BOOK REPORT
Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Polpuler
oleh Jujun S. Suriasumantri
Disusun Oleh :
YOHAN RUMAYOMI
NIM. P033232038
Dosen :
Prof. Dr. Ir. Eymal Bahsar Demmallino, M.Si.
Adapun maksud dari book report Buku Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer oleh
Jujun S. Suriasumantri adalah salah satu syarat dalam memenuhi tugas mata kulih
filsafat ilmu lingkungan. Tujuan book report buku tersebut adalah untuk mendalami
dan memahami tentang dasar-dasar ilmu filsafat, pandangan-pandangan serta sumber-
sumber ilmu pengetahuan dan cara berpikir ilmiah serta kegunaan filsafat itu sendiri.
C. Biodata Buku
B. Dasar-dasar Pengetahuan
1) Penalaran
Kemampuan menalar manusia membuatnya mampu mengembangkan
pengetahuan yang merupakan kekuasaan-kekuasaanya.Pengatahuan ini mampu
dikembangkan manusai karena dau hal utama yakni ,pertama, manusia
mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran
yang melatarbelekangi informasi tersebut.Kedua, kemampuan berfikir menurut
suatu alur kerangka berfikir tertentu(penalaran)
2) Hakikat penelaran
Penalaran merupakn suatu proses berfikir dalam menarik semua kesimpulan
berupa pengetahuan.Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan
kegiatan berfikir dan bukan dengan perasaan.jadi,penalaran merupakan kegaatan
berfikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran.
Ciri-ciri penalaran:
Adanya suatu pola berfikir yang secara luas dapat disebut logika /proses
berfikir logis
3) Sifat analitik dari proses berfikirnya
Pengetahuan yang dipergunakan dalam penalaran pada dasarnya bersumber pada
rasio(rasionalisme) dan fakta (empirisme). Kegiatan berfikir juga ada yang tidak
berdasarkan penalaran yaitu intuisi dan wahyu.Intuisi merupakan suatu kegiatan
berfikir nonanalitikyang tidak mendasarkan diri kepada suatu pola berfikir
tertentu.
4) Logika
Logika secara luas dapat didefinisikan sebagai “Pengkajianuntuk berfikir secara
sahih”.Ada dua jenis cara penarikan kesimpulan,yaitu logika induktif dan logika
deduktif.Logika induktif erat hubungan nya dengan penariakn kesimpulan dari
kasus-kasus individual nyat menjadi kesimpulan yang bersifat
umum.Sebaliknya ,logika dedukif yang membantu kita dalam menarik
kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat individual
(khusus).Penariak kesimpulan secara deduktif biasanya mengaunakan pola
berfikir yang dinamakn silogisme.Silogisme disusun dari dua buah pernyataan
(premis mayor dan premis minor) dan sebuah kesimpulan.
5) Sumber Pengetahuan
Pada dasarnya terdapat dua cara pokok untuk mendaop pengetahuan yang benar.
Pertama,mendasarkan diri kepada rasio.Kedua, mendasarkan pada pengalaman.
Sebaliknya,kaum empiris berpendapat bahwa pengetahuan manusia itu bukan
didapatkan lewat penalaran rasional yang abstak namun lewat pengalaman yang
kongkret.Metode yang digunakan adalah metode induktif. Selain rasionalisme dan
empirisme kita juga mengenel intuisi dan wahyu sebagai sumber pengetahuan.
6) Kriteria kebenaran
Ketiga pernyataan ini benar karena bab pernyataan dan kesimpulan yang ditarik
adalah konsisten dengan penyataan dan kesimulan terdahulu yang telah dianggap
benar.Teori yang didasaerkan dalam pertanyaan ini disebut teori koherensi.
Paham yang lain adalah kebeneren yangberdasarkan kepada teori korespondensi
dimana suatu pernyataan itu danggap benar jika materi pengetahuan yang
dikandung pernyataan itu berkorespondensi(berhubungan) dengan obyek yang
dituju oleh pernyataan tersebut.Teori pragmatic dimina kebenaran diukur dengan
criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan
praktis.Artinya. suatu pernyataan itu benar, jika pernyataan itu atau konsekwensi
dari pwrnyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.
1) Metafisika
Metafisika merupakan tempat berpijak bagi setiap pemikiran filsafat termasuk
pemikiran ilmiah. Beberapa tafsiran Metafisika adalah sebagai berikut :
Tafsiran paling utama manusia terhadap alami adalah adanya wujud-wujud
yang bersifat gaib.animisme adalah kepercayaan yang berdasarkan
pemikiran supernaturalisme,dimana manusai percaya akan adanya makhluk-
makhluk gaib dibenda-benda seperti batu,pohon,dan air terjun.
Sebaliknya,paham naturalisme berpendapat bahwa gejala-gejala alam yang
terjadi tidak disebabkan oleh makhluk-makhluk gaib melainkan oleh
kekuatan yang terdapat dalam alam itu sendiri,yang dapat kita pelajari dan
kita ketahui.
Disini kaum mekanistik ditentang oleh keum vitalistik.Kaum metanistik
melihat gejala alam (termasuk makhluk hidup) heya merupakan gejala
metafisika semata. Sedangkan bagi kaum vitalistik hidup adalah sesuatu
yang unik yang berbeda secara substansi dengan proses tertentu.
2) Asumsi
Merupakan suatu pendapat atau perkiraan yang dikeluarkan seseorang saat
melihat sauatu kejadian
3) Peluang
Adalah suatu kemungkinan yang pastinya dapat terjadi dalam suatu
kejadian.Misalnya adanya peluang bola itu akan masuk kegawang atau tidak saat
ditendang.
4) Beberapa Asumsi Dalam Ilmu
Dalam mengembangkan asumsi maka perlu diperhatikan beberapa hal:
Asumsi itu harus relevan dengan bidang dan tujuan pengkajian disiplin
keilmuan .asumsi ini harus oprasional dan merupakan dasar dari pengkajian
teoritis.Asumsi ini merupakan dasar dari telaah ilmiah.
Asumsi itu harus disimpulkan dari “keadaan sebagaimana adanya” bukan
“bagaimana keadaan seharusnya”.Asumsi ini meruakan dasar dari telaah
moral.
III. PENUTUP