Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN KEGIATAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENGABDIAN TIM KUKERTA BALEK KAMPUNG UNRI


DENGAN AQUAPONIK SEBAGAI PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DI KELURAHAN LABUHBARU BARAT

PELAKSANA :
Naila Fauza, M.Pd 8845970018

LEMBAGA PENEITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU, MARET-APRIL 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan praktik Kuliah Kerja Nyata
(Kukerta) dan menyelesaikan “Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat” ini tepat
pada waktunya. Penulisan laporan ini bertujuan sebagai luaran dalam praktik
Kuliah Kerja Nyata yang telah dilakukan dan digunakan sebagai landasan
penilaian tentang program- program kerja yang telah terlaksana selama masa
Kukerta.
Selama masa Kukerta, banyak pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan segala bentuk program kerja yang telah kami rancang. Pertama
kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Naila Fauza selaku Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL), Bapak Wahyu Nofiyandri, M. Pd selaku Lurah di
Kelurahan Labuhbaru Barat, dan Bapak Poniran selaku Ketua RW 01 di
Kelurahan Labuhbaru Barat. Karena atas semua bimbingan dan saran kami dapat
menyelesaikan praktik dan laporan hasil Kukerta ini dengan baik. Terakhir tidak
lupa pula kami sampaikan kepada Pemuda Kelurahan Labuhbaru Barat dan
teman-teman Kukerta seperjuangan yang tidak dapat disebutkan satupersatu.
Kami menyadari bahwa dalam praktik dan laporan hasil kuliah kerja nyata ini
masih banyak terdapat kesalahan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca. Mudah-mudahan
praktik Kukerta ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan dan laporan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 10 Mei 2021

Tim Penulis
RINGKASAN

Pengabdian masyarakat di Kelurahan Labuhbaru Barat, Kecamatan Payung


Sekaki Kota Pekanbaru telah berhasil dilaksanakan oleh Tim Kukerta Kelurahan
Labuhbaru Barat Tahun 2021. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan pada
masa periode Kukerta Gelombang I pada tanggal 22 Maret – 31 Mei 2021. Kuliah
Kerja Nyata merupakan salah satu bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan
Tinggi yaitu pemberdayaan masyarakat.
Tujuan dari pelaksanaan program kuliah kerja nyata yaitu meningkatkan rasa
empati dan kepedulian mahasiswa, melaksanakan terapan IPTEK secara team
work dan interdispliner, menanamkan nilai kepribadian, keuletan, etos kerja dan
tanggung jawab. Adapun sasaran dari pemberdayaan masyarakat yang telah kami
lakukan yaitu penggiat UMKM di Kelurahan Labuhbaru Barat, Warga RW 01 dan
anak-anak TK Aisyah Bustanul Athfal. Selama masa pengabdian di Kelurahan
Labuhbaru Barat, beberapa program kerja telah terlaksana, diantaranya mendata
UMKM, membantu pemasaran label salah satu produk UMKM, membuat media
budidaya aquaponik, mengajarkan siklus tanaman kecambah dan pembelajaran
interaktif dengan menggunakan gameboard, lalu pembuatan tong sampah,
penemprotan disinfektan, dan pemahaman masyarakat terhadap covid-19.
Adapun kegiatan-kegiatan tersebut telah terlaksana dengan kerjasama dari
berbagai pihak di Kelurahan Labuhbaru Barat.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Seiring dengan perkembangan zaman, kepedulian terhadap kehidupan
bermasyarakat mulai dirasakan oleh kalangan mahasiswa. Akan tetapi masih ada
sebagian mahasiswa yang memiliki kepedulian terhadap masyrakat dan
senantiasa menghasilkan ide kreatif guna menunjang eksitensinya sebagai agent
of change yang mana memegang peranan yang sangat penting dalam
pengendalian sosial.
Melalui Kuliah Kerja Nyata, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman
belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Secara lebih nyata, Kuliah
Kerja Nyata, merupakan media penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di
masyarakat secara sistematis dalam program pemberdayaan masyarakat. Kuliah
Kerja Nyata juga diharapkan menjadi pendorong pembangunan riset terapan
secara mutualistik dalam rangka membantu meyelesaikan permasalahan di
masyarakat. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata diharapkan dapat mengembangkan
kepekaan rasa mahasiswa dalam kehidupan bermasyarakat dan pemerintah daerah
setempat. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata dapat membantu percepatan proses
pembangunan serta membentuk kader penerus kegiatan pembangunan.
Kelurahan Labuhbaru Barat merupakan salah satu Kelurahan yang
terdapat di Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru. Kelurahan ini berjarak 2
KM dari Kecamatan Payung Sekaki. Analisis situasi yang dilaksanakan
merupakan upaya untuk menggali informasi yang ada serta sebagai acuan untuk
merumuskan program kerja yang dilakukan oleh tim Kukerta Balek Kampung
UNRI Kelurahan Labuhbaru Barat Kecamatan Payung Sekaki. Mata pencaharian
utama masyarakatnya adalah Wirausaha dan ada beberapa masyarakat yang masih
bertani. Di kelurahan ini terdapat 10 TK, 8 SD, 3 SMP, 2 SMA dan 1 PTS.
Kelurahan ini sudah dapat dikatakan maju dalam bidang pendidikan. Kelurahan
Labuhbaru Barat juga memiliki 3 Poliklinik, 9 Posyandu, 2 Apotek, dan 5 Praktek
Dokter. Dalam bidang Kesehatan sudah dapat dikatakan maju pada kelurahan ini.
Penduduk desa ini dapat dikatakan telah mengerti IPTEK hampir seluruhnya,
sehingga segala bentuk informasi telah dapat tersebar dengan mudah di kelurahan
ini.
Sebagai inovator muda dan penerus masa depan bangsa, mahasiswa harus
mampu memberdayakan masyarakat, terutama pada Tim Kukerta Balek Kampung
2021 harus mampu mengabdikan diri di Kelurahan Labuhbaru Barat. Mahasiswa
dituntut untuk dapat berinovasi dan berbagi ilmukepada mayarakat.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah


Berdasarkan analisis situasi di atas dapat disimpulkan identifikasi masalah
yang terjadi di Kelurahan Labuhbaru Barat yakni sebagai berikut:
a. Masyarakat di wilayah Kelurahan LabuhBaru Barat Kecamatan Payung Sekaki
Dari segi infrastruktur Kelurahan Labuhbaru Barat banyak jalan berlubang
sehingga membahayakan pengendara. Apalagi di kawasan tersebut ramai arus
lalu lintas setiap hari.
b. Masyarakat di wilayah Kelurahan LabuhBaru Barat Kecamatan Payung Sekaki
sebagian besar memperoleh pendapatan dari berwirausaha sebagai penyokong
ekonomi mereka. Hampir seluruh masyarakat Kelurahan Labuhbaru Barat
memiliki pekerjaan.
c. Masyarakat di wilayah Kelurahan LabuhBaru Barat Kecamatan Payung Sekaki
menggunakan smartphone dengan baik namun ada beberapa masyarakat yang
belum bisa menggunakan smarthphone dengan baik dan benar. Dari segi
teknologi, dapat dikatakan Kelurahan Labuhbaru Barat telah mengalami
kemajuan teknologi.
d. Saat ini, Kelurahan LabuhBaru Barat juga memiliki sumber penghasilan dari
Kebun sawit dan tanaman hidroponik. Dimana ada beberapa masyarakat yang
menanam tanaman hidroponik demi ketahanan pangan mereka dimasa pandemi
ini.
1.3 Tujuan Kegiatan Pengabdian
Program kerja dari kuliah kerja nyata oleh mahasiswa Universitas Riau
bertujuan untuk:
1. Terciptanya masyarakat madani yang mampu bersaing dengan masyarakat
perkotaan.
2. Terciptanya desa unggulan yang memiliki daya saing kuat dengan desa
lainnya.
3. Memberikan edukasi atau penyuluhan kepada masyarakat mengenai
tanaman aquaponik.

1.4 Manfaat Kegiatan


Melalui program kerja yang dilakukan oleh tim Kuliah Kerja Nyata
Kelurahan LabuhBaru Barat masyarakat dapat memperoleh bantuan pikiran dan
tambahan pengetahuan mengenai pengelolaan usaha kecil dan menengah terkait
daya saing dan peluang pasar di daerah perkotaan. Selain itu, dapat menciptakan
masyarakat yang unggul dalam bisnis budidaya yang efisien menggunakan media
aquaponik.

1.5 Masyarakat Sasaran


Adapun masyarakat sasaran dalam kegiatan tim Kuliah Kerja Nyata
mahasiswa Universitas Riau di Kelurahan Labuhbaru Barat Kecamatan Payung
Sekaki dikhususkan kepada masyarakat RW 01 mengenai aquaponik untuk
ketahanan pangan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pada masa pademi dan
UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) untuk meningkatkan daya saing
masyarakat desa di daerah perkotaan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

a. Esensi Kuliah Kerja Nyata


Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan intrakulikuler yang
memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian
pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan
masyarakat. Salah satu kegiatan yang menambah daya kritis dan pengalaman bagi
mahasiswa dalam bentuk nyata yaitu melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata.
Program Kuliah Kerja Nyata merupakan mata kuliah intrakulikuler yang wajib
ditempuh oleh mahasiswa pada tiap-tiap program studi jenjang S-1.
KKN ini didasari pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 20 Ayat 2 dinyatakan
bahwa: “Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarakat”. Begitu pula pada Pasal 24 Ayat 2
disebutkan: “Perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaga
sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah dan
pengabdian kepada masyarakat”.
Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi sebagai salah
satu upaya meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa merupakan
salah satu sarana untuk melatih diri mahasiswa dalam menghadapi permasalahan-
permasalahan yang mungkin tidak akan ditemukan dalam perkuliahan biasa.
Tentu saja dengan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata diharapkan mahasiswa dapat
lebih dewasa dalam menghadapi permasalahan dan dapat menambah
wawasannya. Sehingga pelaksanaan kuliah kerja nyata memiliki peranan yang
berarti bagi peningkatan kompetensi mahasiswa pada umumnya dan begitu pula
dapat memberikan nilai tambah positif bagi masyakarat tempat mahasiswa
melakukan kuliah kerja nyata.
Secara Umum KKN mempunyai delapan tujuan (Fida’ dkk, 1997) sebagai
berikut:
a) Mahasiswa mempunyai pengalaman bekerja yang berharga melalui
keterlibatan dalam masyarakat yang secara langsung menemukan,
merumuskan, memecahkan, dan menanggulangi masalah pembangunan
secara pragmatis dan interdisipliner;
b) Mahasiswa dapat berfikir berdasarkan ilmu, teknologi dan seni dalam
upaya menumbuhkan, mempercepat gerak serta mempersiapkan kader-
kader pembangunan;
c) Agar Perguruan Tinggi dapat menghasilkan sarjana pengisi
teknostruktur dalam masyarakat yang lebih menghayati kondisi, gerak
dan permasalahan yang kompleks yang dihadapi oleh masyarakat dalam
melaksanakan pembangunan. Dengan demikian tamatan Perguruan
Tinggi secara relatif menjadi siap pakai dan terlatih dalam
menanggulangi permasalahan pembangunan secara lebih pragmatis dan
interdisipliner;
d) Meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi dengan pemerintah
daerah, instansi teknis dan masyarakat, sehingga Perguruan Tinggi
dapat lebih berperan dan menyesuaikan kegiatan pendidikan serta
peneliiannya dengan tuntutan nyata dari masyarakat yang sedang
membangun;
e) Mempercepat proses peningkatan kemampuan sumber daya manusia
sesuai dengan dinamika pembangunan;
f) Mempercepat upaya pengembangan masyarakat ke arah terbinanya
masyarakat dinamis yang siap melakukan perubahan-perubahan menuju
perbaikan dan kemajuan yang sesuai dengan nilai sosial yang berlaku;
g) Mempercepat upaya pembinaan institusi dan progesi masyarakat sesuai
dengan perkembangannya dalam proses modernisasi;
h) Perguruan tinggi memperoleh umpan balik dari masukan yang dapt
berguna untuk meningkatkan relevansi pendidikan dan penelitian yang
dilakukan dengan kebutuhan pembanguan masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa diharapkan mendapatkan
kemampuan generative berupa kecakapan hidup seperti kemampuan berpikir dan
kemampuan bernalar secara analitik, berdasarkan sumber empirik dan realistik,
agar dapat merancang dan melaksanakan program, membantu mengatasi
permasalahan yang ada, bekerja sama dengan orang lain, mengatur diri sendiri dan
melatih keterampilan dalam bekerja. Dengan demikian mahasiswa mendapatkan
wawasan, pengalaman dan keterampilan dalam bermasyarakat sebagai nilai
tambah selama menimba ilmu di bangku kuliah.

b. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat


Pemberdayaan masyarakat adalah konsep pembanguan ekonomi yang
merangkum nilai-nilai masyarakat untuk membangun paradigma baru dalam
pembangunan yang bersifat people centered, participatory, empowerment and
sustainable (Chamber, 1995). Pemberdayaan yang diadaptasikan dari istilah
empowerment berkembang di Eropa mulai abad pertengahan, terus berkembang
hingga diakhir 70-an, 80-an, dan awal 90-an. Konsep pemberdayaan tersebut
kemudian mempengaruhi teori-teori yang berkembang belakangan. Berkenaan
dengan pemaknaan konsep pemberdayaan masyarakat, Ife (1995) menyatakan
bahwa
“empowerment is a process of helping disadvantaged groups and
individual to compete more effectively with other interests, by helping
them to learn and use in lobbying, using the media, engaging in political
action, understanding how to ‘work the system,’ and so on” (Ife, 1995).
Definisi tersebut mengartikan konsep pemberdayaan (empowerment) sebagai
upaya memberikan otonomi, wewenang, dan kepercayaan kepada setiap individu
dalam suatu organisasi, serta mendorong mereka untuk kreatif agar dapat
menyelesaikan tugasnya sebaik mungkin.

Tujuan Pemberdayaan Masyarakat


Tujuan pemberdayaan masyarakat adalah untuk mencapai keadilan sosial.
Payne (1997:268) menyatakan keadilan sosial dengan memberikan ketentraman
kepada masyarakat yang lebih besar serta persamaan politik dan sosial melalui
upaya saling membantu dan belajar melalui pengembangan langkah-langkah kecil
guna tercapainya tujuan yang lebih besar.

Tingkatan Keberdayaan Masyarakat


Menurut Susiladiharti dalam Huraerah (2011) terbagi ke dalam lima
tingkatan, yakni:
a. Terpenuhinya kebutuhan dasar
b. Terjangkaunya sistem sumber atau akses terhadap layanan publik
c. Kesadaran akan kekutan dan kelemahan atas diri sendiri dan juga
lingkungannya
d. Mampu untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang bermanfaat di
masyarakat dan lingkungan yang lebih luas
e. Kemampuan untuk mengendalikan diri dan lingkungannya. Tingkatan kelima
ini dapat dilihat dari keikutsertaan dan dinamika masyarakat dalam
mengevaluasi dan mengendalikan berbagai program dan kebijakan institusi
dan pemerintahan.

Aspek-aspek Pemberdayaan Masyarakat


Dalam kerangka ini upaya untuk memberdayakan masyarakat (empowering)
dapat dikaji dari 3 (tiga) aspek:
1. Pertama, ENABLING yaitu menciptakan suasana yang memungkinkan
potensi masyarakat dapat berkembang. Asumsinya adalah pemahaman
bahwa setiap orang, setiap masyarakat mempunyai potensi yang dapat
dikembangkan artinya tidak ada orang atau masyarakat tanpa daya.
Pemberdayaan adalah upaya untuk membanguna daya dengan mendorong,
memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki
masyarakat serta upaya untuk mengembangkannya.
2. Kedua, EMPOWERING yaitu memperkuat potensi yang dimiliki
masyarakat melalui langkah-langkah nyata yang menyangkut penyediaan
berbagai input dan pembukaan dalam berbagai peluang yang akan
membuat masyarakat semakin berdaya. Upaya yang paling pokok dalam
empowerment ini adalah meningkatkan taraf pendidikan dan derajat
kesehatan serta akses ke dalam sumber-sumber kemajuan ekonomi (modal,
teknologi, informasi, lapangan keja, pasar) termasuk pembangunan sarana
dan prasarana dasar seperti (irigasi, jalan, listrik, sekolah, layanan
kesehatan) yang dapat dijangkau lapisan masyarakat paling bawah
yang keberdayannya sangat kurang. Oleh karena itu diperlukan program
khusus, karena programprogram umum yang berlaku untuk semua tidak
selalu menyentuh kepentingan lapisan masyarakat seperti ini.
3. Ketiga, PROTECTING yaitu melindungi dan membela kepentingan
masyarakat lemah. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
proses pengambilan keputusan yang menyangkut diri dan masyarakatnya
merupakan unsur penting, sehingga pemberdayaan masyarakat sangat erat
hubungannya dengan pementapan, pembudayaan dan pengalaman
demokrasi (Friedmann, 1994).

Pendekatan pemberdayaan pada intinya memberikan tekanan pada otonomi


pengambilan keputusan dari kelompok masyarakat yang berlandaskan pada
sumberdaya pribadi, langsung, demokratis dan pembelajaran social.

Mekanisme Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat


Pemberdayaan Masyarakat harus melibatkan berbagai potensi yang ada
dalam masyarakat, beberapa elemen yang terkait, misalnya:
Pertama, Peranan Pemerintah dalam artian birokrasi pemerintah harus dapat
menyesuaikan dengan misi ini, mampu membangun partisipasi, membuka dialog
dengan masyarakat, menciptakan instrument peraturan dan pengaturan mekanisme
pasar yang memihak golongan masyarakat bawah.
Kedua, organisasi-organisasi kemasyarakatan diluar lingkunan masyarakat,
Lembaga Swadaya Masyarakat, organisasi kemasyarakatan nasional maupun
local.
Ketiga, lembaga masyarakat yang tumbuh dari dan didalam masyarakat itu sendiri
(local community organization) seperti BPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat
Desa), PKK, Karang Taruna dan sebagainya.
Keempat, koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat yang merupakan organisasi
sosial berwatak ekonomi dan merupakan
bangun usaha yang sesuai untuk demokrasi ekonomi Indonesia.
Kelima, pendamping diperlukan karena masyarakat miskin biasanya mempuyai
keterbatasan dalam pengembangan diri dan kelompoknya.
Keenam, pemeberdayaan harus tercermin dalam proses perencanaan
pembangunan nasional sebagai proses bottom-up.
Ketujuh, keterlibatan masyarakat yang lebih mampu khususnya dunia
usaha dan swasta.

c. Budidaya Aquaponik
Pengertian Aquaponik
Aquaponik adalah suatu kombinasi sistem akuakultur dan budidaya
tanaman hidroponik. Pada sistem ini, ikan dan tanaman tumbuh dalam satu sistem
yang terintegrasi, dan menciptakan suatu simbiotik antara keduanya (Rakocy,
Masseur, & Losordo, 2006). Tanaman di sini berfungsi sebagai biofilter yang
akan mengurangi zat racun tersebut menjadi zat yang tidak berbahaya bagi ikan
sekaligus menyuplai oksigen pada air yang digunakan untuk pemeliharaan ikan.
Dengan teknik ini akan terjadi simbiosis mutualisme atau siklus yang saling
menguntungkan. Keuntungan yang diperoleh adalah efisiensi penggunaan air dan
pengurangan pencemaran limbah hasil buangan ke perairan umum. Periode
resirkulasi air berpengaruh terhadap kualitas serta kuantitas ikan dan tanaman
yang dihasilkan.
Aquaponik adalah salah satu teknologi budidaya yang mengkombinasikan
pemeliharaan ikan dengan tanaman (Nelson, 1998). Teknologi ini merupakan
teknologi terapan hemat lahan dan air dalam budidaya ikan sehinnga dapat
dijadikan sebagai suatu model perikanan perkotaan dan pertanaman di kompleks
perumahan. Aquaponik menurut Balai Riset Perikanan Air Tawar (BRPBAT)
Bogor, sistem ini dapat diterapkan dalam budidaya jenis-jenis ikan termasuk ikan
nila yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, serta sistem ini sangat
bermanfaat bagi usaha menegah ke atas, modelnya yang sederhana dan jugak
tidak memakan banyak biaya.
Pada sistem resirkulasi ini perlu ditambahkan pengaliran air dan
penambahan oksigen (aerasi) terutama untuk ikan mas yang rentan terhadap
oksigen rendah. Dengan demikian, perlu diberi aerasi secara terus menerus selama
24 jam. Oleh karena itu, ikan ikan yang direkomendasikan pada aquaponik adalah
yang ‘tahan banting’ antara lain ikan lele, ikan patin dan ikan gurame. Bagi yang
megaplikasikan teknik aquaponik, tentu saja akan sangat menguntungkan. Hal itu
dikarenakan, dalam budidaya sistem aquaponik tidak harus diaplikasikan dilahan
yang luas akan tetapi dapat diaplikasikan diperkarangan rumah. Pada teknologi
ini, air yang telah dipakai digunakan kembali sebagai media penyubur sayuran.

Teknik Pemanfaatan Aquaponik


Secara singkat sistem aquaponik merupakan sistem pemadupanan antara
tanaman, ikan dan cahaya matahari. Ikan sebagai penghasil pupuk alami dan
tanamannya sebagai biofilter. Tanaman juga berperan sebagai pemanfaat hasil gas
yang dihasilkan dari kotoran ikan. Sementara itu cahaya matahari adalah sumber
energi untuk pertumbuhan tanaman (fotosintesis) dan ikan. Matahari juga sebagaii
pemicu tumbuhnya zooplankton dan fitoplankton dalam air. Dalam aquaponik
keberadaan mikroba sangat dibutuhkan sebagai pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Mikroba berfungsi pada proses nitriikasi atau pemotongan unsur N dan
C pada senyawa NH3 dan CO2 yang dibutuhkan oleh asupan tanaman.
Prinsip Kerja Aquaponik
Salah satu prinsip dalam dasar ekosisem adalah siklus nutrien yang
menyediakan sumber daya dan mengatur limbah dengan daur ulang semua
elemen. Sistem aquaponik adalah contoh terbaik dalam prinsip ini. Ikan memakan
makanan yang berasal dari tanaman. Disisi lain, eksresi limbah yang telah
mengalmi penurunan oleh bakteri pengurai dalam proses nitrifikasi menjadi
sumber makanan bagi tanaman yang menyediakan oksigen dan energi untuk
kehidupan.
Dalam prinsip kerja aquaponik sangat membutuhkan keterampilan agar
didapatkan hasil yang maksimal. Beberapa diantaranya yaitu:
i. Memahami sifat dan karakteristik dari jenis ikan yang akan dibudidaya,
baik itu dari kebiasaan makan, cara hidup, dll.
ii. Mengetahui dan menguasai teknik-teknik manajemen atau pengaturan
kualitas air yang baik.
iii. Dapat menghitung jumlah pakan yang diperlukan
iv. Mempersiapkan sarana sesuai dengan padat tebar ikan

2.2 Kerangka Pemikiran Kegiatan


Aquaponik adalah metode lanjutan dari sistem hidroponik yang
merupakan salah satu cara pembudidayaan tanaman. Pembuatan sistem aquaponik
ini ditujukan sebagai rencana lain (metode alternatif) untuk pembudidayaan
tanaman dan juga ternak hewan perairan.
Kurangnya lahan untuk bercocok tanam ataupun beternak merupakan
salah satu faktor utama dimana sistem aquaponik dirasa sangat cocok dalam
mengatasi masalah tersebut. Ini karena pembuatan sistem aquaponik tidak
memerlukan lahan yang luas atau lebar, lahan sebesar 1x1 m saja dapat
dimaksimalkan untuk memulai pembuatan sistem aquaponik ini.
Hal yang pertama kali dilakukan yaitu mencari informasi tentang cara
pembuatan aquaponik ini dengan membaca artikel serta melihat video terkait yang
ada di laman youtube. Kemudian men-survey lahan atau tempat dimana akan
diletakkan aquaponik tersebut. Setelahnya, maka dibuatlah desain yang simpel
mengikut terhadap lahan yang telah ada.
Mengingat kondisi di Kelurahan Labuh Baru Barat yang cukup padat
penduduk dan minim akan lahan kosong, maka proker pembuatan aquaponik ini
dirasa semakin cocok untuk dieksekusi. Setelah ditelusuri lebih jauh, satu faktor
pendukung lain adalah banyak juga masyarakat disana yang hobi bertani dan
sedikit banyak paham akan sistem aquaponik yang akan dilakukan ini.
BAB III
METODE PENERAPAN

3.1 Rancangan Program

Minggu
No Kegiatan Mitra
I II III IV V
1. Mendata UMKM di UMKM yang melakukan
Kelurahan LabuhBaru pinjaman usaha dengan UEK
Barat (Usaha Ekonomi Keluruhan)
LabuhBaru Barat
2. Pembuatan Aquaponik Ibu Nurma selaku warga di
Keluruhan LabuhBaru Barat
3. Sosialisasi mengenai
Aquaponik serta cara
pembuatannya melalui Warga RW 01 Kelurahan
video. LabuhBaru Barat.
4. Penyemprotan
Disenfektan dan Kerja
Bakti bersama Warga RW Warga RW 01 di Mesjid
01 Darul Hikmah
5. Pembuatan Tong Sampah Lurah, Ketua RW 01, dan
Staff UEK
6. Mengajarkan siklus
tanaman melalui TK Aisyiyah Bustanul
eksperimen kecambah Athafal VII
7. Proses pembelajaran TK Aisyiyah Bustanul
melalui Gameboard Athafal VII
8. Membuat label salah satu Ibu Lina selaku pemilik
produk UMKM UMKM Keripik Azka
9. Edukasi marketing online
atau pemasaran produk Ibu Lina selaku pemilik
melalui sosial media. UMKM Keripik Azka
10. Perbaikan infrastruktur Kantor Lurah LabuhBaru
pencegahan Covid-19 Barat
11. Kegiatan Gotong Royong
di Kelurahan LabuhBaru
Barat Peserta KUKERTA
3.2 Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat di Kelurahan Labuh
Baru Barat diantaranya:
1. Mendata UMKM yang bekerjasama dengan UEK (Usaha Ekonomi
Kelurahan) LabuhBaru Barat dalam melakukan pinjaman usaha.
2. Pembuatan Aquaponik yang akan ditanami bibit kangkung serta
kolam untuk bibit lele.
3. Melakukan sosialisasi mengenai Aquaponik serta cara
pembuatannya melalui video dengan Warga RW 01 kelurahan
LabuhBaru Barat dalam acara arisan warga.
4. Melakukan kegiatan gotong royong bersama warga RW 01
Kelurahan LabuhBaru Barat serta penyemprotan disenfektan di
Mesjid Darul Hikmah.
5. Pembuatan tong sampah dengan menggunakan ember-ember bekas
yang diberi tanda Organik dan Anorganik di masing-masing
ember.
6. Mengajarkan siklus tanaman melalui eksperimen kecambah kepada
siswa siswi TK Aisyiyah Bustanul Athafal VII.
7. Melakukan metode pembelajaran dengan menggunakan
Gameboard kepada siswa siswi TK Aisyiyah Bustanul Athafal
VII.
8. Membantu pembuatan Label atau Logo salah satu produk UMKM
yaitu Keripik Azka dengan mendesignnya melalui Photoshop dan
dicetak dalam bentuk sticker.
9. Edukasi marketing online atau pemasaran produk Keripik Azka
melalui sosial media
10. Perbaikan infrastruktur melalui pembuatan tempat untuk
meletakkan handsanitizer guna pencegahan penyebaran Virus
Corona.
11. Melakukan kegiatan gotong royong membersihkan kantor lurah.
3.3 Masyarakat Sasaran

Masyarakat sasaran nya adalah Para Warga di Kelurahan Labuh Baru

Barat, khususnya RW 01. Termask juga para pelaku UMKM yaitu Keripik Azka,

Risollanda, Berkat Usaha Las, Pangkalan Gas Ibu Rusmawati, Twins Butik,

Penjahit Pak Roslan, Kredit Ibu Desalina, Jahit Darniati, dan Toko Kayu

Suprihatin. Dengan ini kami sudah mendapatkan info tentang Kelurahan Labuh

Baru Barat terutama RW 01 dimana kami melaksanakan kegiatan KUKERTA

2021 ini.

Dalam kegiatan Kukerta ini, kami juga banyak membantu warga

kelurahan, yaitu ikut serta dalam gotong royong warga. Kami membersihkan

masjid dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan. Setelah itu, kami diminta

oleh pihak kelurahan untuk menanam bibit pohon. Bibit pohon ini ditanam di area

kantor lurah. Selanjutnya masyarakat sasaran kami untuk kegiatan Kukerta ini

adalah Ibu Nurma. Beliau adalah salah satu warga yang sangat mendukung

kegiatan Kukerta ini. Beliau menyediakan tempat kepada kami untuk membuat

aquaponik yang mana merupakan program kerja dari kami anggota Kukerta.

Selanjutnya masyarakat sasaran kami adalah Pak RW yang mana

merupakan Ketua RW dari RW 01. Kami melakukan pendekatan kepada beliau

dimana beliau lah yang sangat berjasa membantu kami dalam memudahkan kami

melakukan kegiatan di Kelurahan Labuh Baru Barat terlebih lagi RW 01. Beliau

sangat membantu kami dalam mencari informasi seperti lokasi yang cocok untuk

mendapatkan lokasi pembuatan aquaponik yaitu di rumah Ibu Nurma dan juga

membantu kami dalam bersosialisasi terhdap masyarakat.


3.4 Teknik Penyelesaian Masalah
Masalah Teknik Penyelesaian
1 Kesadaran akan kebersihan Pembuatan tong sampah organic dan anorganik oleh
lingkungan dan pengelolalaan peserta kukerta
sampah yang kurang baik
2 Pencegahan covid-19 kurang Perbaikan infrastruktur berupa pemasangan hand
maksimal sanitizer di pintu masuk Kantor Lurah
3 Kurangnya pengetahuan Sosialisasi dan aquaponik ke warga kelurahan
terhadap aquaponik melalui praktek dan video
4 Kurangnya pengetahuan
terhadap media sosial untuk
Membantu pemasaran produk UMKM melalui media
memasarkan produk-produk
sosial
yang dikelola oleh pelaku
UMKM
5 Kurangnya packaging dan Membuat label pada salah satu produk UMKM
labeling pada produk UMKM
6 Anak-anak TK yang belum tau Mengajarkan siklus tanaman melalui eksperimen
siklus tanaman kecambah kecambah pada anak TK Aisyiyah Bustanul Athafal
BAB IV
HASIL DAN KETERCAPAIAN SASARAN

4.1 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran


1. Struktur Pemerintahan Kelurahan Labuhbaru Barat

Lurah : Wahyu Nofiyandri, M. Pd


Sekretaris Lurah : Mariah, S.Ap
KASI Kesra : Mahayati Harahap, A. Md
KASI Pemerintahan : Erli Roza
KASI Umum : Lili Suryani, S. Sos
KASI PMK : Juni Putri Pertiwi

2. Kondisi Geografis
Luas : 24.100 KM2
Koordinat Bujur : 101°24'42.7"BT
Koordinat Lintang : 0°30'48.3"LS
Ketinggian DPL : 13 M
Terluar di Kecamatan :Tidak
Terluar di Kota :Tidak
Terluar di Provinsi :Tidak
Terluar di Indonesia :Tidak

Batas Wilayah
Arah Mata Angin Desa/Kelurahan Kecamatan
Sebelah Utara Kelurahan Bandar Raya Payung Sekaki
Sebelah Selatan Kelurahan Delima, Tampan
Sebelah Timur Kelurahan Labuhbaru Timur Payung Sekaki
Sebelah Barat Kelurahan Bandar Raya Payung Sekaki

Kondisi Demografi
a. Penduduk menurut jenis kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Jiwa Persentase (%)


1 Laki-Laki 12.019 49%
2 Perempuan 12.044 51%
Jumlah 24.063 100%

b. Penduduk berdasarkan Tingkat Usia

No Tingkat Usia Jumlah Persentase


1 0-9 Tahun 2870 Jiwa 12%
2 10-19 Tahun 3645 Jiwa 15%
3 20-29 Tahun 4350 Jiwa 18%
4 30-39 Tahun 4779 Jiwa 20%
5 40-49 Tahun 4116 Jiwa 17%
6 50-59 Tahun 3437 Jiwa 14%
7 60-69 Tahun 730 Jiwa 3%
8 70 Tahun Ketas 136 Jiwa 1%
Jumlah 24.063 Jiwa 100%

c. Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan


No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase
1 Tidak/ Belum Sekolah 1.586 7%
2 Tidak Tamat SD 1.350 6%
3 Tamat SD 2.120 9%
4 SLTP/ Sederajat 5.350 22%
5 SLTA/ Sederajat 8.384 35%
6 Diploma 2.730 11%
7 Akademi/ Strata I, II 2.543 10%
Jumlah 24.063 100%

d. Sarana pendidikan
No Sarana Pendidikan Jumlah Persentase
1 MDA 4 17%
2 TK 6 25%
3 SD 8 33%
4 SMP/MTS 3 13%
5 SMA/MA 2 8%
6 PTS 1 4%
Jumlah 24 100%

e. Kepercayaan

No Penganut Agama Jumlah Persentase


1 Islam 21.905 Jiwa 90%
2 Protestan 1850 Jiwa 8%
3 Katholik 240 Jiwa 1%
4 Budha 21 Jiwa 0,2%
5 Hindu 47 Jiwa 0,8%
Jumlah 24.063 Jiwa 100%

f. Sarana Ibadah

No Sarana Ibadah Jumlah Persentase


1 Masjid 12 46%
2 Mushalla 8 31%
3 Gereja 6 23%
Jumlah 26 100%

g. Sarana Kesehatan
No Sarana Kesehatan Jumlah Persentase
1 Posyandu 9 45%
2 Praktek Dokter 5 25%
3 Poliklinik 3 15%
4 Apotek 2 10%
Jumlah 20 100%

4.2 Potensi Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat


a. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
UMKM merupakan salah satu penopang perekonomian masyarakat
Kelurahan Labuhbaru Barat. Hal ini terlihat dari banyaknya UMKM yang tersebar
di seluruh wilayah kelurahan. Kelurahan Labuhbaru Barat juga memiliki sebuah
badan yang bernama Usaha Ekonomi Kelurahan (UEK SP-LBB) yang mana
menaungi kebutuhan administrasi dan modal bagi pelaku UMKM di wilayah
Kelurahan Labuhbaru Barat. Saat ini, UMKM yang telah terdaftar di UEK yaitu
sekitar 31 UMKM. UMKM di kelurahan ini memiliki potensi yang sangat besar
untuk dikembangkan melalui teknologi dan promoting yang efetif. Usaha ini juga
lebih adaptif dilakukan saat masa pandemic seperti sekarang ini.

b. Kebun Sawit
Kebun Sawit termasuk salah satu sebagai mata pencharian penduduk
Kelurahan Labuhbaru Barat. Penghasilan yang didapat dari kebun sawit ini cukup
membantu penduduk kelurahan meskipun tidak semua penduduk memiliki lahan
kebun sawit pribadi. Penduduk di Kelurahan Labuhbaru Barat juga banyak yang
bekerja mengurus perkebunan orang lain maupun milik perusahaan. Harga jual
buah sawit yang terkadang naik turun membuat pendapatan masyarakat terkadang
kurang stabil. Apalagi di masa pandemic banyak warga yang mulai kesulitan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Meskipun begitu, melihat dari
banyaknya perkebunan sawit di area kelurahan, potensi yang dimiliki sangat besar
untuk pengembangan ekonomi masyarakat di Kelurahan Labuhbaru Barat.

c. Peternakan Sapi
Sapi merupakan salah satu hewan ternak yang ada di Kelurahan
Labuhbaru Barat. Masyarakat kelurahan memanfaatkan peternakan ini sebagai
pemasok kebutuhan konsumsi daging di sekitar wilayah ini. Selain itu, banyaknya
produk kerajinan yang dapat dimanfatkan dari sapi antara lain Bedug, alat rebana
jaket, sepatu dan tas membuat keberadaan peternaakan ini sangat esensial.
Peternakan ini selain berdampak besar untuk mencukupi kebutahan ekonomi bagi
masyarakat bisa juga untuk mengurangi angka pengangguran yang berada di
Kelurahan Labuhbaru Barat.

d. Budidaya Ikan
Ternak bibit ikan juga menjadi salah satu potensi yang dapat
dikembangakan di Kelurahan Labuhbaru Barat mengingat adanya budidaya ikan
untuk keperluan konsumsi maupun estetika. Bisnis budidaya ikan banyak tersebar
di sekitar wilayah kelurahan mengingat maraknya fenomena ikan cupang yang
booming tahun lalu. Hal ini membuat budidaya ikan semakin digemari dan dapat
menjadi alternative penghasilan masyarakat di masa pandemic.

4.3 Solusi Pengembangan Pembedayaan Masyarakat


Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat serta melihat
dari potensi yang ada, Kelurahan Labuhbaru Barat memerlukan sebuah objek
yang menyokong ketahanan pangan dan ekonomi di masa pandemic seperti
sekarang ini. Dengan berbagai pertimbangan, tim kukerta balik kampong UNRI
Labuhbaru Barat 2021 membuat aquaponik sebagai media budidaya tanaman dan
ternak ikan yang dapat menghasilkan keutungan ekonomis sekaligus sarana
healing terhadap efek jenuh #dirumahsaja pada masa pandemic.
Akuakultur itu sendiri merupakan bentuk pemeliharaan dan penangkaran
berbagai macam hewan atau tumbuhan perairan yang menggunakan air sebagai
komponen pokoknya. Hal ini menimbulkan simbiosis mutualisme pada aquaponik
sebab tanaman mendapatkan sumber makanan dari limbah kotoran ikan,
sementara itu ikan mendapat air sebagai tempat hidup setelah dimurnikan oleh
tanaman. Banyaknya kotoran yang dikeluarkan oleh ikan dan sisa pakan yang
mengendap di kolam menjadikan pertumbuhan tanaman menjadi sangat cepat.
Hampir semua jenis budidaya ikan seperti lele, gurami, nila, koi, emas, bawal,
mujair, udang galah dan jenis ikan lainnya dapat dimanfaatkan untuk aquaponik.
Sedangkan jenis tanaman yang biasa dibudiyakan umumnya adalah tanaman
sayuran yang bisa dipanen daunnya dan memiliki nilai ekonomis seperti selada,
sawi, caisim, kangkung, dan sebagainya. Bahkan tanaman seperti cabai, terong,
dan, tomat juga bisa pula dibudidayakan dengan sistem aquaponik.
Aquaponik bisa diterapkan dalam skala besar maupun dalam skala kecil
untuk rumahan. Untuk kita yang sudah punya kolam ikan di rumah bisa
dimanfaatkan untuk aquaponik, namun untuk yang tidak punya kolam bisa juga
menggunakan terpal. Selain hasil tanamannya bisa dikonsumsi, penerapan
aquaponik di akuarium juga bisa menambah estetika di dalam ruangan rumah dan
akan membuat rumah menjadi lebih hijau.
Membuat aquaponik sederhana bisa memanfaatkan barang-barang bekas
yang mungkin tersedia di rumah seperti botol minuman bekas 1L, aqua gelas
bekas,, dan lain-lain. Dalam pembuatan aquaponik ini banyak menggunakan
barang-barang bekas, namun beberapa bahan yang dibutuhkan harus dibeli karena
sulitnya untuk mendapatkan barang tersebut seperti terpal, pipa, dan mesin pompa
air. Karena selain mudah untuk dibuat aquaponik ini juga dapat mengurangi
limbah sampah plastik agar tidak tercemar nantinya. Aquaponik ini dibuat dengan
ukuran 1 ×1m. Kami membuat aquaponik minimalis ini di daerah rumah warga
Labuh Barubarat yang bernama Ibu Nurma sesuai arahan bapak rw 01 Labuh
Barubarat.
Bahan dan alat yang dibutuhkan dalam proses pembuatan aquaponik ini adalah
sebagai berikut:
1. Pipa ¾” 1m
2. Pipa 3” 1m
3. Kayu
4. Botol 1L 16 buah
5. Aqua gelas 32 buah
6. Terpal ukuran 3 ×3m
7. Selang akuarium 5m
8. Selang ½” 1m
9. Pompa air
10. Bibit kangkung
11. Lele 250 ekor
12. Klem pipa
13. Lem pipa
14. Gergaji pipa
15. Paku
16. Palu
17. Meteran
18. Gergaji
Prosedur pembuatan aquaponik sederhana adalah sebagai berikiut:
1. Potong kayu sebesar 1m sebanyak 16 buah menggunakan gergaji, kayu ini
nantinya digunakan sebagai rangka utama aquaponik.
2. Potong kayu sebesar 70cm sebanyak 4 buah menggunakan gergaji, kayu
ini nantinya digunakan sebagai rangka utama aquaponik.
3. Potong kayu sebesar 50cm sebanyak 2 buah menggunakan gergaji, kayu
ini nantinya digunakan sebagai rangka utama aquaponik.
4. Potong kayu sebesar 20cm sebanyak 4 buah.
5. Rakit aquaponik sesuai dengan desain yang telah dibuat.
6. Gali tanah dengan kedalaman 20cm fungsinya agar tanah membantu
meredam tekanan dari air nantinya.
7. Lubangi aqua gelas secukupnya menggunakan solder ataupun paku yang
telah dipanaskan agar air dapat masuk kedalamnya.
8. Lubangi sisi botol 1L seukuran aqua gelas sebanyak 2 buah dimana
nantinya botol akan digunakan sebagai wadah aqua gelas berpijak.
9. Lubangi tutup botol dan bagian bawah botol, hal ini dilakukan agar selang
aquarium dapat menyalurkan air melalui lubang tersebut.
10. Potong pipa 3” sebesar 3cm membentuk ring sebanyak 32 buah, ring ini
nantinya akan digunakan sebagai dudukan botol 1L agar botol tidak
goyang dan jatuh.
11. Tancapkan ring pipa menggunakan paku.
12. Lubangi pipa ¾” sebanyak 8 buah pada sisi-sisinya, dilakukan agar selang
akuarium dapat menyalurkan air melalui lubang tersebut.
13. Tempelkan pipa ¾” menggunakan klem pipa pada bagian belakang
aquaponik.
14. Potong selang aquarium dengan ukuran 30cm sebanyak 16 buah.
15. Sambungkan selang aquarium dari lubang pipa ¾” menuju lubang bagian
bawah botol dan dari lubang tutup botol menuju bagian bawah botol
selanjutnya.
16. Sambungkan pompa air dengan selang ½”, sambungkan juga selang
tersebut ke pipa ¾” menggunakan pipa T.

17. Pasang terpal 3 ×3m yang nantinya akan digunakan sebagai kolam tempat
ikan.
18. Isi kolam dengan air sebanyak ¾ dari kolam tersebut.
19. Isi aqua gelas dengan sabut kelapa
20. Rendam benih kangkung di dalam air, benih yang mengapung merupakan
benih yang tidak bagus untuk penanaman.
21. Diamkan benih selama 3 jam
22. Tiriskan benih dan diamkan pada kain basah selama semalaman agar
mempercepat proses tumbuhnya benih
23. Tanam 5 sampai 6 benih kangkung kedalam aqua gelas berisi sabut kelapa.
24. Hidupkan pompa selama 3 hari nonstop 24 jam, aliri air terus menerus
agar terbentuk bakteri pengurai secara alamiah, agar feses ikan nantinya
dapat langsung terurai.
25. Setelah 3 hari, masukkan benih ikan lele sebanyak 250 ekor
26. Beri pakan lele secukupnya.
Kotoran ikan yang seringkali menimbulkan masalah karena bau yang tidak
sedap dan membuat kolam menjadi kotor ternyata bisa memberikan manfaat. Sisa
pakan yang ditebar di kolam yang tidak termakan oleh ikan dan mengendap di
kolam pun bisa bermanfaat pula. Kedua limbah yang berasal dari hasil budidaya
di kolam ikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk aquaponik. Sistem aquaponik
dalam prosesnya menggunakan air dari kolam ikan, kemudian disirkulasikan
kembali melalui suatu pipa kemudian diteruskan ke tanaman yang akan
ditumbuhkan.
Solusi ini tentunya dapat diimplementasikan untuk menangani
permasalahan yang ada di Kelurahan Labuhbaru Barat. Keuntungan dari hasil
panen sayuran yang dikembangkan melalui aquaponik adalah tanaman lebih hijau,
segar, awet, dan tidak mudah menguning. Selain itu, sayuran menjadi lebih sehat
karena bersifat organik. Sebab, selama masa tanam sayuran tidak menggunakan
pupuk kimia dan pestisida, karena hanya menggunakan limbah dari kolam sebagai
pupuk alaminya. Tanaman yang bersifat organik juga akan memiliki nilai jual
yang lebih tinggi di pasaran bila dikembangkan dalam skala besar, sedang bila
dikonsumsi sendiri tentunya menjadi bahan makanan yang sehat.
Aquaponik dapat diberdayakan juga sebagai bisnis alternative bagi
masyarakat karena tidak memerlukan modal yang besar dan dapat dilakukan oleh
siapa saja dan dengan keterbatasan lahan yang dimiliki.

4.4 Tingkat Ketercapaian Sasaran Program


Program pemberdayaan aquaponik tercapai dengan baik berkat adanya
pelaksanaan sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi ini dilakukan bertepatan
dengan agenda bulanan masyarakat Kelurahan Labuhbaru Barat. Sosialisasi ini
diawali dengan penjelasan budidaya aquaponik, keuntungan yang didapatkan,
maupun cara pembuatan medianya. Warga dengan antusiasme yang tinggi turut
bertanya tekait hal-hal yang masih kurang jelas.
Praktek yang dilakukan oleh peserta kukerta di rumah salah satu warga
RW 01 Kelurahan Labuhbaru Barat juga menjadi bukti fisik media aquaponik ini
dapat terus berkembang sesuai dengan fungsinya. Media aquaponik ini juga telah
diserahkan langsung kepada perangkat kelurahan yakni Pak Poniran selaku ketua
RW 01 Kelurahan Labuhbaru Barat. Peserta kukerta juga merekam setiap proses
pembuatan aquaponik ini dan dapat diakses di channel youtube KUKERTA
LABUH BARU BARAT. Dengan semua proses, dokumentasi, maupun aksi
sosialisasi yang dilakukan ketercapaian sasaran program aquaonik ini telah sesuai
dengan target yang ditentukan.

4.5 Aquaponik on timelapse


 Desain Aquaponik

 Pemotongan kayu

 Mempersiapkan media tanam (botol dan aqua gelas bekas)


 Pembuatan Kerangka Aquaponik

 Pemasangan Ring Peyangga Media Tanam

 Pemasangan Selang
 Kerangka Aquaponik yang sudah jadi

 Pemasangan Terpal
 Mempersiapkan Tanaman

 Aquaponik yang telah selesai


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan Kukerta Balek Kampung UNRI lokasi Pekanbaru Tahun 2021
di Kelurahan Labuhbaru Barat, Kecamatan Payung Sekaki mendapat sambutan,
tanggapan dan perhatian yang cukup baik dari warga sekitar dan pejabat desa
setempat. Secara keseluruhan, kegiatan Kukerta Balek Kampung UNRI berjalan
dengan baik dan lancar.
Program-program yang direncanakan dapat direalisasikan dengan optimal
walaupun mendapatkan sedikit kendala. Program yang telah dilaksanakan
meliputi 3 tema program kerja, yaitu covid-19, literasi, dan unggulan. Secara
keseluruhan program kerja yang dilaksanakan oleh tim kukerta dengan pembuatan
aquaponik telah mencakup keseluruhan program sebagai urban farming maupun
bisnis alternative yang mampu bertahan dan adaptif di masa pademi. Kukerta
yang kami lakukan di Kelurahan Labuhbaru Barat tepatnya di RW 01 ini
bertujuan untuk menerapkan ilmu yang sudah didapatkan di kampus dan
memberikan manfaat kepada masyarakat Kelurahan Labuhbaru Barat.

5.2 Rekomendasi
Kepada pada Kelurahan/Desa :
1. Menghidupkan Pos Ronda karena Kelurahan Labuhbaru Barat
termasuk kawasan dengan tingkat kriminalitas cukup tinggi.
2. Menoptimalkan potensi teknologi dan prasarana informasi yang telah
ada untuk membantu keperluan masyarakat
3. Menciptakan lingkungan yang bersih dan memiliki perhatian terhadap
pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga.
4. Kelurahan bekerjasama dengan camat serta PUPR terkait perbaikan
jalan, karena dapat mengakibatkan banjir dan rawan kecelakaan.

Kepada Kukerta selanjutnya


Selain mengevaluasi kekurangan dari kelompok sebelumnya
dengan melihat data- data yang ditemukan maka kukerta selanjutnya kami
harapkan agar lebih baik lagi dan melanjutkan apa yang sudah kami
kerjakan terlebih dahulu.
LAMPIRAN

a. Surat Keterangan Bermitra


b. Dokumentasi Kegiatan

No Kegiatan Dokumentasi
1 Perbaikan
infrastruktur
pencegahan
Covid-19

2 Penyemprotan
disinfektan di
daerah kelurahan
3 Pembuatan tong
sampah
4 Mengajarkan
siklus tanaman
melalui
eksperimen
kecambah
5 Pembelajaran
melalui game
board
6 Mendata UMKM
di daerah
kelurahan
7 Membuat label
salah satu produk
UMKM
8 Membantu
pemasaran
produk UMKM
melalui media
sosial
9 Pembuatan
Aquaponik
10 Sosialisasi
Aquaponik
 Infografis Covid-19
 Luaran
- Instagram
- Blog

- Wordpress (*)
- Youtube

- Buku Panduan
c. Berita Acara Pelaksanaan Lokakarya
d. Form Penilaian Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA

Bpps Kemensos.
https://bppps.kemensos.go.id/bahan_bacaan/file_materi/pemberdayaan.pdf

Fida’ Ahmad dkk. 1997. Pedoman Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Jakarta: Rineka Cipta.

Ife, Jim & Tesorierro, Frank. 2008. Community Development: Alternatif


Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi, Edisi Ketiga (Sastrawan
Manullang, Nurul Yakin, M. Nursyahid; alih bahasa). Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

Nelson, R.1998. Aquaponics Journal Voi.N No.5. Nelson/Pade Multimedia PO


Box 1848Program Studi Teknologi dan Manajemen Akuakultur. Fakultas
Perikanan dan Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Rakocy, J.E., M.P. Masser, and T.M. Losordo. 2006. Recirculating Aquaculture
TankProduction systems: Aquaponics— Integrating Fish and Plant Culture.
SRAC Publication No. 464.

Syardiansah. 2017. PERANAN KULIAH KERJA NYATA SEBAGAI BAGIAN


DARI PENGEMBANGAN KOMPETENSI MAHASISWA (Studi Kasus
Mahasiswa Universitas Samudra KKN Tahun 2017). JIM UPB. Vol7 No 1

Yudi Sastro. 2015. Akuaponik : Budidaya Tanaman Terintegrasi Dengan Ikan,


Permasalahan Keharaan dan Strategi Mengatasinya. Buletin Pertanian Perkotaan.

Anda mungkin juga menyukai