FILSAFAT ILMU
OLEH:
Riza Azriyanti
NIM. 22175023
DOSEN PEMBIMBING :
2022
1. Dasar-Dasar Pengetahuan
Menurut Bacon, filsafat harus dipisahkan dari theologi. Agama yang lama
masih juga diterimanya. Ia berpendapat bahwa akal dapat membuktikan adanya
Allah. Akan tetapi mengenai hal-hal yang lain didalam theologi hanya dikenal
melalui wahyu. Menurut dia kemenangan iman adalah besar, jika dogma-dogma
tampak sebagai hal-hal yang tidak masuk akal sama sekali.
Zaman ini ditandai dengan berbagai dalam bidang ilmiah, serta filsafat dari
berbagai aliran muncul. Pada dasarnya corak secara keseluruhan bercorak sufisme
Yunani. Paham–paham yang muncul dalam garis besarnya adalah Rasionalisme,
Idialisme, dengan Empirisme. Paham Rasionalisme mengajarkan bahwa akal
itulah alat terpenting dalam memperoleh dan menguji pengetahuan. Ada tiga
tokoh penting pendukung rasionalisme, yaitu Descartes, Spinoza, dan Leibniz.
f. Zaman Kontemporer
Ilmu merupakan salah satu hasil dari usaha manusia untuk memperadabkan atau
membudayakan dirinya. Sebagaimana dikatakan Aristoteles, bahwa manusia pada
dasarnya ingin mengetahui, dapat dikatakan bahwa seluruh proses peradaban
manusia sebetulnya berhubungan dengan usahanya untuk mewujudkan
keingintahuannya tersebut. Dengan keinginan mengetahui manusia menembus ke
kedalaman sesuatu, mengungkapkan sesuatu itu dan memastikan bahwa ia
memang mengetahuinya. Oleh sebab itu tujuan akhir dari pencarian pengetahuan
tersebut tidak lain sebagai mengetahui kebenaran. Ilmu pengetahuan berkembang
dalam jalur pencapaian kebenaran ini. Ilmu-ilmu meliputi baik pengetahuan
maupun cara yang dikembangkan manusia dalam mencapai pengetahuan itu
sendiri. Baik pengetahuan (produk dari ilmu) maupun cara atau proses dari ilmu
tersebut terdiri dari berbagai jalan dan langkah.
Metode keilmuan adalah satu cara dalam memperoleh pengetahuan. Cara yang
dimaksud di sini (modes) adalah rangkaian proses-proses yang diikuti sampai
pada suatu pengetahuan mengenai sesuatu. Jadi misalnya terhadap gejala air yang
mendidih pada suhu 100 derajat Celsius jika dipanaskan, subjek pengetahuan
harus masuk ke dalam proses-proses (langkah-langkah) tertentu untuk dapat
sampai pada kesimpulan mengenai fakta tersebut. Diakui bahwa proses-proses
atau langkah-langkah keilmuan dalam mencapai kebenaran merupakan sintesis
dari pendekatan rasionalisme dan pendekatan empirisme atas pengetahuan
manusia (Jena, 2015).
Aliran pemikiran empirisme berguru pada John Lock (29 Agustus 1632–
28 Oktober 1704), seorang filsuf empiris dari Inggris. Jika Rene Descartes disebut
sebagai bapak rasionalisme, maka John Locke disebut sebagai bapak empirisme.
John Lock sendiri berpendapat bahwa pikiran manusia pada saat lahir dianggap
sebagai selembar kertas lilin yang licin (tabula rasa). Ke atas kertas inilah
kemudian tergambar data-data yang ditangkap melalui panca indera. Semakin
banyak pengalaman inderawi akan semakin banyak data yang direkam pada kertas
tersebut. Pengetahuan mengenai sesuatu hal dapat dilaksanakan berkat usaha
membandingkan berbahai macam pengalaman inderawi. Pikiranlah yang
kemudian mengkombinasikan sensasi-sensasi pokok dari data-data inderawi
tersebut untuk menghasilkan kebenaran mengenai mereka.
Filsafat memang abstrak, namun tidak berarti filsafat sama sekali tidak
bersangkut paut dengan kehidupan sehari-hari yang kongkret. Keabstrakan filsafat
tidak berarti bahwa filsafat itu tak memiliki hubungan apa pun juga dengan
kehidupan nyata setiap hari. Filsafat ilmu menggiring manusia kepengertian yang
terang dan pemahaman yang jelas. Kemudian, filsafat itu juga menuntun manusia
ketindakan dan perbuatan yang konkret berdasarkan pengertian yang terang dan
pemahaman yang jelas. Filsafat ilmu membantu kita mengerti tentang diri kita
sendiri dan dunia kita, karena filsafat mengajarkan bagaimana kita bergulat
dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar.
Filsafat ilmu merupakan salah satu cabang dari filsafat. Oleh karena itu, fungsi
filsafat ilmu kiranya tidak bisa dilepaskan dari fungsi filsafat secara keseluruhan,
yakni :
Sumber:
Jena, Yaremies. 2015. Filsafat Ilmu Kajian Filosofis atas Sejarah dan Metodologi
Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Deepublish.
Mariyah, S., Syukri, A., Badarussyamsi, B., & Fadhil Rizki, A. (2021). Filsafat
dan Sejarah Perkembangan Ilmu. Jurnal Filsafat Indonesia, 4(3), 242–246.