-
Perlu pengkajian dan desain e-modul untuk Pembelajaran IPA abad 21: HOTS dan literasi digital
di kalangan siswa SMP di Semarang, Indonesia Yeni
Widiyawati, Indri Nurwahidah, Dwi Septiana Sari dkk.
merangsang HOTS pada material fluida dinamis
dengan pendekatan STEM -
Analisis Konten Pemikiran Tingkat Tinggi
Keterampilan (HOTS) dalam Matematika Nasional
Ujian
Mengutip artikel ini: Sestika Sari et al 2021 J. Phys.: Conf. Ser. 1796 012003 AM Ratna dan H Retnawati
-
Disposisi matematis kemampuan berpikir
strategis dalam mengerjakan soal HOTS
Konten ini diunduh dari alamat IP 182.3.69.158 pada 13/11/2022 pukul 04:27
Machine Translated by Google
Simposium Cendekiawan Muda tentang Pendidikan Sains dan Lingkungan (YSSSEE) 2020 Penerbitan TIO
1796 (2021) 012003
Jurnal Fisika: Seri Konferensi doi:10.1088/1742-6596/1796/1/012003
Abstrak. Sumber belajar sangat penting dalam pembelajaran fisika, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengembangkan e-modul dengan pendekatan STEM untuk merangsang HOTS siswa
pada Fluida Dinamis. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R&D)
dengan model ADDIE yang memiliki lima tahapan yaitu analisis, desain, pengembangan, implementasi,
dan evaluasi. Dua tahap pertama dari artikel ini akan dilaporkan tahap analisis dan desain. Instrumen
yang digunakan adalah angket analisis kebutuhan produk dan lembar validasi praktisi menggunakan skala likert.
Tahap analisis kebutuhan data bersumber dari siswa tingkat SMA dan guru fisika di Provinsi Lampung.
Validator desain produk adalah guru fisika profesional dengan kualifikasi Magister Pendidikan Fisika.
Google form sebagai media pengumpulan data kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa E-Module untuk merangsang HOTS pada material fluida dinamis sangat
dibutuhkan. E-modul yang berpotensi merangsang HOTS pada materi fluida dinamis terdiri dari tujuh
kegiatan pembelajaran yang mengandung komponen STEM. Kesimpulannya, E-Module berbasis materi
fluida dinamis STEM berpotensi untuk mensimulasikan HOTS siswa.
1. Perkenalan:
Abad 21 ditandai dengan era revolusi industri 4.0 sebagai abad keterbukaan, artinya kehidupan manusia mengalami
perubahan mendasar yang mengutamakan kualitas pendidikan yang ideal.
Namun, keterampilan berpikir kritis di lapangan masih menunjukkan beberapa kelemahan sehingga guru fisika
harus berinovasi untuk dapat menciptakan keadaan belajar yang mengarahkan siswa untuk menumbuhkan
kemampuan HOTS siswa [3]. Oleh karena itu, pembenahan kurikulum dibentuk di Indonesia untuk mencapai
kompetensi ilmu pengetahuan, karya ilmiah, dan teknologi. Kurikulum tersebut dikenal dengan kurikulum 2013 (K-13).
Implementasi K-13 menerapkan pembelajaran pada kategori berpikir kritis, kolaborasi,
komunikasi, dan kreativitas (4C) [4]. Berpikir kritis sebagai salah satu kompetensi dalam keterampilan berpikir
tingkat tinggi (HOTS). HOTS merupakan keterampilan yang harus dicapai dalam pembelajaran abad 21 dengan
indikator menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Meskipun demikian, proses pembelajarannya masih bersifat
teacher center, pembelajaran fisika tidak terkait dengan kehidupan sehari-hari, sulit dipahami karena hanya berisi
rumus-rumus, dan tidak menarik [8,9]. Pendidikan di era revolusi 4.0 telah banyak memanfaatkan teknologi digital
untuk mendukung pembelajaran. Teknologi digital mampu menciptakan sumber belajar yang berpotensi untuk
merangsang HOTS, salah satunya adalah e-modul interaktif [10,11]. Hal ini dikarenakan modul interaktif memiliki
karakteristik antara lain: dapat mengarahkan pembelajaran, interaktif, dapat memberikan umpan balik kepada
pembaca dan dapat memberikan pengalaman holistik melalui simulasi atau video pembelajaran.
Pentingnya sumber belajar dalam menunjang pendidikan peserta didik perlu dirancang dengan baik dan
memiliki kemampuan yang sama di setiap tempat, salah satunya adalah mengintegrasikan sumber belajar dengan
Konten dari karya ini dapat digunakan di bawah persyaratan lisensi Creative Commons Attribution 3.0. Distribusi lebih lanjut
dari karya ini harus mempertahankan atribusi kepada penulis dan judul karya, kutipan jurnal dan DOI.
Diterbitkan di bawah lisensi oleh IOP Publishing Ltd 1
Machine Translated by Google
Simposium Cendekiawan Muda tentang Pendidikan Sains dan Lingkungan (YSSSEE) 2020 Penerbitan TIO
1796 (2021) 012003
Jurnal Fisika: Seri Konferensi doi:10.1088/1742-6596/1796/1/012003
teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) [12-14]. Menurut beberapa ahli bahwa: Sumber belajar berupa e-modul dapat
mengoptimalkan kemampuan HOTS [15]. Keberhasilan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu dengan
judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Untuk Meningkatkan HOTS Pada Kompetensi Membangun Ruang Sisi
Datar”, dan hasil pengembangannya berupa perangkat pembelajaran silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). ), dan lembar kegiatan siswa (LKS) yang valid, praktis, dan efektif, serta instrumen evaluasi berupa tes yang
valid dan reliabel. Hasil uji coba lapangan menunjukkan bahwa kelas Eksperimen lebih baik dari kelas Kontrol dalam hal
pencapaian kompetensi, dan HOTS siswa kelas Eksperimen mencapai kategori minimal B [16]. Karakteristik modul
interaktif sudah mengikuti perkembangan era globalisasi sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi.
Pembelajaran saat ini perlu mengikuti perkembangan era globalisasi, salah satunya dengan mengintegrasikan sains,
teknologi, teknik, dan matematika (STEM) [17-19]. Maka kebaruan penelitian ini dari penelitian sebelumnya dan untuk
mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran yang ideal sesuai dengan K-13 diperlukan pengenalan pembelajaran
tentang kebutuhan pendidik akan sumber belajar yang dapat membantu siswa untuk merangsang HOTS, tanggapan
responden mengenai ketersediaan sumber belajar yang digunakan, analisis keterlaksanaan pembelajaran fisika di SMA
Negeri Lampung dan desain yang valid untuk pembuatan e-modul.
2. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model R&D dengan tipe ADDIE (Analysis, Design, Development,
Implementation, Evaluation), namun artikel ini dibatasi pada tahap design. Hal ini didasarkan pada pentingnya memiliki
desain yang valid untuk menciptakan produk yang efektif yang ditunjukkan pada Gambar 1.
Analisis Rancangan
Fase pertama adalah menganalisis. Analisis dilakukan untuk mengetahui kebutuhan guru fisika dan siswa tentang
sumber belajar yang berpotensi membantu siswa merangsang HOTS, tanggapan guru fisika dan siswa mengenai
ketersediaan sumber belajar yang digunakan, dan analisis pelaksanaan pembelajaran fisika.
Analisis kebutuhan data diperoleh dari kuesioner yang disebarkan melalui google form kepada 37 siswa SMA dan
39 guru fisika di Lampung. Langkah selanjutnya adalah desain. Rancangan divalidasi oleh 11 ahli guru fisika yang
dilakukan di bidang pendidikan fisika untuk membuat konten dan sistematika yang sejalan dengan kegiatan pembelajaran
interaktif yang berpotensi merangsang HOTS. Validasi desain dilakukan dengan mengisi kuisioner penilaian melalui
google form dan dianalisis sesuai rata-rata kemudian diubah menjadi skor pada tabel berikut 1.
2
Machine Translated by Google
Simposium Cendekiawan Muda tentang Pendidikan Sains dan Lingkungan (YSSSEE) 2020 Penerbitan TIO
1796 (2021) 012003
Jurnal Fisika: Seri Konferensi doi:10.1088/1742-6596/1796/1/012003
4 100 % Guru Fisika memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertukar pikiran dan berdiskusi dengan mereka.
5 100% Guru Fisika memberikan kesempatan kepada siswa untuk menganalisis masalah yang diberikan selama
sedang belajar.
6 97,3 % Guru Fisika memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari sumber lain dalam perbaikan
kemampuan berpikir kritis siswa.
7 100 % Guru Fisika memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkomunikasikan materi Fisika menjadi
dipelajari.
8 100 % Guru Fisika memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dengan cara mereka sendiri.
9 100% Guru fisika memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan eksperimen.
10 94,7% Guru fisika memberikan kesempatan kepada siswa untuk menampilkan hasil eksperimennya
di kelas.
11 100 % Guru fisika memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan percobaan dengan konsep fisika.
3
Machine Translated by Google
Simposium Cendekiawan Muda tentang Pendidikan Sains dan Lingkungan (YSSSEE) 2020 Penerbitan TIO
1796 (2021) 012003
Jurnal Fisika: Seri Konferensi doi:10.1088/1742-6596/1796/1/012003
10 91,9% Siswa diberi banyak kesempatan oleh guru fisika untuk mencari sumber lain.
11 88,9% Siswa diberi kesempatan oleh pendidik fisika untuk mengkomunikasikan hasil diskusinya.
12 97,3 % Siswa diberi kesempatan oleh pendidik fisika untuk memecahkan masalah sendiri
cara.
13 86,5% Siswa diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dalam fisika.
14 83,4% Siswa diberi kesempatan oleh pendidik fisika untuk memajang hasil kerjanya di kelas.
15 86,5 % Siswa diberi kesempatan oleh pendidik fisika untuk menyelesaikan percobaan dengan menggunakan
konsep-konsep fisika.
16 75,7 % Guru fisika menggunakan sumber belajar fisika yang menarik.
17 81,1% Guru fisika selalu melakukan pembelajaran fisika dengan mengaitkan sains, teknologi,
teknik, dan matematika.
18 81,1 % Konsep fisika yang dipelajari dapat diterapkan pada sains, teknologi, teknik,
dan matematika.
19 81,1 % Konsep Fisika yang saya pelajari dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
20 86,5% Pembelajaran fisika akan efektif bila menggunakan sumber belajar e-modul yang menarik.
21 83,8 % Siswa tertarik dengan e-modul yang digunakan saat pembelajaran fisika.
22 88,56 % Siswa merasa yakin bahwa pembelajaran fisika menggunakan sumber belajar e-modul akan menarik.
Hasil analisis yang mengacu pada tabel 3 dapat dianalisis bahwa siswa menganggap fisika itu sulit
4
Machine Translated by Google
Simposium Cendekiawan Muda tentang Pendidikan Sains dan Lingkungan (YSSSEE) 2020 Penerbitan TIO
1796 (2021) 012003
Jurnal Fisika: Seri Konferensi doi:10.1088/1742-6596/1796/1/012003
subjek, dan belum mendapatkan hasil yang maksimal saat mengerjakan soal yang tergolong kemampuan berpikir
tingkat tinggi, temuan ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya [20-22,].
Peserta didik setuju jika pelajaran fisika khususnya materi fluida dinamis disajikan dengan menggunakan sumber
belajar e-modul. Oleh karena itu, peneliti memandang penting untuk merancang e-modul yang valid, efektif dan praktis,
sehingga pembelajaran fisika menjadi lebih menarik, dan mampu merangsang HOTS siswa.
E-modul dirancang untuk dapat merangsang kemampuan menganalisis, mengevaluasi dan membuat material
fluida dinamis dengan pendekatan STEM. Oleh karena itu, setiap kegiatan pembelajaran yang disajikan mengandung
komponen STEM dalam materi fluida dinamis. Kelengkapan komponen STEM dalam kegiatan pembelajaran berpotensi
untuk merangsang seluruh indikator HOTS sehingga tujuan penelitian akan tercapai.
Misalnya pada kegiatan pembelajaran 4 yang dirancang dengan komponen STEM bertujuan untuk merangsang
kemampuan mengevaluasi teknologi tabung pitot sebagai berikut. Sains: Narasi tentang persamaan kontinuitas dan
hukum Bernouli yang berkaitan dengan tabung pitot. Mengukur nilai tekanan dengan meninjau perubahan ketinggian
yang dialami fluida dan prinsip kecepatan berdasarkan aliran tabung pitot.
Teknologi: Visualisasi teknologi beberapa jenis tabung pitot yang terdiri dari tabung pitot sederhana, sumber statis,
dan tabung pitot-statis beserta audio sebagai pengantar. Teknik : Narasi yang berisi tentang cara kerja aplikasi tabung
pitot dengan menganalisa bagian-bagian dari tabung pitot.
Matematika: Rumusan besaran dan satuan yang terlibat dalam persamaan kecepatan aliran fluida pada tabung pitot
dan reduksi matematisnya. Selanjutnya siswa akan diminta untuk mengevaluasi jenis tabung pitot yang sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Evaluasi desain e-modul dilakukan terhadap sistematika penyajian modul, desain kegiatan pembelajaran (tujuan
pembelajaran, materi pelajaran, petunjuk pembelajaran, tampilan, materi pelajaran, tes formatif, dan refleksi), kesesuaian
STEM komponen-komponen yang ada pada setiap kegiatan pembelajaran, dan kesesuaian rancangan e-module dengan
pendekatan STEM untuk merangsang HOTS. Hasil penilaian desain e-modul disajikan pada tabel 4.
2 Sedang belajar Menganalisis konsep fluida dinamis dan jenis aliran fluida. (kegiatan 4.6
Aktivitas belajar 1).
Mengevaluasi teknologi tabung pitot, penyemprot parfum, sayap pesawat,
dan perahu motor. (kegiatan pembelajaran 4, kegiatan pembelajaran 5 4.33
dan kegiatan pembelajaran 6)
Membuat alat praktikum sederhana tentang teknologi torsi dan teknologi
venturimeter. (kegiatan belajar 2 dan belajar 4.31
aktivitas 3).
STEM Kesesuaian komponen STEM dalam setiap kegiatan pembelajaran. 4.45
34 Kelayakan Kelayakan desain e-modul dengan pendekatan STEM 4.36
merangsang PANAS.
Tabel 4 menunjukkan hasil penilaian desain e-module seluruh komponen yang dinilai memiliki skor diatas 4,31.
Maka desain e-modul ini dinyatakan sangat cocok dan dapat digunakan siswa dalam proses pembelajaran untuk
merangsang HOTS khususnya pada materi fluida dinamis.
Manfaat dan karakteristik yang terkandung dalam e-modul berbeda. Jika ditinjau berdasarkan manfaat e-modul
elektronik dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik, interaktif, dapat dilakukan
5
Machine Translated by Google
Simposium Cendekiawan Muda tentang Pendidikan Sains dan Lingkungan (YSSSEE) 2020 Penerbitan TIO
1796 (2021) 012003
Jurnal Fisika: Seri Konferensi doi:10.1088/1742-6596/1796/1/012003
kapan saja dan dimana saja serta dapat meningkatkan kualitas pembelajaran [23,24]. Selain itu tentunya
mengurangi penggunaan kertas dalam jumlah yang banyak. Melalui video dan animasi dapat
memudahkan siswa dalam memahami konsep abstrak dalam pembelajaran fisika khususnya konsep
fluida dinamis dan dapat digunakan secara mandiri. Saran dari beberapa ahli yaitu: Secara keseluruhan
desain sudah sistematis namun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki yaitu tes formatif pada kegiatan
pembelajaran (berupa pilihan ganda atau essay). Oleh karena itu, perlu penguatan dalam menggali
kemampuan dasar matematika siswa sehingga akan memudahkan guru fisika dalam membimbing
proses pembelajaran siswa untuk menerapkan persamaan yang ada pada materi fluida dinamis di e-
modul serta mengerjakan soal. yang tergolong keterampilan HOTS. Berdasarkan hasil penilaian desain,
dibuatlah bagan desain e-modul seperti terlihat pada gambar 2.
Merangsang HOTS
6
Machine Translated by Google
Simposium Cendekiawan Muda tentang Pendidikan Sains dan Lingkungan (YSSSEE) 2020 Penerbitan TIO
1796 (2021) 012003
Jurnal Fisika: Seri Konferensi doi:10.1088/1742-6596/1796/1/012003
asumsi dan keterbatasan untuk penelitian selanjutnya dengan mencari responden yang cukup agar data yang
terkumpul lebih lengkap dan mengkaji bagian lain dari materi fisika sehingga permasalahan dalam pembelajaran
fisika dapat diselesaikan secara tuntas.
Referensi
[1] Wulandari & Shofiyah 2018 Korelasi Layanan Bimbingan Karier di era Revolusi 4.0 (Jakarta:
Gurupedia).
[2] Sung, TK Industri 4.0 : Sebuah Perspektif Korea. Peramalan Teknologi dan Perubahan Sosial Jurnal. 2017.
[5] Ongardwanich, N., Kanjanawasee, S., &Tuipae, C 2015 Pengembangan Skala Keterampilan Abad 21 yang
Dipersepsikan Siswa. Procedia - Ilmu Sosial dan Perilaku.
[6] Yee, M H., Yunos, JW., Othman, R., Hassan, TK., Tee, &Mohaffyza, M 2015 Disparitas Gaya Belajar dan
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi di antara Mahasiswa Teknik, Procedia -
Ilmu Sosial dan Perilaku.
[7] Softwan, M &Habibi, A Problematika 2018 Dunia Pendidikan Islam Abad 21 dan Tantangan
Pesantren di Jambi. Jurnal Kependidikan.
[8] Abdurrahman., Lilia, S., Rusli, A., & Waldrip, B 2011 Cakrawala Pendidikan.
[9] Pratiwi, U & Fasha EP 2015 Pengembangan Instrumen Penilaian HOTS Berbasis Kurikulum 2013 Terhadap
Sikap Disiplin. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA. 1(1). 123-142.
[10] Suyatna, A., Erikanto, C., Herlina, K., & Pradana, FA 2019 Efektivitas fenomena kuantum e book interaktif
dengan pendekatan ilmiah dalam meningkatkan berpikir tingkat tinggi.
Jurnal Fisika Seri Konferensi.
[11] Tania, L & Susilowibowo, J 2017 Pengembangan Bahan Ajar E-Modul sebagai Pendukung
Pembelajaran Kurikuum 2013 pada Materi Ayat Jurnal Penyesuain Perusahaan Jasa Siswa
Kelas X Akutansi SMK Negeri 1 Surabaya.
[12] Jensen, Jamie.L., Mc Daniel, Mark A., Woodard, Steven M, & Kummer, Tyler. A. 2014. Teaching to The Test
atau Pengujian untuk Mengajar: Ujian yang Membutuhkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
Mendorong Pemahaman Koseptual yang Lebih Besar. Jurnal Penelitian Ke Praktek.
[13] Matsun., Ramadhani, D & Lestari, I 2018 Pengembangan Bahan Ajar Listrik Magnet Berbasis Android di
Program Studi Pendidikan Fisika IKIP PGRI Pontianak. Jurnal Pendidikan
Matematika dan IPA.
[14] Sheydaei, M., Adibsereshki, N., & Movallali, G 2015 Keefektifan Pelatihan Kecerdasan Emosional Siswa
Terhadap Keterampilan Komunikasi Pada Siswa Disabilitas Intelektual.
Jurnal Rehabilitasi Iran. 13 (3). 7-12.
[15] Mastuang,M., Misbah, M., & Yahya ASM 2019 Journal of Physics: Conference Series 1171 (1).
[16] Agustina D, Kurniawari I, & Suwarma IR 2017 Penerapan Pembelajaran Berbasis STEM (Science Technology
Engineering and Mathematics) untuk Meningkatkan Kemampuan Kontrol Variabel Siswa SMP pada
Hukum Pascal Prociding Seminar Nasional Fisika (E-Journal)
SNF2017. Jilid 6(1)P 35 - 40.
[17] Master, A., Cheryan, S., Moscatelli, A., & Meltzoff 2017 Pengalaman pemrograman mendorong motivasi
STEM yang lebih tinggi di antara siswa kelas satu. Jurnal Psikologi Eksperimental Anak.
[18] Bell, D 2016 Realitas Pendidikan STEM, Desain dan Persepsi Guru Teknologi: Sebuah Studi Fenomenografi.
Jurnal Internasional Teknologi dan Pendidikan Desain. 26 (1). 61-79.
[19] Ntemngwa, C & Oliver, S 2018 Implementasi Pembelajaran Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM)
Terpadu Menggunakan Robotika di Kelas Sains Menengah ke Sekolah. Jurnal Internasional
Pendidikan Matematika, Sains, dan Teknologi (IJEMST). 6 (1). 12-40.
[20] Nurris, SP. I 2015 Prosiding : Seminar Nasional Fisika Murni dan Pendidikan Fisika 6(2) 104–
112.
7
Machine Translated by Google
Simposium Cendekiawan Muda tentang Pendidikan Sains dan Lingkungan (YSSSEE) 2020 Penerbitan TIO
1796 (2021) 012003
Jurnal Fisika: Seri Konferensi doi:10.1088/1742-6596/1796/1/012003
[21] Fitriani 2018Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skills pada Pembelajaran Tematik
Berbasis Outdoor Learning di SD. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
5(1) L 252-262.
[22] Samritin & Suryanto2016 Mengembangkan Instrumen Penilaian Siswa SMP
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Dalam Matematika. Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Jil.
2(1): 92-107.
[23] Kurniawan, D., Suyatna, A., & Suana, W 2015 Pengembangan Modul Interaktif Menggunakan Learning
Content as Development System pada Materi Fisika Listrik Dinamis. Jurnal
Pembelajaran Fisika. 3 (6).
[24] Nurmayanti, F & Bakri, FEB 2015 Prosiding Simposium Nasional Inovasi Dan Pembelajaran
Sains 2015 (Snips) 337.
[25] Riadi, A & Retnawati, H 2014 Pengembangan Perangkat Pembelajaran untuk meningkatkan HOTS pada
Kompetensi Bangun Ruang Sisi Datar Jurnal Pendidikan Matematika. Jilid 9(2)
P 126-135.