamiah.

4
Taufik Ahmad, Filsafat Ilmu Hakikat Mencari Pengetahuan(Yogyakarta:
Deepbulish,2016)hlm.30-31.
3) Aneka telaah mengenai saling kait diantara berbagai ilmu dan
implikasinya bagi suatu teori alam semesta, seperti idealism, materialism,
monism, atau pluralism.
c. Edward Madden, merumuskan lingkup filsafat ilmu ke dalam tiga bidang kajian,
yaitu:
1) Probabilitas.
2) Induksi dan.
3) Hipotesis.
d. Ernest Nagel, memberikan rumusan luang lingkup filsafat ilmu ke dalam tiga
bidang kajian, yaitu:
1) Pola logis yang ditunjukkan oleh penjelasan dalam ilmu ; logical pattern
exhibited by explanations in the sciences.
2) Pembentukan konsep ilmiah; construction of scientific concepst.
3) Pembuktian keabsahan kesimpulan ilmiah; validation of scientific
conclusions. 5

Landasan Filosofis Bangunan Keilmuan

1. Landasan Ontologis

Istilah ontologi diambil dari bahasa Yunani On ontos artinya ada atau keberadaan dan
logi artinya pikiran atau ilmu. Jadi, Ontologi artinya ilmu tentang ada atau keberadaan
itu sendiri. Maksudnya, sebuah pemikiran filsafat, selalu diandaikan berasal dari
kenyataan tertentu yang bersifat ada atau yang sejauh bisa diadakan oleh kegiatan
manusia.

2. Landasan Epistemologi

Epistemologi berasal dari bahasa Yunani Episteme = pikiran atau pengetahuan dan
logi atau logos = pengetahuan atau ilmu. Jadi, Epistemologi artinya pengetahuan
tentang pengetahuan, atau filsafat pengetahuan. Maksudnya, bagi filsafat, setiap
realitas apa pun, baik yang berupa realitas fisik, pikiran, ide, teks, pandangan hidup,
budaya, ideologi, ajaran, keyakinan keagamaan, dan sebaginya sebagaimana pada
landasan ontologis di atas, selalu memiliki struktur kenyataan yang mengandung ide,

5
Suriasumantri, Jujun S.Filsafat Ilmu(Jakarta: Bumi Aksara,2014)hlm.26-27
peta pemikiran (peta kognitif), struktur tata nilai dan pemahaman. Kenyataan itu,
karenanya, harus digali, dikaji, diuji, dan diramu secara mendalam, sebagai sebuah
sistim pemikiran atau sistem pengetahuan yang khas.

3. Landasan Aksiologi

Sebagaimana istilah Ontologi dan Epistemologi yang berasal dari bahasa Yunani,
demikian pula Aksiologi yang berasal dari kata axios artinya pantas atau bernilai.
Maksudnya, setiap pemikiran filsafat dengan segala turunannya, baik dalam bentuk
pengetahuan atau ilmu, harus berlandas pada nilai-nilai kepantasan dan kewajaran.
Alasannya, pikiran itu adalah pikiran manusia (bukan pikiran malaikat atau binatang)
yang berhubungan langsung dengan manusia sebagai subyek dan obyek pikiran itu
sendiri. Bahkan, pikiran itu adalah pikiran seorang anak manusia yang selalu bernilai
bagi dirinya. 6

Objek Kajian Filsafat Ilmu

1. Objek Formal

Objek formal ialah metodologi, sudut, atau cara pandang khas filsafat, pendekatan dan
metode untuk meneliti atau mengkaji hakikat yang ada dan mungkin ada baik yang
konkret fisik dan bukan fisik; abstrak dan spiritual; maupun abstrak logis,
konsepsional, rohaniah, nilai-nilai agama, dan metafisika, bahkan mengenai Tuhan
pencipta dan penguasa alam semesta.

2. Objek Material

Objek material ialah menyelidiki segala sesuatu yang tak terbatas dengan tujuan
memahami hakikat ada (realitas dan wujud). Objek material filsafat kesemestaan,
keuniversalan, dan keumuman bukan partikular secara mendasar atau sedalam-
dalamnya. 7

6
Watloly.A, Pendasaran Filsafat Bagi Tugas Keilmuan(Yogyakarta, 2020)hlm.3.
7
Ismaun,Pengertian Filsafat,Objek,Dan Kedudukannya Dalam Berbagai Ilmu Pengetahuan(Bandung:Karya
Remadja)hlm.10.
Relasi Three Angle Of Life (Manusia,Alam Dan Tuhan) Dalam Lingkar Realitas Ruang
Dan Waktu

Menurut Imam Al-Gazali, tujuan utama dari pendidikan Islam adalah kesempurnaan manusia
di dunia dan akhirat. Manusia dapat mencapai kesempurnaan melalui ilmu untuk memberi
kebahagiaan di dunia dan sebagai jalan mendekatkan diri kepada Allah. Oleh karena itu,
dalam konsep pendidikan Islam terdapat hubungan yang erat antara Tuhan, manusia dan alam
semesta. Hubungan tersebut dinamakan trilogi hubungan yang terpola tiga arah, yaitu
hubungan dengan Tuhan sebagai makhluk ciptaannya, hubungan dengan manusia sebagai
makhluk sosial, dan hubungan dengan alam semesta sebagai mahkluk Allah yang mengatur,
memanfaatkan kekayaan alam yang terdapat di atas.
Pertama hubungan dengan Tuhan sebagai makhluk ciptaannya. Kecenderungan untuk
percaya kepada Tuhan merupakan fitrah manusia sejak asal kejadiannya, sebagaimana
dijelaskan dalam Surah Al-Rum ayat 30 dan Al-A‟raf ayat 172. Fitrah ini dimiliki setiap
manusia yang dibawa olehnya sejak kelahiran. Sedangkan Tuhan yang dimaksud dalam Islam
adalah Allah.
Kedua, hubungan dengan manusia sebagai makhluk sosial. Manusia dalam pengertian insan
menunjukan makhluk yang berakal, yang berperan sebagai subjek kebudayaan. Dapat juga
dikatakan bahwa manusia sebagai insan menunjukan manusia sebagai makhluk psikis yang
mempunyai potensi rohani, seperti fitrah, kalbu, akal. Potensi inilah yang menjadikan
manusia sebagai makhluk yang tertinggi martabatnya dibandingkan makhluk-makhluk
lainnya.
Ketiga, hubungan dengan alam semesta sebagai mahkluk Allah yang mengatur,
memanfaatkan kekayaan alam yang terdapat di atas. Dalam metafisika Islam realitas dan
alam semenjak awal dipandang mempunyai nilai instrinsik yang merupakan manifestasi dari
aspek ketuhanan. Karena itu, untuk memahaminya secara utuh dan bukan sepihak manusia
tidak bisa semena-mena bersandar pada persepsi indera dan akalnya saja. Di dalam alam
semesta ini manusia tidak dapat hidup “mandiri” dengan sesungguhnya. Karena antara
manusia dan alam semesta saling membutuhkan dan saling melengkapi antara satu dengan
yang lainnya. Alam semesta membutuhkan manusia untuk merawat dan memeliharanya
sedangkan manusia butuh alam semesta sebagai sarana berinteraksi dengan manusia lainnya. 8

8
Lizawati, Trilogi Hubungan Tuhan, Manusia dan Alam dalam Perspektif Pendidikan
Islam(Malang.2021)hlm.3-4.
Hakikat Manusia, Makhluk Berkesadaran, Sebagai Sentral Kajian Terbentuknya Ilmu
Pengetahuan

Cogito Ergo Sum: Aku Berpikir Maka Aku AdaDalam hal ini Descartes mau menggali,
membuka kesadaran manusia sebagai mahluk yang berjiwa, memiliki badan dan akal budi
(berpikir dan berkesadaran dan mencari kebenaran). Inilah hal-hal yang menjadi hakekat
manusia dalam realitas. Selama jiwa, badan dan akal budi manusia aktif ia akan berpikir,
meragukan, menerima dan menolak sesuatu yang ada dalam realitas. Descartes mau
menekankan bahwa tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang tidak memiliki jiwa, badan
dan akal budi untuk berpikir selama kemampuan berpikirnya masih berfungsi. Manusia juga
hendaknya menggunakan akal budinya dengan baik sehingga dapat memandang Allah
sebagai kesempurnaan dan kebenaran sejati. 9

9
Budiarto belarbinus,Konsep Manusia Menurut Descartes(2021)hlm.3.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tafasir, Filsafat Ilmu (Bandung: Rosda, 2010),


Tharboni Gamar,Filsafat Ilmu(Jakarta: Rineka Cipta,2003)
Abi Agus, Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu (Yogyakarta PenerbitLiberty,2007)
Taufik Ahmad, Filsafat Ilmu Hakikat Mencari Pengetahuan(Yogyakarta:Deepbulish,2016)
Suriasumantri, Jujun S.Filsafat Ilmu(Jakarta: Bumi Aksara,2014)
Watloly.A, Pendasaran Filsafat Bagi Tugas Keilmuan(Yogyakarta, 2020)
Ismaun,Pengertian Filsafat,Objek,Dan Kedudukannya Dalam Berbagai Ilmu
Pengetahuan(Bandung:Karya Remadja)
Lizawati, Trilogi Hubungan Tuhan, Manusia dan Alam dalam Perspektif Pendidikan
Islam(Malang.2021)
Budiarto belarbinus,Konsep Manusia Menurut Descartes(2021)

Anda mungkin juga menyukai