Anda di halaman 1dari 13

Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan e-issn 2614-0578

Vol.18 No.1 Tahun 2018 p-issn 1412-5889

STRATEGI PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS TEKNOLOGI


INFORMASI (T.I) TERHADAP PENINGKATAN MINAT MAHASISWA
MENJADI WIRAUSAHA

Hugo Aries Suprapto


Universitas Indraprasta PGRI
bapak.aries@gmail.com

Abstrak
Penelitian kualitatif ini untuk mendeskripsikan kesulitan yang dialami peserta didik MTs
Muhammadiyah 1 Malang serta upaya pemberian scaffolding dalam menyelesaikan masalah
geometri. Penelitian diawali dengan memberikan masalah geometri kepada 27 peserta didik,
selanjutnya jawaban mereka dikelompokkan berdasarkan benar atau salah. Setelah itu dipilih
masing-masing dua subjek dengan kemampuan baik, sedang, dan kurang. Data diperoleh dari
hasil jawaban peserta didik saat mengerjakan tes, wawancara, dan pemberian scaffolding. Hasil
penelitian menunjukkan kesulitan peserta didik adalah 1) memahami masalah dan mengaitkan
ketentuan yang diberikan, 2) menghitung perkalian bilangan desimal dan pecahan, 3)
menentukan strategi menyelesaikan masalah, dan 4) menuliskan kesimpulan. Scaffolding
dilakukan pada masing-masing subjek karena kesulitan yang berbeda-beda.
Kata Kunci: diagnosis, kesulitan peserta didik, scaffolding, masalah geometri

Abstract
This qualitative research to describe the difficulties experienced by students of MTs
Muhammadiyah 1 Malang as well as efforts to provide scaffolding in solving geometry problems.
The research begins by assigning geometric problems to 27 students, then their answers are
grouped by right or wrong. After that selected each two subjects with good ability, medium, and
less. Data obtained from the answers of learners while doing tests, interviews, and giving
scaffolding. The results of the study indicate the difficulty of the learner is 1) understand the
problem and relate the given provision, 2) calculate the multiplication of decimal and fractional
numbers, 3) determine the strategy to solve the problem, and 4) write the conclusion. Scaffolding
is done on each subject because of different difficulties.
Keywords: diagnosis, difficulty of learners, scaffolding, geometry problems

PENDAHULUAN yang baik dan terarah yang dapat


Sejalan dengan perkembangan mendukung tercapainya tujuan
zaman di era globalisasasi serta pendidikan. Pendidikan adalah usaha
kemajuan dibidang ilmu pengetahuan sadar dan terencana mewujudkan
dan teknologi yang sangat pesat, suasana belajar dan proses
khususnya dalam bidang pendidikan, pembelajaran agar peserta didik
maka pembaharuan dalam lembaga secara aktif mengembangkan
pendidikan harus segera dilakukan, potensinya sendiri. Itulah sebabnya
demi terciptanya pendidikan yang pendidikan memerlukan srategi yang
terarah, bermutu dan berkualitas. menyangkut masalah pada masalah
Untuk menghasilkan penddikan yang bagaimana melaksanakan proses
berkualitas, diperlukan manajemen pendidikan terhadap sasaran

61
e-issn 2614-0578 Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
p-issn 1412-5889 Vol.18 No.1 Tahun 2018

pendidikan dengan melihat situasi meningkatkan mutu dan kualitas


dan kondisi yang ada dan bagaimana pendidikan di era globalisasi ini
agar dalam proses tersebut tidak adalah melaksanakan pengelolaan
terjadi hambatan serta gangguan proses pembelajaran (manajemen
baik internal maupun eksternal yang pembelajaran) dengan dukungan
menyangkut kelembagaan atau berbagai fasilitas Teknologi Informasi
lingkungan sekitarnya.Peran dosen (T.I) dan multimedia pembelajaran,
dalam pembelajaran pada mahasiswa sehingga pembelajaran menjadi lebih
adalah sebagai fasilitator yang dalam terbuka, kreatif, efetif, dan dinamis,
hal ini, dosen memfasilitasi proses yang akhirnya kita bisa merapatkan
pembelajaran di kelas. Fasilitator barisan untuk sejajar dalam
adalah orang yang memberikan globalisasi dunia pendidikan Nasional
fasilitasi sehingga dosen hanya bahkan Internasional.
memfasilitasi mahasiswanya dalam Kenyataan menunjukkan
proses kegiatan belajar mengajar. bahwa dalam penerapan
Pembelajaran kewirausahaan yang pembelajaran berbasis Tekonologi
inovatif dengan menggunakan Informasi dan multimedia yang
metode teknologi informasi berpusat dilakukan dosen kepada mahasiswa
pada mahasiswa memiliki keragaman masih banyak ditemui kendala,
model/metode pembelajaran yang terutama yang berkaitan dengan
menuntut partisipasi aktif dari Sumber Daya Manusia, kesiapan
mahasiswa. mahasiswa itu sendiri maupun
Pasca pengesahan Undang- kelengkapan sarana dan
undang Nomor 20 Tahun 2003 prasarananya, dan untuk mengatasi
tentang Sistem Pendidikan Nasional kendala-kendala tersebut, tentu
tersebut terjadi perubahan besar menjadi suatu keharusan bagi para
dalam konteks pengelolaan proses dosen dan akademisi pendidikan
pendidikan di Indonesia. Dalam melakukan perencanaan dan
undang-undang tersebut tidak lagi pengaturan yang matang tentang
dikenal istilah pengajaran, namun pemanfaatan fasilitas Teknologi
menggunakan istilah pembelajaran. Informasi dan Komunikasi (T.I.K)
Pada konsep pengajaran akan dalam proses pembelajaran.
memunculkan kondisi Teacher Berdasarkan permasalahan di
Center. Sedangkan pada konsep atas, maka yang menjadi fokus dalam
pembelajaran dosen lebih bersifat rumusan penelitian ini adalah
fasilitator yang membuat mahasiswa “Bagaimanakah profesionalitas
belajar sendiri. Pada konsep ini mahasiswa dalam menyiapkan
sangat mungkin relevan terwujudnya pengelolaan pembelajaran
Student Center. Maka salah satu kewirausahaan dengan menggunakan
komponen penting dalam alat-alat (hardware dan software)

62
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan e-issn 2614-0578
Vol.18 No.1 Tahun 2018 p-issn 1412-5889

Teknologi Informasi (T.I) untuk tujuan pembelajaran. Sedangkan


kemajuan mahasiswa? secara luas strategi pembelajaran
dapat diberi arti sebagai penerapan
LANDASAN TEORI semua aspek yang berkaitan dengan
David dalam Sanjaya (2008:42) pencapaian tujuan pembelajaran
menyebutkan bahwa dalam strategi termasuk didalamnya adalah
pembelajaran terkandung makna perencanaan, pelaksanaan dan
perencanaan, artinya: strategi pada terhadap proses, hasil dan pengaruh
dasarnya masih bersifat konseptual kegiatan pembelajaran. Undang-
tentang keputusan-keputusan yang undang No.2 Tahun 2003 Tentang
akan diambil dalam suatu Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20
pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran merupakan sebuah
Perbedaan daya serap mahasiswa proses interaksi antara peserta didik
mata kuliah kewirausahaan, dengan pendidik dan sumber belajar
memerlukan strategi yang tepat. dalam suatu lingkungan belajar.
Dalam satu kelas kemampuan Menurut Arifin (2010:10)
mahasiswa untuk menyerap Pembelajaran adalah salah suatu
pelajaran berbeda-beda, demikian proses atau kegiatan yang sistematis
gaya belajarnya. Sebagian mahasiswa dan sistematik yang bersifat interaktif
mungkin condong pada kemampuan dan komunikatif antara pendidik
menangkap pelajaran berdasarkan (guru) dengan siswa, sumber belajar,
audiotori, visual, maupun audio- dan lingkungan untuk menciptakan
visual. Pemilihan metode suatu kondisi yang memungkinkan
pembelajaran yang tepat akan terjadinya tindakan belajar siswa.
mampu mengatasi perbedaan daya Keberhasilan pembelajaran dilihat
serap tersebut. Sebisa mungkin dari sisi hasil memang mudah dilihat
mahasiswa diajak untuk dan ditentukan kriteriannya, akan
mempraktekan langsung dilapangan, tetapi hal ini dapat mengurangi
dengan cara membuat business plan, makna proses pembelajaran sebagai
menyajikan sejumlah materi proses yang mengandung nilai-nilai
kewirausahaan dan contohnya via pendidikan (Sanjaya, 2011:13-14).
media visual di dalam kelas sehingga Berdasarkan pengertian
mahasiswa mudah menyerap pembelajaran di atas dapat
pelajaran dengan baik. disimpulkan bahwa pembelajaran
Strategi pembelajaran dapat adalah suatu proses interaksi guru
ditinjau berdasarkan pengertian dengan siswa yang direncanakan
secara sempit dan pengertian secara untuk menciptakan kegiatan belajar
luas. Secara sempit strategi yang efektif dan efisien.
pembelajaran dapat diartikan sebagai Strategi digunakan untuk
cara yang digunakan untyk mencapai memperoleh kesuksesan atau

63
e-issn 2614-0578 Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
p-issn 1412-5889 Vol.18 No.1 Tahun 2018

keberhasilan dalam mencapai tujuan. penyebaran serta oleh kombinasi


Kegiatan ini membantu siswa untuk komputer dan telekomunikasi.
mempelajari dan memperoleh ilmu Berdasarkan pendapat para ahli di
pengetahuan yang membuat atas maka penulis dapat memberikan
perubahan tingkah laku pada diri kesimpulan bahwa teknologi
siswa. Proses ini dilakukan untuk informasi merupakan serangkaian
mencapai tujuan dari pendidikan tahapan penanganan informasi yang
yang keberhasilannya dilihat dari meliputi penciptaan sumber-sumber
aspek produk dan aspek proses. informasi, pemeliharaan saluran
Interaksi merupakan ciri utama dari informasi, seleksi dan transmisi
kegiatan pembelajaran. Baik interaksi informasi, penerimaan informasi
antara yang belajar dengan secara selektif, penyimpanan dan
lingkungan belajarnya, baik itu guru, penelusuran informasi, serta
teman-temannya, media penggunaan informasi.
pemebelajaran, atau sumber-sumber
belajar yang lain. Pembelajaran METODE PENELITIAN
sangat penting dalam pendidikan Dalam penelitian ini peneliti
karena materi pembelajaran dapat menggunakan metode Kualitatif
disampaikan kepada siswa sehingga dengan menggunakan pendekatan
dapat belajar dengan baik dan bersifat Analisis Deskriptif.
memperoleh ilmu pengetahuan serta Pendekatan yang bersifat Analisis
tujuan pendidikan dapat dicapai. Deskriptif adalah sebuah bentuk
Rusman dkk (2012:78) dalam pengumpulan data secara kaya dari
pengertian yang sempit, teknologi suatu fenomena yang ada untuk
mengacu pada obyek benda yang dianalisis, sehingga diperoleh
digunakan untuk memudahkan gambaran terhadap terhadap apa
aktivitas manusia, seperti mesin, yang sudah diteliti., data yang
perkakas, atau perangkat keras. dikumpulkan berupa kata-kata,
Teknologi Informasi adalah suatu gambar, dokumen, serta tingkah
teknologi yang digunakan untuk laku. Selain itu peneliti bermaksud
mengolah, memproses, memahami situasi sosial secara
mendapatkan, menyususn, mendalam, menemukan pola,
menyimpan, memanipulasi data hipotesis dan teori (Sugiyono,
dalam berbagai cara untuk 2008:399). Selain alasan tersebut,
menghasilkan informasi yang peneliti juga mempunyai beberapa
berkualitas, yaitu informasi yang pertimbangan-pertimbangan.
relevan, akurat dan tepat waktu. Pertama, menyesuaikan metode
Menurut Udin Saefudin Sa’ud kualitatif lebih mudah apabila
(2008:183) Teknologi Informasi berhadapan dengan kenyataan
adalah pemrosesan, pengolahan, dan jamak. Kedua, metode ini menyajikan

64
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan e-issn 2614-0578
Vol.18 No.1 Tahun 2018 p-issn 1412-5889

secara langsung hakikat hubungan Wawancara adalah percakapan


antara peneliti dan responden. dengan maksud tertentu. Teknik
Ketiga, metode ini lebih peka dan Wawancara yang digunakan dalam
dapat menyesuaikan diri dengan penelitian ini adalah wawancara yang
banyak penajaman pengaruh terstruktur dengan menggunakan
bersama terhadap pola-pola nilai alat bantu yaitu pedoman
yang dihadapi (Moleong 2017:10). wawancara. (3) Metode
Dalam penelitian ini, lokasi Dokumentasi. Dokumentasi adalah
yang peneliti pilih adalah Universitas teknik yang digunakan untuk mencari
PGRI pada program studi Teknik data mengenai hal-hal atau variabel
Industri. Dalam penelitian ini yang yang berupa catatan, transkip, buku,
menjadi instrumen adalah mahasiswa surat kabar, majalah, prasasti,
semester 8. Penentuan subjek notulen rapat, agenda, dan
penelitian tersebut berpedoman sebagainya. Metode ini digunakan
pada pendapat Arikunto (2010:134- untuk memperoleh data mengenai
185), sampel adalah sebagian atau perangkat pembelajaran para dosen,
wakil populasi yang diteliti, dapat daftar nama-nama mahasiswa, daftar
disimpulkan sampel adalah bagian nama-nama dosen serta golongannya
populasi yang hendak diteliti dan maupun bidang keahlian yang
mewakili karekteristik penelitian. dimilikinya.
Apabila populasi penelitian Analisis data hasil penelitian
berjumlah kurang dari 100 maka dilakukan secara induktif dan
sampel dapat diambil antara 10-15% dilakukan secara terus menerus,
atau 20-25%, atau lebih pengambilan kegiatan ini dilakukan mulai sejak
sampel dalam penelitian dilakukan pengumpulan data dan dikerjakan
dengan cara sampel acak (Random lagi sesudah meninggalkan lapangan
Sampling). (Suharsimi Arikunto, tempat penelitian. Analisis data
2006:1630) Adapun teknik-teknik dilakukan oleh peneliti dengan
yang digunakan sebgai berikut : (1) mengikuti proses analisis data
Metode Observasi. Metode observasi kualitatif interaktif.
dilakukan dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung HASIL DAN PEMBAHASAN
terhadap fenomena yang diteliti. Berdasarkan temuan
Dimana dilakukan pengamatan atau dilapangan, dari hasil observasi, data
pemusatan perhatian terhadap obyek wawancara dengan mahasiswa yang
dengn menggunakan seluruh alat mengikuti mata kuliah
indera. Jadi mengobservasi dapat kewirausahaan di semester 8.
dilakukan melalui penglihatan, Peneliti memaparkan secara lengkap
penciuman, pendengaran, dan dan rinci sesuai fakta yang terjadi
pengecap. (2) Metode Wawancara. pada Jurusan Teknik Industri

65
e-issn 2614-0578 Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
p-issn 1412-5889 Vol.18 No.1 Tahun 2018

semester 8 yang mengikuti memang dewasa ini semua


pembelajaran mata kuliah Universitas fokus kepada mata kuliah
kewirausahaan dengan penggunaan kewirausahaan, bagaimana
Teknologi Informasi (T.I) mahasiswa pada saat lulus dari
sebagaimana berikut ini: Universitas tidak berpedoman untuk
1. Gambaran Umum lokasi menjadi image karyawan atau
Penelitian pegawai negeri, tetapi bagaimana
Penelitian ini dilaksanakan menciptakan peluang usaha
pada jurusan Teknik Industri (kemandirian/entrepreneurship),
semester delapan genap 2015/2016 tetapi juga menciptakan lapangan
berjumlah 9 kelas, peneliti memakai pekerjaan bagi orang lain. Penelitian
pengambilan data menggunkan ini dilakukan selama satu semeter
Random Sampling tiap kelas diambil dimulai dari pembelajaran teori
secara acak 5 mahasiswa Universitas kewirausahaan 30% dan Business
Indraprasta PGRI, sehingga jumlah Plan kewirausahaan 70% dengan
sampel berjumlah 45 mahasiswa. penggunaan Teknologi Informasi
Penelitian ini dilakukan karena (T.I).

18
16
14
12
10
8 Series1
6
4
2
0
ss s n ts sts

Diagram Jawaban pertanyaan nomor 1.

Pada pertanyaan nomor 1, Wirausaha merupakan salah satu cara mencari


tambahan uang belanja, yang menjawab sangat setuju 25 mahasiswa, setuju 20,
netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju 0.

66
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan e-issn 2614-0578
Vol.18 No.1 Tahun 2018 p-issn 1412-5889

18
16
14
12
10
8 Series1
6
4
2
0
ss s n ts sts

Diagram Jawaban pertanyaan nomor 2

Nomor 2, Berwirausaha bisa memberi penghasilan yang lebih besar dari


pada karyawan, yang menjawab sangat setuju 20, setuju 9, netral 3, tidak setuju
7, dan sangat tidak setuju 6.

18
16
14
12
10
8 Series1
6
4
2
0
ss s n ts sts

Nomor 3, Wirausaha merupakan hal yang menyenangkan, yang menjawab


sangat setuju 28, setuju 7, netral 3, tidak setuju 5, sangat tidak setuju 2.

18
16
14
12
10
8 Series1
6
4
2
0
ss s n ts sts

67
e-issn 2614-0578 Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
p-issn 1412-5889 Vol.18 No.1 Tahun 2018

Nomor 4, Berwirausaha harus memiliki kreativitas tinggi, yang menjawab


sangat setuju 29, setuju 10, netral 3, tidak setuju 1, dan sangat tidak setuju 2.
18
16
14
12
10
8 Series1
6
4
2
0
ss s n ts sts

Nomor 5, Adanya stand/tempat belum menyiapkan infokus, dan


usaha yang disesuaikan dalam bazar layanan wifi internet online. Ada
Perguruan Tinggi memberi sebagian mahasiswa yang masih
kesempatan mahasiswa belajar kurang mampu membuka pelajaran
berbisnis, yang menjawab sangat dengan fasilitas Teknologi Informasi
setuju 25, setuju 10, netral 3, tidak (T.I) langsung menulis di buku tulis
setuju 5, sangat tidak setuju 2. atau di papan tulis (Whiteboard)
tema dari isi mata kuliah yang akan
2. Pelaksanaan Pembelajaran diajarkan. Apalagi materi business
Kewirausahaan Berbasis plan yang diberikan ke mahasiswa
Teknologi Informasi kurang dimaksimalkan, karena
Peneliti telah melakukan mereka hanya berfokus kepada teori
pengamatan terhadap pelaksanaan saja. Padahal disini mahasiswa
pembelajaran kewirausahaanpada dituntut untuk menggunakan
jurusan teknik industri yang teknologi cepat dalam mencari data
dilakukan di ruang kelas gedung pendukung dalam pembuatan
perkuliahan Universitas Indraprasta proposal, teknik pembuatan produk,
PGRI, sebagaimana gambaran bagaimana hasil akhir dari business
berikut: plan tersebut.
a) Membuka Pembelajaran b) Menjelaskan Materi Kuliah
Hasil penelitian observasi Hasil penelitian berdasarkan
menunjukkan bahwa dalam observasi pada jurusan teknik
membuka pelajaran, kebanyakan industri semester delapan diperoleh
mahasiswa belum mampu dan mahir data bahwa kegiatan yang dilakukan
dalam melaksanakannya dengan baik para dosen dalam proses
terutama alat-alat pendukung pembelajaran untuk penyampaian
pembelajaran seperti leptop, flasdisk, materi perkuliahan meliputi menulis

68
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan e-issn 2614-0578
Vol.18 No.1 Tahun 2018 p-issn 1412-5889

isi materi kuliah yang akan dipelajari tentang cara pembuatan proposal,
dan menjelaskannya, dan dosen maupun contoh-contoh kreatifitas
memaparkannya melalui laptop, yang bisa mereka dapatkan di media
infokus dan proyektor atau dinding informasi.
kelas, lalu mengajuka pertanyaan- Dosen sudah mempersiapkan
pertanyaan, meminta para keterampilan yang cukup dalam
mahasiswa memperhatikan dan mendemontrasikan alat-alat
menanggapi jawaban temannya, Teknologi Informasi (T.I) seperti
mengarahkan mahasiswa bekerja leptop, flasdisk, proyektor, infokus,
dalam kelompok, memberi sarana wifi kampus yang dapat
bimbingan kepada mahasiswa yang memotivasi mahasiswa untuk belajar
mengalami kesulitan dalam lebih giat dan bersemangat, serta
memahami materi perkuliahan. metode kewirausahan yang
menampilkan profile pengusaha
3. Evaluasi Pembelajaran sukses juga diberikan ke mahasiswa.
Kewirausahaan berbasis
Teknologi Informasi (T.I) 4. Hambatan Pembelajaran
Hasil penelitian melalui Kewirausahaan berbasis
observasi mengenai penilaian belajar Teknologi Informasi (T.I)
mahasiswa pada jurusan teknik Hasil wawancara dengan
industri sudah baik. Upaya dosen mahasiswa jurusan teknik industri
dalam menentukan keberhasilan semester delapan menunjukkan
mahasiswa terbatas pada hasil test bahwa hanya sebagian kecil yang
yang biasa dilakukan secara sudah menjadi wirausahawan dan
tertulis.Sasaran penilain hanya sebagian menunjukkan minat untuk
terbatas untuk mengetahui suatu saat menjadi wirausahawan.
kemampuan peserta didik mengisi Dengan adanya materi pembelajaran
soal yang biasa keluar dalam test. Di menggunakan teknologi informasi ini
semester delapan ini mahasiswa (T.I), makin memberikan inspirasi
teknik industri selain diberikan bagi mahasiswa untuk mendapatkan
pembekalan teori kewirausahan, juga pembekalan agar memahami dunia
diberikan praktik pembekalan wirausaha yang susungguhnya.
membuat kreatifitas dan inovasi Pembahasan yang diuraikan
membuat suatu produk. Terlebih disini mengenai penerapan
dahulu pembuatan proposal pembelajaran kewirausahaan
mengenai produk yang akan mereka berbasis Teknologi Informasi pada
pilih dan buat untuk dijadikan sebuah jurusan Teknik Industri semester
inovasi. Dengan pengunaan teknologi delapan. (a) Perencanaan
informasi ini mahasiswa bisa lebih Pembelajaran Kewirausahaan
cepat mendapatkan informasi berbasis Teknologi Informasi (T.I).

69
e-issn 2614-0578 Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
p-issn 1412-5889 Vol.18 No.1 Tahun 2018

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dalam kurikulum tahun


upaya mahasiswa semester delapan 2004 (KBK) dan KTSP bahwa setiap
jurusan Teknik Industri yang dosen seharusnya memberi
diajarkan masih menggunakan kesempatan kepada peserta didik
pembelajaran manual dan kurang atau mahasiswanya untuk
membuat perencanaan pembelajaran membangun sendiri pengetahuannya
dengan fasilitas dan alat-alat dengan bantuan dosen terhadap
Teknologi Informasi (T.I) seperti: suatu masalah secara realistis. Proses
komputer, leptop, flasdisk, sarana mengkontruksi materi perkuliahan
wifi. Berikut ini ada beberapa langkah yang dialami peserta didik perlu
pembelajaran yang dikeluarkan oleh dipahami oleh dosen tersebut. Oleh
Badan Standar Nasional (BSNP). (b) karena itu mahasiswa seyogyanya
Pelaksanaan Pembelajaran harus mampu memahami materi
Kewirausahaan berbasis Teknologi perkuliahan dan dapat diterapkan
Iformasi (T.I) berdasarkan observasi, dalam pembelajarn yang diterapkan.
dokumentasi dan wawancara Dalam upaya menerima hasil
menunjukkan bahwa mahasiswa pembelajaran, mahasiswa harus
semester delapan pada jurusan mampu meningkatkan pemahaman
Teknik Industri masih kurang mampu dan keterampilnnya dalam
melaksanakan kreatifitas dan inovasi mengembangkan materi perkuliahan
dalam pembuatan business plan, yang terkait dengan tema yaitu
karena terlihat sebagian mahasiswa business plan. Kemapuan mahasiswa
kurang siap dan terburu-buru dalam dalam mengembangkan ilmu
hal: (1) Belum dikomunikasikannya kewirausahaan Mata kuliah
tujuan dan kegiatan perkuliahan entrepreneurship diberikan dalam
kepada team kelompoknya dalam bentuk mata kuliah umum dan dalam
pembuatan produk. (2) Belum bentuk konsentrasi kreatifitas dan
dipahami dan digunakannya media inovasi dalam business plan berbasis
dan alat-alat Teknologi Informasi (T.I) Teknologi Informasi (T.I) bertujuan
dalamkegiatan pelaksanaan mampu mengidentifikasi peluang
perkuliahan. (3) Pada akhir kegiatan bisnis dan membentuk organisasi
inti mahasiswa tidak melakukan kerjasama. Tindakan seperti ini, dari
pembahsan maupun mengarahkan hasil penelitian yang dilakukan pada
team kerja kelompok untuk selalu jurusan Teknik Industri ternyata
memanfaatkan alat-alat Teknologi dilakukan oleh sebagian besar para
Informasi (T.I) dalam pembelajaran mahasiswa.
baik di kampus maupun diluar Pelaksanaan perkuliahan yang
kampus. dilakukan oleh dosen sudah baik,
Hal ini bertentangan dengan tetapi kesiapan sebagian mahasiswa
pendekatan konstuktivieme yang jurusan Teknik Industri semester

70
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan e-issn 2614-0578
Vol.18 No.1 Tahun 2018 p-issn 1412-5889

delapan ternyata terkait dengan baik dalam menerima materi


penguasan materi kewirausahaan perkuliahan.
belum baik. Hai ini ditunjukkan oleh Berdasarkan data hasil
perilaku tertentu misalnya pada penelitian terhadap program evaluasi
setiap perluliahan dimulai mahasiswa yang dilakukan terhadap mahasiswa
belum menyiapkan materi, padahal yang belajar mata kuliah
materi sudah diberikan dari jauh hari, kewirausahaan pada Fakultas Teknik
Mahasiswa belum membaca materi Industri ternyata tidak semua
yang sudah diberikan jauh hari, mahasiswa yang melakukan evaluasi
sehingga pada waktu ada tanya untuk menentukan keberhasilan,
jawab mahasiswa tidak aktif peserta didik terbatas pada test yang
dikarenakan belum membaca materi. dilakukan secara tertulis. Akibatnya
Perilaku mahasiswa yang demikian sasaran pembelajaran hanya terbatas
menjadikan pembelajran kurang pada kemampuan peserta didik
optimal. untuk belajar dan menentukan soal
Hasil penelitian menunjukkan yang biasa keluar dalam test.
bahwa mahasiswa pada Jurusan Seharusnya mahasiswa setiap
Teknik Industri semester delapan pertemuan pembelajaran
menunjukkan sebagian mahasiswa menyiapkan diri untuk membaca,
sudah mampu memahami karena dosen sudah memberikan
pembelajaran kewirausahan business materi untuk mereka pelajari dan di
plan dengan baik. Sebelum setiap pertemuan dosen mengulangi
pembelajaran dimulai mahasiswa materi sebelumnya dengan bertanya
mampu membuka pembelajaran kepada mahasiswa tentang materi
dengan berdiskusi mengenai business kewirausahaan.
plan dengan anggota teamnya untuk Dari temuan penelitian,
mempresentasikan inovasi mahasiswa yang belajar
produknya kepada dosen dan kewirausahaan pada Fakultas Teknik
mahasiswa lainnya. Sebelum pelajran Industri yang berjumlah 45,
dimulai dosen berusaha menarik mahasiswa kurang memperhatikan
perhatian mahasiswa dengan proses pembelajaran dan cenderung
berbagai cara, (1) bertanya tentang hanya melakukan pembelajaran hasil
pembelajaran yang sudah pernah saja. Padahal, untuk meningkatkan
diajarkan atau mengumpulkan tugas , kualitas pembelajaran, evaluasi
atau pembuatan business plan sudah sebaiknya bukan dilakukan pada hasil
sampai mana.(2) Menjelaskan materi belajar saja, karena pada dasarnya
perkuliahan. Hasil penelitian penilaian merupakan salah satu
menunjukkan kemampuan bagian yang terintregasi dengan
mahasiswa pada jurusan Teknik pembelajaran. Dalam proses belajar
Industi yang sebagian kecil belum yang dinilai adalah bagaimana

71
e-issn 2614-0578 Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
p-issn 1412-5889 Vol.18 No.1 Tahun 2018

langkah-langkah berfikir peserta didik komponen proses pengelolaaan


dalam menyelesaikan masalah pembelajaran yang terdiri dari:
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan Perencanaan, pengorganisasian,
pendapat Sanjaya (2008:33): ”Untuk pengarahan, pengawasan beserta
meningkatkan kualitas pembelajaran, evaluasinya dalam pengajaran
evaluasi sebaiknya dilakukan bukan dilingkungan perguruan tinggi. (4)
hanya terhadap hasil belajar, akan Evaluasi dalam pembelajaran
tetapi juga proses belajar”. kewirausahaan yang dilakukan pada
Jurusan Teknik Industri Unindra PGRI
KESIMPULAN adalah test formatif dan test Sumatif
Berdasarkan hasil penelitian untuk mengukur tingkat kemajuan
saya mengenai Strategi Pembelajaran peseta didik. (5) Hambatan yang
Kewirausahaan berbasis Teknologi dihadapi oleh dosen adalah
Informasi (T.I) pada Jurusan Teknik kurangnya pemahaman mahasiswa
Industri Unindra PGRI, dapat saya tentang berwirausaha, karena banyak
simpulkan sebagai berikut: (1) yang belum memiliki materi
Pembelajaran adalah suatu usaha kewirausahan dan tata cara
untuk membuat peserta didik belajar membangun jaringan sebuah usaha.
atau suatu kegiatan untuk
membelajarkan peserta didik. SARAN
Seorang dosen berusaha Berdasarkan hasil penelitian
memperhatikan aspek kognitif, aspek yang yang telah dilakukan tentang
afektif, aspek psikomotorik, agar ”Strategi Pembelajaran
supaya peserta didik dapat belajar Kewirausahaan Berbasis Teknologi
dan menguasai materi hingga Informasi (T.I) pada Jurusan Teknik
mencapai sesuatu yang objektif yang Industri Fakultas MIPA Unindra PGRI”
ditentukan (aspek kognitif), juga maka penulis menyarankan sebagai
dapat memberi perubahan terhadap berikut : (1) Kepada para mahasiswa
perubahan sikap (aspek afektif), dan diharapkan untuk terus belajar
penguasaan keterampilan (aspek memahami perangkat komputer
psikomotor) seorang peserta didik. serta alat-alat multi media
(2) Pelaksanaan pembelajaran pembelajaran lainnya serta mengerti
kewirausahaan pada Jurusan Teknik cara-cara penggunaannya, sehingga
Industri menekankan pada mahasiswa lebih maju dari segi
penyusunan materi teori dan praktek keilmuan dalam bidang Teknologi
disetiap Satuan Acara Perkuliahan Informasi (T.I) dan multi media
(SAP) dan penyampaian pendidikan.(2) Kepada mahasiswa
pembelajaran di kelas. (3) Seorang untuk memperbanyak workshop, ikut
dosen harus memahami dan pelatihan tentang cara berwirausaha
mengerti tentang unsur-unsur serta dan menjadi pengusaha yang sukses.

72
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan e-issn 2614-0578
Vol.18 No.1 Tahun 2018 p-issn 1412-5889

(3) Menyarankan kepada semua Jakarta. Kencana Prenada


mahasiswa agar selalu menggunakan Media Group.
dan memanfaatkan media
Sejati Br. Perangin-angin. 2016.
pembelajaran berbasis Informasi dan Kelebihan Strategi
Teknologi (Infotech) dalam tiap-tiap
Pembelajaran Yang Berpusat
pertemuan pembelajarannya agar
Pada Siswa. Jurnal Ilmu
suasana proses belajar mengajar Pendidikan dan Pembelajaran
lebih inovatif dan aktif.
(Natural), Vol. 1. No. 2
Oktober-November 2016 :
DAFTAR PUSTAKA ISSN : 2528-5785.
Anonim. 2003. Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional Sujadna, S. Dkk. 2001. Metode dan
No. 20.Tahun 2003. Jakarta. Tehnik Pembelajaran
Sinar Grafika, PT. Partsipatif. Bandung. Falah
Production.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Zulkhairi, Djailani. AR, Nasir Usman.
Praktek. Jakarta. Rineka Cipta. 2012. Manajemen
Pembelajaran Bahasa Arab
Moelong, Lexy J. 2007. Metode Berbasis Teknologi Informasi
Penelitian Kualitatif. Bandung. (T.I) Pada Jurusan Bahasa
Remaja Risdakarya, PT. (Edisi Arab Fakultas Tarbiyahian Ar-
Revisi). Raniry Banda Aceh. Jurnal
Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Pendidikan Serambi Mekah,
Teknologi Informasi dan Vol. 13. No. 2 September
Komunikasi. Bandung. 2012 ISSN : 1693-4849.
Alfabeta. CV, Kerjasama Yamin, Martinis. H. (2009). Strategi
Sekolah Pascasarjana UPI. Pembelajaran Berbasis
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Kompetensi. Ciputat. Gaung
Pembelajaran: Berorientasi Persada Press.
Standar Proses Pendidikan.

73

Anda mungkin juga menyukai