Anda di halaman 1dari 9

p-ISSN : 2338-7173

e- ISSN 2615-0417
Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi (Agustus), Vol. (10), No.(2)

Pengembangan Buku Ajar Bioteknologi Berbasis Science,


Technology, Engineering, Math (STEM) untuk
Meningkatkan High Order Thinking Skill (HOTS)
Mahasiswa

Aldila Wanda Nugraha*1, Rohmatus Syafi’ah2


1,2
Universitas Bhinneka PGRI; Jl.Mayor Sujadi Timur Nomor 7 Tulungagung, (0355) 321426

aldilanugraha89@gmail.com

Abstrack. . This research was conducted with the purpose to: (1) Develop a STEM-based
textbook for molecular biology technique material in introductory biotechnology courses (2)
Increase students' HOTS (higher-order thinking skill) capabilities on molecular biology
technique materials in biotechnology introductory courses. The method used in this study is
Educational Research and Development (R&D). The stages are outlined in the 4D model
which includes: (1) Define; (2) Design ; (3) Development; and (4) dissemination. Based on
the analysis of data on the STEM-based Biotechnology textbook validation questionnaire by
media experts and teaching materials, as well as education and learning experts obtained an
average score of 88.45 and 83.6 which are included in the valid category. The results of the
implementation of trials on students obtained 88.8 results, indicating that the product
produced is valid and good enough to be used as teaching material.

Key word : Text Book, Biotechnology, STEM, HOTS

Abstrak. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1) Mengembangkan suatu buku ajar
berbasis STEM untuk materi teknik biologi molekuler dalam matakuliah pengantar
bioteknologi (2) Meningkatkan kemampuan HOTS (higher-order thinking skill) mahasiswa
pada materi teknik biologi molekuler dalam matakuliah pengantar bioteknologi. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian dan Pengembangan Pendidikan (Educational
Research and Development) atau disebut R&D. Tahap-tahap tersebut dituangkan dalam
model 4D yang meliputi: (1) Pendefinisian (Define); (2)Perancangan (Design);
(3)Pengembangan (Develop); dan (4)Penyebaran (Desseminate). Validasi dilakukan oleh ahli
materi dan ahli media pembelajaran, sedangkan ujicoba dilakukan terhadap 10 mahasiswa
pada bulan April 2020. Aspek penilaian buku ajar secara umum meliputi kelayakan
kegrafikaan, isi, bahasa, dan penyajian. Data diperoleh melalui proses validasi dan ujicoba
menggunakan instrumen angket penilaian dan wawancara terhadap mahasiswa, data yang
diperoleh pada pengisian angket akan diolah sehingga didapatkan hasil sesuai pembagian
kriteria yang selanjutnya dijabarkan lengkap pada metode penelitian. Berdasarkan analisis
data terhadap angket validasi buku ajar Bioteknologi berbasis STEM oleh ahli media dan
bahan ajar, serta ahli pendidikan dan pembelajaran didapatkan skor rata-rata 88.45 dan 83.6
yang termasuk dalam kategori valid. Hasil pelaksanaan uji coba terhadap mahasiswa
didapatkan hasil 88.8, menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan sudah valid dan cukup
baik untuk dijadikan bahan ajar.

Kata Kunci : Buku ajar, Bioteknologi, STEM, HOTS

1
p-ISSN : 2338-7173
e- ISSN 2615-0417
Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi (Agustus), Vol. (10), No.(2)

PENDAHULUAN bidang industri (Cooney & Bottoms,


Belajar merupakan seluruh 2003), selain itu pengajaran sains dan
aktivitas yang dilakukan seseorang untuk matematika masih dalam bentuk hafalan
memperoleh suatu perubahan tingkah laku (NRC, 2014). Dalam rangka memenuhi
yang baru secara keseluruhan, sebagai kebutuhan tersebut diperlukan suatu usaha
hasil pengalamannya sendiri dalam untuk mempersiapkan peserta didik dengan
interaksi dengan lingkungannya (Slameto, proporsi signifikan pada bidang-bidang
2010). Saefudin & Berdiati (2014: 8) sains teknologi yang sekarang ini banyak
menjelaskan bahwa belajar pada diperlukan (Jones, 2015). Salah satu
hakikatnya merupakan proses kegiatan cara menyiapkan sumber daya manusia
secara berkelanjutan dalam rangka yang dapat dilakukan pada tingkat
perubahan tingkah laku peserta didik mahasiswa adalah membekali kemampuan
secara konstruktif yang mencakup aspek tersebut yang terintegrasi pada mata
kognitif, afektif dan psikomotorik. kuliah yang diikutinya.
Perkembangan di abad 21 ditandai Pengintegrasian dan implementasi
dengan dimanfaatkannya teknologi, pendekatan STEM dalam kurikulum di
komunikasi dan informasi yang Indonesia bukan merupakan hal yang
diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari- mudah, menuntut kreativitas dan
hari. Bergantungnya segala aspek kecakapan pendidik untuk memadukan
kehidupan terhadap teknologi masa kini antara proses pembelajaran berdasarkan
menyebabkan adanya perubahan kurikulum dengan mengintegrasikan dan
kualifikasi serta kompetensi tenaga kerja mengimplementasikan aspek-aspek STEM
yang dibutuhkan masyarakat serta terjadi sehingga hasil pembelajaran dapat
persaingan yang semakin kompetitif menciptakan peserta didik yang siap
(Daryanto & Karim, 2017). Para siswa menghadapi dunia kerja di abad 21.
yang hidup di era ini haruslah memiliki Pada kenyataannya, kemampuan-
keterampilan abad 21 agar dapat bersaing, kemampuan yang dibutuhkan di abad ke-
bukan hanya dengan rekan sebangsanya, 21 tersebut belum tergambar di sebagian
tetapi juga rekan seusianya dari negara besar mahasiswa. Mereka masih belum
lain. Keterampilan abad 21 ini meliputi dapat memecahkan berbagai masalah
keterampilan dalam literasi era digital, dalam kehidupan sehari-hari dengan baik,
berpikir kritis, komunikasi yang efektif, yang tercermin dalam performa mereka
dan produktivitas yang tinggi (Dewi, selama mengikuti materi kuliah.
2019). Pada pelaksanaan perkuliahan yang
Tantangan dari seorang pendidik dilaksanakan peneliti pada matakuliah
adalah dengan menyediakan sebuah sistem Pengantar Bioteknologi diketahui bahwa
pendidikan yang menciptakan kesempatan Teknik Biologi Molekuler menjadi salah
kepada peserta didik untuk satu materi yang diajarkan. Sesuai Rencana
menghubungkan antara pengetahuan dan Perkuliahan Semester yang disusun oleh
keterampilan sehingga menjadi familiar dosen pengampu matakuliah Pengantar
bagi setiap peserta didik. Kesempatan ini Biotekniologi dalam materi tersebut sangat
tidak akan tercipta jika pengetahuan dan cocok apabila mahasiswa diajak mengasah
keterampilan dipisahkan dalam suatu kemampuan HOTS dengan berbasiskan
proses pembelajaran. STEM (Science, Technology, Engineering,
Pendidikan berbasis STEM & Math).
merupakan aspek yang sangat penting saat Permasalahan yang muncul adalah,
ini dikarenakan beberapa alasan, yaitu selama pelaksanaan identifikasi masalah
tidak tersedianya tenaga kerja yang terlihat bahwa mahasiswa masih belum
berkualitas untuk memenuhi kebutuhan di dapat memecahkan berbagai masalah dan

2
p-ISSN : 2338-7173
e- ISSN 2615-0417
Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi (Agustus), Vol. (10), No.(2)

fenomena dalam kehidupan sehari-hari mengembangkan diri dengan maksimal


yang tercermin dalam materi kuliah. sehingga di akhir matakuliah nanti
Mereka tidak terbiasa diajak untuk mahasiswa dapat memperoleh peningkatan
mengasah kemampuan berpikir mereka dalam kemampuan berpikir secara HOTS
secara kritis dan kreatif sehingga dada dan hasil belajar kognitifnya.
awal kegiatan perkuliahan, kegiatan Oleh karena itu, dalam kajian ini
mereka di kelas didominasi dengan disampaikan desain konten buku ajar
presentasi power point dan diskusi yang mahasiswa Teknik Biologi Molekuler pada
kurang bisa menarik minat mahasiswa matakuliah Pengantar Bioteknologi dan
untuk belajar dan mencari tahu lebih lanjut hasil validasinya. Upaya ini dilakukan
berbagai informasi mengenai materi. dalam rangka memberikan pembelajaran
Mereka menerima begitu saja apa yang yang bermakna bagi mahasiswa.
dipresentasikan oleh teman-teman mereka
tanpa meneliti apakah informasi tersebut METODE PENELITIAN
sudah benar dan valid. Pengembangan buku ajar ini
Pembelajaran menggunakan STEM menggunakan model dari Thiagarajan
dapat membantu siswa memecahkan (1974) yang dikenal dengan model 4D.
masalah dan menarik kesimpulan dari Tahapan dari model Thiagarajan ini adalah
pembelajaran sebelumnya dengan Define, Design, Develop dan Disseminate.
mengaplikasikannya melalui sains, Pada penelitian ini, tahapan dilakukan
teknologi, teknik dan matematika (Lou, S., hingga tahap akhir yaitu Disseminate.
dkk. 2010). Keadaan tersebut menjadikan Keempat tahap dalam model
siswa dapat memperoleh pengetahuan yang pengembangan 4D tersebut masing-masing
lengkap, lebih terampil dalam menangani memiliki langkah-langkah, seperti pada
masalah kehidupan yang nyata dan Tabel 3.1.
mengembangkan pemikiran kritis siswa. Tabel 1. Langkah-langkah Pengembangan
Berdasarkan permasalahan di atas, Thiagarajan (1974)
peneliti ingin mengembangkan suatu buku No. Tahap Langkah-langkah
ajar berbasis STEM untuk materi teknik 1. Define a) Front-end analysis
biologi molekuler pada matakuliah b) Learner analysis
c) Task analysis
pengantar bioteknologi. Pemilihan materi d) Concept analysis
ini didasarkan pada kondisi mahasiswa di e) Specifying
kelas yang telah dipaparkan di atas. instructional
Penelitian ini mengacu pada 2. Design a) Constructing
Rencana Induk Penelitian Universitas criterion-referenced
tests
Bhinneka PGRI tahun 2016-2020 dengan b) Media selection
bidang kajian penelitian untuk c) Format selection.
pengembangan pendidikan, ilmu d) Initial design.
pengetahuan, teknologi, dan seni. Dengan 3. Develop a) Expert appraisal
dikembangkannya buku ajar berbasis b) Developmental
STEM untuk materi teknik biologi testing
4. Disseminate a) Validation testing.
molekuler pada matakuliah pengantar b) Final packaging.
bioteknologi ini peneliti tidak hanya ingin c) Diffusion and
membiasakan HOTS kepada mahasiswa, adoption.
peneliti juga berharap bahwa buku ajar Deskripsi bahan ajar
berbasis STEM untuk materi teknik biologi Buku ajar yang dikembangkan memiliki
molekuler pada matakuliah pengantar ciri-ciri sebagai berikut.
bioteknologi ini dapat memfasilitasi
1. Bahan ajar yang dikembangkan dibuat
mahasiswa untuk belajar dan
berbeda dengan yang sudah ada
3
p-ISSN : 2338-7173
e- ISSN 2615-0417
Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi (Agustus), Vol. (10), No.(2)

sebelumnya. Perbedaan terletak pada pengambilan data validasi menggunakan


isi, penggunaan bahasa yang digunakan, angket yang berisi berbagai pertanyaan
dan desain layout, serta panduan yang disesuaikan dengan kriteria buku ajar
dalam BSNP. Hasil evaluasi dan validasi
kegiatan-kegiatan belajar yang disusun
dari tim ahli nantinya akan dijadikan bahan
untuk materi tersebut. pertimbangan untuk revisi dan perbaikan
2. Isi buku ajar yang dikembangkan tidak bahan ajar sehingga dapat dihasilkan draf
hanya memuat paparan tentang materi, tahap dua.
tetapi disertai pula dengan panduan Draft II yang dihasilkan, inilah
kegaitan belajar yang dapat yang kemudian akan diujicobakan terhadap
menstimulus mahasiswa untuk 10 orang mahasiswa yang telah atau
sedang menempuh mata kuliah pengantar
menggunakan HOTS.
Biologi. Uji coba dilaksanakan pada April
3. Bahasa yang digunakan familiar dengan 2020. Sampel uji coba yang dipilih
bahasa di kehidupan sehari-hari agar dikumpulkan dan masing-masing diberikan
mudah dipahami dan tidak terlalu berat draf II untuk mengerjakan soal-soal dalam
untuk dibaca. instrumen yang diujicobakan. Setelah itu
4. Muatan isi buku ajar akan disajikan mahasiswa juga diminta untuk mengisi
dalam penataan yang menarik karena angket yang isinya mengevaluasi buku ajar
draft II tersebut.
dipadukan dengan ilustrasi dan gambar Hasil uji coba terhadap mahasiswa
yang relevan. Berikut adalah cuplikan juga nantinya akan dijadikan bahan untuk
desain cover buku pada saat revisi kembali buku ajar yang telah
pengembangan awal disusun. Penyempurnaan pun akan
dilakukan kembali untuk memperbaiki
kekurangan yang ada sehingga nantinya
akan dihasilkan produk luaran penelitian
yang layak dan sesuai kriteria.
Secara umum, validasi dan evaluasi
terhadap buku ajar meliputi penilaian
terhadap:
1. Kelayakan kegrafikaan
2. Kelayakan isi buku ajar
3. Kelayakan bahasa yang digunakan
4. Kelayakan penyajian materi
Gambar 1. Desain awal cover buku ajar berbasis
Data yang diperoleh dari pelaksanaan
STEM
validasi dan ujicoba terdiri dari data
Produk awal berupa draf buku ajar kuantitatif yaitu pada pengisian angket,
berbasis STEM pada materi teknik biologi dan data kualitatif yaitu dari wawancara
molekuler selanjutnya akan diserahkan dan pemberian komentar dari tim ahli
kepada ahli untuk dilakukan evaluasi dan validasi. Data kuantitatif yang telah
validasi. Ahli yang akan melakukan diperoleh akan dianalisis dengan teknik
evaluasi dan validasi dalam penelitian ini
yang relevan, untuk mengukur validitas
terdiri atas dua orang yaitu ahli materi IPA
dan ahli pengembangan buku ajar. Ahli buku ajar. Analisis data yang digunakan
dalam hal ini adalah orang yang menguasai adalah sebagai berikut:
konsep dasar IPA dan teknik penulisan
serta pengembangan buku ajar. Instrumen

4
p-ISSN : 2338-7173
e- ISSN 2615-0417
Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi (Agustus), Vol. (10), No.(2)

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Penyajian Data Uji Coba
a. Deskripsi buku ajar sebelum Validasi
Keterangan: Secara umum Buku ajar berbasis
P : persentase STEM terdiri atas Standar Kompetensi,
kompetensi dasar, indikator perkuliahan,
Persentase Klasifikasi Keterangan tujuan, materi ajar, petunjuk proyek
80%-100% Valid Produk baru siap penugasan, dan soal-soal.
dimanfaatkan di Buku ajar berbasis STEM yang
lapangan untuk dikembangkan dan direvisi merupakan
kegiatan bahan ajar untuk mahasiswa S1 Pendidikan
pembelajaran.
IPA yang menempuh matakuliah
60%-79% Cukup Produk dapat Pengantar Bioteknologi untuk memahami
valid dilanjutkan materi teknik Biologi molekuler. Buku ajar
dengan
berbasis STEM dikembangkan dengan
menambahkan
format buku berisi materi, instruksi dan
sesuatu yang
tugas-tugas yang telah disesuaikan dengan
kurang dengan
prinsip-prinsip dasar STEM, menggunakan
pertimbangan-
pertimbangan
bahasa yang komunikatif dan mudah
tertentu. dipahami, serta dilengkapi dengan ilustrasi
yang menarik dan relevan dengan tugas.
50%-59% Kurang Merevisi dengan
valid meneliti kembali
secara seksama b. Validasi Ahli Media dan Bahan Ajar
dan mencari Validasi ahli media dan bahan ajar
kelemahan- meliputi 1) penilaian terhadap komponen
kelemahan kegrafikaan pada ukuran buku, 2) desain
produk untuk sampul buku, dan 3) desain isi Buku ajar
disempurnakan. berbasis STEM. Hasil rekapitulasi dapat
0%-49% Tidak Merevisi secara dilihat secara lengkap pada Tabel 3 berikut
valid besar-besaran dan ini.
mendasar tentang
isi produk. Tabel 3. Hasil Validasi Buku Ajar berbasis
STEM oleh Validator Ahli Media dan Bahan
x : skor dalam satu butir pertanyaan Ajar
xi : skor maksimal dalam satu butir No. Aspek Penilaian Skor Kualifikasi
pertanyaan 1. Kegrafikaan pada 100 Valid
2. Ukuran Buku 78.33 Cukup valid
100 : konstanta 3. Kegrafikaan pada 87.03 Valid
Desain Sampul
Buku
Pedoman untuk menginterpretasikan Kegrafikaan pada
hasil analisis data tersebut dapat dilihat Desain Isi Buku
pada tabel di bawah ini. Rata-rata skor 88.45 Valid

Tabel 2. Kriteria Kevalidan Data Angket Berdasarkan Tabel 3 dapat


Penilaian Validator diketahui rata-rata skor keseluruhan yang
didapatkan dari validasi ahli media dan
Sumber: Penilaian Hasil Proses bahan ajar adalah 88.45 dan menunjukkan
Belajar Mengajar (Sudjana, 1990) bahwa Buku ajar berbasis STEM sudah
valid dan layak digunakan dari segi
komponen kegrafikaan.

5
p-ISSN : 2338-7173
e- ISSN 2615-0417
Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi (Agustus), Vol. (10), No.(2)

penyajian
c. Validasi Ahli Pendidikan dan Kelayakan
Pembelajaran bahasa
Validasi ahli pendidikan dan pembelajaran Rata-rata skor 88.8 Valid
meliputi penilaian terhadap 1) isi buku, 2)
penyajian materi buku, dan 3) bahasa yang Berdasarkan analisis data pada
digunakan dalam Buku ajar berbasis Tabel 5 dapat diketahui rata-rata skor
STEM. Hasil validasi dapat dilihat secara keseluruhan yang didapatkan dari kegiatan
lengkap pada Tabel 4 berikut ini. ujicoba adalah 88.8 dan menunjukkan
bahwa Buku ajar berbasis STEM sudah
Tabel 4. Rekapitulasi Data Hasil Validasi Buku valid dan layak digunakan dari segi
Ajar berbasis STEM oleh Validator Ahli komponen kegrafikaan, isi, penyajian, dan
Pendidikan dan Pembelajaran
bahasa.
No. Aspek Penilaian Skor Kualifikasi
1. Isi materi buku 79.5 Cukup Valid Berdasarkan hasil validasi ahli dan
2. Penyajian materi 82.1 Valid uji coba dapat diketahui bahwa buku ajar
3. buku 89.2 Valid sudah layak untuk digunakan sebagai
Bahasa yang bahan ajar dalam perkuliahan. Nilai
digunakan dalam validasi yang diberikan oleh tim validator
buku
Rata-rata skor 83.6 Valid
berkaitan dengan kegrafikaan yang
relevan, konten yang memenuhi kebutuhan
Berdasarkan tabel 4 diketahui materi dan kebutuhan pembekalan HOTS
bahwa rata-rata skor keseluruhan buku ajar bagi mahasiswa, bahasa yang dipahami.
untuk semua aspek adalah 95,4, yang Bagian kegrafikaan yang dinilai
menunjukkan bahwa buku ajar berbasis pada buku ini berkaitan dengan sampul
STEM layak digunakan sebagai bahan ajar. buku dan tata letak yang menarik serta
relevan dengan aktivitas pembelajaran.
d. Uji Coba Produk Seperti telah dijelaskan sebelumnya,
Uji coba produk dilakukan dilakukan sampul buku bagian depan memuat dan
terhadap kelompok kecil yaitu mahasiswa keterangan-keterangan tentang isi buku
Pend. IPA Universitas Bhinneka PGRI yang mencakup judul, nama pengarang,
yang telah menempuh matakuliah objek pembaca, dan logo. Ilustrasi yang
Pengantar Bioteknologi. Jumlah responden diletakkan pada halaman sampul dirancang
dalam kelompok kecil adalah 10 orang. agar dapat mewakili dan menggambarkan
Kegiatan uji coba ini dilakukan untuk muatan isi buku ajar berbasis STEM.
mencatat respon dan komentar mahasiswa Hal ini dilakukan untuk menarik
pada saat menggunakan produk yaitu Buku minat pembaca, di mana desain sampul
Ajar berbasis STEM dan juga pengisian buku yang ditata apik dan proporsional,
angket. Kegiatan ujicoba dilaksanakan memiliki unsur yang sinergis antara kata
pada bulan April 2020 selama 2 jam dan gambar, lebih memberikan efek
pelajaran. Hasil ujicoba dapat dilihat daripada desain buku yang hanya terdiri
secara lengkap pada tabel 5 di bawah ini. dari teks dan tidak proporsional (Hernowo,
2004:141).
Tabel 5. Rekapitulasi Data Hasil Angket Uji Awaliyah (2008) dalam
Coba Produk pada Mahasiswa penelitiannya juga telah membuktikan
No. Aspek Penilaian Skor Kualifikasi bahwa sampul buku memberikan pengaruh
1. Kelayakan 88.8 Valid yang signifikan terhadap keputusan
2. kegrafikaan 85.8 Valid pembelian buku oleh konsumen. sampul
3. Kelayakan isi 90.9 Valid buku yang didesain melalui aplikasi
4. Kelayakan 90 Valid desktop publishing yang canggih dapat

6
p-ISSN : 2338-7173
e- ISSN 2615-0417
Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi (Agustus), Vol. (10), No.(2)

diberdayakan untuk memikat pembaca dan (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun


pembeli untuk memiliki buku tersebut 2005). Ronald C. Doll (1974)
(Triswanto, 2005). Hernowo (2004) mengemukakan beberapa kriteria materi
menyatakan bahwa desain sampul buku yang baik yaitu 1) valid dan signifikan 2)
yang ditata apik dan proporsional, seimbang 3) sesuai dengan kebutuhan dan
memiliki unsur yang sinergis antara kata minat siswa 4) memiliki kemantapan
dan gambar, lebih memberikan efek materi sehingga tidak berbelit-belit 5)
daripada desain buku yang hanya terdiri berhubungan dengan ide pokok dan konsep
dari teks dan tidak proporsional. yang ingin disampaikan 6) sesuai dengan
Berdasarkan tata letak, buku ajar kemampuan siswa 7) relevan dengan
berbasis STEM yang berorientasi HOTS disiplin ilmu yang lain.
ini telah dikembangkan dengan format teks Seperti halnya tata letak dan
yang dipadukan dengan gambar-gambar konten, aspek bahasa pada buku ajar ini
menarik dan relevan di setiap bab-nya. Hal mendapatkan penilaian yang baik pada saat
ini dengan tujuan 1) mempermudah validasi. Bahasa yang digunakan dalam
pembaca dalam mengikuti tulisan yang buku unit ini disusun sedemikian rupa agar
dihidangkan, atau mempermudah pembaca familiar dengan bahasa di kehidupan
mengenali mana yang harus segera mereka sehari-hari, mudah dipahami dan tidak
perhatikan. 2) membuat halaman-halaman terlalu berat untuk dibaca. Hal ini sesuai
menjadi lebih indah, enak dipandang. dengan pernyataan Hurlock (1956:349)
Keindahan ini secara tidak langsung harus bahwa karakteristik buku bacaan yang
memberikan kesan menyenangkan pada menghibur dan menyenangkan antara lain:
pembaca agar selanjutnya dia mengikuti disajikan dengan gambar berwarna,
tulisan yang dihadirkan dalam buku bahasanya sederhana, dan isinya menarik.
(Direktorat Publikasi, 1994:120). Dalam Oktavia (2019) dalam penelitiannya juga
Kamus Pusat Pembinaan dan menyatakan bahwa adanya bahan ajar
Pengembangan Bahasa (1988), desain tata berbasis STEM di dalam pembelajaran IPA
letak atau layout buku berarti pengaturan, terpadu yang isinya menarik dapat
penempatan, dan penataan unsur grafika meningkatkan minat siswa untuk
pada halaman atau seluruh barang cetakan mempelajari sains lebih jauh sehingga
supaya yang disajikan kelihatan menarik secara tidak langsung juga akan
dan mudah dibaca. meningkatkan hasil belajar, keterampilan
Muatan isi buku merupakan bagian berpikir kreatif, dan keterampilan berpikir
yang juga penting disamping sampul buku kritis. Ramdani (2015) dalam penelitiannya
dan desain tata letak buku. Berdasarkan berpendapat bahwa bahasa yang digunakan
hasil validasi menunjukkan bahwa konten untuk menjelaskan materi dalam buku ajar
buku ajar dinilai sangat baik. Kondisi harus menggunakan bahasa yang
tersebut terjadi karena buku ajar berisi sederhana, tidak multitafsir, dan relatif
konten yang relevan dengan kompetensi sesuai dengan tingkst kognitif pembaca
dan diurai sesuai dengan kebutuhan pada umumnya. Sejalan dengan pemikiran
mahasiswa. Konten yang dikembangkan tersebut, Grenee dan Petty (1981)
merujuk pada kompetensi mata kuliah menyatakan bahwa buku ajar harus
yang telah ditetapkan. kelayakan isi memiliki keunggulan sebagai berikut: (1)
meliputi aspek kesesuaian isi buku dengan Mencerminkan suatu sudut pandang yang
Standar Kompetensi dan Kompetensi tangguh dan modern mengenai pengajaran
Dasar, substansi keilmuan dalam buku, serta mendemontrasikan aplikasi dalam
wawasan dan ajakan kepada peserta didik bahan pengajaran yang disajikan, (2)
untuk berkembang, dan keberagaman nilai Menyajikan suatu sumber pokok masalah
sosial yang disisipkan dalam buku atau subject matter yang kaya, mudah

7
p-ISSN : 2338-7173
e- ISSN 2615-0417
Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi (Agustus), Vol. (10), No.(2)

dibaca dan bervariasi, yang sesuai dengan Cooney, S. & Bottoms, G. (2003). Middle
minat dan kebutuhan para siswa, sebagai Grades to high school: Mending a
dasar bagi program-program kegiatan yang weak link (Report No. EA-032-691).
disarankan di mana keterampilan- Atlanta, GA: Southern Regional
keterampilan ekspresional diperoleh pada Education Board. (ERIC Document
kondisi yang menyerupai kehidupan yang Reproduction Service No. ED
sebenarnya. (3) Menyediakan suatu sumber 479785).
yang tersusun rapi dan bertahap mengenai Daryanto & Karim. S. (2017)
keterampilanketerampilan ekspresional. (4) Pembelajaran abad 21.Yogyakarta:
Menyajikan (bersama-sama dengan buku Gava Media.
manual yang mendampinginya) metode- Dewi, Atika Puspita. (2019) Implementasi
metode dan sarana-sarana pengajaran Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
untuk memotivasi siswa. (5) Menyajikan Berbasis Science, Technology,
fiksasi awal yang perlu sekaligus juga Engineering, and Mathematic (STEM)
sebagai penunjang bagi Pengembangan Pada Materi Usaha dan Energi Untuk
Bahan Ajar (6) Menyajikan bahan atau Meningkatkan Kemampuan Berfikir
sarana evaluasi dan remedial yang serasi Kritis Di SMA Muhammadiyah 7
dan tepat guna. Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Fisika
Universitas Ahmad Dahlan.
Doll, Ronald C. (1974). Curriculum
KESIMPULAN improvement, decision Making and
Berdasarkan hasil penelitian dan Process. Boston : Ally and Bacon, Inc.
pembahasan, maka dapat ditarik Greene & Petty. (1981) Developing
kesimpulan bahwa produk hasil penelitian Language Skill in the Elementary
pengembangan yaitu Buku ajar berbasis Schools. Boston: Alyn and Bacon Inc.
STEM merupakan bahan ajar yang sudah Hurlock, Elizabeth B. (1956).
layak untuk digunakan sebagai bahan Perkembangan Anak. Jakarta:
bacaan mahasiswa S1 Pendidikan IPA Erlangga.
yang menempuh Matakuliah Pengantar Hernowo. 2004. Langkah Mudah Membuat
Bioteknologi. Keseluruhan skor pada Buku yang Menggugah. Bandung:
angket validasi dan ujicoba terhadap MLC
mahasiswa menunjukkan hasil yang valid Jones, L.R.,Gerald, W., & Victoria,
serta menunjukkan respon dan komentar A.S.(2015). TIMSS Science
yang positif terhadap produk Framework 2015. US: Lynch School
pengembangan. of Education Boston College.
Illinois Valley Community College .
UCAPAN TERIMA KASIH (2011). STEM Activities for Middle
Terima kasih disampaikan kepada School Student: Special Focus On
LPPM Universitas Bhinneka PGRI yang Girl.Oglesby: Illinois Valley
telah memberikan dana Penelitian Dosen Community College.
Kompetitif tahun anggaran 2020. Kelley, T.R. & J. Geoff. K. (2016). A
conceptual for integrated STEM
DAFTAR PUSTAKA education. International Journal of
Awaliyah, Tuti. (2008). Pengaruh Desain STEM Education, 3(11):1-11.
Sampul Terhadap Keputusan Lou, S.J., Shih, R.C., Diez, C.R. & Tseng,
Pembelian Buku di Toko Gramedia K.H. (2010) The Impact of Problem
Ambarukmo Plaza Yogyakarta. Based Learning Strategies on STEM
Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Knowledge Integration and Attitudes;
UIN Sunan Kalijaga An Exploratory Study Among Female

8
p-ISSN : 2338-7173
e- ISSN 2615-0417
Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi (Agustus), Vol. (10), No.(2)

Taiwanese Senior High School


Students. International Journal of
Technology and Design Education.
Springer.
NRC, 2014. STEM Integration in K-12
Education: Status, prospects, and An
Agenda for National Academiesof
Science. Washington DC.
Ramdani, Muhammad Syahri. (2015).
Analisis Penyajian Kebahasaan dan
Kegrafikaan dalam Buku “ Pintar
Membaca Arab Gundul dengan
Netode Hikari“. Skripsi tidak
diterbitkan. Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga
Saefuddin, A & Berdiati, I. (2014).
Pembelajaran Efektif. Bandung: Pt
Remaja Rosdakarya
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor yang
mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta
Triswanto, Sugeng Dwi. (2005). Corel
Draw 12. Yogyakarta: Media Abadi
Webb, N. (1997). Research Monograph
Number 6: “Criteria for alignment of
expectations and assessments on
mathematics and science education.
Washington, D.C.: CCSSO.

Anda mungkin juga menyukai