KASUS
PERIZINAN USAHA DAN DESAIN KEMASAN PRODUKSI
TAHU MERDEKA DAN KERIPIK TEMPE OTW
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi
Jl. Lintas Jambi-Muara Bulian KM. 16 Simp. Sungai Duren, Jambi Luar Kota, Muaro Jambi,
Jambi
Email:
lusiana.pipit.kartika@gmail.com
Abstrak
KUKERTA (Kuliah Kerja Nyata) adalah mata kuliah yang harus diambil oleh
mahasiswa perguruan tinggi di Indonesia sebelum menyelesaikan kuliah. Artikel ini
membahas mengenai program kerja mahasiswa KKN yang dapat berdampak positif bagi
pelaku UMKM di Desa Wanareja Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo Provinsi Jambi,
khususnya pada UMKM produksi Tahu Merdeka dan UMKM Keripik Tempe OTW. Di
dalam program kerja tersebut, mahasiswa KKN UIN STS Jambi membawa misi Menciptakan
UMKM yang modern dan berdaya saing tinggi.
Kata kunci: Kukerta, UMKM, Pemasaran
Abstract
Kuliah Kerja Nyata (Kukerta, student community service) is a subject that must be
taken by university students in Indonesia to complete their study. This article discusses the
work program of KKN students that can have a positive impact on UMKM actors in
Wanareja village, Rimbo Ulu district, Tebo Regency, Jambi Province, especially on UMKM
producing Tofu Merdeka and UMKM OTW Tempe Chips. In the work program, KKN UIN
STS Jambi students carry a mission to create modern and highly competitive UMKM.
PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) merupakan salah satu wujud pengabdian mahasiswa
perguruan tinggi kepada masyarakat lewat pemberian bantuan pemberdayaan, pelatihan,
penyuluhan, pembimbingan, pendampingan dan untuk menyadarkan potensi yang dimiliki
oleh desa. Kukerta dimaksudkan untuk meningkatkan atau mengembangkan sumberdaya
manusia dan lingkungan yang ada di desa dengan dilandasi oleh nilai-nilai budaya yang akan
memanfaatkan potensi lokal, sehingga taraf hidup masyarakat semakin meningkat.
Kukerta bagian dari kurikulum yang memiliki banyak potensi untuk dapat
memaksimalkan pelaksanaan tridharma yang melibatkan komunitas. Kukerta memang
didesain secara khusus dimana mahasiswa memiliki kemewahan dapat berada di tengah
masyarakat secara langsung dalam waktu yang cukup lama1. Dengan adanya kesempatan dan
peluang yang ada inilah peserta Kukerta seharusnya dapat berkontribusi secara aktif di dalam
lingkup masyarakat secara maksimal. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang di dapat
selama proses pembelajaran di bangku kuliah ke dalam kehidupan dan lingkup masyarakat
yang sesungguhnya.
Sebelum memberikan kontribusi dalam lingkup masyarakat yang sesungguhnya,
tentunya sebelum itu peserta Kukerta perlu melakukan pendekatan terhadap masyarakat
terlebih dahulu. Ada banyak metode pendekatan yang bisa digunakan salahsatunya yaitu
metode pendekatan pengabdian pada masyarakat yang dapat melibatkan peran yang aktif
1
Tim penyusun KKN ABCD UIN Sunan Ampel Surabaya, “Panduan KKN ABCD UIN Sunan Ampel
Surabaya, Asset-based community development (ABCD)” LPPM UIN Sunan Ampel Surabaya. 2015: 11
masyarakat dalam rangka menemukan dan memberdayakan potensi yang ada pada mereka
yaitu Asset-based community development (ABCD). Melalui pendekatan ABCD, warga
masyarakat difasilitasi untuk merumuskan agenda perubahan yang mereka anggap penting 2.
Dengan metode ini masyarakat diikut sertakan secara langsung ke dalam tiap prosesnya,
sehingga dapat menumbuhkan semangat juang untuk menyukseskan program tersebut.
Desa Wanareja adalah desa yang terletak di kecamatan Rimbo Ulu kabupaten Tebo
provinsi Jambi, merupakan desa yang cukup luas dengan jumlah penduduk kurang lebih 8000
jiwa dengan mayoritas masyarakat bersuku jawa, dengan 90% masyarakat beragama Islam
dan 10% beragama Kristen. Sumber pendapatan masyarakat setempat berasal dari hasil
pertanian karet dan sawit, dan ada juga yang memiliki usaha sampingan berupa UMKM milik
perseorangan. Desa Wanareja memiliki potensi UMKM yang cukup banyak dan beragam,
namun ada beberapa UMKM yang mengalami kendala usaha seperti pada proses pemasaran
produk yang kurang maksimal dan kurang pahamnya masyarakat terhadap pentingnya surat
perizinan usaha yang memadai guna memaksimalkan proses pemasaran itu sendiri, hal inilah
yang membuat skala produksi tiap UMKM di desa Wanareja tidak mengalami perkembangan
secara signifikan.
Pada tahun 2021 Desa Wanareja merupakan salah satu desa yang menjadi lokasi
Kukerta mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Metode yang digunakan yaitu
pendekatan ABCD, dimana pendekatan ini menekankan kepada kemandirian masyarakat dan
warga aktif menjadi pelaku dan penentu pembangunan. Langkah awal yang dilakukan dalam
pendekatan ini yaitu pemetaan potensi desa. Berdasarkan hasil pemetaan potensi yang telah
dilakukan maka ditentukan bahwa potensi desa Wanareja berupa UMKM (Usaha Micro Kecil
dan Menengah) terbukti dengan prestasi yang pernah di raih di tingkat provinsi, Desa
Wanareja pernah mendapat predikat UMKM terbaik ke dua seprovinsi Jambi.
Dengan adanya potensi inilah, para pemilik UMKM diiring untuk dapat berperan aktif
dalam memajukan usahanya dan saling bersinergi satu sama lain untuk menciptakan Desa
Wanareja yang maju dan menciptakan masyarakat ekonomi kreatif yang modern dan berdaya
saing tinggi. Disinilah peran mahasiswa Kukerta sebagai pembantu dan memfasilitasi para
UMKM untuk mengembangkan wilayah pemasaran dan melengkapi surat perizinan usaha
yang sah, guna kelancaran usaha untuk jangka panjang.
2
Green, G. P., & Haines, A. Asset building & community development (4th ed.). Los Angeles: Sage
Publications. 2016
Sehingga dengan adanya kegiatan Kukerta pendampingan UMKM di Desa Wanareja
dalam mengembangkan proses pemasaran yang lebih modern ini dapat menjadikan desa
Wanareja sebagai desa industri yang berdaya saing tinggi.
METODE
3
Tim penyusun KKN ABCD UIN Sunan Ampel Surabaya, “Panduan KKN ABCD UIN Sunan Ampel
Surabaya, Asset-based community development (ABCD)” LPPM UIN Sunan Ampel Surabaya. 2015: 11
4
Mathie, A., & Peters, B. “Joint (ad) ventures and (in) credible journeys evaluating innovation: Assetbased
community development in Ethiopia”. Development in Practice, 2014. 24: 405–419
5
Kretzmann, J. P., & McKnight, J. L. Building communities from the inside out: A path toward finding and
mobilizing a community’s assets. Chicago: ACTA Publications. 1993
6
Alice K. Johnson Butterfield, Mulu Yeneabat, and David P. Moxley. “Now I Know My ABCDs”: Asset-Based
Community Development with School Children in Ethiopia”. National Association of Social Workers. 2016:
199
PEMBAHASAN
Tahapan Kegiatan
Kegiatan Kukerta yang dilaksanakan di Desa Wanareja merupakan kegiatan Kukerta
new normal, yang dimana pada proses pelaksanaannya pada saat masa pembatasan sosial
dikarenakan wabah virus covid19, yang saat ini sedang melanda di negara Indonesia. Dengan
adanya peraturan pemerintah yang membatasi interaksi sosial maka berdampak pada tatanan
proses Kukerta yang tidak bisa dilaksanakan seperti biasanya. Kegiatan Kukerta pada tahun
2021 ini dilaksanakan secara new normal yang berarti mahasiswa peserta Kukerta
melaksanakan kegiatan Kukerta di wilayah domisili desa masing-masing. Tahap pertama
sebelum melakukan kegiatan Kukerta di desa masing-masing, peserta mendapat pelatihan
melalui pertemuan secara online di aplikasi zoom meeting bersama dengan ketua pengurus
LPPM UIN STS Jambi guna mematangkan konsep Kukerta pada peserta agar dapat berperan
secara maksimal di lingkup masyarakat. Mahasiswa Kukerta juga melakukan pertemuan
secara virtual dengan dosen pendamping lapangan guna memantapkan program kerja yang
telah direncanakan.
Temuan-Temuan
PENUTUP
Kegiatan pemberdayaan potensi melalui kegiatan Kukerta dengan pendampingan
UMKM yang dilakukan Mahasiswa Kukerta UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi merupakan
usaha pengabdian masyarakat untuk mengembangkan ekonomi kreatif masyarakat Desa
Wanareja Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo, sehingga memungkinkan tumbuhnya
industri masyarakat yang bernilai ekonomi. Melalui pengembangan proses pemasaran produk
UMKM yang lebih modern dan di dukung dengan surat perizinan usaha yang lengkap
diharapkan para pelaku UMKM di Desa Wanareja dapat menciptakan masyarakat ekonomi
kreatif di Desanya sendiri.
REFERENSI
Alice K. Johnson Butterfield, Mulu Yeneabat, and David P. Moxley. 2016. “Now I Know My
ABCDs”: Asset-Based Community Development with School Children in Ethiopia”.
National Association of Social Workers. 199
Green, G. P., & Haines, A. 2016. Asset building & community development (4th ed.).Los
Angeles: Sage Publications.
Kretzmann, J. P., & McKnight, J. L. 1993. Building communities from the inside out: A path
toward finding and mobilizing a community’s assets. Chicago: ACTA Publications
Mathie, A., & Peters, B. 2014. “Joint (ad) ventures and (in) credible journeys evaluating
innovation: Assetbased community development in Ethiopia”. Development in
Practice. 24: 405–419
Tim penyusun KKN ABCD UIN Sunan Ampel Surabaya, 2015 “Panduan KKN ABCD UIN
Sunan Ampel Surabaya, Asset-based community development (ABCD)” LPPM UIN
Sunan Ampel Surabaya. 11