EVOLUSI
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Afreni Hamidah,S.Pt,M.Si
Disusun oleh
UNIVERSITAS JAMBI
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah
tentang “Evolusi” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Penyusun sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai jenis karya tulis ilmiah dan penulisannya.
Penyusun juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Penyusun berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penyusun sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya penyusun mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULIAN
BAB II PEMBAHASAN
2.6 Hal-hal Yang Dilakukan Darwin Untuk Menunjang Teori Evolusinya …….......13
ii
BAB I
PRNDAHULUAN
1
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi
alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang
menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan
reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan sebaliknya,
sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan
sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih
banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang
menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi
perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi
alam. Sementara itu, hanyutan genetik merupakan sebuah proses bebas yang
menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik
dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu
bertahan hidup dan bereproduksi.
Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil,
perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada
organisme. Proses ini mencapai puncaknya denganmenghasilkan spesies yang baru.
Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain
mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang
sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.
2
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari evolusi dan seleksi alam?
2. Apa saja teori asal usul kehidupan?
3. Apa saja macam-macam evolusi?
4. Bagaimana penjelasan teori evolusi menurut para ahli biologi?
5. Apa saja seleksi alam menurut darwin?
6. Apa saja hal-hal yang dilakukan darwin untuk menunjang teori evolusinya?
7. Apa perbedaan teori darwin dan lamarck?
8. Apa saja bukti petunjuk adanya evolusi?
9. Apa saja mekanisme evolusi?
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evolusi
Evolusi merupakan seleksi terhadap faktor genetik yang menyangkut
diturunkanya gen- gen melalui sel-sel kelamin.Evolusi juga berarti proses kompleks
pewarisan sifat organisme yang berubah dari generasi ke generasi dalam kurun waktu
jutaan tahun.Evolusi secara umum tidak dapat terlepas dari kehidupan masa
lampau.Hal yang saat ini merupakan hasil dari proses masa lampau.Evolusi juga
berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan.
Suatu populasi organisme dari generasi satu ke generasi
berikutnya.Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses
utama:variasi ,reproduksi,seleksi.Sifat-sifat yang menjadi dasar menjadi evolusi ini
dibawa oleh gen yang di wariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup yang
menjadi bervariasi dalam suatu populasi.Ketika organisme bereproduksi,keturunannya
akan mempunyai sifat-sifat yang baru.Sifat baru dapat di peroleh dari perubahan gen
akibat mutasi ataupun transfer antar polulasi dan antar spesies.Pada spesies yang
bereproduksi seksual,kombinasi gen yang baru dihasilkan oleh rekombinasi
genetika,yang dapat meningkatkan variasi antara organisme.Evolusi terjadi ketika
perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langkah dalam suatu
populasi.
B. Pengertian Seleksi Alam
Seleksi alam adalah pemilihan yang dilakukan oleh alam untuk memilih
makhluk hidup yang dapat terus bertahan hidup dan makhluk hidup yang tidak dapat
bertahan hidup. Makhluk hidup yang terus dapat bertahan hidup akan tetap hidup
sedangkan makhluk hidup yang tidak dapat bertahan hidup akan mati.
Seleksi alam erat kaitannya dengan jenis (spesies), macam (varian), rantai
makanan, jaring-jaring makanan, perkembangbiakan secara kawin, genetika dan
adaptasi. Contoh seleksi alam yaitu kepunahan dinosaurus akibat adanya seleksi alam.
4
2.2 Beberapa Teori Asal Usul Kehidupan
A. Teori Kosmozoan, menyatakan bahwa kehidupan berasal dari luar angkasa dan masuk
kebumi melalui benda langit yang sampai kebumi.
B. Teori Abiogenesis/Generation spontanea, menyatakan bahwa kehidupan dapat muncul
secara spontan dari benda mati. Teori ini dikemukanan oleh Aristoteles dan diperkuat
melaui temuan mikroskop oleh Antonie Van Leeuwenhoek pada tahun 1677 yaitu
adanya mikroorganisme pada rendaman jerami. Hasil pengamatannya ditulis dalam
sebuah catatan ilmiah yang diberi judul “Living in a Drop of Water”
C. Teori Biogenesis, menyatakan bahwa kehidupan berasal dari makhluk hidup yang
sudah ada sebelumnya. Penelitian yang dilakukan untuk mendukung teori biogenesis
dan menolak abiogenesis dilakukan oleh:
1. Fransisco Redi (1626-1697), menempatkan sekerat daging pada toples yang
terbuka dan tertutup. Setelah beberapa hari muncul belatung pada toples yang
terbuka.
5
3. Louis Pasteur (1822-1895), mendidihkan kaldu pada labu yang diberi tutup pipa
terbentuk leher angsa sehingga mulut labu tetap terbuka, tetapi di dalam pipa
leher angsa terdapat air yang menutup labu dari udara laur. Hasilnya, kaldu dalam
labu tersebut tetap jernih.
6
D. Teori Evolusi Kimia
Teori ini diawali dengan teori terbentuknya bumi dan planet-planet lain. Teori
tersebut diantaranya teori kabut asal (nebula) dan teori dentuman besar (big bang).
Teori nebula menyatakan bahwa bermiliar tahun lalu bintang-bintang angkasa dalam
keadaan tidak stabil sehingga meledak. Debu dan gas hasil ledakkannya kemudian
membentuk kabut asal (nebula). Kabut asal ini kemudian memadat lalu meledak
dengan dentuman besar (big bang). Hasil ledakan besar tersebut berupa bintang dan
planet baru termasuk bumi.
Pada awalnya bumi diperkirakan berupa gumpalan gas dan debu yang tersusun
atas berbagai unsure seperti oksigen,nitrogen,karbon, silicon,besi,nikel dan
aluminium.Adapun unsure yang lebih berat mengendap dan unsure yang ringan akan
membentuk atmosfer.Kondisi saat itu diperkirakan amat panas dengan suhu 40.000-
80.0000 oC.Ketika mulai mendingin,karbon dan beberapa logam mengembun dan
membentuk inti bumi,sedangkan permukaannya diperkirakan gersang,tandus,dan
tidak datar.Oleh karena adanya kegiatan vulkanik,permukaan bumi yang masih lunak
bergerak dan berkerut terus-menerus sehingga saat kulit bumi menjadi dingin akan
tampak berlipat dan pecah.
Pada tahun 1920-an Oparin dan Haldane mengajukan hipotesis bahwa
atmosfer bumi pada zaman purba dapat menyintesis molekul organic dari molekul
anorganik purba seperti metana(CH4),amonia(NH3),hydrogen(H2),dan air(H2O)
dengan bantuan energy pada saat itu,seperti energy panas bumi,sinar matahari,sinar
ultraviolet,sinar kosmis,maupun loncatan petir.Hasil sintesis tersebut berupa molekul-
molekul organic yang terkumpul di atas permukaan perairan seperti sungai,laut dan
danau.Kumpulan molekul-molekul organic tersebut dinamakan sup purba(sup
primordial).Dari sinilah diperkirakan tempat kehidupan pertama kali
muncul.Namun,Oparin dalam hipotesisnya tetap berpendapat bahwa sangat sulit
mempertimbangkan mekanisme transformasi molekul organic sebagai benda tak
hidup menjadi hidup.
7
Tahap-tahap evolusi kimia sebagai berikut.
1.Terbentuknya senyawa kimia organic sederhana dari zat-zat anorganik dengan
bantuan energy alam seperti H2O+H2+NH3+CH4->urea,formaldehid,dan asetat.
2.Terbentuknya senyawa kimia yang lebih kompleks
3.Terbentuknya senyawa kompleks melalui polimerisasi senyawa monomer organic.
4.Molekul-molekul sederhana dan molekul polimer bergabung membentuk agregat
seluler
5.Beberapa nukleotida mengalami polimerisasi menjadi RNA yang bertindak sebagai
enzim untuk sintesis dan mengarahkan jelannya reaksi dalam kompartemen
6.RNA bertindak sebagai molekul pembawa informasi genetic
7.Reaksi-reaksi kimia agregat terjebak dalam sekat hidrofobik yang akan menjadi
cikal bakal seluler.
Pada 1953 hipotesis Oparin dibuktikan oleh Stanley Miller dan Harold Urey
dengan melakukan percobaan dilaboratorium.Percobaan itu dikenal dengan
eksperimen Miller-Urey.Dalam percobaan ini Miller dan Urey,gas-gas anorganik
purba seperti molekul air,metana,ammonia,hydrogen dan sianida diletakkan dalam
tabung steril.Selanjutnya,tabung steril tersebut diberi loncatan listrik sebgai pengganti
energy alam(halilintar dan sinar kosmis).Akhirnya,terbentuk senyawa organic
sederhana seperti yang disebut Oparin dan Haldane.
Berdasarkan hasil percobaannya,Miller dan Urey berhasil membuktikan
bahwa asam amino(precursor protein)terbentuk dari metana,amonia,hydrogen,dan air
yang merupakan senyawa anorganik purba.Senyawa yang analog dengan senyawa
atmosfer bumi purba digunakan untuk membuat 20 asam amino,asam lemak,beberapa
jenis gula monomer,purin,pirimidin,bahkan ATP.Senyawa penyusun polimer ini telah
terkumpul sejak zaman sebelum ada kehidupan.
Miller dan Urey telah membuktikan dengan eksperimen bahwa interaksi
antara metana,amonia,air dan hydrogen dapat membentuk asam amino yang
merupakan subtansi dasar sel hidup.Akan tetapi,Miller dan Urey belum bisa
menjelaskan proses munculnya sel hidup yang pertama.
8
E. Teori Evolusi Biologi
Evolusi biologi dimulai saat pembentukan sel.Teori evolusi biologi
menyatakan bahwa makhluk hidup pertama merupakan hasil evolusi molekul
anorganik(evolusi kimia)yang akhirnya berkembang menjadi struktur
kehidupan(sel).Teori ini dibuktikan oleh Sydney W.Fox dengan melakukan
eksperimen mencampur berbagai asam amino dan berbagai monomer kemudian
memanaskannya.
Pemanasan tersebut dapat membentuk makromolekul melalui proses
polimerisasi.Fox menyebut hasil polimerisasi ini dengan protenoid.Apabila protenoid
dicampur dengan air dingin maka akan terbentuk kumpulan protenoid yang menyusun
tetesan kecil disebut mikrosfer.Mikrosfer memiliki membrane yang bersifat selektif
permeable sehingga mikrosfer akan mengalami pembengkakan atau penyusutan
secara osmosis jika berada dalam larutan garam dengan kadar garam yang berbeda-
beda.Dengan demikian,mikrosfer memliki sifat hidup,tetapi belum bisa dikatakan
hidup.
F .Teori penciptaan(Special Creation)
Teori ini diperoleh tidak berdasarkan eksperimen.Teori ini beranggapan
bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan seperti apa adanya.Dalam teori ini
tidakdisinggung mengenai asal usul materi kehidupan.
9
2.3 Macam-macam Evolusi
A. Divergen, dari satu spesies makhluk hidup membentuk spesies atau variasi individu
lebih dari satu. Contohnya variasi bentuk paruh buruh finch.
B. Konvergen, lebih dari satu spesies, karena mempunyai habitat yang sama akan
menbentuk kemiripan struktur tubuh. Contohnya ikan hiu (pisces) dan lumba-lumba
(mamalia) hidup diair.
11
Menurut Darwin,burung finch di kepulauan Galapagos berasal dari satu
spesies burung finch di Amerika Selatan.Burung finch tersebut pemakan biji.Burung
itu kemudian bermigrasi karena kekurangan makanan.Akibat adaptasi terhadap
variasii jenis makanannya,akhirnya burung finch mempunyai paru yang bervariasi.
Kura-kura ynag hidup di kepulauan Galapagos juga mempunyai ciri
khusus.Kura-kura Galapagos berukuran besar dengan tipe cangkang seperti
kubah.Kura-kura Galapagos hidup di habitat basah.Kura-kura yang hidup di habitat
kering bertubuh kecil dan cangkangnya berbentuk pelana.
1. Dimuka bumi ini tidak ada individu yang benar-benar sama.Hal ini terbukti
dengan adanya variasi dalam satu keturunan seayah dan seibu,meskipun keduanya
kembar identik.
2. Setiap populasi berkecenderungan untuk bertambah banyak.Hal ini karena setiap
makhluk hidup mempunyai kemampuan berkembang biak.
3. Suatu individu harus berjuang mempertahankan hidup agar mampu
berkembangbiak karena untuk berkembang biak dibutuhkan makanan dan ruangan
yang cukup.
4. Pertambahan populasi tidak berjalan terus-menerus karena terjadi seleksi alam
sehingga hanya individu yang mampu bertahan saja yang akan berkembang biak
dan dapat melangsungkan kehidupannya.
12
2.5 Seleksi Alam Menurut Darwin
1. Keberhasilan yang berbeda dalam reproduksi
2. Terjadi melalui interaksi antara lingkungan dengan keanekaragaman yang melekat
diantara individu organisme yang menyusun populasi.
3. Produk berupa adaptasi populasi dengan lingkungannya.
Menurut teori evolusi darwin, munculnya jerapah leher panjang dapat dijelaskan bahwa
dalam populasi jerapah terdapat variasi ukuran leher. Oleh karena makanan (daun-daunan)
semakin tinggi, maka jerapah berleher panjang akan bertahan hidup, sedangkan jerapah
berleher pendek akan punah.
13
2.7 Perbedaan Teori Darwin dengan Lamarck
Lamarck Darwin
Evolusi = adaptasi terhadap lingkungan Evolusi = variasi + seleksi alam
Dikenal dengan istilah use dan disuse. Organ Dikenal dengan istilah Natural Selection.
yang digunakan akan berkembang biak, Organisme yang ada ptif dapat hidup terus,
sedangkan yang tidak digunakan akan sedangkan tidak adaptif akan punah
mereduksi
Leher jerapah panjang karena digunakan Leher jerapah menjadi panjang karena
untuk menjangkau daun-daun yang letaknya adanya variasi individu dan seleksi alam
tinggi
Penerapan teori Darwin oleh August Weismann adalah dengan memotong tikus hingga 20
generasi, dan ternyata pada generasi ke-21 semua tikus tetap mempunyai ekor. Penelitian
lain:
Kesimpulan; sel-sel tubuh tidak dipengaruhi lingkungan. Evolusi adalah seleksi terhadap
faktor genetik atau evolusi yang menyangkut diturunkannya gen-gen melalui sel-sel kelamin.
14
Perbandingan Teori Evolusi Darwin, Weismann, dan Lamarck
Teori evolusi Weismann dengan Darwin Teori evolusi Lamarck denngan Weismann
Weismann menguatkan teori Darwin, gen Weismann berpendapat bahwan perubahan
untuk leher panjang jerapah bersifat sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak
dominan, gen untuk leher pendek bersifat diwariskan kepada keturunannya, sedangkan
resesif Lamarck berpendapat sebaiknya
1. Anatomi Perbandingan
Jika Anda membandingkan hewan mamalia satu dengan yang lain, mungkin Anda
akan berpikir, bahwa bagian-bagian tertentu pada tubuh setiap spesimen disusun menurut
pola dasar yang sama dan struktur yang sama, menurut pola dasar yang sama pula. Dapat kita
katakan bahwa hanya ada satu cara terbaik dalam menyusun organ tersebut dan cara itulah
yang digunakan oleh Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa.
Organ-organ fungsional pada makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai
berikut.
a. Homologi
Homologi adalah dua organ yang mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda, tetapi kedua
organ tersebut memiliki bentuk dasar yang sama. Perbandingan organ-organ secara homologi
sebagai berikut.
15
b. Analogi
Analogi adalah dua organ yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda, tetapi akibat
peristiwa evolusi konvergen menjadikan organ tersebut mempunyai fungsi yang sama.
16
2. Embriologi Perbandingan
3. Fisiologi Perbandingan
Pada umumnya ditemukan persamaan proses fisiologi antara berbagai makhluk hidup,
misalnya dalam hal sintesis protein, proses metabolisme, respirasi, ekskresi, dan lain-lain.
17
4. Petunjuk dari Alat Tubuh yang Tersisa (Vestigial)
Pada morfologi beberapa hewan vertebrata dan manusia dapat ditemukan adanya struktur
vestigial, yaitu suatu bentuk anatomi yang berkembang dan berfungsi sempurna dan akan
tereduksi. Alat-alat tubuh yang tersisa ini dianggap sebagai suatu perjalanan dari evolusi
makhluk hidup tersebut. Struktur vestigial antara lain:
5. Petunjuk Palaentologi
Palaentologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang fosil. Fosil adalah sisa-sisa
makhluk hidup yang telah membatu. Sisa-sisa tersebut dapat berupa tulang, cangkang, gigi,
jejak kaki, maupun bagian-bagian yang lain. Contoh-contoh fosil yang pernah ditemukan:
Fosil Ikan
18
Fosil Bakteri
Fosil-fosil di atas dipelajari oleh para ilmuwan untuk dikaitkan dengan sejarah evolusi
makhluk hidup. Jadi, fosil adalah bukti terjadinya evolusi makhluk hidup. Beberapa tokoh
yang mempelajari tentang fosil adalah sebagai berikut:
Cuvier adalah seorang ahli anatomi dari Perancis, yang mempunyai gagasan bahwa
makhluk hidup diciptakan khusus pada setiap zaman dan pada setiap zaman tersebut diakhiri
dengan makhluk hidup yang berbeda dengan makhluk hidup pada lapisan bumi sebelumnya.
c. Charles Darwin
Darwin berpendapat bahwa makhluk hidup yang terdapat pada lapisan bumi yang tua
akan mengadakan perubahan bentuk yang disesuaikan dengan lapisan bumi yang lebih muda
sehingga pada lapisan bumi lebih muda ditemukan fosil yang berbeda dengan lapisan bumi
yang lebih tua.
19
Dari beberapa pendapat tokoh-tokoh evolusioner tersebut dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa pada masa lampau terdapat makhluk hidup yang berbeda dengan makhluk
hidup sekarang. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan di permukaan bumi secara
bertahap yang menyebabkan adanya perubahan pula pada makhluk hidup untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Penemuan berbagai macam fosil biasanya berupa bagian-bagian tubuh tertentu saja dan
jarang ditemukan dalam keadaan yang utuh. Hal itu disebabkan oleh faktor-faktor berikut.
i. Bagian tubuh yang menyusun organisme lunak sehingga mudah hancur dan jarang
menjadi fosil.
ii. Terjadinya lipatan batuan bumi atau patahan bumi.
iii. Adanya pengaruh air, angin, dan bakteri.
Fosil yang ditemukan lebih lengkap dari fosil yang lain adalah fosil kuda. Fosil ini
ditemukan oleh Marsh dan Osborn. Hasil penemuan tersebut kemudian dibuat urutan
evolusi :
Evolusi kuda
20
Dari Gambar dapat dijelaskan bahwa terdapat perubahan dan perkembangan yang
mengarah pada evolusi bentuk dan fungsi antara lain:
Selain mengidentifikasi bentuk dan struktur fosil, pada penemuan fosil dapat pula
dilakukan penghitungan umur fosil. Penetapan umur fosil dapat dilakukan dengan cara-cara
berikut.
Cara langsung, yaitu dilakukan dengan mengukur umur fosil itu sendiri.
Cara tidak langsung, yaitu dilakukan dengan mengukur umur lapisan bumi tempat
fosil ditemukan.
2.9Mekanisme Evolusi
1.Seleksi Alam
Seleksi alam adalah suatu proses dimana individu-individu tertentu dapat beradaptasi
lebih baik dengan lingkungan.Makhluk hidup yang mampu menyesuaikan
diri(beradaptasi)dengan lingkunganya akan terus hidup dan mempunyai
keturunan.Sementara itu,makhluk hidup yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan akan punah.
21
Contoh peristiwa seleksi alam terjadi pada populasi ngengat (Biston betularia)di
inggris.Ngengat ada dua jenis,yaitu ngengat bersayap cerah dan ngengat bersayap gelap.Pada
awal revolusi industry,lingkungan di inggris masih bersih.Kulit batang pohon masih berwarna
cerah.Kondisi ini mengakibatkan ngengat bersayap cerah yang hinggap pada kulit pohon
tidak mudah tertangkap oleh burung pemangsa.Oleh karena itu,populasi ngengat bersayap
cerah lebih banyak daripada ngengat bersayap gelap.Keadaan berubah setelah terjadi revolusi
industry.Limbah jelaga hasil proses industry mengakibatkan polusi udara dan menempel pada
kulit batang pohon.Akibatnya,kulit batang pohon menjadi lebih gelap.Kondisi ini
menguntungkan ngengat bersayap gelap karena tidak mudah terlihat oleh burung pemangsa
saat hinggap di pohon,Oleh karen itu,populasi ngengat bersayap gelap lebih banyak daripada
ngengat bersayap cerah.
2.Mutasi Gen
Mutasi gen adalah perubahan kimia gen (DNA) yang dapat menyebabkan terjadinya
perubahan sifat suatu organisme yang bersifat menurun. Mutasi dapat terjadi dengan adanya
pengaruh luar dan tanpa pengaruh faktor luar. Mutasi yang terjadi tanpa pengaruh faktor luar
mempunyai dua sifat, yaitu sangat jarang terjadi, dan umumnya tidak menguntungkan.
Umumnya, mutasi jarang terjadi dan tidak menguntungkan. Mutasi merupakan
mekanisme evolusi yang penting dan dapat membentuk spesies baru. Untuk mengetahui hal
ini, perlu angka laju mutasi, yaitu angka yang menunjukkan jumlah gen yang mutasi dari
seluruh gamet yang dihasilkan oleh suatu individu dari suatu spesies.
Angka laju mutasi suatu spesies umumnya sangat rendah karena faktor-faktor yang
menyebabkan mutasi tidak dapat diramalkan secara pasti. Angka laju mutasi berkisar antara
satu gen di antara dua ribu sampai jutaan gamet, atau rata-rata 1 : 100.000, artinya dalam
setiap 100.000 gamet terdapat satu gen yang mampu bermutasi. Jadi, angka laju mutasi
sangat kecil, tetapi merupakan mekanisme yang penting, karena:
a) setiap gamet mengandung beribu-ribu gen;
b) setiap individu menghasilkan ribuan sampai jutaan gamet dalam satu generasi; dan
c) jumlah generasi suatu spesies selama spesies itu ada banyak sekali.
Angka laju mutasi yang menguntungkan lebih kecil dari pada angka laju mutasi yang
merugikan, yaitu perbandingan antara 1 dan 1.000, artinya dari 1.000 mutasi yang terjadi,
satu di antaranya mutasi yang menguntungkan.
22
Walaupun mutasi yang menguntungkan ini kecil, karena jumlah generasi selama
spesies itu ada sangat besar, maka jumlah mutasi yang menguntungkan besar pula. Hasilnya,
seperti pada contoh soal berikut:
1) angka laju mutasi per gen adalah 1 : 100.000
2) jumlah gen dalam individu yang mampu bermutasi adalah 1.000
3) perbandingan antara mutasi menguntungkan dengan mutasi yang terjadi adalah 1 : 1.000
4) jumlah populasi spesies adalah 300.000.000
5) jumlah generasi selama spesies itu ada adalah 6.000
Berapa hasil mutasi yang menguntungkan selama spesies itu ada?
Jawab:
1) Jumlah mutasi yang menguntungkan yang mungkin terjadi pada setiap individu: 1/100.000
× 1.000 × 1/1.000 =1/100.000.
2) Dalam setiap generasi akan terjadi mutasi gen yang menguntungkan 1/100.000 ×
300.000.000 = 3.000.
3) Selama spesies itu ada, yaitu 6.000 generasi, mutasi yang menguntungkan adalah 3.000 ×
6.000 = 18.000.000.
Jadi, jelas bahwa mutasi yang menguntungkan selama periode evolusi tertentu cukup
besar. Sehingga, kemungkinan dihasilkannya spesies yang adaptif menjadi besar pula.
Yang termasuk mutasi yang menguntungkan adalah dihasilkannya spesies yang
adaptif dan memiliki vitalitas dan viabilitas tinggi. Sedangkan, mutasi yang merugikan adalah
dihasilkannya gen letal yang menimbulkan mutasi letal. Dihasilkan keturunan yang
mempunyai viabilitas dan fertilitasnya rendah dan keturunan yang tidak adaptif.
Gen-gen mutan yang merugikan, umumnya bersifat resesif sehingga peristiwa mutasi hanya
akan tampak apabila dalam keadaan heterozigot. Hal ini menunjukkan bahwa seleksi alam
hanya bekerja terhadap individu homozigot.
3.Frekuensi Gen Dalam Populasi
Frekuensi gen adalah perbandingan antara gen atau genotip yang satu dengan gen atau
genotip yang lain di dalam satu populasi. Misalnya, dalam suatu daerah terdapat populasi
tanaman berbunga merah MM dan tanaman berbunga putih mm, yang sama-sama adaptif.
Apabila diadakan persilangan, maka akan diperoleh tanaman dengan fenotip dan genotip
tertentu.
23
Hukum Hardy-Weinberg menegaskan bahwa frekuensi alel dan genetik dalam suatu
populasi (gene pool) selalu konstan dari generasi ke generasi dengan kondisi tertentu. Hal ini,
dikemukakan oleh Godfrey Harold Hardy (ahli matematika dari Inggris) dan Wilhelm
Weinberg (dokter dari Jerman). Kondisi yang dimaksud oleh Hukum Hardy-Weinberg
adalah:
1) Ukuran populasi harus besar
Pada populasi yang kecil, aliran genetik (genetic drift) merupakan kesempatan
fluktuasi dalam gene pool dan dapat mengubah frekuensi alel. Jadi, ukuran populasi harus
besar agar frekuensi alel dalam gene pool selalu konstan.
2) Ada isolasi dari populasi lain (tidak ada imigrasi dan emigrasi) Arus gen (gene flow)
merupakan transfer alel antarpopulasi yang berhubungan dengan perpindahan individu atau
gamet yang dapat merubah gene pool.
3) Tidak terjadi mutasi
Perubahan satu alel menjadi alel lainnya, mengakibatkan mutasi, hal ini dapat
mengubah gene pool.
4) Perkawinan acak (random)
Jika individu-individu memilih pasangannya dengan sifatsifat tertentu (yang
diturunkan), maka pencampuran secara acak gamet-gamet seperti yang diharapkan pada
keseimbangan Hardy-Weinberg tidak dapat terjadi.
5) Tidak terjadi seleksi alam
Keberhasilan mempertahankan hidup dan reproduksi dapat mengubah gene pool
karena mendukung adanya perpindahan beberapa alel dengan mengorbankan alel lainnya.
Formulasi hukum Hardy-Weinberg dapat dijelaskan berikut ini.
Pada suatu lokus, gen hanya mempunyai dua alel dalam satu populasi. Apabila gen A
= p, dan gen a = q, maka secara matematis menurut hukum Hardy - Weinberg hasil
perkawinan Aa × Aa = F2 dapat dituliskan sebagai berikut:
Aa × Aa masing-masing membuat gamet ½ A dan ½ a,
akan menghasilkan frekuensi genotip anak sebagai berikut:
(1/2 A+1/2a)(1/2A+1/2a)=1/4AA+1/2Aa+1/4aa
24
Apabila A diganti p dan a diganti q, maka:
(½ A + ½ A) (½ A + ½ A)
= (½ p + ½ q) (½ p + ½ q)
= (¼ p2 + ½ pq + ¼ q2)
= p2 + 2pq + q2
Jadi, resiko genotip = p2 : pq : q2 = 1 : 2 : 1 karena A + a = 1,
maka p + q = 1, dan p2 + 1pq + q2 = 1.
4.Spesiasi
Spesiasi adalah proses pembentukan spesies makhluk hidup.Spesiasi merupakan
proses pembentukan spesies baru yang berbeda dari spesies sebelumnya melalui proses
perkembangbiakan secara natural.Spesiasi dapat terjadi jika memenuhi beberapa
persyaratan,yaitu terjadinya perubahan lingkungan,adanya relung yang kosong,dan adanya
keanekaragaman suatu kelompok.
Proses spesiasi dapat di pengaruhi oleh adanya isolasi,domestikasi dan poliploidi.
a. Isolasi
Isolasi merupakan factor yang memengaruhi terbentuknya spesies
baru.Berdasarkan sifatnya,isolasi dibedakan menjadi dua yaitu isolasi geografi dan
isolasi reproduksi.
1) Isolasi Geografi
Apabila beberapa varietas baru hasil dari suatu rekombinasi faktor genetik dan
spesies tertentu menghuni tempat yang berlainan, maka mereka akan mengalami
Keadaan alam yang terpisah ini menghalangi terjadinya hubungan reproduksi.
Hambatan (barrier) seperti ini disebut isolasi geografi.
Isolasi geografi disebabkan oleh kondisi alam, seperti laut, gunung, dan gurun
pasir. Isolasi geografi dapat memungkinkan terjadinya pemisahan dua populasi
(alapatrih). Dua populasi ini dapat terbentuk karena masing-masing populasi
terpengaruh akumulasi faktor ekstrinsik yang menyebabkan terjadi isolasi faktor-
faktor intrinsik. Hal ini dapat memungkinkan terjadinya isolasi reproduksi.
2) Isolasi Reproduksi/Isolasi Intrinsik
Isolasi reproduksi merupakan hambatan terjadinya perkawinan silang antara
dua spesies simpatrik. Spesies simpatrik adalah dua spesies berbeda yang tinggal atau
menghuni daerah yang sama. Isolasi reproduksi dapat terjadi melalui isolasi intrinsik.
25
Mekanisme isolasi intrinsik dapat di bagi menjadi tiga macam, yaitu:
1) Mekanisme yang mencegah terjadinya perkawinan sehingga mencegah terjadinya
fertilisasi. Isolasi reproduksi yang terjadi karena isolasi intrinsik, antara lain:
a) isolasi ekogeografi
b) isolasi habitat
c) isolasi iklim atau musim
d) isolasi perilaku
e) isolasi mekanik
2) Mekanisme yang mencegah terjadinya hibrida. Mekanisme ini beroperasi dengan
mencegah terbentuknya hibrida. Isolasi reproduksi yang terjadi karena isolasi intrinsik, antara
lain:
a) isolasi gamet
b) isolasi perkembangan
c) ketidakmampuan hidup suatu hibrida
3) Mekanisme yang mencegah kelangsungan hidup hibrida.
Isolasi reproduksi yang terjadi, antara lain:
a) kemandulan hibrida
b) eliminasi hibrida yang selektif
Untuk lebih memahami mekanisme intrinsik, mari cermati uraian berikut ini.
1) Isolasi ekogeografi
Bila dua populasi terpisah oleh hambatan fisik sehingga sulit untuk berhubungan,
maka masing-masing populasi akan berkembang menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Pada suatu ketika keturunannya akan berbeda, sebab masing-masing telah mengalami
perubahan genetik karena pengaruh lingkungan. Bila suatu ketika dua populasi tersebut
berada pada satu lingkungan, tidak akan mampu mengadakan hibridisasi, karena masing-
masing tidak mampu menyesuaikan diri pada lingkungan yang baru.
Contohnya, tanaman Platanus occidentalis dan Platanus orientalis. Kedua populasi tidak
dapat mengadakan penyerbukan secara alami, apabila dilakukan penyerbukan buatan dan
menghasilkan keturunan ternyata fertil.
2) Isolasi Habitat
Isolasi habitat, yaitu isolasi reproduksi yang terjadi akibat dua populasi simpatrik
memiliki habitat berbeda. Contohnya, katak jenis Bufo fowleri habitatnya di air tenang dan
Bufo americanus habitatnya di kubangan-kubangan air hujan.
26
Apabila dua populasi tempat tinggalnya dicampur, masing-masing jenis akan lebih
banyak kawin dengan sesama jenisnya dibanding perkawinan lain jenis. Apabila terjadi
perkawinan lain jenis, ternyata keturunan yang dihasilkannya steril.
3) Isolasi iklim atau musim
Isolasi iklim, yaitu isolasi reproduksi yang terjadi apabila dua spesies simpatrik
memiliki masa pemasakan kelamin pada musim yang berbeda. Sebagai contoh, Pinus radiata
dan Pinus muricata yang banyak hidup di beberapa daerah di Amerika Serikat sebagai
populasi simpatrik secara alami tidak pernah melakukan hibridisasi. Hal yang sama juga
terjadi pada populasi simpatrik katak jenis Rana. Walaupun hidup pada daerah yang sama,
tetapi tidak terjadi perkawinan atau hibridisasi lain spesies.
4) Isolasi perilaku
Isolasi perilaku, yaitu isolasi reproduksi yang terjadi apabila dua spesies simpatrik
mempunyai pola tingkah laku kawin berbeda. Contohnya, perilaku kawin pada beberapa jenis
ikan.
Ikan X1 : membuat sarang yang digantungkan pada tumbuhan lain. Sarangnya
memiliki dua lubang, untuk masuk dan untuk keluar. Agar yang betina masuk ke dalam
sarang, si jantan menari-nari dengan gerakan zig zag di depan si betina. Dengan sedikit
dorongan, si betina masuk ke dalam sarang.
Ikan X2 : membuat sarang pada dasar perairan dan hanya memiliki satu lubang pintu.
Agar si betina mau masuk ke dalam sarang, si jantan melakukan gerakan perkawinan di muka
sarang, selanjutnya memaksa si betina untuk masuk ke dalam sarang.
Perbedaan perilaku kawin pada hewan dapat bersifat visual, artinya dapat
dipertunjukkan dan dapat bersifat auditif atau berupa perbedaan suara. Bentuk perilaku kawin
pada berbagai jenis hewan memiliki kekhasan sendiri-sendiri. Pada berbagai jenis, si jantan
menarik pasangan dengan warna bulunya, suaranya, dan gerakannya. Untuk mencegah
terjadinya keliru pasangan, pada itik jantan memiliki warna tertentu yang mencolok.
Bentuk perilaku hewan yang bersifat visual lainnya adalah berupa gerak. Bentuk ini
dijumpai pada burung, kepiting, serangga, dan lain-lain. Kepiting jantan pada masa kawin
menaikkan apit besarnya tinggi-tinggi dan mengangkat badannya sambil berjalan
mengelilingi lubang tempat betina.
Cara mengangkat kaki, badan serta gerakan kepiting jantan berbeda-beda. Adanya
perilaku yang khas, badan serta gerakan kepiting jantan berbeda-beda. Adanya perilaku yang
khas ini agar hewan betina tidak salah memilih pasangan kawinnya.
27
Pada jangkrik, hewan jantan menggunakan suara yang berbeda-beda. Hanya hewan
betina pasangannya yang sangat mengenal suara hewan jantan pasangannya.
5) Isolasi mekanik
Isolasi mekanik, yaitu isolasi reproduksi yang terjadi apabila dua populasi simpatrik
mempunyai bentuk morfologi alat reproduksi yang berbeda. Jadi, isolasi mekanik
menyangkut struktur yang menyangkut peristiwa perkawinan. Isolasi mekanik pada hewan
dapat terjadi, antara lain hewan jenis jantan berukuran jauh lebih besar dari betinanya. Selain
itu, struktur alat kelamin jantan tidak sesuai dengan struktur alat kelamin betinanya. Dalam
beberapa jenis hewan berlaku apa yang disebut sebagai "kunci dan gembok" (Lock and Key).
Pada hewan Myriapoda genus Brochoria, jenis jantannya memiliki bentuk alat
kelamin yang bervariasi. Sedangkan, betinanya mempunyai bentuk yang serupa. Pada
tumbuhan, isolasi mekanik ini pengaruhnya lebih nyata dibanding dengan hewan, terutama
yang berkaitan dengan penyebar serbuk sari. Ada kekhususan bentuk bunga dalam
hubungannya dengan hewan penyebar serbuk sari.
6) Isolasi gamet
Isolasi gamet, yaitu isolasi reproduksi yang terjadi apabila dua spesies simpatrik tidak
dapat melakukan fertilisasi. Hal ini terjadi karena sel gamet jantan tidak mempunyai
kemampuan hidup pada saluran kelamin betinanya.
Sebagai contoh, pada tanaman tembakau inti serbuk yang jatuh di kepala putik tidak
dapat mencapai inti sel telur pada kandung lembaga atau ovula. Akibatnya, tidak terjadi
fertilisasi. Pada percobaan inseminasi buatan menggunakan objek lalat buah,
Drosophilavirilis, Drosophila americana dan Drosophila spesies lain, mekanisme isolasi
gametnya bervariasi.
Bila spermatozoid Drosophila virilis diinseminasikan ke saluran telur Drosophila
americana, ternyata dalam saluran sel telurnya terbentuk cairan penghambat sehingga
spermatozoid tidak dapat bergerak. Pada percobaan lain terjadi mekanisme yang berbeda.
Saat spermatozoid masuk ke saluran reproduksi saluran tersebut membengkak sehingga
spermatozoid mati.
7) Isolasi perkembangan
Isolasi perkembangan, yaitu isolasi yang terjadi karena embrio hasil fertilisasi dua
spesies simpatrik tidak dapat tumbuh dan segera mati. Isolasi seperti ini banyak dijumpai
pada berbagai jenis ikan dan katak.
28
8) Ketidakmampuan hidup suatu hibrida
Beberapa jenis populasi simpatrik dapat melakukan perkawinan. Pembuahan maupun
pembentukan embrio dapat berlangsung, tetapi hibridanya lemah, cacat atau mati sebelum
mampu melakukan reproduksi. Dengan demikian, walaupun berlangsung perkawinan antara
dua populasi simpatrik, tetapi tidak terjadi pertukaran gen. Peristiwa ini dijumpai pada
tanaman tembakau. Isolasi seperti ini sering disebut terbentuknya bastar (hibrida) mati
bujang.
9) Kemandulan hibrida
Keledai dengan kuda, atau kambing dengan biri-biri dapat dikawinkan dan dapat
menghasilkan keturunan. Hibrida yang dihasilkan dapat hidup baik dan normal, tetapi tetap
steril atau mandul. Dengan demikian, dua populasi simpatrik tersebut tidak terjadi pertukaran
gen.
10) Eliminasi hibrida karena seleksi
Bisa terjadi dua populasi simpatrik melakukan perkawinan, dapat terjadi pembuahan,
terbentuk embrio bahkan mampu menghasilkan hibrida yang fertil. Populasi hibrida karena
salah pasangan ini, biasanya jauh lebih sedikit daripada hasil perkawinan populasi spesies.
Akibatnya semua hibrida dapat terdesak sehingga lambat laun mengalami eliminasi (punah).
Dengan demikian, lingkungan akan melakukan koreksi terhadap kekeliruan perkawinan
tersebut.
b.Domestikasi
Domestikasi adalah usaha manusia untuk menjadikan hewan ternak dari hewan liar
dan tanaman budi daya dari tumbuhan liar. Pada dasarnya, tindakan ini adalah memindahkan
makhluk hidup dari lingkungan aslinya ke lingkungan yang diciptakan manusia. Tindakan ini
dapat mengakibatkan timbulnya jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang menyimpang dari
aslinya yang mengarah terbentuknya spesies baru.
Sebagai contoh, kebiasaan seseorang untuk menyilangkan dua varietas tanaman atau
hewan sejenis. Melalui tindakan penyilangan tersebut, pada zaman Darwin di Inggris pernah
ditemukan 150 varietas merpati. Dari varietas tersebut ditemukan varietas yang mempunyai
penampakan sangat berbeda, seolah-olah spesies lain. Ada burung dara yang kepalanya
bermahkota, ada yang tidak.
29
Ada burung dara yang memiliki ekor mirip kipas dengan jumlah bulu ekor mencapai
40, sedangkan umumnya jumlah bulu ekor burung dara adalah 12. Adanya domestikasi
menyebabkan terjadinya variasi yang mengarah terbentuknya spesies baru, misalnya pada
anjing.
c.Poliploidi
Popiploidi adalah kondisi oada suatu organism yang memiliki set kromosom lebih
dari sepasang.Peristiwa poliploidi terjadi karena kromosom mengalami gagal berpisah
sehingga akan melipat gandakan jumlah kromosom keturunannya.Berdasarkan proses
pembentukannya,terdapat dua jenis organism poliploidi yaitu autopoliploidi dan
alopoliploidi.Autopoliploidi merupakan organism poliploidi yang kumpulan kromosomnya
diperoleh dari satu spesies yang sama.Sementara Alopoliploidi merupakan organism
poliploidi yang kumpulan kromosomnya diperoleh dari dua spesies yang berbeda.
30
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Evolusi adalah suatu perubahan pada makhluk hidup yang terjadi secara berangsur-angsur
dalam jangka waktu yang lama sehingga terbentuk spesies baru.Dalam asal usul kehidupan
terdapt beberapa teori yang mendukung diantaranya: Teori Abiogenesis, Teori Boigenesis,
dan Teori Kosmozoa Charles Darwin adalah seorang pencetus teori evolusi yang hingga saat
ini teorinya masih digunakan. Dalam bukunya ia menuliskan pokok-pokok evolusi yaitu:
a. makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
b. Evolusi terjadi melalui seleksi alam.
Lamarck mengatakan organisme dapat berevolusi karena ada pengaruh dari lingkungannya,
namun weismann menolak toeri itu dan berkesimpulan bahwa :
perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan, tidak diwariskan pada keturunannya
evolusi merupakan masalah genetika
3.2. SARAN
Melalui makalah ini Penulis mengharapkan bagi para pembaca untuk bisa
mengembangkan maksud dari evolusi itu dan juga ikut berperan dalam menggali evolusi di
muka bumi ini yang mana kita tahu bahwa evolusi adalah suatu hal yang belum jelas dan
dapat di buktikan secara langsung. Oleh karena itu teori – teori tentang evolusi janganlah
dijdikan sebuah momen untuk berperang pemikiran karena akan menimbulkan perpecahan.
Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk dapat mengevaluasi hasil
penyusunan makalah ini dan agar dapat disempurnakan kembali. Atas kritik dan sarannya
penulis sampaikan terima kasih.
31
Daftar Pustaka
32