Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)

DI KELURAHAN LASOANI RW 1 KECAMATAN


MANTIKULORE KOTA PALU SULAWESI TENGAH

Oleh Kelompok : 1
Jihan Rizki Annisa Nim : 201601067
Nadilayuninda Nim : 201601029
Musdalifah Nim : 201601121
Putri Restu N Pilongo Nim : 201601084
Herianti Nim : 201801152
Oktavianto Nim : 201501096
Agung Hadibyo Nim : 201601001
Irfan Nim : 201801156

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TIGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU
2020
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA NYATA (KKN)
RW/RT : RW 01/RT 01, 02, 03, 04 dan 05
KECAMATAN : MANTIKULORE
KELURAHAN : LASOANI

Laporan Akhir ini telah disetujui dan telah diseminarkan pada tanggal …. 2020
kemudian diperbaiki sesuai saran-saran peserta seminar dan Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL)

Palu, ……… 2020

Menyetujui : Menyetujui :
Pembimbing Lapangan
Dosen Prmbimbing Lapangan Ketua LPPM

Hasnidar. S.Kep., Ns., M.Kep Wahyu Sulfian. S.Kep., Ns., M.Kep

NIK : 20110901015 NIK : 2013090137

Mengetahui : Mengetahui :

Ketua Prodi Ketua RW

Hasnidar. S.Kep., Ns., M.Kep

NIK : 20110901015
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Sang Pemilik dunia dan seisinya,

tiada Tuhan selain Allah dan hanya kepada-Nya lah kita patut memohon dan

berserah diri. Hanya karena nikmat kesehatan dan kesempatan dari Allah-lah

penyusun dapat melaksanakan semuakegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) serta

menyelesaikan laporan KKN ini. Shalawat selalu kita haturkan kepada junjungan

kita Nabi besar Muhammad SAW.

Tidak terasa pelaksanaan KKN di RW 1 / RT 1, 2, 3, 4 dan 5 Kelurahan

Lasoani Kecamatan Mantikulore Palu Sulawesi Tengah telah selesai. Banyak hal

yang bertambah selain pengalaman, ilmu, namun juga menambah saudara. Sikap

masyarakat yang sangat menghargai, membimbing dan sangat membantu dalam

kegiatansangatlah memotivasi kami untuk melaksanakan setiap program KKN

dengan sebaik-baiknya. Sebagai hasilnya, semua program KKN dapat berjalan

dengan lancar sesuai rencana.Tak lupa pada kesempatan kali ini mengucapkan

terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan KKN ini.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada :

1. Bapak Dr. Tigor H. Situmorang, MH., M.Kes selaku Direktur STIKes Widya

Nusantara Palu yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk

melaksanakan program KKN ini.

2. DR. Pesta Corry S. Dipl.Mw. S.KM., M.Kes., selaku Pembantu Ketua 1

STIKes Widya Nusantara Palu.


3. Bapak Erwin, SH selaku Lurah Lasoani terima kasih yang telah memberi

kesempatan kepada kami untuk melaksanakan program KKN ini di wilayah

bapak.

4. Ibu Hasnidar, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua Prodi Ners STIKes Widya

Nusantara Palu

5. Bapak Wahyu Sulfian, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua LPPM STIKes Widya

Nusantara Palu

6. Ibu Hasnidar, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Dosen Pembimbing Lapangan,

terima kasih banyak atas segala masukan, kritik dan saran yang Ibu berikan

kepada kami.

7. Bapak selaku ketua RW 01, terima kasih telah bersedia menerima kami.

8. Ketua-ketua RT yang telah bersedia menerima kami untuk melakukan

pengkajian dan melaksanakan program kerja.

9. Warga masyarakat RW 01 terima kasih atas kerja sama dan bantuannya.

10. Teman-teman KKN Kelompok I yang telah melaksanakan kegiatan KKN,

terima kasih atas kerja samanya selama kegiatan berlangsung.

11. Semua pihak yang telah ikut membantu kesuksesan kegiatan KKN yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu. Semoga segala amal kebaikan dan

kerelaannya membantu dalam proses belajar dimasyarakat serta berbagai

macam kegiatan selama pelaksanaan program kegiatan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) mendapat Ridho dan balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari

bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala kritik dan

saran dari pembaca dan masyarakat yang sifatnya membangun, diterima


dengan senang hati, demi kesempurnaan dan kemajuan bersama. Penulis

berharap semoga laporan ini berguna bagi pembaca pada umumya dan

masyarakat khususnya.

Palu, 15 Februari 2020

Kelompok 1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
KKN adalah wahana bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang
diperoleh di perguruan tinggi pada masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN)
ini juga merupakan proses pembelajaran bagi mahasiswa S1 dan kegiatan
intra kulikuler yang merupakan bagian tak terpisahkan dari proses
pendidikan di STIKES Widya Nusantara Palu. KKN ini pada dasarnya
merupakan kegiatan belajar di lapangan yang melibatkan mahasiswa secara
aktif dalam prosesnya.
Untuk melengkapi kemampuan mahasiswa dengan pengalaman
praktis di lapangan dan sebagai prasyarat akademis yang harus dipenuhi
mahasiswa sebelum menyelesaikan studinya maka diadakannya program
KKN berupa kegiatan pengabdian kepada masyarakat luas yang terkait
dengan kesehatan baik yang ada di Pedesaan maupun di Perkotaan yang
ditujukan kepada Kelompok Masyarakat, Instansi, Pemerintah / Swasta.
Program kuliah kerja nyata (KKN) merupakan salah satu program
STIKES WN Palu sebagai salah satu implementasi Tri Dharma Perguruan
tinggi yaitu pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat untuk membantu
dan membimbing masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya yang
diharapkan dapat membantu mengembangkan potensi masyarakat. Program
ini dilaksanakan dengan menyelaraskan kegiatan riset dan pengabdian
kepada masyarakat dari dosen dan mahasiswa lintas keilmuan serta tetap
membawa nilai-nilai kebersamaan STIKES WN Palu.
Mahasiswa KKN STIKES Widya Nusantara Palu selain melakukan
pengabdian kepada masyarakat, juga dituntut untuk menjalankan Profesinya
dalam hal ini Profesi Keperawatan melalui Kegiatan Pelayanan Kesehatan.
Program Kuliah Kerja Nyata STIKes Widya Nusantara Palu
dilaksanakan di Kecamatan Mantikulore khususnya Kelurahan Lasoani yang
tersebar di beberapa RW salah satunya yaitu RW 1 yang dilaksanakan sejak
tanggal 10 Februari 2020 sampai 07 Maret 2020, adapun wilayah cakupan
kelompok 1 yaitu RW 1 yang terdiri dari RT 1, 2, 3, 4 dan 5.
Berdasarkan uraian diatas maka Laporan KKN STIKES Widya
Nusantara Palu ini dimaksudkan untuk membahas mengenai Kegiatan
Mahasiswa KKN STIKES Widya Nusantara Palu khususnya kelompok 1
yang melaksanakan kegiatan KKN ini di Kelurahan Lasoani khususnya RW
1.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka mahasiswa KKN khususnya
kelompok 1 mengambil permasalahan mengenai apa masalah-masalah
kesehatan yang terdapat di Kelurahan Lasoani RW 1 serta intervensi yang
dapat dilakukan dari mahasiswa KKN STIKES Widya Nusantara Palu
khususnya kelompok 1.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Kegiatan Mahasiswa KKN di Kelurahan
Lasoani RW 1 Kecamatan Mantikulore.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya Masalah-masalah yang ada di Kelurahan Lasoani RW 1
b. Diketahuinya Program Kerja/Pemecahan Masalah yang dilaksanakan
di Kelurahan Lasoani RW 1
c. Diketahuinya Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam
Pelaksanaan kegiatan KKN di Kelurahan Lasoani RW 1
D. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
a. Mendapatkan pengalaman dan keterampilan dibidang manajemen
pelayanan masyarakat.
b. Terpapar dengan kondisi dan pengalaman lapangan.
c. Mendapatkan pengalaman dan menggunakan metode analisis masalah.
d. Menambah wawasan dan memperluas pengetahuan yang berkaitan
dengan KKN dan mampu melaksanakan program kerja / pemecahan
masalah yang ada dimasyarakat
2. Bagi Masyarakat
Adapun manfaat dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini
bagi masyarakat adalah agar masalah kesehatan yang ada didalam
masyarakat dapat teratasi dan masyarakat mengetahui kemajauan dan
hasil program yang telah dicapai di Kelurahan Lasoani RW 1.
3. Bagi Institusi STIKES Widya Nusantara
Adapun manfaat dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini adalah :
a. Sebagai kegiatan evaluasi penyelenggaraan program pendidikan Ilmu
Kesehatan Masyarakat.
b. Mewujudkan program perguruan tinggi dalam rangka pengabdian
kepada masyarakat.
4. Manfaat Bagi Pemerintah
Adapaun manfaat bagi pemerintah untuk dapat menambah
informasi bagi pemerintah setempat, mengenai masalah kesehatan
yang ada di Kelurahan Lasoani RW 1.
BAB II

RENCANA PROGRAM KERJA

A. Sejarah Singkat Kelurahan Lasoani


1. Asal Mula Kelurahan Lasoani
Pada Zaman sebelum penjajahan Belanda, Kelurahan Lasoani
dirintis dari cikal bakal filosofi berdiri sebuah kampung yang terdiri dari
beberapa dusun yang disebut kampung mebere, kampung lengaru dan
lain-lain, namun setelah penjajahan Belanda masuk ke wilayah ini,
kemudian disatukanlah semua dusun-dusun tersebut menjadi satu.
Kemudian masyarakat berembuk untuk memberikan nama kampung
dengan nama Lasoani. Nama Lasoani di ambil dari nama pohon yang ada
dikampung ini, karena pada waktu itu pohon Lasoani yang paling banyak
ditemukan didaerah ini, pohon Lasoani sejenis pohon yang berduri yang
merupakan ciri khas kampung ini.
Ciri utama pohon ini yaitu berduri disetiap batang, ranting dan
daunnya, memiliki daun yang relative kecil seperti daun kelor namun
sedikit lebih tebal dari daun kelor. Menurut pemahaman sebagian
masyarakat asli Lasoani, ciri utama pohon Lasoani yang berduri setiap
batang, ranting, dan daunnya, menunjukkan sifat masyarakat Lasoani itu
sendiri yang tidak suka diganggu oleh pihak luar yang ingin membuat
kekacauan atau keributan dalam masyarakat. Jika respon dari luar
masyarakat Lasoani sangat cepat bereaksi dalam menanggapi respon
yang masuk. Dengan kata lain masyarakat Lasoani tidak suka diganggu
oleh pihak luar.
Disamping sifat dan ciri khasnya yang berduri pohon Lasoani juga
dipercaya sebagai obat tradisional, terutama untuk nahan baku pestisida
alami dan dapat digunakan untuk semua jenis tanaman. Hal ini telah
dibuktikan oleh beberapa orang warga yang pernah menggunakan sampai
sekarang masih terus dimanfaatkan oleh petani sebagai pestisida alami.
Dan seiring waktu, komunitas kampung ini kemudian berevolusi
menjadi Pemerintah Desa yang sebelumnya secara Wilayah Administratif
masuk dalam lingkup Kabupatern Donggala. Dalam perkembangannya
seiring dengan beralihnya Kota Administratif Palu menjadi Kota Madya
maka terjadi pula pembagian kawasan antara kota Palu dan kabupaten
Donggala maka Desa Lasoani secara Teritorial tercover dalam lingkup
batasan wilayah Palu Timur sehingga secara otomatis pada tahun 1981
beralih menjadi Kelurahan Lasoani dengan kepala Desa terakhir yaitu
Bapak Lahasan Yaliwa. Kemudian Desa ini beralih menjadi nama
Kelurahan namun pimpinannya tetap dijabat oleh Bapak Lahasan Yaliwa
sebagai Kepala Kelurahan Lasoani yang pertama.
2. Data Demografis
Kelurahan Lasoani adalah merupakan salah satu Kelurahan yang
berada di Wilayah Kecamatan Mantikulore, yang semulanya Kelurahan
Lasoani masuk wilayah Kecamatan Palu Timur, dengan adanya
pemekaran kecamatan maka Kelurahan Lasoani masuk wilayah
Kecamatan Mantikulore.
Kelurahan yang berjarak ± 5KM jarak tempuh dari Jantung Kota
dan memiliki luas wilayah ± 369,429 Ha dari luas keseluruhan tersebut
sebagian besar dipakai untuk pemukiman sekitar ± 192,45 Ha, untuk
persawahan ± 5 Ha, tanah kering tidak diolah ± 53 Ha, tanah perkebunan
rakyat ± 20 Ha dan selebihnya untuk Bangunan Umum, Jlan Raya, Pasar
dan Perkebunan Umum Kelurahan Lasoani. Dan keadaan tanah dilihat
dari jenis tumbuhan yang tumbuh memiliki tingkat kesuburan yang tinggi
Kelurahan Lasoani memiliki batas-batas geografis dan
administrative wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan : Kelurahan Poboya
b. Sebelah Timur berbatasan dengan : Kelurahan Kawatuna
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan : Kelurahan Birobuli
Utara
d. Sebelah Barat berbatasan dengan : Kelurahan
Tanamodindi
B. Hasil Tabulasi Data
Tabel 1. Distribusi Data Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga

No Tingkat Pendidikan Total Frekuensi

1 SD 5 5%
2 SMP 23 23 %
3 SMA 46 46 %
4 S1-S3 26 26 %
Jumlah 100
Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020

Berdasarkan tabel distribusi data didapatkan tingkat pendidikan Kepala


Keluarga di Kelurahan Lasoani sebanyak 5 KK (5%) berpendidikan SD 23
(23%) berpendidikan SMA 46 (46%) dan 26 (26%) KK berpendidikan S1-S3.

Tabel 2. Distribusi Data Berdasarkan Jenis Kelamin Masyarakat

No Jenis Kelamin Total Frekuensi


1. Perempuan 185 46 %
2. Laki-Laki 220 54 %
Jumlah 405
Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020

Berdasarkan tabel distribusi di atas di ketahui jumlah penduduk


berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Lasoani adalah 185 (46%) berjenis
kelamin perempuan dan 220 (54%) berjenis kelamin laki-laki.

Tabel 3. Distribusi Data Berdasarkan Umur Masyarakat


No Umur Total Frekuensi
1. 0-5 36 8,9 %
2. 6-10 33 8,1 %
3. 11-15 48 11,9 %
4. 16-20 51 12,5 %
5. 21-25 35 8,6 %
6 26-30 35 8,6 %
7. 31-35 23 5,6 %
8. 36-40 46 11,3 %
9. >40 98 24,2 %
Jumlah 405
Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020

Berdasarkan distribusi tabel di atas didapatkan umur masyarakat yang


ada di Kelurahan Lasoani, sebanyak 36 (8,9%) berumur 0-5 tahun, 33 (8,1%)
berumur 6-10 tahun, 48 (11,9%) berumur 11-15 tahun, 51(12,5%) berumur
16-20 tahun, 35 (8,6%) berumur 21-25 tahun, 35 (8,6%) berumur 26-30
tahun, 23 (5,6%) berumur 31-35 tahun, 46 (11,3%) berumur 36-40 tahun dan
sebanyak 98 (24,2%) penduduk Lasoani berumur > 40 tahun.

Pembuangan Kotoran Manusia


Tabel 4. Distribusi Data Berdasarkan Kepemilikan Jamban
No Kepemilikan Jamban Total Frekuensi
1. Ya 96 96 %
2. Tidak 4 4%
Jumlah 100
Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020
Berdasarkan tabel distribusi data Kepemilikan Jamban di Kelurahan
Lasoani di dapatkan data 96 (96%) KK memiiki jamban dan sebanyak 4
(4%) KK tidak memiliki jamban.
Tabel 5. Distribusi Data Berdasarkan Jenis Jamban
No Jenis Jamban Total Frekuensi
1. Leher Angsa 78 78 %
2. Plengsengan 12 12 %
3. Cemplung - -
4. Jamban Umum/Numpang 6 6%
5. Lain-Lain 4 4%
Jumlah 100
Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020

Dari data distribusi di atas jenis jamban yang digunakan oleh warga
Lasoani adalah yang menggunakan Leher Angsa 78 (78%), plengsengan 12
(12%), cemplung tidak ada, jamban umum/numpang 6 (6%), dan lain-lain 4
(4%).

Tabel 6. Distribusi Data Berdasarkan Jarak Pembuangan Kotoran Dari


SPT/SGL
Jarak Pembuangan Kotoran
No Total Frekuensi
Dari SPT/SGL
1. >10 Meter 35 35 %
2. <10 Meter 65 65 %
Jumlah 100
Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020

Berdasarkan tabel distribusi data di atas jarak pembuangan kotoran dari


SPT/SGL di Kelurahan Lasoani yang berjarak > 10 meter sebanyak 35 (35%)
dan < 10 meter berjumlah 65 (65%)
Sarana Air Bersih
Tabel 7. Distribusi Data Berdasarkan Sarana Penyediaan Air Bersih
No Sarana Penyediaan Air Bersih Total Frekuensi
1. Ya 95 95 %
2. Tidak 5 5%
Jumlah 100
Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020
Berdasarkan tabel distribusi di atas, warga kelurahan Lasoani yang
memakai Sarana Penyediaan Air Bersih sebanyak 95 (95%) dan 5 (5%) tidak
menggunakan sarana penyediaan air bersih.

Tabel 8. Distribusi Data Berdasarkan Jenis Penyediaan Air Bersih


No Jenis Penyediaan Air Bersih Total Frekuensi
1. Sumur Gali (SGL) 15 15 %
2. Dangkal (SPT) 8 8%
3. Sumur Pompa Tangan (SPT) 3 3%
4. PMA (Pelindung Mata Air) 69 69 %
5. Lain-Lain 5 5%
Jumlah 100
Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020

Berdasarkan tabel distribusi Jenis Penyediaan Air bersih warga


Kelurahan Lasoani yang menggunaan Sumu Gali (SGL) Sebanyak 15 (15%)
dan Dangkal (SPT) Sebanyak 8 (8%) dan Sumur Pompa Tangan (SPT)
Sebanyak 3 (3%) dan PMA (Perlindungan Mata Air) Sebanyak 69 (69%) dan
Lain-Lain Sebanyak 5 (5%)

Tabel 9. Distribusi Data Berdasarkan Kualitas Fisik Air Yang Digunakan


Kualitas Fisik Air Yang
No Total Frekuensi
Digunakan
1. Air Tampak Jernih 90 90 %
2. Air Tampak Berwarna 4 4%
3. Air Berbau - -
4. Air Keruh 6 6%
Jumlah 100
Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020
Berdasarkan Tabel Distribusi Kualitas Fisik Air Yang Digunakan, Air
Tampak Jernih Sebanyak 90 (90%) dan Air Tampak Berwarna 4 (4%) dan Air
Berbau Senyak 0 dan Air Keruh Sebanyak 6 (6%)

Tabel 10. Distribusi Data Berdasarkan Jarak Air Dari Jamban


Keluarga/Penampungan Septic
Air Dari Jamban
No Total Frekuensi
Keluarga/Penampungan Septic

1. <5 Meter 28 28 %

2. 5-10 Meter 40 40 %

3. >10 Meter 22 22 %

4. >5 Meter 10 10 %

Jumlah 100

Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020

Berdasarkan Distribusi Data Jarak Air Dari Jamban


Kelurahan/Penampungan Septic <5Meter Sebanyak 28 (28%) dan 5-10 Meter
Sebanyak 40 (40%) dan >10 Meter Sebanyak 22 (22%) dan >5 Meter
Sebanyak 10 (10%)

Penanganan Sampah

Tabel 11. Distribusi Data Berdasarkan Mempunyai Tempat Pembuangan


Sampah
Mempunyai Tempat Pembuangan
No Total Frekuensi
Sampah

1. Ya 80 80 %

2. Tidak 20 20 %

Jumlah 100

Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020


Distribusi Data Berdasarkan Yang Mempunyai Tempat Pembuangan
Sampah, Ya 80 (80%) dan Tidak 20 (20%)

Tabel 12. Distribusi Data Berdasarkan Model Tempat Pembuangan Sampah


Model Tempat Pembuangan
No Total Frekuensi
Sampah

1. Tong Sampah 55 55 %

2. Lubang Sampah 16 16 %

3. Lain-Lain 29 29 %

Jumlah 100

Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020

Distribusi Data Berdasarkan Model Tempat Pembuangan Sampah, Tong


Sampah Sebanyak 55 (55%) dan Lubang Sampah Sebanyak16 (16%) dan Lain-
Lain 29 (29%).

Tabel 13. Distribusi Data Berdasarkan Kondisi Sarana Pembuangan


Sampah
No Sarana Pembuangan Sampah Total Frekuensi
1. Menggunakan Penutup 19 19 %

2. Tidak Menggunakan Penutup 81 81 %

Jumlah 100

Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020

Distribusi Data Berdasarkan Kondisi Pembuyangan Sampah,


Menmggunakan Penutup Sebanyak 19 (19%) dan Tidak Menggunakan
Penutup Sebanyak 81(81%).

Tabel 14. Distribusi Data Berdasarkan Berpengaruhnya Sampah Pada


Kesehatan
Berpengaruhnya Sampah
No Total Frekuensi
Pada Kesehatan

1. Ya 74 74 %

2. Tidak 26 26 %

Jumlah 100

Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020

Distribusi DataBerdasarkan Berpengaruhnya Sampah Pada Kesehatan, Ya


Sebanyak 74 (74%) dan Tidak Sebanyak 26 (26%).

Tabel 15. Distribusi Data Berdasarkan Pengaruh Sampah Pada Kesehatan


Pengaruh Sampah Pada
No Total Frekuensi
Kesehatan

Sebagai Tempat Biaknya


1. 33 44,6 %
Vector Penyakit

Menyebabkan Lingkung
2. 30 40,4%
Menjadi Kotor

3. Dapat Menimbulkan Bau 11 15 %

4. Di Alirkan Keselokan -

Jumlah 74

Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020

Distribusi Data Berdasarkan Pengaruh Sampah Pada Kesehatan, Sebagai


Tempat Biaknya Vector Penyakit 33 (44,6%) dan Menyebabkan Lingkingan
Menjadi Kotor Sebanyak 30 (40,4%) dan Dapat Menimbulkan Bau Sebanyak
11 (15%) dan Di Alirkan Keselokan Sebanyak 0.

Pengaruh Limbah

Tabel 16. Distribusi Data Berdasarkan Air Bekas Dari Dapur & Kamar
Mandi Di Alirkan Melalui
Air Bekas Dari Dapur & Kamar
No Total Frekuensi
Mandi Di Alirkan Melalui

Saluran Dan Diserap Ke Dalam


1. 33 33 %
Tanah

2. Selokan 47 47 %

3. Permukaan Tanah 9 9%

4 Di Alirkan Ke Selokan 11 11 %

Jumlah 100

Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020

Distribusi Data Berdasarkan Air Bekas Dari Dapur & Kamar Mandi Di
Alirkan Melalui Saluran dan Diserap Ke Dalam Tanah Sebanyak 33 (33%) dan
Selokan Senbanyak 47 (47%) dan Permukaan Tanah Sebanyak 9 (9%) dan Di
Alirkam Keselokan Sebanyak 11 (11%)

Tabel 17. Distribusi Data Berdasarkan Apakah Mengetahui Pengaruh Air


Limbah Terhadap Kesehatan
Apakah Mengetahui Pengaruh
No Total Frekuensi
Air Limbah Terhadap Kesehatan

1. Ya 82 82 %

2. Tidak 18 18 %

Jumlah 100

Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020

Distribusi Data Berdasar Apakah Mengetahui Pengaruh Air Limbah


Terhadap Kesehatan, Ya Sebanyak 82 (82%) dan Tidak Sebanyak 18 (18%).

Tabel 18. Distribusi Data Berdasarkan Pengaruh Yang Di timbulkan Air


Limbah
No Pengaruh Yang Ditimbulkan Air Total Frekuensi
Limbah

1. Dapat Menimbulkan Bau 60 73 %

2. Dapat Mencemari Sumber Air 8 10 %

Tempat Berkembangnya Bibit Penyakit


3. 14 17 %
& Vector

4. Menyebabkan Halaman Menjadi Kotor -

Jumlah 82

Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020

Distribusi Data Berdasarkan Pengaruh Yang Di Timbulkan Air Limbah


Yang Dapat Menimbulkan Bau Sebanyak 60 (73%), Dapat Mencari Sumber
Air Sebanyak 8 (10%), Tempat Berkembangnya Bibit Penyakit & Vektor
Sebanyak 14 (17%).

Keadaan Rumah
Tabel 19. Distribusi Data Berdasarkan Keadaan Rumah
No Keadaan Rumah Total Frekuensi
1. Permanen 87 87 %
2. Semi Permanen 13 13 %
3. Rumah Panggung -
Jumlah 100
Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020

Distribusi Data Berdasarkan Keadaan Rumah Permanen Sebanyak 87


(87%), Semi Permanen Sebanyak 13(13%).

Tabel 20. Distribusi Data Berdasarkan Kebersihan Pekarangan


No Kebersihan Pekarangan Total Frekuensi
1. Bersih 55 55 %
2. Kotor 45 45 %
Jumlah 100
Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020
Distribusi Data Berdasarkan Kebersihan Pekarangan Bersih Sebanyak 55
(55%), Kotor Sebanyak 45 (45%)

Tabel 21. Distribusi Data Berdasarkan Pemanfaatan Pekarangan Rumah


Pemanfaatan Pekarangan
No Total Frekuensi
Rumah
Tanaman Obat,Sayuran,Dan
1. 31 31 %
Buah
2. Tanaman Hias Dan Kolam Ikan 22 22 %
3. Memelihara Ternak 1 1%
4. Tidak Di Manfaatkan 46 46 %
Jumlah 100
Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020

Distribusi Data Berdasarkan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Tanaman


Obat,Sayuran,Dan Buah Sebanyak 31 (31%), Tanaman Hias Dan Kolam Ikan
Sebanyak 22 (22%) Memelihara Ternak 1 (1%) Tidak Di Manfaatkan
Sebanyak 46 (46%)

Binatang/Vector Penularan Penyakit


Tabel 22. Distribusi Data Berdasarkan Mempunyai Kandang Ternak
No Mempunyai Kandang Ternak Total Frekuensi
1. Ya 40 40 %
2. Tidak 60 60 %
Jumlah 100
Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020

Distribusi Data Berdasarkan Mempunyai Kandang Ternak Ya Sebanyak


40 (40%), Tidak Sebanyak 60 (60%)

Tabel 23. Distribusi Data Berdasarkan Jarak Rumah Ke Kandang Ternak


No Rumah Ke Kandang Ternak Total Frekuensi
1. <10 Meter 15 37,5 %
2. 10-15 Meter 20 50 %
3. >16 Meter 5 12,5 %
Jumlah 40
Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020

Distribusi Data Berdasarkan Rumah Ke Kandang Ternak <10 Meter


Sebanyak 15 (37,5%), 10-15 Sebanyak 20 (50%), >16 Meter Sebanyak 5
(12,5%).

Gizi Keluarga Dan Upaya Kesehatan


Tabel 24. Distribusi Data Berdasarkan Sarapan Pagi Sebelum Melakukan
Aktivitas Sehari-Hari
N Sarapan Pagi Sebelum Melakukan Total Frekuensi
o Aktivitas Sehari-Hari

1. Ya 90 90 %
2. Tidak 10 10 %
Jumlah 100
Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020

Distribusi Data Berdasarkan Sarapan Pagi Sebelum Melakukan aktivitas


Sehari-hari Ya Sebanyak 90 (90%), Tidak Sebanyak 10 (10%)

Tabel 25. Distribusi Data Berdasarkan Mengkonsumsi Vitamin/Makanan


Suplemen Tambahan
No Mengkonsumsi Total Frekuensi
Vitamin/Makanan Suplemen
Tambahan
1. Ya 40 40 %
2. Tidak 60 60 %
Jumlah 100
Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020

Distribusi Data Berdasarkan Mengkonsumsi Vitamin/Makanan Suplemen


Tambahan Ya Sebanyak 40 (40%), Tidak Sebanyak 60 (60%).

Tabel 26. Distribusi Data Berdasarkan Kunjungan Ke Pelayanan


Kesehatan
No Kunjungan Ke Pelayanan Total Frekuensi
Kesehatan
1. Satu Kali Dalam Seminggu 11 11 %
2. Satu Kali Dalam Sebulan 59 59 %
3. Tidak Pernah 30 30 %
Jumlah 100
Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020

Distribusi Data Berdasarkan Kunjungan Ke Pelayanan Kesehatan Satu


Kali Dalam Seminggu Sebanyak 11 (11%), Satu Kali Dalam Sebulan Sebanyak
59 (59%), Tidak Pernah Sebanyak 30 (30%).

Tabel 27. Distribusi Data Berdasarkan Adakah Anggota Keluarga Yang


Sakit Dalam 1 Tahun Terakhir
No Adakah Anggota Keluarga Total Frekuensi
Yang Sakit Dalam 1 Tahun
Terakhir

1. Ya 45 45 %
2. Tidak 55 55 %
Jumlah 100
Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020
Distribusi Data Berdasarkan Adakah Anggota Keluarga Yang Sakit Dalam
1 Tahun Terakhir Ya Sebanyak 45 (45%), Tidak Sebanyak 55 (55%).

Tabel 28. Distribusi Data Berdasarkan Penyakit Yang Di Alami Dalam 1


Tahun Terakhir
No Penyakit Yang Di Alami Dalam 1 Total Frekuensi
Tahun Terakhir
1. Hipertensi 29 45%
2. Katarak 2 3%
3. Usus Buntu 2 3%
4. Batuk dan Flu 11 17 %
5. Rematik 2 3%
6. Vertigo 3 5%
7. Gizi Kurang 4 6%
8. Magh 3 5%
9. Kolestrol 6 9,4 %
10 Asam Urat 2
3%
.
Jumlah 64
Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020

Distribusi Data Berdasarkan Penyakit Yang Di Alami Dalam 1 Tahun


Terakhir Hipertensi Sebanyak 29 (45%), Katarak Sebanyak 2 (3%), Usus
Buntu Sebanyak 2 (3%), Batuk Dan Flu Sebanyak 11 (17%), Rematik
Sebanyak 2 (3%), Vertigo Sebanyak 3 (5%), Gizi Kurang Sebanyak 4 (6%),
Magh Sebanyak 3 (5%), Kolestrol Sebanyak 6 (9,4%), Asam Urat Sebanyak 2
(3%).

Tabel 29. Distribusi Data Berdasarkan Tujuan Ketika Ada Keluarga Yang
Sakit
No Tujuan Ketika Ada Keluarga Total Frekuensi
Yang Sakit
1. Puskesmas/Petugas Kesehatan 77 77 %
2. Rumah Sakit 7 7%
3. Dukun 2 2%
4. Dokter 14 14 %
Jumlah 100
Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020
Distribusi Data Berdasarkan Tujuan Ketika Ada Keluarga Yang Sakit
Puskesmas/Petugas Kesehatan Sebanyak 77(77%), Rumah Sakit 7(7%), Dukun
Sebanyak 2(2%), Dokter Sebanyak 14(14%)

Tabel 30. Distribusi Data Berdasarkan Alasan Keluarga Yang Sakit Ke


Dukun
No Alasan Keluarga Yang Sakit Total Frekuensi
Ke Dukun
1. Kebiasaan/Kepercayaan -
2. Dekat Dan Cepat Dilayani -
3. Murah 2 100 %
4. Jauh/Mahal -
Jumlah 2
Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020

Distribusi Data Berdasarkan Alasan Keluarga Yang Sakit Ke Dukun


Murah Sebanyak 2(100%)

Tabel 31. Distribusi Data Berdasarkan Alasan Keluarga Yang Sakit Ke


Puskesmas/Petugas Kesehatan
No Alasan Keluarga Yang Sakit Total Frekuensi
Ke Puskesmas/Petugas
Kesehatan
1. Kebiasaan 61 61 %
2. Dekat & Cepat Dilayani 33 33 %
3. Murah 6 6%
4. Jauh/Mahal - -
Jumlah 100
Sumber : Data Primer KKN STIKES WN Palu 2020

Distribusi Data Berdasarkan Alasan Keluarga Yang Sakit Ke


Puskesmas/Petugas Kesehatan Kebiasaan Sebanyak 61 (61%), Dekat & Cepat
Di Layani Sebanyak 33 (33%), Murah Sebanyak 6 (6%).

C. Rencana Program Kerja


Setelah melakukan observasi dengan membagikan kuesioner di Kelurahan
Lasoani RW 1 dengan jumlah Kepala Keluarga yang terdata sebanyak ± 500.
Berdasarkan jumlah KK tersebut terbagi atas 5 RT.
1. Observasi
a. Masalahnya:
1) Belum adanya tempat pembuangan sampah yang permanen di RW 1
khususnya RT 4 Kelurahan Lasoani Kecammatan Mantikulore
2) Berdasarkan hasil pendataan didapatkan 64 warga yang sakit dalam 1
tahun terakhir dan 29 warga (46 %) yang mengalami hipertensi di RW
1 Kelurahan Lasoani Kecamatan Mantikulore
3) Adanya data tentang kurangnya kesadaran masyarakat RW 1 akan
pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
4) Sulit untuk mengetahui letak rumah RW/RT karena tidak adanya papan
penanda
b. Jenis kegiatan
1) Melakukan pemasangan tempat pembuangan sampah di RT 4/RW 1
yang difasilitasi oleh Kelurahan Lasoani Kecamatan Mantikulore
2) Memberikan Penyuluhan Hipertensi kepada warga RW 1 di Aula
Kelurahan Lasoani Kecamatan Mantikulore
3) Melakukan pengukuran tekanan darah pada saat penyuluhan Hipertensi
di Aula Kelurahan Lasoani Kecamatan Mantikulore
4) Melakukan Gotong Royong bersama warga di RT 4/RW 1 Kelurahan
Lasoani Kecamatan Mantikulore
5) Memberikan Penyuluhan cuci tangan pada Siswa/Siswi kelas 1 dan 2 di
SDN Lasoani
6) Melaksanakan lomba cuci tangan pada Siswa/Siswi kelas 1 dan 2 di
SDN Lasoani
7) Pemasangan papan penanda di rumah ketua RW 1 dan RT 1, 2, 3, 4 dan
5 Kelurahan Lasoani Kecamatan Mantikulore

c. Tujuan
1) Agar Warga dapat mengelola sampah dengan baik dan menjadi contoh
bagi warga RT 4 agar dapat memiliki tempat pembuangan sampah
pribadi
2) Agar masyarakat dapat mengetahui cara mencegah dan mengontrol
penyakit Hipertensi.
3) Untuk memberikan pengetahuan tentang cuci tangan pada Siswa Siswi
Kelas 2 SDN Lasoani
4) Untuk memudahkan pemetaan wilayah RW 1 Kelurahan Lasoani

d. Sasaran
Warga RW 1/ RT 1,2,3,4 dan 5
e. Target
100% Warga RW 1 yang Terdata
f. Penanggung Jawab
Ketua Posko 1 (Jihan Rizki Annisa)
g. Waktu Pelaksanaan
1) Selasa, 25 Februari 2020 / Minggu ketiga bulan Februari 2020
2) Jumat, 28 Februari 2020 / Minggu ketiga bulan Februari 2020
3) Minggu, 01 Maret 2020 / Minggu pertama bulan Maret 2020
4) Selasa, 03 Maret 2020 / Minggu pertama bulan Maret 2020

2. Program Fisik
Program fisik merupakan program yang dilakukan untuk dapat
menyelesaikan target pencapaian dalam kegiatan KKN di RW 01/ RT 1,
2, 3, 4 Dan 5 Kelurahan Lasoani Kecamatan Mantikulore
a. Masalah
1) Belum adanya tempat pembuangan sampah yang permanen di
RW 1 khususnya RT 4 Kelurahan Lasoani Kecammatan
Mantikulore
2) Sulit untuk mengetahui letak rumah RW/RT karena tidak adanya
papan penanda
b. Jenis kegiatan
1) Melakukan pemasangan tempat pembuangan sampah di RT 4/RW
1 yang difasilitasi oleh Kelurahan Lasoani Kecamatan
Mantikulore.
2) Pemasangan papan penanda di rumah ketua RW 1 dan RT 1, 2, 3,
4 dan 5 Kelurahan Lasoani Kecamatan Mantikulore

c. Tujuan
1) Agar Warga dapat mengelola sampah dengan baik dan menjadi
contoh bagi warga RT 4 agar dapat memiliki tempat pembuangan
sampah pribadi.
2) Untuk memudahkan pemetaan wilayah RW 1 Kelurahan Lasoani

a. Sasaran
Warga RT 4 dan Rumah ketua RW 1 / RT 1, RT 2, RT 3, RT 4
dan RT 5
b. Target
100% Warga RT 4
c. Penanggung Jawab
Ketua Posko 1 (Jihan Rizki Annisa)
d. Waktu Pelaksanaan
1) Minggu, 01 Maret 2020 / Minggu pertama bulan Maret 2020
2) Selasa, 03 Maret 2020 / Minggu pertama bulan Maret 2020

3. Program Non Fisik


Program Non Fisik merupakan program yang dilakukan untuk dapat
menyelesaikan target pencapaian dalam kegiatan KKN di RW 1 Kelurahan
Lasoani.
a. Masalah
1) Berdasarkan hasil pendataan didapatkan 64 warga yang sakit dalam
1 tahun terakhir dan 29 warga (46 %) yang mengalami hipertensi di
RW 1 Kelurahan Lasoani Kecamatan Mantikulore.
2) Adanya data tentang kurangnya kesadaran masyarakat RW 1 akan
pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

b. Jenis kegiatan
1) Memberikan Penyuluhan Hipertensi kepada warga RW 1 di Aula
Kelurahan Lasoani Kecamatan Mantikulore dan pelaksanaan
pengukuran tekanan darah pada saat penyuluhan Hipertensi di Aula
Kelurahan Lasoani Kecamatan Mantikulore
2) Memberikan Penyuluhan cuci tangan pada Siswa/Siswi kelas 1 dan
2 di SDN Lasoani
c. Tujuan
1) Agar masyarakat dapat mengetahui cara mencegah dan mengontrol
penyakit Hipertensi.
2) Agar Siswa dan Siswi Kelas 1 dan 2 SDN Lasoani mengetahui cara
mencuci tangan yang baik dan benar.
d. Sasaran
Warga RW 1 dan RT 2 Kelurahan Lasoani
e. Target
1) 1 Kali Penyuluhan Hipertensi
2) 1 Kali Penyuluhan PHBS
f. Penanggung Jawab
Ketua Posko 1 (Jihan Rizki Annisa)
g. Waktu Pelaksanaan
1) Selasa, 25 Februari 2020 / Minggu ketiga bulan Februari 2020
2) Jumat, 28 Februari 2020 / Minggu ketiga bulan Februari 2020

4. Program Ekstra
Program Ekstra merupakan program yang dilakukan untuk dapat
menyelesaikan target pencapaian dalam kegiatan KKN di RW 1 / RT 2 dan
RT 4.
a. Jenis kegiatan
1) Melaksanakan lomba cuci tangan pada Siswa/Siswi kelas 1 dan 2 di
SDN Lasoani
2) Melakukan Gotong Royong bersama warga di RT 4/RW 1
Kelurahan Lasoani Kecamatan Mantikulore
b. Tujuan
1) Untuk meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan Siswa
dan Siswi Kelas 1 dan 2 SDN Lasoani untuk melakukan cuci tangan
sesuai standar yang di tetapkan WHO.
2) Untuk meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan warga
RW 1/ RT 4 dalam pengelolaan sampah.
c. Sasaran
Warga RW 1/ RT 2 dan RT 4
d. Target
1) 1 kali lomba cuci tangan 6 langkah
2) 1 kali gotong royong membersihkan sampah
e. Penanggung Jawab
Ketua Posko 1 (Jihan Rizki Annisa)
f. Waktu Pelaksanaan
1) Selasa, 25 Februari 2020 / Minggu ketiga bulan Februari 2020
2) Minggu, 01 Maret 2020 / Minggu pertama bulan Maret 2020
BAB III
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN

A. HASIL
Adapun kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berupa kegiatan
pelaksanan program kerja yang telah disepakati dengan masyarakat yang
dilaksanakan mulai tanggal 20 Februari sampai dengan 3 Maret 2020 dengan
hasil sebagai berikut :
1. PROGRAM FISIK
a Kegiatan : Melakukan pemasangan tempat
. pembuangan sampah di RT 4/RW 1 yang
difasilitasi oleh Kelurahan Lasoani
Kecamatan Mantikulore.
Masalah : Belum adanya tempat pembuangan
sampah yang permanen di RW 1
khususnya RT 4 Kelurahan Lasoani
Kecammatan Mantikulore
Tujuan : Agar Warga dapat mengelola sampah
dengan baik dan menjadi contoh bagi
warga RT 4 agar dapat memiliki tempat
pembuangan sampah pribadi.
Sasaran : RW 1/ RT 4 Kelurahan Lasoani
Biaya : Tempat sampah di fasilitasi kelurahan
Tempat pelaksanaan : Rumah warga RW 1/ RT 4 Kelurahan
Lasoani
Waktu pelaksanaan : Minggu, 01 Maret 2020 / Minggu
pertama bulan Maret 2020
Target : 1kali kegiatan pemasangan tempat
sampah dan 1 kali pembuatan papan
penanda
Realisasi : 100 %
B Kegiatan Pemasangan papan penanda di rumah
ketua RW 1 dan RT 1, 2, 3, 4 dan 5
Kelurahan Lasoani Kecamatan
Mantikulore
Masalah : Sulit untuk mengetahui letak rumah
RW/RT karena tidak adanya papan
penanda
Tujuan : Untuk memudahkan pemetaan wilayah
RW 1 / RT 1,2,3,4 dan 5
Sasaran : Ketua RW 1, Ketua RT 1, 2, 3, 4 dan 5
Biaya : Rp. 200.000-,
Tempat pelaksanaan : Rumah ketua RW 1 dan RT 1,2,3,4,5
Waktu pelaksanaan : Selasa, 03 Maret 2020 / Minggu pertama
bulan Maret 2020
Target : 1 kali kegiatan pemasangan papan
penanda
Realisasi : 100 %

3. PROGRAM NON FISIK


a Kegiatan : Memberikan Penyuluhan Hipertensi
. kepada warga RW 1 di Aula Kelurahan
Lasoani Kecamatan Mantikulore dan
pelaksanaan pengukuran tekanan darah
pada saat penyuluhan Hipertensi di Aula
Kelurahan Lasoani Kecamatan
Mantikulore

Masalah : Berdasarkan hasil pendataan didapatkan


64 warga yang sakit dalam 1 tahun
terakhir dan 29 warga (46 %) yang
mengalami hipertensi di RW 1 Kelurahan
Lasoani Kecamatan Mantikulore.
Tujuan : Agar masyarakat dapat mengetahui cara
mencegah dan mengontrol penyakit
Hipertensi.
Sasaran : Warga RW 1 Kelurahan Lasoani
Biaya : Rp. 100.000-,
Tempat pelaksanaan : Kantor Kelurahan Lasoani
Waktu pelaksanaan :
Jumat, 28 Februari 2020 / Minggu ketiga
bulan Februari 2020
Target : 1kali penyuluhan
Realisasi : 25 %
b Kegiatan Memberikan Penyuluhan cuci tangan
pada Siswa/Siswi kelas 1 dan 2 di SDN
Lasoani
Masalah :
Tujuan : Adanya data tentang kurangnya
kesadaran masyarakat RW 1 akan
pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat
Sasaran : Siswa/Siswi Kelas 1 dan 2 SDN Lasoani
Biaya : Rp. 124.000-,
Tempat pelaksanaan : SDN Lasoani
Waktu pelaksanaan :
Selasa, 25 Februari 2020 / Minggu ketiga
bulan Februari 2020
Target : 1kali penyuluhan
Realisasi : 100 %

4. PROGRAM EKSTRA
a. Kegiatan : Melaksanakan lomba cuci tangan pada
Siswa/Siswi kelas 1 dan 2 di SDN
Lasoani
Tujuan : Untuk meningkatkan pengetahuan,
kemauan dan kemampuan Siswa dan
Siswi Kelas 1 dan 2 SDN Lasoani untuk
melakukan cuci tangan sesuai standar
yang di tetapkan WHO.
Sasaran : Siswa/Siswi kelas 1 dan 2 di SDN
Lasoani
Biaya : Rp. 300.000
Tempat pelaksanaan : SDN Lasoani
Waktu pelaksanaan : Selasa, 25 Februari 2020 / Minggu ketiga
bulan Februari 2020
Target : 1kali kegiatan Lomba Cuci Tangan 6
Langkah
Realisasi : 100 %
b. Kegiatan : Melakukan Gotong Royong bersama
warga di RT 4/RW 1 Kelurahan Lasoani
Kecamatan Mantikulore
Tujuan : Untuk meningkatkan pengetahuan,
kemauan dan kemampuan warga RW 1/
RT 4 dalam pengelolaan sampah.
Sasaran : Warga RW 1/ RT 4 Kelurahan Lasoani
Biaya : Rp. 100.000
Tempat pelaksanaan : RW 1/ RT 4 Kelurahan Lasoani
Waktu pelaksanaan :
Minggu, 01 Maret 2020 / Minggu
pertama bulan Maret 2020
Target : 1kali kegiatan gotong royong
Realisasi : 50 %

B. PEMBAHASAN
1. Observasi
a. Gotong royong
Kegiatan gotong royong dilakukan oleh masyarakat desa
Jono Oge dan dibantu oleh mahasiswa KKN STIKES Widya
Nusantara Palu. Gotong royong dilaksanakan dibalai desa yaitu
sebanyak 1 kali. Kegiatan dilakukan pada hari Jumat tanggal 06
September 2019,dengan realisasi mencapai 10 %.
Tujuan dilakukannya gotong royong yaitu agar masyarakat
terbiasa dengan rutinitas membersihkan lingkungan serta mampu
menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat agar bisa terhindar
dari berbagai macam penyakit,terutama yang disebabkan oleh
vektor seperti nyamuk penyebab Malaria dan Demam Berdarah.
2. Program Fisik
a. Pemasangan batas dusun
Kegiatan pemasangan batas dusun dilakukan oleh mahasiswa
KKN STIKES Widya Nusantara Palu. Pemasangan batas dusun
dilakukan di dusun III dan IV sebanyak 1 kali. Kegiatan dilakukan
pada hari Jumat, 06 September 2019, dengan realisasi
mencapai100%.
Tujuan pemasangan batas dusun yaitu agar memudahkan
pemetaan wilayah di dusun III dan IV Desa Jono Oge Kecamatan
Sigi Biromaru Kabupaten Sigi.
b. Penanaman Toga
Kegiatan penanaman toga dilakukan oleh Mahasiswa KKN
STIKES Widya Nusantara Palu dan dibantu oleh Kader Dusun IV
Desa Jono Oge. Penanaman TOGA dilakukan di pekarangan
rumah Kader Dusun IV Desa Jono Oge sebanyak 1 kali. Kegiatan
dilakukan pada hari Jumat 06 September 2019, dengan realisasi
mencapai 100 %.
Tujuan penanaman TOGA yaitu agar masyarakat dapat
memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam tanaman
obat.
3. Program Non Fisik
a. Penyuluhan mengenai penyakit Hipertensi dan Asam Urat
Kegiatan penyuluhan mengenai penyakit Hipertensi dan
Asam Urat dilakukan oleh Mahasiswa penyuluhan tersebut
dilaksanakan di Baruga Desa Jono Oge yaitu sebanyak 1 kali.
Kegiatan dilakukan pada minggu pertama bulan September 2019
dengan realisasi mencapai 100 %.
Penyuluhan ini dilakukan Agar pengetahuan masyarakat
tentang hipertensi dan asam urat meningkat.
b. Penyuluhan mengenai penyakit Diabetes Melitus
Kegiatan penyuluhan mengenai penyakit Diabetes Melitus
dilakukan oleh Mahasiswa. Penyuluhan tersebut dilaksanakan di
Gereja Toraja Desa Jono Oge yaitu sebanyak 1 kali. Kegiatan ini
dilakukan pada hari Selasa, 10 September 2019, dengan realisasi
mencapai 100 %.
Penyuluhan ini dilakukan Agar pengetahuan masyarakat
tentang Diabetes Melitus meningkat.
4. Program Ekstra
a. Melakukan Germas
Kegiatan Germas ini dilakukan oleh Mahasiswa Kuliah Kerja
Nyata (KKN) STIKES Widya Nusantara Palu bersama Masyarakat
Desa Jono Oge yang berada di Huntara Pombewe. Germas
dilakukan di Baruga Desa Pombewe sebanyak 1 kali pada hari
Minggu, 08 September 2019 dengan realisasi mencapai 100 %.
Germasbertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan masyarakat untuk berperilaku sehat dalam upaya
peningkatan kualitas hidup.

b. Mengadakan Kegiatan Lomba Makan Kerupuk


Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata
(KKN) STIKES Widya Nusantara Palu dengan tujuan untuk
menghibur anak-anak di Huntara Pombewe serta melatih mental
anak-anak untuk berjiwa sportif dalam berkompetisi.
Lomba makan kerupuk dilakukan di Baruga Desa Pombewe
sebanyak 1 kali pada hari Minggu, 08 September 2019 dengan
realisasi mencapai 100 %.
c. Melaksanakan Lomba Menari
Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata
(KKN) STIKES Widya Nusantara Palu dengan tujuan untuk
menghibur anak-anak di Huntara Pombewe serta melatih mental
anak-anak untuk berjiwa sportif dalam berkompetisi.
Lomba dance dilakukan di Baruga Desa Pombewe sebanyak
1 kali pada hari Minggu, 08 September 2019 dengan realisasi
mencapai 100 %.
d. Pemberian Makanan Tambahan
Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata
(KKN) STIKES Widya Nusantara Palu dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan balita
Pemberian makanan tambahan dilakukan di Baruga Desa
Pombewe sebanyak 1 kali pada hari Minggu, 08 September 2019
dengan realisasi mencapai 100 %.

C. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT


Dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Stikes Widya
Nusantara Palu yang berlokasi di Desa Jono Oge Kecamatan Sigi
Biromaru Kabupaten Sigi, tidak terlepas dari faktor pendukung dan
penghambat program kerja, diantaranya :

1. Faktor Pendukung
Adapun hal yang sangat mendukung aktivitas kami mulai dari
tahap observasi di lapangan, penyusunan program kerja dan
realisasinya, sampai tingkat penyelesaian laporan akhir KKN yaitu
adanya kekompakan dan kerjasama yang baik dari setiap anggota
Posko serta koordinasi dan arahan dari dosen pembimbing lapangan.
Selain itu dukungan moril dan semangat kebersamaan yang
diberikan oleh mahasiswa KKN lainnya serta bantuan dari Camat Sigi
Biromaru, Kepala Desa Oge,Kepala Dusun III dan IV Desa Jono
Oge,Ketua-ketua RT,Kader-Kader Kesehatan Desa Jono Oge maupun
masyarakat juga menjadi penunjang keberhasilan dan kesuksesan
program kerja yang kami laksanakan selama masa Kuliah Kerja Nyata
(KKN) di Desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi.
2. Faktor penghambat
Selain faktor pendukung, pelaksanaan program kerja yang telah
kami rencanakan dan susun sedemikian rupa tetap mengalami
hambaatan dalam pelaksanaannya. Terutama mengenai pengalaman
dan terbatasnya dana yang diperlukan dalam pelaksanaan program
kerja serta adanya perubahan-perubahan yang bersifat teknis pada
beberapa Program Kerja.
Selain itu, fenomena kehidupan masyarakat yang tidak
semuanya berpartisipasi dalam pelaksanaan program kerja yang telah
kami jalankan dikarenakan kesibukan mereka dalam menjalankan
profesi mereka yang sebagian besar petani, sehingga lebih banyak
menghabiskan waktunya di kebun.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di
atas maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Masalah yang teridentifikasi di Dusun III dan IV Desa Jono Oge
yaitu untuk observasi kurangnya pengelolaan sampah dan banyaknya
warga yang menderita penyakit Hipertensi sebanyak 7 kasus
(63,63%), Diabetes Melitus Tipe II sebanyak 3 kasus (27,27 %)dan
Asam urat sebanyak 1 kasus (9,09 %).
2. Program kerja atau pemecahan masalah yang dilakukan di Dusun III
dan IV Desa Jono Oge meliputi kegiatan Gotong royong
pembersihan lingkungan dan mengkomunikasikan ke pemerintah
desa umtuk pembuatan jadwal pembersihan lingkungan secara rutin.
Program Fisik yang dilakukan yaitu pemasangan batas dusun dan
penanaman TOGA. Program Non Fisik yaitu Penyuluhan Hipertensi,
Asam urat dan Diabetes Melitus Tipe II. Program Ekstra yang
dilakukan adalah Kegiatan Germas, Lomba makan kerupuk dan
lomba menari.
Faktor pendukung dan faktor penghambat di Dusun III dan IV
Desa Jono Oge, yaitu adanya kekompakan dan kerjasama yang baik
dari setiap anggota Posko serta koordinasi dan arahan dari dosen
pembimbing lapangan. Selain itu dukungan moril dan semangat
kebersamaan yang diberikan oleh mahasiswa KKN lainnya serta
bantuan dari Camat Sigi Biromaru, Kepala Desa Jono Oge,Kepala
Dusun III dan IV,Ketua-ketua RT, Kader-kader kesehatan di dusun III
dan IV maupun masyarakat juga menjadi penunjang keberhasilan dan
kesuksesan program kerja yang kami laksanakan selama masa Kuliah
Kerja Nyata (KKN) di Desa Jono Oge. Selain itu, fenomena
kehidupan masyarakat yang tidak semuanya berpartisipasi dalam
pelaksanaan program kerja yang telah kami jalankan dikarenakan
kesibukan mereka dalam menjalankan profesi mereka yang sebagian
besar petani, sehingga lebih banyak menghabiskan waktunya di
kebun.
B. Saran
1. Bagi mahasiswa
a. Diharapkan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dapat
menambah wawasan mahasiswa STIKES Widya Nusantara Palu
dan memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) serta mampu melaksanakan program kerja
atau pemecahan masalah yang ada dimasyarakat.
b. Diharapkan mahasiswa STIKES Widya Nusantara Palu mampu
menerapakan ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah ke
masyarakat.
c. Diharapkan mahasiswa STIKES Widya Nusantara Palu mampu
berpikir kritis dalam penangangan masalah kesehatan yang ada
di lapangan khususnya di daerah yang terdampak bencana alam
gempa bumi dan likuifaksi.
2. Bagi STIKES Widya Nusantara Palu
a. Diharapkan dengan adanya Kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN), Stikes Widya Nusantara Palu dapat melakukan kegiatan
evaluasi Penyelenggraan program pendidikan Ilmu Keperawatan
dan dapat mewujudkan program perguruan tinggi dalam rangka
pengabdian kepada masyarakat.
b. Diharapkan kepada tim LPPM STIKES Widya Nusantara Palu
untuk terus melakukan pengembangan terhadap penyusunan
Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) serta
penambahan-penambahan pertanyaan yang dianggap penting
untuk melakukan pengkajian guna menentukan masalah
kesehatan masyarakat khususnya di daerah yang terdampak
bencana alam gempa bumi dan likuifaksi.
3. Bagi Pemerintah
a. Diharapkan kegiatan gotong royong pembersihan lingkungan
bisa dilaksanakan secara rutin setiap waktu yang telah disepakati
bersama masyarakat.
b. Diharapkan TOGA bisa dikembangkan dan ditanam di tempat-
tempat strategis seperti tempat ibadah dan di semua posyandu.
4. Bagi masyarakat
Diharapkan dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) STIKES Widya Nusantara Palu kesadaran masyarakat akan
pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat dapat meningkat,
sehingga derajat kesehatan masyarakat pasca bencana alam gempa
bumi dan likuifaksi juga meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Budi. (2015). Hipertensi Manajemen Komperhensif. Surabaya: AUP Airlangga
University Press.

Haryanto, A., & Rini, S. (2015). Keperawatan Medikal Bedah 1. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.

Black, J. M. (2014). Keperawatan Medikal Bedah. Indonesia: CV Pentasada


Media Eduksi.

Jauhar, M. (2013). Asuhan Keperawatan. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Nugroho, D. T. (2011). Asuhan Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

http://amp.kompas.com/properti/read2018/10/09/161500221/data-osm-
likuefaksi di-desa-jono-oge-seluas-43687-hektar.
http://promkes.kemkes.go.id/germas.

Anda mungkin juga menyukai