Disusun Oleh :
YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pejuang Muda adalah laboratorium sosial bagi para mahasiswa mengaplikasikan ilmu dan
pengetahuannya untuk memberi dampak sosial secara konkret. Melalui Program setara 20 SKS ini,
mahasiswa akan ditantang untuk belajar dari warga sekaligus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah,
pemuka masyarakat, tokoh agama setempat serta seluruh stakeholder penggerak sosial didaerah. Melalui
program Pejuang Muda inilah kami diberikan amanah untuk melakukan 2 tugas utama yakni Verval
(Verifikasi dan Validasi) data DTKS serta Team Based Project. Team Based Project Pejuang Muda
Lombok Timur adalah suatu program kerja Pejuang Muda yang bertujuan mengembangkan potensi
lokal masyarakat daerah dengan memberikan pemahaman melalui suatu platform digital yang didalamnya
berisikan pemasaran digital, informasi event yang akan digelar, serta manajemen organisasi.
Kabupaten Lombok Timur memiliki kewirausahaan yang bergerak di bidang kerajinan kain tenun
yang tepatnya terdapat di Desa Pringgasela Selatan, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur
dengan nama kelompok “Nina Penenun”. UMKM ini berdiri pada tanggal 5 maret 2017. Nina Penenun
merupakan UMKM yang terbentuk karena keresahan para penenun yang bingung untuk bagaimana cara
memasarkan produk yang mereka buat. Nina Penenun hadir sebagai wadah untuk mengorganisir para
penenun perempuan di desa yang kesulitan dalam hal penjualan pasca produksi, pemasaran dan branding
product.
Permasalahan yang hadir dalam skema dan pola yang sudah terbentuk, dimana Nina Penenun
sebagai objek ataupun medium untuk kemudian para perempuan penenun memilih bergantung terhadap
Nina Penenun dalam hal penjualan, pemasaran dan produksi pasar. Hal ini menjadikan stagnasi produk
tenun ini terjadi, pola yang terus bertahan mengakibatkan lambatnya perkembangan, hal ini tentu
menjadi fokus yang kemudian penting untuk kami berupaya menginisiasikan program yang harapannya
dapat menjadi jalur alternatif dalam upaya pengembangan produk dan penjualan demi terwujudnya
peningkatan perekonomian di desa Pringgasela Selatan.
Selain itu ada juga tugas utama yakni VerVal DTKS (Verifikasi dan Validasi) Data
Terpadu atau biasa yang disebut DTKS. Tujuan utama adanya kegiatan ini yakni sesuai
Permensos No. 28 Tahun 2007 Pasal 2 bahwa “Pedoman Umum Verifikasi dan Validasi Data
Terpadu Penanganan Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu merupakan acuan bagi Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah untuk melaksanakan Verifikasi dan Validasi Data Terpadu
Penanganan Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu agar data penerima program valid, tepat
sasaran, dan tepat waktu.” Oleh karena itulah, tugas Pejuang Muda disini yakni membantu
proses VerVal guna mendapatkan data yang nantinya dimasukkan dalam APK Sagis.
B. Mekanisme Pelaksanaan
Mekanisme pelaksanaan kegiatan magang Pejuang Muda Kampus Merdeka
dari kegiatan yang telah disusun adalah sebagai berikut:
1. Recruitmen dan Persyaratan Peserta
Proses recruitmen peserta digunakan untuk menjaring seluruh mahasiswa di
seluruh kampus di Indonesia, yang nantinya dipilih 5140 mahasiswa terpilih yang
akan mengikuti program. Berikut persyaratannya :
a. Terbuka untuk mahasiswa program studi S1/Pendidikan vokasijurusan
kedokteran, kesehatan masyarakat, komunikasi, sosial, manajemen, teknik
sipil, lingkungan, arsitektur, teknik industri, teknikinformatika, dan jurusan
eksakta maupun sosial lainnya
b. Mahasiswa perguruan tinggi aktif yang minimal berada di semester 5
c. IPK minimal 2,75
d. Memiliki pengalaman organisasi di lingkungan kampus maupun luar kampus
Memiliki kemampuan kerjasama dan komunikasi yang baik
e. Memiliki komitmen mengikuti dan menyelesaikan program Pejuang Muda
f. Bersedia mengikuti kegiatan secara online maupun offline
g. Tidak terikat program sejenis di institusi/lembaga lain
2. Pembekalan
Mahasiswa yang lolos melewati 2 seleksi yakni : tertulis dan lisan, wajib
mengikuti pembekalan yang diadakan oleh panitia secara online, materi yang
diberikan selama pembekalan yakni
1. Pengenalan program Pejuang Muda
2. Pengenalan program Kementerian Sosial
3. Konsep Pemberdayaan Sosial
4. Teori pembangunan sosial.
Aktivitas mahasiswa akan dibuat dalam dua koridor yakni online &
offline. Aktivitas online & offline akan membuat mahasiswa bisa belajar
langsung di lapangan sekaligus menggerakkan banyak orang untuk berkontribusi
via online. Mahasiswa berkolaborasi/magang dengan Kementerian Sosial, balai,
atau panti sosial lokal untuk mengatasi permasalahan sosial di wilayah tersebut.
Mahasiswa membuat digital campaign & fundraising untuk mendukung
kegiatannya dalam memberikan dampak sosial.
BAB II
B. Saran