Anda di halaman 1dari 14

Vol. 1, No.

2, Agustus 2020 ISSN 2722-3485

KOPERASI
UKM
ISSN 2722-3485

E-Coops-Day
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Vol. 1 No.2, Agustus 2020

DEWAN REDAKSI
Manager Jurnal
Ami Purnamawati
.

Editor In Chief
Yuanita Indriani
Nurhayat Indra

Editor Bagian
Ery Supriyadi R.
Wawan Lulus Setiawan
Trida Gunadi

Copy Editor
Rosti Setiawati

Editor Layout
Adang Cahya
Asep Hermawan

Proof Reader
Ida Ahadiah

Manajer Langganan
Risvan Santoso

Alamat Penerbit/Redaksi
Institut Manajemen Koperasi Indonesia-IKOPIN
Graha Bustanil Arifin
Jl. Raya Bandung-Sumedang KM. 20,5 Jatinangor
Telp: (022) 7794444 Fax: (022) 7796033
E-mail: lppm@ikopin.ac.id Website: www.ikopin.ac.id
KATA PENGANTAR

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan langkah nyata para akademisi berkiprah dalam
menyebarkan kajian-kajian yang dilakukan oleh perguruan tinggi kepada masyarakat secara
langsung sesuai dengan visi, misi dan tujuan perguruan tinggi. Sebagai salah satu implementasi Tri
Dharma Perguruan Tinggi, Institut Koperasi Indonesia (Ikopin) tidak hanya menyebarkan keilmuan
dan teknik-teknik yang berkaitan dengan perkoperasian dan kewirausahaan secara langsung, namun
mendokumentasikan kegiatan PKM tersebut dalam Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat yang
diberi nama E-Coops-Day. Jurnal E-Coops-Day diisi dengan naskah-naskah para kontributor baik
dari internal Ikopin maupun dari perguruan tinggi lain.
Sebagai hasil jalinan kerjasama yang baik dengan jejaring Ikopin, pada tahun 2020 dosen-dosen
Ikopin mendapat kepercayaan untuk melaksanakan pengabdiannya di beberapa provinsi di Indonesia.
Namun demikian yang didokumentasikan dalam jurnal ini hanya tiga (3) provinsi; yaitu Jawa Barat
(Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, dan
Kabupaten Tasikmalaya), Jawa Timur (Kabupaten Pacitan), dan Kota Lampung. Pada tahun ini - di
tengah pandemi Covid-19 -, proses kegiatan PKM masih dapat dilaksanakan secara tatap muka
maupun secara daring (online). Namun dalam pelaksanaan kegiatan PKM secara tatap muka lebih
banyak dilangsungkan dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat.
Bentuk kegiatan PKM yang didokumentasikan dalam jurnal ini adalah pelatihan, pembinaan,
bimbingan teknik, diskusi terbatas (Focus Group Discussion) dan konsultasi; dengan topik-topik
yang berkisar pada pengembangan kewirausahaan dan perkoperasian. Secara garis besar materi-
materi yang disampaikan adalah karakter untuk membina jiwa wirausaha, manajemen kelembagaan,
sumber daya manusia, pelayanan prima, pemasaran dan pembukuan sederhana bagi usaha mikro,
kecil dan menengah (UMKM). Masyarakat yang menjadi peserta PKM adalah mereka yang
berkecimpung dalam bidang peternakan/perikanan, perkebunan/pertanian, pesantren, minuman,
makanan, asesoris dan pakaian. Selain itu mereka yang belum terlibat dalam dunia usaha seperti
mahasiswa asal Papua, masyarakat berbasis jender, dan masyarakat umum juga menjadi peserta.
Jurnal PKM diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dari setiap kegiatan PKM yang sudah
dilakukan. Demikian pula dapat digunakan sebagai rujukan bagi para pembaca untuk mendapatkan
wawasan dan gagasan baik secara subtansi maupun metode dan teknik pengabdian kepada
masyarakat; sehingga terinspirasi untuk melakukan kegiatan PKM secara efektif. Jurnal PKM Edisi
KE-2 di akhir tahun ini menjadi upaya menyempurnakan dharma Pengabdian Kepada Masyarakat.

Jatinangor, 10 Agustus 2020

Tim Editor

i
ii
ISSN 2722-3485

E-Coops-Day
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Vol. 1 No.2, Agustus 2020

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….…. i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….. iii

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DAN PENGEMBANGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN 1–8


MASYARAKAT PERKEBUNAN/PERTANIAN DAN PETERNAKAN/PERIKANAN DI
KABUPATEN PACITAN-PROVINSI JAWA TIMUR
Oleh: Rosti Setiawati

MENGENALI DIRI KUNCI PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA IKOPIN ASAL PAPUA 9 – 14


DALAM MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN
Oleh: Ami Purnamawati

PELATIHAN MANAJEMEN USAHA BAGI UMKM DI KABUPATEN PACITAN – 15 – 18


PROVINSI JAWA TIMUR
Oleh: Nanik Risnawati

PELATIHAN PELAYANAN PRIMA BAGI TENANT PUSAT INKUBATOR BISNIS IKOPIN 19 – 24


(PIBI)
Oleh: Deddy Supriyadi

KONSULTASI BAURAN PEMASARAN DAN PEMBUKUAN SEDERHANA PADA USAHA 25 – 34


KECIL RESELLER KAOS OBLONG
Oleh: Iwan Mulyana

FOCUS GROUP DISCUSSION REBRANDING KAMPUNG KOPERASI BERBASIS 35 – 40


KLUSTER KOMODITAS
SUB TEMA: KEWIRAUSAHAAN PEREMPUAN MELALUI PEMBERDAYAAN
KOPERASI PEREMPUAN KABUPATEN SUMEDANG
Oleh: Nurhayat Indra

PENGEMBANGAN DESA BINAAN UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN 41 – 48


KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA CIHIDEUNG KECAMATAN PARONGPONG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Oleh: Asep Saepudin

PENGUATAN KOMPETENSI MANAJEMEN KOPERASI BAGI PENGURUS KOPERASI 49 – 54


PONDOK PESANTREN DI JAWA BARAT PADA MASA PANDEMI COVID-19
Oleh: Rima Elya Dasuki
PROGRAM ONE PESANTREN ONE PRODUCT DAPAT MENJADI PENDEKATAN 55 – 60
AKSELERASI BISNIS DI PESANTREN PADA MASA PANDEMI COVID-19
Oleh: Wawan Lulus Setiawan
BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA KOPERASI (KASUS 61 – 66
PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA KOPERASI DI KABUPATEN BANDUNG)
Oleh: Yuanita Indriani
PELATIHAN PERKOPERASIAN DI KAWASAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN DI 67 – 72
BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG
Oleh: Wahyudin

iii
PELATIHAN PERKOPERASIAN DI KAWASAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN DI 73 - 80
KABUPATEN TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT
Oleh: Endang Wahyuningsih

iv
Ami Purnamawati, Mengenali Diri Kunci Pengembangan Diri Mahasiswa Ikopin Asal Papua … 9

MENGENALI DIRI KUNCI PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA IKOPIN


ASAL PAPUA DALAM MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

Ami Purnamawati
Institut Manajemen Koperasi Indonesia
amipurnamawati@ikopin.ac.id

ABSTRAK

Bidang pendidikan pada semua jenjang terdampak oleh Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-
19) karena diberlakukannya program Pembatasan Sosial Berskala Besar yang bertujuan untuk
mengurangi penyebaran virus tersebut. Kondisi Pandemi ini menjadikan Pusat Inkubator Bisnis
Ikopin (PIBI) yang bertanggung jawab pada pembinaan mahasiswa Ikopin asal Papua dan tinggal di
Asrama PIBI harus memiliki program yang dapat membuat binaannya tetap semangat mengikuti
proses pembelajaran dan memiliki aktivitas dalam mengisi waktu pada masa libur panjang.
Mahasiswa Ikopin asal Papua masih dalam proses adaptasi dalam berinteraksi pada saat kegiatan
perkuliahan maupun pergaulan dengan teman lainnya. Interaksi lebih sering berlangsung dengan
teman yang berasal dari daerah yang sama. Hal ini dapat menyebabkan proses akulturasi tidak
berjalan dengan baik, sehingga proses adaptasi para mahasiswa Papua tidak dapat berjalan cepat dan
berpotensi menghambat kemajuan proses belajarnya.
Untuk menunjang proses adaptasi itu dalam masa PSBB, PIBI merancang program-program
pelatihan yang didasarkan pada kebutuhan para mahasiswa asal Papua baik untuk softskill maupun
hardskill yang dapat menjadi stimulus untuk membuat mereka memiliki kepercayaan diri dan mampu
mengembangkan potensi yang mereka miliki. Pengembangan potensi diri mampu dilakukan jika
individu mengenali konsep dirinya sehingga dapat mengembangkan konsep diri positif.
Metode pelatihan dilakukan dengan memberikan kesempatan pada peserta untuk mengenali dirinya
dan harapannya baik melalui teori, diskusi, permainan (games), bermain peran (role play), dan
menonton serta menganalisis film tentang dampak mengkonsumsi alkohol. Peserta berpartisipasi
aktif dalam setiap sesi dan berakhir dengan kesepakatan untuk membuat media sosialisasi tentang
ajakan untuk menghindari aktivitas-aktivitas negatif.

Kata Kunci: Konsep Diri, Potensi Diri, Pengembangan Diri

I. PENDAHULUAN Program Pembatasan Sosial Berskala Besar


(PSBB). PSBB adalah program yang

P andemi Corona Virus Disease 2019


(Covid-19) berdampak pada berbagai
aktivitas yang secara rutin telah dilakukan
dianalogikan sebagai senjata bagi masyarakat
yang dapat mengendalikan
perkembangan kasus positif Covid-19.
laju

seluruh individu dalam berbagai bidang. Menurut Kementrian Koordinator Bidang


Kegiatan rutin tersebut harus mengalami Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
perubahan terutama setelah diberlakukan Republik Indonesia1, PSBB adalah

1
https://www.kemenkopmk.go.id/pembatasan-
sosial-berskala-besar
10 E-Coops-Day Vol. 1 No. 2, Agustus 2020, 9-14

pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam Mahasiswa Ikopin asal Papua yang menjadi
suatu wilayah yang diduga terinfeksi Corona binaan Pusat Inkubator Bisnis Ikopin (PIBI)
Virus Disease 2019 (Covid-19). Meskipun juga mendapat kendala meski tinggal di
terdapat pembatasan, bagi 11 bidang ini Asrama PIBI yang berlokasi di Kampus
diizinkan bisa beraktivitas; yaitu: (1) toko- Ikopin. Beberapa kendala adalah kepemilikan
toko untuk kebutuhan pokok, (2) Perbankan perlengkapan yang menunjang pembelajaran
dan bidang keuangan (3) Media cetak dan online, daya tahan dan daya serap mahasiswa
elektronik, (4) Telekomunikasi (5) dalam menerima dan memahami materi.
Pengiriman semua bahan dan barang pangan Karakter mahasiswa Papua dalam
atau barang pokok serta barang penting, (6) pengamatan dosen adalah mayoritas bersifat
Pompa bensin, LPG, outlet ritel dan pasif pada masa perkuliahan tatap muka dan
penyimpanan minyak dan gas bumi, (7) perkuliahan daring memungkinkan kondisi
Pembangkit listrik, (8) Layanan pasar modal menjadi tidak kondusif untuk efektivitas
(9) Layanan ekspedisi barang, termasuk pembelajaran.
sarana angkutan roda dua berbasis aplikasi
Kondisi Pandemi ini menjadikan PIBI harus
dengan batasan hanya untuk mengangkut
memiliki program yang dapat membuat
barang, (10) Layanan penyimpanan dan
binaannya tetap memiliki aktivitas dalam
pergudangan dingin (cold storage) dan (11)
mengisi waktu selama kegiatan perkuliahan
Layanan keamanan pribadi.
dilakukan secara daring (online) dan
menghadapi libur panjang. Program
Bidang pendidikan sebagai salah satu bidang
pemberdayaan mahasiswa Papua dilakukan
yang terdampak juga harus menjalankan
baik untuk peningkatan softskill maupun
seluruh proses aktivitas pendidikannya di
hardskill. Program-program tersebut
rumah untuk semua jenjang pendidikan. Pada
dilaksanakan dalam beberapa waktu yang
jenjang pendidikan tinggi aktivitas
disusun untuk mengisi waktu mahasiswa agar
pendaftaran, seleksi mahasiswa baru, orientasi
tidak mengalami kejenuhan dalam masa
mahasiswa baru, perkuliahan, ujian,
PSBB. Untuk kegiatan Konsep Diri dalam
bimbingan penelitian dan penulisan skripsi,
topik “Know Yourself” dilaksanakan secara
seminar, sidang hingga wisuda dilaksanakan
tatap muka pada tanggal Juli 2020 bertempat
secara daring (online); begitupula dengan
di ruang pelatihan Pusat Inkubator Bisnis
kegiatan pertemuan-pertemuan pemangku
Ikopin – Kawasan Pendidikan Tinggi
kepentingan untuk memutuskan suatu
Jatinangor, dengan menerapkan protokol
kebijakan.
kesehatan yang sudah ditetapkan baik oleh
Proses adaptasi untuk kondisi pandemi ini Gugus Tugas Covid-19 Ikopin maupun
tidak berlangsung mudah dan tentu saja ketetapan pemerintah.
memerlukan waktu. Proses Belajar Mengajar
konvensional tatap muka harus berubah
menjadi bermedia yang memiliki konsekuensi II. METODE
pada perubahan metode pengajaran,
penajaman materi, bentuk tugas dan bentuk
ujian untuk evaluasi mahasiswa yang
bertujuan untuk menyamakan standar yang
P elatihan berkaitan dengan Konsep Diri
dilaksanakan dalam waktu satu hari yang
dimulai dari pukul 09.00 sampai dengan
berlaku. Sarana dan prasarana untuk 15.00. Untuk menjadikan pembelajaran
menjalankan proses belajar mengajar juga efektif maka pelatihan dilaksanakan secara
mengalami beberapa kendala baik dari pihak tatap muka dan mematuhi protokol kesehatan
perguruan tinggi maupun para mahasiswa. dengan jaga jarak baik pada saat mereka
Ami Purnamawati, Mengenali Diri Kunci Pengembangan Diri Mahasiswa Ikopin Asal Papua … 11

duduk, maupun pada saat melakukan aktivitas 4. Role Play


pelatihan lainnya. Metode pelatihan yang Bermain peran atau Role Play menjadikan
digunakan adalah dengan cara: peserta pelatihan aktif berpartisipasi untuk
mengikuti instruksi yang diberikan oleh
1. Penjelasan Teori instruktur dengan menggunakan jalan
Teori berkaitan dengan pengertian konsep cerita tertentu.
diri dan karakter individu dibutuhkan 5. Analisis Media dan Materi Sosialisasi
untuk menjadikan peserta pelatihan Tayangan yang berupa film menjadi salah
memahami tentang apa yang sedang satu media efektif untuk mensosialisasikan
didiskusikan dan dilaksanakan dalam sesuatu topik. Pada pelatihan ini topik
kegiatan pelatihan ini dan tentang karakter sosialisasi adalah dampak negatif
utama diri mereka. mengkonsumsi alkohol. Setelah tayangan
2. Diskusi ditonton, instruktur meminta mereka
Metode diskusi yang dilakukan dalam menganalisis dan memaknai tentang
pelatihan ini merupakan cara untuk substansi dari tayangan tersebut.
mendapatkan feedback langsung dari 6. Kompetisi
peserta pelatihan terhadap suatu Peserta ditantang untuk membuat media
permasalahan yang berkaitan dengan apa sosialisasi untuk kampanye anti kegiatan-
yang harus dan tidak bisa dilakukan dalam kegiatan negatif yang dilakukan setelah
mencapai harapan mereka, dan bagaimana pelatihan.
upaya untuk meminimalisasi sifat negatif 7. Reward
dari diri mereka. Pemberian reward adalah bentuk apresiasi
3. Games terhadap peserta yang telah memberikan
Beberapa permainan (games) yang performa sesuai dengan yang
dilakukan adalah yang berkaitan dengan diinstruksikan pelatih. Bentuk reward
psikomotorik yang dimaksudkan untuk berupa masker dan cindera mata.
mengetahui tingkat ketanggapan
mahasiswa antara pemikiran dan gerakan.
Games lain adalah pertanyaan-pertanyaan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
sederhana yang bertujuan untuk
menjadikan
gagasannya.
peserta menyampaikan
K egiatan pelatihan yang diikuti oleh 18
peserta yang merupakan mahasiswa
Ikopin asal Papua, diawali dengan pembukaan
oleh Direktur Pusat Inkubator Bisnis Ikopin,
Ir. H. Indra Fahmi, M.Si. Direktur PIBI
memberikan arahan yang penekanannya pada
penyampaian informasi program selama masa
PSBB dan motivasi untuk tetap semangat
mengikuti pelatihan karena akan memberikan
dampak pada keterampilan-keterampilan yang
diperlukan oleh mereka terutama ide-ide
tentang kreativitas yang dapat menumbuhkan
jiwa kewirausahaan.

Pemberian materi Konsep Diri dilakukan oleh


Gambar 1. penulis dan sebagai upaya agar kegiatan
Game Sinkonisasi Ucapan dan Gerakan
pelatihan berlangsung efektif, maka penulis
12 E-Coops-Day Vol. 1 No. 2, Agustus 2020, 9-14

membaginya ke dalam beberapa sesi seperti


berikut ini:

1. Sesi Perkenalan
Sesi perkenalan dilakukan dengan
meminta peserta memperkenalkan diri
masing-masing berkaitan dengan nama,
urutan anak dan menjelaskan arti dari
nama mereka. Mayoritas peserta ternyata
tidak mengerti arti dari nama dan alasan
pemberian nama. Sehingga instruktur
memberikan motivasi agar setelah
mengikuti pelatihan mereka mencari tahu
nama arti mereka kepada orang tua
Gambar 2.
mereka. Hal ini ditujukan bukan semata-
Penjelasan Konsep Diri Dan Karakter
mata mereka mendapatkan informasi
Individu
tentang nama mereka, namun harapannya
mereka dapat membuka dialog dengan
3. Sesi Positif dan Negatif Diri
orang tua mereka secara lebih mendalam
Sesi Pengenalan Konsep diri positif dan
dalam kata lain mereka berlatih untuk
negatif dilakukan dengan cara setiap
selalu memiliki rasa penasaran dan
peserta memiliki baju yang
proaktif mencari jawabannya.
merepresentasikan dirinya. Bagian depan
dari baju menunjukkan konsep diri positif
2. Sesi Mengenal diri Sendiri
dan bagian belakang baju adalah konsep
Pada sesi ini, instruktur meminta peserta
diri negatif. Baju yang terbuat dari kertas
untuk menuliskan nama panggilan mereka
plif-chart ini diisi oleh setiap peserta yang
di atas kertas Zop-Card dan kemudian
memiliki penilaian terhadap peserta
mengambil salah satu huruf dari nama
lainnya. Semua peserta harus menuliskan
mereka dan kemudian huruf itu
sifat positif dan negatif yang mereka
menggambarkan karakter atau sifat utama
ketahui tentang peserta lainnya.
mereka. Contoh nama panggilannya
Jakson menjadi Jakson Jujur. Zop-Card
tersebut di atas meja menjadi table tag
sebagai identitas peserta yang dapat
memudahkan instruktur untuk mengenal
nama mereka. Kemudian para peserta
menyampaikan kepada peserta lain tentang
nama panggilan dan karakternya.
Pada sesi ini diberikan penjelasan tentang
konsep diri dan mengenali karakter
individu.

Gambar 3.
Penulisan Karakter atau Perilaku Positif
dan Negatif
Ami Purnamawati, Mengenali Diri Kunci Pengembangan Diri Mahasiswa Ikopin Asal Papua … 13

Setelah masing-masing peserta 4. Sesi Tayangan Kampanye Bahaya


mendapatkan penilaian maka masing- Mengkonsumi Alkohol
masing akan maju ke depan dengan baju
Pemilihan tema tayangan merujuk pada
mereka dan instruktur membacakan apa
tujuan adanya perubahan sikap dan
yang ditulis di baju mereka dengan tujuan
perilaku berkaitan dengan konsumsi
menginformasikan seperti apa mereka di
alkohol yang masih dilakukan oleh peserta
mata peserta lainnya baik positif maupun
meskipun mayoritas dilakukan oleh laki-
negatif.
laki tapi ada peserta perempuan yang
mengkonsumsi. Dalam sesi positif diri dan
negatif diri, ada beberapa peserta yang
diberi label negatif sebagai peminum.
Dalam pengamatan sekilas terhadap
ekspresi wajah peserta pada saat mereka
menyaksikan tayangan, ekspresinya
menunjukkan keseriusan terhadap
tayangan karena ada adegan bagaimana
peminum akhirnya menderita sakit dan
tidak dapat ditolong akibat mengkonsumsi
minuman beralkohol. Beberapa peserta
perempuan menyampaikan kalimat yang
menekankan peserta untuk tidak
Gambar 4. meneruskan hobi minum minuman
Pembacaan Karakter atau perilaku Positif beralkohol.
dan Negatif

Penutup dari sesi ini adalah mereka diminta 5. Komitmen


untuk menyampaikan langkah atau solusi Keseriusan peserta dalam pelatihan ini
untuk memperbaiki sifat negatif yang mereka ditunjukkan dengan dua komitmen mereka
miliki. yaitu:
1) Dengan membuat yel-yel bahwa
mereka memiliki komitmen untuk
tidak menggunakan obat-obat
terlarang dan minuman beralkohol
2) Membuat media sosialisasi secara
perkelompok tentang ajakan-ajakan
untuk tidak tergelincir pada tindakan-
tindakan negatif.

IV. SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
Gambar 5.
Diskusi untuk Solusi Karakter dan  Kegiatan Pelatihan ini mendapat respon
Perilaku Negatif yang positif yang ditunjukkan oleh
14 E-Coops-Day Vol. 1 No. 2, Agustus 2020, 9-14

partisipasi aktif para mahasiswa sebagai  Dalam kegiatan berikutnya perlu adanya
peserta dari awal hingga akhir kegiatan. sesi khusus orientasi pelatihan untuk dapat
diterapkan aturan apa yang boleh dan tidak
 Suasana pelatihan santai namun dapat
boleh dilakukan pada saat pelatihan.
mencapai target pelatihan yang ditetapkan
oleh pelatih.
 Salah satu efektifitas dari pelatihan ini
adalah selesainya media sosialisasi yang BIBLIOGRAFI
dikompetisikan oleh satu kelompok dalam
waktu tiga hari setelah pelatihan usai. Florence Littaue.1996. Personality
Plus. Alih Bahasa Anton
Adiwiyoto. Jakarta: Binaaksara
Saran

 Pemberian motivasi pada para peserta yang Mulyana, Deddy. 2010. Ilmu
merupakan mahasiswa tidak dapat Komunikasi Suatu Pengantar.
dilakukan hanya pada kegiatan pelatihan Bandung Remaja Rosdakarya.
yang temporer, namun harus secara
berkesinambungan dan terstruktur serta https://www.youtube.com/watch?v=kL
konstektual. C76AfM7UU
Alamat Redaksi:
Kampus Ikopin
Lembaga Pebnelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
Terbit dua kali setahun (Februari dan Agustus)

Anda mungkin juga menyukai