Anda di halaman 1dari 29

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas segala
rahmat dan hidayah Nya, Sehingga kami dapat menyelesaikan Profil tahunan program Sikda
tepat pada waktunya. Profil tahunan Program Sikda yang kami buat merupakan gambaran
umum dari segalah kegiatan yang sudah dilakukan oleh petugas Sikda selama setahun mulai
Bulan Januari s/d Desember 2016. Adanya berbagai macam kendala atau hambatan yang akan
menjadi penghalang tercapainya suatu target dari masing - masing kegiatan akan menjadi acuan
bagi kami untuk menentukan langkah yang tepat untuk rencena kegiatan berikutnya.

Menyadari adanya keterbatasan pengetahuan, referensi dan pengalaman, penyusun


mengharapkan saran dan masukan dari berbagai pihak demi lebih baiknya profil ini.

Demikian profil Sikda ini kami buat semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan

Rato, Januari 2016


Tim Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................... i


Daftar Isi ...............ii
BAB I PENDAHULUAN............
...1

BAB II GAMBARAN UMUM UPT PUSKESMAS LAMBU


A. Keadaan Alam.............2
B. Kelembagaan UPT Puskesmas Lambu.............3
C. Tugas Pokok dan Fungsi-Fungsi UPT Puskesmas Lambu ..........6
D. Kependudukan .................9
E. Sosial Ekonomi..... ...........9

BAB II SITUASI UPAYA KESEHATAN


A. Program Gizi...............10
B. Pelayanan Imunisasi....................................15
C. Kesehatan Ibu dan Anak..................... ...18
D. ISPA dan DIARE ................................../................................22
E. PROMKES......................................................................................................23
F. PKL.................................................................................................................23
G. GIGI................................................................................................................24
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...25
B. Saran .....25

BAB V PENUTUP. .............. iii


LAMPIRAN

ii
Pembangunan kesehata bertujujan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan

hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajad kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai

salah satu unsur kesejahteraan umum untuk mencapai kecematan lambu yang sehat.

Dalam rangka penyebar luasan informasi program pembangunan kesehatan di daerah

diperlukan adanya Sistim Informasi Kesehatan yang berisi data dan informasi kesehatan dari

tingkat dasar.keterpaduan data dan informasi ini dapat menunjang perfencanaan maupun

koordinasi yang baik dalam menentukan langkah implementasi program pada tahun yang akan

datang.

Penyebar luasan informasi kesehatan ini belum sepenuhnya terlaksana secara efektif dan

efisien sehingga belum menunjang program pembangunan yang dilaksanakan di wilayah UPT

Puskesmas Lambu, padahal kebutuhan data dan informasi ini sangat diperlukan untuk

menunjang pembangunan kesehatan.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk memenuhi data dan informasi tentang kesehatan

puskesmas lambu yang salah satu upaya adalah disusunnya profil kesehatan UPT Puskesmas

Lambu yang isinya menggambarkanhasil-hasil yang dicapai dalam pembangunan kesehtan di

puskesmas lambu, permasalahan dan sumber daya kesehatan yang dimiliki oleh puskesmas

lambu selama tahun 2013.

Dengan segala kekurangan dan keterbatasan dalam pembuatan profil puskesmas lambu

selalu di upayakan perbaikan baik dari segi materi analisis maupun bentuk fisiknya sesuai

dengan pedoman pusat yang mengacu pada indikator penunjang demi tercapainya masyarakat

sehat dan semoga dapat bermamfaat bagi pemegang program khususnya, maupun pengguna

informasi kesehtan lainnya dalam rangka pelaksanaan pembangunan kesehatan di Puskesmas

Lambu.

BAB II
GAMBARAN UMUM UPT PUSKESMAS LAMBU

ii
A. KEADAAN ALAM
Di Kecamatan Lambu ada satu Pusat Kesehatan Masyarakat,yaitu UPT Puskesmas
Lambu yang terletak di Desa Rato. Adapun Batas-Batas Kecamatan Lambu sebagai
berikut:
- Di Sebelah Timur Selat Sape
- Di Sebelah Barat Kecamatan Wawo
- Di Sebelah Utara Kecamatan Sape
- Di Sebelah Selatan Kecamatan Langgudu
UPT Puskesmas Lambu merupakan salah satu dari puskesmas yang ada pada lingkup
Dinas Kesehatan di Kabupaten Bima dengan luas wilayah kerja UPT Puskesmas Lambu
7,25 km2 yang terdiri dari 14 Desa yaitu :
- Desa Soro
- Desa Sumi
- Desa Rato
- Desa Lanta
- Desa Simpasai
- Desa Sangga
- Desa Kaleo
- Desa Monta Baru
- Desa Mangge
- Desa Nggelu
- Desa Lambu
- Desa Hidirasa
- Desa Melayu
- Desa Lanta Barat

Menurut ketinggian, letak Desa di Kecamatan Lambu dapat dibedakan menjadi :


1. Desa Pantai sebanyak 3 buah ( 25 % )
2. Desa Daratan rendah sebanyak 7 buah ( 58,3 % )
3. Desa Daratan tinggi sebanyak 2 buah ( 16,7 % )

B. KELEMBAGAAN UPT PUSKESMAS LAMBU


a. Personil

ii
Untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi UPT Puskesmas Lambu dibekali dan
didukung dengan personil sebagai berikut :
GOLO
NAMA NIP / NRPTT JABATAN TANDA TANGAN
NGAN
1 dr. Rohana Kandati 197008302002122001 III / d Kep. Pusk. Lambu 1.

2 Arifin,SH 196512311988031324 III / d Ka Subag TU 2.


3 drg.Fajar Aprianto 197604132005011006 IV / a Dokter Gigi 3.
4 Raodah 196512311986032193 III / d Koor Perawat 4.
5 Asfah 196612311989032123 III / b Pet. Obat. 5.
6 St. Nurhidayah,A.Md.Keb 197403211993032004 III / c Koord. Bidan 6.
7 Eriyani Suryanti 197109271994012003 III / d Bendahara 7.

8 Lukman, A.Md.Kep 197402221999031004 III / c Koord. UGD 8.

9 Dewi Aprianty, AMKL 197609122006042030 III / b Koord. HS 9.

10 Sudirman, AMG 197604142006041015 III / b Koord. Gizi 10.

11 Hetikoes Endang, AMKL 197604142006042029 III / b Pet. HS 11.

12 Heniyati, SKM 198308012009032012 III / b Koord.Promkes 12.


13 Komariah,SKM 198608142010012019 III/a Pet. Promkes 13.
14 Nurma, AMK 198106232008012029 II / d Perawat 14.
15 Eti Nurlina H, A.Md.Kep 198710162009032002 II / d Perawat 15.

16 Muslimah, AMG 198008302009032002 II / d Pet. Gizi 16.

17 Lili Andriani, A.Md.Kep 198612042010012036 II / d Pet.Pustu Lanta Barat 17.


18 Sri Rahmawati, A.Md.Keb 198410212010012030 II / d Bides Sumi 18.
19 Nurdin 196612311991031021 II / c Sopir 19.
20 Kurniawati, A.Md.Keb 198703072010012025 II / c Bides Kaleo 20.
21 Nurjanah, A.Md.Kep 198704252011012013 II / c Koord.Imunisasi 21.
22 Nurhayati 197407122006042025 II / c Pet.Promkes 22.

23 Sauli Safitra 198506232006041004 II / b Bendahara / Sp 2 Tp 23.

24 A, Rajak 196712312007011333 II / b Pet. TU 24.


25 Aryanto, S.Sos 197810162009032003 II / b Pet. Gudang Obat 25.

26 Sunarti,A.Md.Keb 197605222006042025 II / b Bidan Desa Soro 26.

27 Nuraini,APKL - - Pet.HS 27.


28 Rosnani, A.Md.Keb - - Bides Lanta 28.
29 Nursusanti, A.Md.Keb - - Bides Nggelu 29.
30 Sri Rahmah R,A .Md.Keb - - Bides Lambu 30.

31 Lisna Kurniati, A.Md.Keb - - Bides Puskesmas 31.

32 Aniyati, SKM - - Pet. Gizi 32.


33 Sahrina, S.Sos - - Pet. Komputer 33.
34 Hartini - - Perawat 34.
35 Nursinah, AMKL - - Pet, Promkes 35.
36 Rina rapung, A, Md .Kep - - Pustu Nggelu 36.
37 Hairul Basyar, SKM - - Pet. HS 37.
38 Irfan,APKL - - Pet.HS 38.
39 Nurtaqwa A.Md.Keb - - Bides Lambu 39.

ii
40 Leni Marlina, A.Md.Keb - - Bides Hidirasa 40.
41 Arif Hidayat, AMK - - Pustu Mangge 41.

42 Nuratika, A.Md.Keb - - Bides Rato 42.

43 Sahriani, A.Md.Keb - - Bides Monta Baru 43.


44 Rosfianti, A.Md.Keb - - Bides Sumi 44.
45 Yuli Widia N, A.Md.Kep - - Pustu Kaleo 45.
46 Emiliati, AMK - - Perawat 46.
47 Firdaus , SKM - - Petugas Promkes 47.
48 Suryadin, AMK - - Pet. Pustu Lambu 48.
49 Inayah Mutmainah, AMK - - Perawat 49.
50 Yunan Helmi, A.Md.K - - Pet. Komputer/SIKDA 50.
51 Sahrir, AMK - - Pet. Pustu Baku 51.
52 Aminah, S.Kep - - Perawat 52.
53 Marlina Rosiana, AMK - - Perawat 53.
54 Iwan Setiawan, AMK - - Pet. Imunisasi 54.
55 Rostinah, AMKL - - Pet. Promkes 55.
56 Rabiatul Adwiah, AMK\ - - Perawat 56.
57 Masni, A.Md,keb - - Bides Monta Baru 57.
58 Anisa Widiarty, A, Md Keb - - Bides Melayu 58.
59 Sri Suratni, A.Md.Keb - - Bides Lanta 59.
60 Yuyun Ayu A, A.Md.Keb - - Bides Sangga 60.
61 Finolia, AMK - - Perawat 61.

62 Nuryati, A.Md. Ak - - Pet. Laboratorium 62.


63 Nurhidayah, A.Md.Keb - - Bides Lanta Barat 63.
64 Nurrahmah,A.Md.Keb - - Bides Simpasai 64.
65 Ayu Bima wati,A.Md.Keb - - Bides Melayu 65.
66 Leni,A.Md.Keb - - Bides Mangge 66.
67 Rini murni,A.Md.Keb - - Bides Kaleo 67.
68 Kuniati, A.Md.Keb - - Bides Nggelu 68.
-
69 Taufikurrahman - Satpam 69.

70 Rahmah,A.Md.Keb - - Bides soro 70.


71 Erwin Adi sucipto - - Pet.Loket 71.
72 Sri Kandi H,AMK - - Pet. Pustu Hidirasa. 72.
73 Saiful Munir, AMK - - Perawat 73.
74 Ardiansyah, AMK - - Perawat 74.
75 Husnul Khatimah, S.ST - - Bidan Simpasai 75.
76 Husnul C, A.Md.Keb - - Bides Sangga 76.
77 Nur Afidah,A.Md.keb - - Bides Mangge 77.

78 Rahmi, A.Md.Keb - - Bides Mangge 78.

89 Debi Ayu F ,A.Md.Keb - - Bides Puskesmas 79.


80 Arif Rahman, S.Kep - - Perawat 80.
81 Nurhayati, AMK - - Perawat 81.

82 Agusalim, AMK - - Perawat 82.


83 Eka Nurrnaningsih, AMK - - Perawat 83.

ii
84 Irawan,S.Kep - - Pet.UKS 84.
- 85.
85 Ije Furniati,A.Md.Kep - Bidan

86 Jumratul Husna,A.Md.Keb - - Bidan 86.

87 Anisaturahmah,A.Md.Keb - - Bidan 87.

88 Nining,A.Md.Keb - - Bidan 88.

89 Edi Setiawan,A.Md.RM - - Pet.Loket 89.

90 Nurita,SKM - - Pet.Gizi 90..

91 Lili Wulandari,A.Md.AK - - Pet.Laboratorium 91.

92 Rosni,A.Md.Keb - - Bidan 92.

93 Tazgirah,A.Md.Kep - - Perawat 93.

94 Ririn Riantika,SKM - - Pet.Gizi 94.

95 Nurhidayah,A.Md.Keb - - Bidan 95.

96 Fitria Kurniati,A.Md.Keb - - Bidan 96.

97 Ita Noprianti P,A.Md.Keb - - Bidan 97.

98 Safrani,A.Md.Keb - - Bidan 98.

99 Suwarni,A.Md.Keb - - Bidan 99.

100 Nurwana Islamiyah, A.Md.Keb - - Bidan 100.

101 Yati Wahyuni,A.Md.Keb - - Bidan 101.

102 St,Marwati,A.Md.Keb - - Bidan 102.

103 Rosmiati,A.Md.Keb - - Bidan 103.

104 Sri Wulandari,A.Md.Keb - - Bidan 104.

105 Feni Rahmawati,A.Md.Keb - - Bidan 105.

106 Bagas - - Cleaning Service 106.

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI FUNGSI UPT PUSKESMAS LAMBU


Dalam operasional pelayanan UPT Puskesmas Lambu dilandasi dan mengacu pada
Surat Keputusan Bupati Bima Nomor 22 Tahun 2001, dengan tugas pokok dan fungsi
UPT Puskesmas Lambu adalah melaksanakan usaha penyelenggaraan pelayanan dengan
baik.

ii
Dalam tugas pokok tersebut terdapat fungsi fungsi UPT Puskesmas Lambu adalah :
- Mengusahakan agar Puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik
- Melaksanakan fungsi fungsi manajemen
- Melakukan pemeriksaan dan pengobatan penderita penyakit
- Melakukan pencegahan pengendalian dan pemberantasan penyakit pada manusia
- Melakukan koordinasi kegiatan Puskesmas
- Mengkoordinir peran serta masyarakat dalam kegiatan PKMD
- Memberikan penyebaran informasi kesehatan
- Memberikan rekomendasi kesehatan
- Membantu kegiatan lain di bidang kesehatan

1. MANAJEMEN PELAYANAN UPT PUSKESMAS LAMBU


Untuk mengoptimalkan fungsi pelayanan UPT Puskesmas Lambu menerapkan
pelayanan sesuai dengan kondisi sosial masyarakat pada Kecamatan Lambu
2. LANDASAN/SEMANGAT PELAKSANAAN TUGAS
VISI : Tercapainya Pelayanan Prima di Kecamatan Lambu Yang Sehat 2016
MISI :
- Menggerakkan Pembangunan Berwawasan Kesehatan Di Wilayah Kerja
Puskesmas
- Mendorong Kemandirian Keluarga dan Masyarakat untuk Hidup Sehat
- Memelihara, Meningkatkan Mutu dan mendekatkan Akses Pelayanan kepada
Masyarakat
- Memelihara dan Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Kecamatan
Lambu
Tujuan : Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
Sasaran: Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Yang Baik
Motto : Kepuasan Anda Adalah Tujuan Kami
Makna dari motto ini adalah UPT Puskesmas Lambu selalu mengupayakan
kemudahan dalam memberikan pelayanan kesehatan melalui informasi yang
lengkap dan transparansi sehingga memberikan kepuasan kepada masyarakat.
Prinsip Pengembangan UPT Puskesmas Lambu
- Skill (Kemampuan Petugas) terus ditingkatkan
- Strategi (Manajemen) terus dimantapkan
- Semangat (Motivasi) selalu dipupuk
- Sosialisasi (Kepedulian) tetap dipertahankan
Sistem Pelayanan
- Sistem Aktif : Petugas Puskesmas secara terjadwal turun ke setiap desa
meskipun tidak ada laporan dari masyarakat

ii
- Sistem Semi Aktif : Petugas melakukan pelayanan kepada masyarakat atas
laporan dan panggilan
- Sistem Pasif : Petugas melakukan pelayanan kepada masyarakat yang
dibawa ke Puskesmas
3. TRANSPORTASI
Transportasi di wilayah kerja UPT Puskesmas Lambu seperti Desa Soro, Desa Sumi,
Desa Rato, Desa Lanta, Desa Lanta Barat,Desa Simpasai, Desa Sangga, Desa Monta
Baru dan Desa Kaleo dapat terjangkau oleh kendaraan umum, seperti Bemo, Kendaraan
roda Dua (ojek) dan Benhur, kecuali di desa yang terpencil seperti Desa Mangge, Desa
Nggelu, Desa Lambu dan Desa Hidirasa tidak terdapat Bemo dan Benhur. Dengan
semakin berkembangnya pembangunan di Kabupaten Bima termasuk di Kecamatan
Lambu wilayah kerja UPT Puskesmas Lambu, rata-rata semua jalan sudah
diperbaiki dan di aspal, sehingga transportasi dari desa ke desa menjadi lancar dan
dapat terjangkau.

Berikut ini jarak antara desa yang satu dengan yang lainnya di wilayah kerja UPT Puskesmas
Lambu dalam kilometer :

Waktu tempuh Rata-


No Desa Jarak ke Puskesmas Transportasi
rata

1. Soro 3 Km 15 Menit Roda 2/4


2 Sumi 1 Km 10 Menit Roda 2/4
3 Rato 1 Km 5 Menit Roda 2/4
4 Lanta 1 Km 10 Menit Roda 2/4
5 Simpasai 3 Km 15 menit Roda 2/4
6 Kaleo 5 Km 20 menit Roda 2/4
7 Lambu 12 Km 40 Menit Roda 2/4
8 Mangge 10 Km 35 Menit Roda 2/4
9 Nggelu 24 Km 60 Menit Roda 2/4
10 Hidirasa 17 Km 45 Menit Roda 2/4
11 Lanta Barat 2 Km 13 Menit Roda 2/4
12 Melayu 3 Km 15 Menit Roda 2/4
13 Sangga 3 Km 10 Menit Roda 2/4
14 Monta Baru 4 Km 14 Menit Roda 2/4

4. SARANA PENUNJANG
a. Sarana Fisik
UPT Puskesmas Lambu awalnya merupakan Puskesmas Non Keperawatan,
seiring berkembangnya tuntutan masyarakat yang menginginkan pelayanan yang lebih
baik, maka sekarang UPT Puskesmas Lambu dibangun ruang Unit Gawat Darurat dan

ii
Ruang Rawat Inap. Adapun sarana fisik / ruangan UPT Puskesmas Lambu sebagai
berikut :
Ruang Loket / Rekam Medik
Ruang Kepala Puskesmas
Ruang Tata Usaha
Ruang Balai Pengobatan
Ruang Apotik
Ruang KIA / KB
Ruang Persalinan
Ruang Imunisasi, Gizi, dan PKM
Ruang Klinik Sanitasi
Ruang Laboraturium
Gudang Obat
Aula Pertemuan / Rapat
Ruang Rawat Inap
Ruang UGD
Ruang Gigi
Ruang Jaga
Mushollah
Pos Satpam
Perumahan Dokter Umum Dan dokter Gigi
Perumahan Perawat 2

b. Sarana Transportasi
Mobil Ambulance / Puskesmas Keliling 3 unit
Sepeda Motor 31 Unit
c. Sarana Kesehatan Penunjang
Jumlah posyandu yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas sebanyak 44 Posyandu, 36
pos di daerah desa biasa, 6 pos di daerah desa terpencil dan 2 pos berada di daerah desa
sangat terpencil. Sedangkan sarana fisik posyandu terdiri dari 5 sarana permanen yaitu
Posyandu Rade I Ds. Sumi, Posyandu Selaja Lopi 1 Ds. Sumi, Posyandu Temba Romba
III Ds.Rato, Posyandu Oi Potu I Ds. Lanta dan Posyandu Sarae Mee II Ds. Sangga.
Kegiatan posyandu di wilayah kerja UPT Puskesmas Lambu baik di daerah biasa, daerah
terpencil maupun daerah sangat terpencil rutin dilaksanakan setiap bulan. Jumlah kader
posyandu yang aktif rata rata 5 orang per pos, kader yang sudah terlatih sebanyak 196
orang dan belum terlatih 4 orang.

ii
D. KEPENDUDUKAN
Adapun kondisi demokrafis penduduk Kecamatan Lambu Tahun 2016, berjumlah
36.161 jiwa dengan rincian penduduk laki-laki 16.529 jiwa dan penduduk perempuan
19.632 jiwa.
Pertumbuhan penduduk selain di pengaruhi oleh kelahiran juga di pengaruh oleh
perpindahan penduduk dari daerah lain karena Kecamatan Lambu juga merupakan
daerah penerimaan transmigrasi dari pulau Lombok dan kecamatan kecamatan yang
ada di wilayah Kabupaten Bima.

E. SOSIAL EKONOMI

Pembangunan di sektor pendidikan diarahkan untuk membebaskan penduduk dari


buta aksara dan angka serta mempersiapkan sumber daya manusia yang siap pakai.
Di samping itu juga, bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, meningkatkan kecerdasan, mempertinggi budi pekerti serta mempertebal
semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
Sejalan dengan tujuan pendidikan tersebut sampai saat ini telah dibangun
sarana dan prasarana pendidikan mulai dari tingkat taman kanak kanak sampai
perguruan tinggi.
Mata pencaharian penduduk di Kabupaten Bima bervariasi antara lain sebagai petani,
nelayan, pedagang atau pengusaha, pegawai pemerintah dan berbagai usaha swasta
lainnya.

11
BAB IV
PROGRAM GIZI
A. PENIMBANGAN
a. Kegiatan Penimbangan Balita
Penimbangan Balita merupakan bagian dari kegiatan posyandu yang dilaksanakan
sekali sebulan. Kegiatan ini termasuk dari langkah pertama dari sistem 5 langkah yang ada
di posyandu. Adapun sasaran yang harus dilakukan penimbangan adalah bayi berumur 0-11
bulan dan balita umur 1-5 tahun. Penimbangan balita setiap bulan bertujuan untuk
memantau pertumbuhan balita sehingga dapat diketahui status gizi balita yang ada di
wilayah posyandu tersebut.
Pelaksanaan posyandu oleh petugas gizi di Puskesmas Lambu dilaksanakan sesuai
dengan pembagian wilayah desa binaan namun apabila petugas gizi yang bersangkutan
berhalangan hadir maka diganti dengan petugas gizi yang lain. Adapun persiapan sebelum
turun posyandu biasanya yang dipersiapkan adalah SIP posyandu petugas, buku pencatatan
pelayanan gizi di posyandu, KMS laki-laki dan perempuan, papan pengukur tinggi badan,
pita lila dan media konsultasi Asi Ekslusif dan MP-Asi seperti leaflet dan foto penyajian
MP-Asi yang baik. Setelah kegiatan posyandu selesai petugas bersama kader akan merekap
hasil kegiatan posyandu sampai semua format pencacatan dalam SIP terisi semua.

b. Kegiatan Distribusi Vitamin A


Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam menanggulangi masalah
Kekurangan Vitamin A (KVA) pada bayi dan balita adalah dengan pemberian kapsul
Vitamin A. Distribusi Vitamin A dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Kegiatan ini
dilaksanakan semesteran yaitu 6 bulan sekali tepatnya pada bulan Pebruari dan Agustus
bersamaan dengan kegiatan posyandu. Apabila balita sasaran Vitamin A tidak hadir maka
akan dilakukan sweeping Vitamin A yang biasanya dilakukan setelah bulan distribusi yaitu
pada bulan Maret dan bulan September. Dengan dilakukan kegiatan sweeping diharapkan
seluruh sasaran mendapatkan kapsul Vitamin A.
Pelaksanaan distribusi Vitamin A di Puskesmas Lambu dilaksanakan sesuai dengan
SOP distribusi Vitamin A dimana sebelum bulan distribusi dilakukan pendataan sasaran oleh
kader dimana sasaran yang di data adalah bayi umur 6-11 bulan yang termasuk sasaran
Vitamin A biru dan umur 1-5 tahun kapsul Vitamin A merah. Kemudian petugas akan
mengalokasikan dan mempersiapkan Vitamin A yang diterima dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Bima berdasarkan jumlah sasaran hasil pendataan.

12
c. Pelayanan Gizi Ibu Hamil

Mengingat ibu hamil adalah bagian dari pekerjaan bidan maka di Puskesmas Lambu
pelayanan gizi pada ibu hamil meliputi pemberian tablet tambah darah 90 butir atau 3
bungkus dan pengukuran lila untuk mengetahui status gizi ibu hamil apakah KEK atau tidak
dilakukan sepenuhnya oleh bidan. Semua data yang berhubungan dengan dua kegiatan itu
diambil dari bidan untuk pencatatan dan pelaporan. Sedangkan petugas gizi hanya
melakukan pelayanan gizi pada ibu hamil berupa intervensi gizi terhadap ibu hamil KEK
yaitu dengan melakukan penyuluhan dan konsultasi gizi serta memberikan PMT pemulihan
pada ibu hamil KEK jika tersedia PMT-P dari Dinas Kesehatan dan melakukan monitoring
terhadap ibu hamil KEK. Selain itu ibu hamil KEK juga ditangani melalui kegiatan kelas
gizi ibu hamil KEK dengan menggunakan sumber dana DAU dan BOK puskesmas
Kelas gizi ibu hamil kek ini di laksanakan selama 6 hari dengan jumlah sasaran 10 orang.
Adapun kegiatan yang di laksanakan selama kelas gizi ibu hamil adalah pemberian menu
makanan lengkap,pemeriksaan Hemoglobin awal dan akhir (Hb), Berat badan awal dan
akhir, penyuluhan gizi selama kelas gizi berlangsung,pengukuran tekanan darah,masak
bersama PMT dengan sasaran dan pengukuran Lila.
Adapun hasil kegiatan kelas gizi ibu hamil kek dapat dilihat pada tabel 04.

d. Pelacakan dan Penanganan Kasus Gizi Buruk


1. Pelacakan Kasus Gizi Buruk
Mengingat ada sebagian balita yang tidak hadir baik pada saat posyandu maupun
yang tidak pernah terjaring pada saat pekan penimbangan, maka dilakukan pelacakan kasus
gizi buruk untuk mencari dan menemukan kasus gizi buruk baru. Pelacakan ini dilakukan
oleh petugas dan dibantu oleh kader yang ada di masing-masing posyandu. Selain itu juga
gizi buruk dapat diketahui pada saat kunjungan pemeriksaan di puskesmas. Melalui poli BP
apabila ada balita yang diindikasi atau dicurigai gizi buruk akan dirujuk ke poli gizi untuk
dilakukan pemeriksaan antropometri. Apabila termasuk kategori gizi buruk berdasarkan
indeks BB/TB sangat kurus atau indeks BB/TB normal namun terdapat tanda-tanda klinis
gizi buruk maka petugas akan melakukan audit gizi buruk .
2. Penanganan kasus Gizi Buruk
Di Puskesmas Lambu ada 2 tahapan penanganan kasus Gizi buruk :
1. Dengan terapi pengobatan
Kebanyakan kasus gizi buruk disertai dengan penyakit penyerta misalnya Ispa dan Diare.
Penyakit penyerta terbanyak yang menyertai penderita gizi buruk di PKM Lambu selama
tahun 2015 adalah Ispa. Adapun obat-obatan yang biasa diberikan adalah Antibiotik
Cotrimmoxasol, Amoxiciilin dan Paracetamol. Sedangkan multi vitamin untuk
menambah daya tahan tubuh adalah vitamin C, kapsul vitamin A 3 biji, 1 kapsul pada saat
ditemukan, 1 kapsul pada hari ke 2 dan 1 kapsul lagi empat belas hari kemudian.

13
2. Terapi Diit
Tata laksana diit pada penderita gizi buruk bertujuan untuk memberikan makanan
tinggi energi, tinggi protein, dan cukup vitamin dan mineral secara bertahap guna
mencapai status gizi yang optimal. Ada 4 kegiatan penting dalam terapi diit yang
dilaksanakan di Puskesmas Lambu yaitu pemberian diit,, pemantauan, evaluasi, dan
penyuluhan gizi, serta tindak lanjut.
a. Pemberian Diit
Setiap pasien gizi buruk yang ditemukan baik yang berindikasi marasmus,
kwashiorkor, marasmus-kwashiorkor maupun yang tidak ada indikasi khusus
diberikan diit yang sama berupa pemberian makanan tambahan pemulihan(PMT-P)
selama 90 hari makan yang diperoleh dari dana BOK Puskesmas Lambu maupun
dana dari PNPM Gsc kecamatan Lambu yaitu berupa bahan makanan untuk
pembuatan formula 100 yaitu: susu LLM/susu SGM, gula pasir dan minyak. Selain
itu, pasien gizi buruk juga diberikan biscuit sebagai makanan selingan yang
diharapkan dapat mempercepat kenaikan berat badan.Cara pemberian paket ini yaitu
diberikan tiap 10 hari makan anak dimana untuk pembuatan formula 100 akan
diperagakan oleh petugas bagaimana cara membuat dan cara penyimpanan yang
benar agar ibu/pengasuh dapat membuat formula 100 ini di rumah dengan baik dan
benar. Untuk kasus gizi buruk yang memiliki penyakit penyerta dan berindikasi
marasmus, Kwasiorkor atau marasmus kwasiorkor akan di rujuk di puskesmas TFC
puskesmas plus sape.Sehingga puskesmas lambu tidak merawat pasien gizi buruk
hanya memantau pasca keluar dari puskesmas.Untuk semua pasien gizi buruk akan
ditangani dengan mengacu pada protap penanganan gizi buruk.
b. Evaluasi dan Pemantauan Pemberian Diit
Untuk melihat apakah ada perubahan status gizi setelah diberikan PMT, maka
dilakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) dengan cara melakukan kunjungan
rumah langsung ke penderita. Adapun yang dilakukan pada saat kunjungan rumah
tersebut: menimbang berat badan rutin setiap minggu, melihat keadan umum dan
melakukan stimulasi baik sensorik maupun motorik, serta melakukan evaluasi
terhadap daya terima dari diit yang diberikan, apakah bisa dihabiskan setiap kali
pemberian atau ada sisa(waste).

14
e. Kegiatan Pelacakan Dan Penanganan Kasus Gizi Kurang
1. Pelacakan dan penanganan kasus Gizi Kurang
Balita gizi kurang atau bawah garis merah ditemukan pada saat posyandu dan
pada saat balita berkunjung atau berobat di puskesmas. Setelah diperiksa di poli
BP(Bagian Pemeriksaan) oleh tenaga perawat apabila ditemukan balita yang berat badan
tidak sesuai umur maka akan dirujuk ke poli gizi untuk dilakukan penilaian status gizi.
Pasien akan ditimbang berat badan dan diukur tinggi badan, hasil pengukuran kemudian
dilihat dalam
tabel baku rujukan WHO NCHS dimana status gizi dikelompokkan berdasarkan berat
badan menurut umur dan berat badan menurut tinggi badan.
Untuk mengatasi kasus gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Lambu selama Tahun
2015 adalah dengan mengadakan kegiatan kelas gizi. Kelas gizi merupakan suatu wadah
untuk mengintervensi program pendidikan dan pelatihan gizi. Pelaksanaan kelas gizi
mengintegrasikan pendidikan gizi berupa peningkatan pengetahui ibu tentang pengolahan
makanan untuk anak balita. Adapun sasaran kelas gizi yaitu balita gizi kurang dan balita
bawah garis merah (BGM), dimana sasaran ini didapat pada saat posyandu. Jumlah
sasaran sebanyak 10 orang per kelas untuk dana BOK sedangkan melalui dana DAU
kabupaten Bima sasarannya 12 orang per kelas gizi. Sasaran kelas gizi ini mulai umur 1-3
tahun. Tempat pelaksanaan biasanya di posyandu atau di rumah kader tergantung
kesepakatan antara petugas dan kader pendamping. Kegiatan ini berlangsung selama 12
hari. Selain memberikan anak makanan bergizi ada juga pemberian multivitamin dan obat
cacing. Selama kelas gizi berlangsung petugas akan melakukan monitoring dan evaluasi
dengan memberikan penyuluhan dengan metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi
pembuatan makanan sehat, petugas juga melakukan pemantauan terhadap menu dan daya
terima terhadap makanan yang diberikan, dan memantau perubahan berat badan dan
status gizi sasaran pada saat hari ke-6 dan hari ke-12 .
Tahun 2016 Puskesmas Lambu melaksanakan 8 kelas gizi dari dana BOK dan
sebanyak 9 kelas gizi dari dana DAU Kabupaten Bima.

15
B. Pelayanan Imunisasi

Hasil pencapaian program Imunisasi Puskesmas Lambu periode bulan Januari sampai
bulan Desember 2016 rata-rata sudah mencapai target harapan namun untuk cakupan TT1
sampai TT5 rata-rata masih di bawah target, Sedangkan Imunisasi HB 0-7 hari masih ada 4
desa yang belum mencapai target yaitu Desa Lanta, Nggelu, Hidirasa, dan Sangga.
Adapun Hasil Cakupan Program Imunisasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel cakupan Program Imunisasi Tahun 2016

No. Jenis Imunisasi Proyeksi ABS Komulatif Target %


1. BCG 799 859 107,5 99,6
DPT1 799 840 112,4 99,6
2. DPT2 799 893 119,5 99,6
DPT3 799 880 117,8 99,6
POLIO1 799 859 107,5 99,6
POLIO2 799 840 112,4 99,6
3. POLIO3 814 893 119,5 99,6
POLIO4 814 880 117,5 99,6
HB0 814 730 91,4 80
HIB Lanjutan 1828 563 31,2 -
4. Campak Lanjutan 816 552 30,6 -
TT WUS 918 - - -
5. CAMPAK 814 898 120,2 100
6. IMUNISASI 814 898 120,2 100
LENGKAP
TT1 906 558 61,6 80
7. TT2 906 411 45,2 80
8. BIAS TD 825 824 99,9 95
9. BIAS DT 841 840 99,9 95
10. BIAS CAMPAK 841 841 100 100

1. Difteri Pertusis ( DPT/Hib )


Jenis imunisasi ini diberikan pada bayi mulai umur 2 bulan sampai dengan bayi umur 9
bulan, sebanyak 3 kali dengan jarak 4 minggu, imunisasi ini untuk mencegah terjadinya
penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatiti B dan ISPA adapun pencapaian DPT/Hib1
sampai dengan DPT/Hib3 rata-rata sudah mencapai target atau 100 % Desa UCI.

2. Polio
Imunisasi Polio1 di berikan pada bayi mulai umur 0 bulan sampai dengan 11 bulan bahkan
sampai dengan 5 tahun, jenis vaksin ini diberikan secara oral 2 tetes selama 4 kali dengan
selang waktu 4 minggu. Bulan desember 2016 ada penambahan Vaksin baru yaitu Polio IPV
(pemberian Polio ijeksi/Suntikan ) pada bayi umur 4 bulan.
16
3. Campak
Pencapaian imunisasi Campak dari 14 Desa di wilayah kerja UPT Puskesmas Lambu rata-
rata sudah mencapai target. Adapun pencapaiannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel Cakupan Imunisasi Campak Tahun 2016


No Desa Target ABS Komulatif Ket.
1 Soro 108 109 100,9 UCI
2 Sumi 92 101 109,8 UCI
3 Rato 93 109 117,2 UCI
4 Lanta 78 79 101,3 UCI
5 Simpasai 72 84 116,7 UCI
6 Kaleo 60 67 111,7 UCI
7 Mangge 30 37 123,3 UCI
8 Nggelu 35 41 117,1 UCI
9 Lambu 42 61 145,2 UCI
10 Hidirasa 19 28 147,4 UCI
11 Melayu 32 60 187,5 UCI
12 Lanta Barat 26 45 173,1 UCI
13 Sangga 29 35 120,2 UCI
14 Monta Baru 31 42 135,5 UCI
J U M LA H 747 898 120,2 UCI

4.imunisasi dasar lengkap


Imunisasi Dasar Lengkap Merupakan pencapaian imunisasi dasar mulai dari imunisasi BCG,
DPT/Hib 1, DPT/Hib 2, DPT/Hib 3, POLIO1 .POLIO2, POLIO3, POLIO4, dan Campak
adapun pencapaian dapai dilihat padatabel dibawah ini :

Tabel Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Tahun 2016


No Desa Target ABS Komulatif Ket.
1 Soro 108 109 100,9 UCI
2 Sumi 92 101 109,8 UCI
3 Rato 93 109 117,2 UCI
4 Lanta 78 79 101,3 UCI
5 Simpasai 72 84 116,7 UCI
6 Kaleo 60 67 111,7 UCI
7 Mangge 30 37 123,3 UCI
8 Nggelu 35 41 117,1 UCI
9 Lambu 42 61 145,2 UCI
10 Hidirasa 19 28 147,4 UCI
11 Melayu 32 60 187,5 UCI
12 Lanta Barat 26 45 173,1 UCI
13 Sangga 29 35 120,2 UCI
14 Monta Baru 31 42 135,5 UCI
J U M LA H 747 898 120,2 UCI

5.Pencapaian Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio


Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di laksanakan pada tanggal 8-15 Maret 2016 di
seluruh wilayah kerja UPT Puskesmas Lambu dengan jumblah POS 52 dan jumblah sasaran
3378, sedangkan pencapaiannya 101,7%.

6.Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Program Imunisasi Periode Januari s/d Desember Tahun 2016

17
Hasil Cakupan Hasil Cakupan
No Jenis Pelayanan Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
1 Pelayanan imunisasi - Cakp. BCG Dasar 105,5 114,9
rutin - Cakp. Imunisasi 112,1 120,2
lengkap
campak 92,9 120,2
- Cakp. imunisasi
lengkap 112,5 117,8
HB1 umur 0-7 hari 109,5 142,3
- Cakp. Polio 4 112,5 117,8
- Cakp. DPT1
- Cakp. DPT 3

2 Pelayanan imunisasi ibu - Cakp. TT1 IH 45,4 61,6


hamil - Cakp. TT2 IH 37,9 45,4

3 Pelayanan Bias - Cakp. Imunisasi anak 99,9 100


Sekolah

C.KESEHATAN IBU DAN ANAK


a. Cakupan Pelayanan KI
Adalah cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh
tenaga kesehatan disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

18
Kunjungan K1 untuk tahun 2016 tingkat Puskesmas belum mencapai target yaitu
94,43 % dari target Kabupaten 100% (5,33%), masih ada 6 desa yang belum mencapai target
yaitu desa Sumi (86,73%), Lanta (83,13%), Simpasai (85,37%),
Nggelu (75,00%), Hidirasa (92,86%), dan Sangga (88,10%), sedangkan 8 desa
sudah mencapai target (Desa Soro,Rato,Kaleo,Mangge,Lambu,Melayu,Lanta Barat,Dan
Monta Baru).
b. Cakupan Pelayanan K4
Adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan
standar, paling sedikit empat kali dengan distribusi waktu 1 kali pada trimester ke-1, 1 kali
pada trimeter ke-2 dan 2 kali pada trimester ke-3 di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Kunjungan keempat kali atau lebih ibu hamil untuk tahun 2016 tingkat Puskesmas
belum mencapai target yaitu 88,05% dari target Kabupaten 100% (11,46%), masih ada 7
desa yang belum mencapai target yaitu desa Sumi (82,65%), Lanta (80,72), Simpasai
(73,71%), Mangge (75,00%), Nggelu (58,33%), Hidirasa (71,43%), dan Sangga (73,81%)
sedangkan 7 desa sudah mencapai target (Desa Soro,Rato,Kaleo,Lambu,Melayu,Lanta Barat
dan Monta Baru).
c. Cakupan Deteksi Faktor Resiko dan Komplikasi oleh Masyarakat
Adalah cakupan ibu hamil dengan faktor resiko atau komplikasi yang ditemukan oleh kader
atau dukun bayi atau masyarakat serta di rujuk ke tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.
d. Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Adalah cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu.
Cakupan persalinan untuk tahun 2016 tingkat puskesmas sudah belum mencapai target yaitu
88,32% dari target kabupaten 90% (0,51%), masih ada 8 desa yang belum mencapai target
yaitu Desa Sumi (86,81%), Lanta (81,48%),Simpasai (73,08%), Kaleo (84,85%), Mangge
(77,14%), Nggelu (42,86%), Hidirasa (69,23%), dan Sangga (73,17%) sedangkan desa yang
sudah mencapai target (Desa Soro,Rato,Lambu,Melayu,Lanta barat dan Monta baru).

e. Cakupan Persalinan di Fasilitas Kesehatan


Persalinan di fasilitas kesehatan adalah persalinan yang ditolong dengan
menggunakan sarana kesehatan baik itu di Puskesmas, Polindes, Rumah Sakit, Dokter
Praktek, Bidan Praktek sesuai dengan standar.
Persalinan di fasilitas kesehatan untuk tahun 2016 tingkat Puskesmas sudah mencapai target
untuk semua desa yaitu 88,32% dari target 70%, masih ada 1 desa yang belum mencapai
target yaitu Desa Hidirasa (69,23%) sedangkan ada 13 desa
yang sudah mencapai target (Desa Soro,Sumi,Rato,Lanta,Simpasai,Kaleo,Mangge,
Nggelu,Lambu,Melayu,Lanta barat,Sangga dan Monta baru).
f. Cakupan Kunjungan Nifas di Fasilitas Kesehatan
Adalah cakupan pelayanan kepada ibu nifas pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari
pasca persalinan sesuai standar paling sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 6 jam3 hari, 8
14 hari, dan 3642 hari setelah bersalin di suatu wilayah kerja dalam kurung waktu tertentu.

19
Kunjungan nifas di fasilitas kesehatan tahun 2016 tingkat Puskesmas belum mencapai
target yaitu 88,32% dari target kabupaten 95% (0,51%), masih ada 8 desa yang belum
mencapai target yaitu Desa Sumi (86,81%), Lanta (81,48%), Simpasai (73,08%), Kaleo
(84,85%), Mangge (77,14%), Nggelu (42,86%),Hidirasa (69,23%), dan Sangga (73,17%)
sedangkan desa sudah mencapai target (Desa Soro,Rato,Lambu,Melayu,Lanta barat dan
Monta baru)

g. Cakupan Pelayanan Komplikasi Maternal Tertangani


Adalah cakupan ibu dengan komplikasi kebidanan di suatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu yang ditangani secara definitif sesuai dengan standar oleh tenaga
kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan.
Pelayanan komplikasi maternal tertangani untuk tahun 2016 tingkat Puskesmas sudah
mencapai target yaitu 100% dari target kabupaten 85%.
h. Cakupan KN1
Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6-48 jam
setelah lahir di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Cakupan KN1 tahun 2016 tingkat Puskesmas belum mencapai target yaitu 91,24 % dari
target kabupaten 98% (4,98%), masih ada 9 desa yang belum mencapai target yaitu desa
Sumi (86,52%), Lanta (82,50%), Simpasai (76,39%),Kaleo (88,71%), Mangge
(81,25%),Nggelu (46,88%),Lambu (97,62%), Hidirasa (75,00%), dan Sangga (76,32%).
Sedangkan 5 desa sudah mencapai target (Desa Soro,Rato, Melayu,Lanta barat dan
Monta baru).
i. Cakupan KN3
Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar paling sedikit tiga
kali dengan distribusi waktu satu kali pada 6-48 jam, 1 kali pada hari ke 3-hari ke 7 dan 1
kali pada hari ke 8- hari ke 28 setelah lahir di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Cakupan KN3 tahun 2016 tingkat Puskesmas belum mencapai target yaitu 91,24% dari
target kabupaten 98% (4,98%), masih ada 9 desa yang belum mencapai targer yaitu desa
Sumi (86,52%), Lanta (82,50%),Simpasai (76,39%), Kaleo (88,71%), Mangge (81,25%),
Nggelu (46,88%),Lambu (97,62%), Hidirasa (75,00%), dan Sangga (76,32%) sedangkan 5
desa sudah mencapai target (Desa Soro, Rato, Melayu,Lanta barat dan Monta baru). Seperti
yang terlihat
j.Cakupan Komplikasi Neonatal Tertangani
Adalah cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani secara definitif oleh tenaga
kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan di suatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
Cakupan komplikasi neonatal tertangani untuk tahun 2016 tingkat puskesmas sudah
mencapai target 100% dari target kabupaten 84%.

k. Cakupan Kunjungan Bayi 1

20
Adalah cakupan bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal 1 kali yaitu 1 kali
pada umur 29 hari - 2 bulan, sesuai standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Kunjungan bayi 1 tahun 2016 tingkat Puskesmas belum mencapai target yaitu 81,23%
dari target kabupaten 94% (8,79%) ,masih ada 10 desa yang belum mencapai target yaitu
desa Soro (91,38%), Sumi (61,80%), Rato (85,11%),Lanta (67,50%), Simpasai (88,89%)
,Kaleo (85,48%), Mangge (53,13%),Nggelu (62,50%),Lambu (57,14%),dan Sangga
(71,05%) dan Desa yang sudah mencapai target yaitu Desa Hidirasa,Melayu,Lanta Barat
dan Monta baru
l. Cakupan Kunjungan Bayi 4
Adalah cakupan bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal 4 kali yaitu 1 kali
pada umur 29 hari - 2 bulan, 1 kali pada umur 3 5 bulan, dan 1 kali pada umur 6 -8
bulan dan 1 kali pada umur 9 11 bulan sesuai standar di suatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
Kunjungan bayi 4 tahun 2016 tingkat Puskesmas belum mencapai target yaitu 81,73%
dari target kabupaten 94% (4,89%) masih ada 10 desa yang belum mencapai target yaitu
Desa Soro (71,55%), Sumi (92,13%),Rato (90,43%), Lanta (60,00%),Kaleo (79,03%),
Mangge (37,50%),Nggelu (62,50%), Melayu (75,61%), Sangga (84,21%) dan Monta
Baru (92,86%) sedangkan ada 4 Desa yang sudah mencapai target yaitu Desa
Simpasai,Lambu,Hidirasa dan Lanta barat.

m. Cakupan Kunjungan Balita


Adalah cakupan anak balita yang memperoleh pelayanan sesuai standar, meliputi
pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun, pemantauan perkembangan minimal 2
kali setahun, pemberian vitamin A 2 kali setahun.
Kunjungan balita 1 tahun 2016 tingkat Puskesmas sudah mencapai target yaitu 77,10%
dari target kabupaten 75%, masih ada 5 desa yang belum mencapai target
yaitu desa Soro (54,78%),Lanta (54,72%),Simpasai (71,99%),Mangge (65,65%),dan
Nggelu (69,23%) dan ada 9 desa yang mencapai target yaitu Desa
Sumi,Rato,Kaleo,Lambu,Hidirasa,Melayu,Lanta barat,Sangga dan Monta baru.

n. Cakupan inisiasi mengusui dini (IMD)


Adalah cakupan bayi baru lahir yang mendapatkan air susu ibu pada waktu satu jam
pertama kelahiran.
Cakupan IMD tahun 2016 tingkat Puskesmas sudah mencapai target yaitu 89,74% dari
target kabupaten 70%, masih ada 8 desa yang belum mencapai target yaitu Desa Sumi
(82,02%),Lanta (82,50%),Simpasai (76,39%),Kaleo (88,71%),Mangge (81,25%),Nggelu
(46,88%),Hidirasa (75,00%) dan Sangga (76,32%).

o. Cakupan Asi Esklusif (AE6)


Adalah cakupan pemberian ASI pada bayi mulai umur o hari sampai 6 bulan tanpa
pemberian makanan tambahan lain selain asi.

21
Cakupan AE6 tahun 2016 tingkat Puskesmas belum mencapai target yaitu 35,04% dari
target kabupaten 60% (31,6%),masih ada 8 desa yang belum mencapai target yaitu Desa
Soro (26,72%),Lanta (1,25%),Simpasai (0,00%),Mangge (0,00%), Nggelu
(0,00%),Lambu (23,81%),Lanta barat (0,00%),dan Monta baru (23,81%),.
p. Laporan Kasus Maternal yang Ditemukan, Ditangani dan Dirujuk

No. Kasus Maternal Ditemukan Ditangani Dirujuk Meninggal


1 Abortus 19 19 0 0
2 Perdarahan 7 7 7 0
3 Infeksi 35 35 22 0
(P.kasep,KPD,sepsis,p.lama)
4 Eklamsia/Preeklamsi 15 15 12 0
5 Kasus lain 36 36 2 1
Jumlah 112 112 43 1

q. Laporan Kasus Neonatal dan Kematian Neonatal


No Kasus Neonatal Ditemukan Ditangani Dirujuk Meninggal
1 BBLR 28 28 2 0
2 TN 0 0 0 0
3 Asfiksia 4 4 0 0
4 Infeksi 0 0 0 0
5 Cacat Bawaan 0 0 0 0
6 Kasus lain 12 12 0 0
Jumlah 44 44 2 0

B. Cakupan Keluarga Berencana


Adalah cakupan dari peserta KB yang baru dan lama yang masih aktif
menggunakan alat dan obat kontrasepsi (alkon) dibandingkan dengan jumlah pasangan
usia subur di suatu wilayah kerja dan kurun waktu tertentu.
Cakupan Keluarga berencana yang dilayani tahun 2016 tingkat Puskesmas
belum mencapai target yaitu 64,52% dari target kabupaten 85% (36%), semua desa
belum mencapai targat Seperti yang terlihat dalam tabel di bawah ini:
Kumulatif
No Desa Sasaran Absolut
(85%)
1 Soro 817 550 67,31
2 Sumi 716 617 86,17
3 Rato 776 622 80,15
4 Lanta 558 205 36,73
5 Simpasai 537 209 38,91
6 Kaleo 446 342 76,68
7 Mangge 279 237 84,94
8 Nggelu 267 242 90,63
9 Lambu 307 233 75,89
10 Hidirasa 171 160 93,56
11 Melayu 422 173 40,99
12 Lanta Barat 323 253 78,57
13. Sangga 400 159 39,75
14. Monta baru 403 324 80,39
Jumlah 6422 4144 64,52
D.ISPA dan DIARE
DAFTAR I0 PENYAKIT TERBANYAK
UPT PUSKESMAS LAMBU
BULAN JANUARI - DESEMBER 2016

22
NO KODE NAMA PENYAKIT LAKI PEREMPUAN
1 21 Penyakit Pada system Otot dan Jaringan pengikat 40 45
2 1302 Infeksi saluran pernapasan akut 34 36
3 2221 Gastritis 27 40
4 2002 penyakit kulit karena alergi 23 27
5 1303 Penyakit lain pd saluran pernapasan bagian atas 17 28
6 2001 Penyakit kulit karena Infeksi 20 20
7 0102 Diare 15 20
8 1101 Infeksi Telinga Tengah 11 9
9 1501 Gangguan gigi dan jaringan penyangga gigi 7 9
10 22 Anemia 3 5

JUMLAH PENDERITA ISPA DIARE


UPT PUSKESMAS LAMBU
BULAN JANUARI - DESEMBER 2016

NO KODE NAMA PENYAKIT JUMLAH

1 21 Penyakit Pada system Otot dan Jaringan 903


pengikat

2 1302 Infeksi saluran pernapasan akut 880

Penyakit lain pd saluran pernapasan bagian


3 1303 atas 710

4 2221 Gastritis 536

5 2002 penyakit kulit karena alergi 500

6 2001 Penyakit kulit karena Infeksi 448

7 0102 Diare 415


E.
8 1101 Infeksi Telinga Tengah 240

9 1501 Gangguan gigi dan jaringan penyangga gigi 200

10 12 Hipertensi 152

PROMKES
Gambaran Dan Sasaran Program Promkes
1. Gambaran

23
Program PROMKES merupakan program pokok Puskesmas karena dimana tugas dan
fungsinya adalah merupakan penyuluhan tentang merubah Perilaku Hidup Sehat bagi
masyarakat sehingga tujuan dari Program Promosi Kesehatan Masyarakat (PROMKES)
Untuk mewujudkan masyarakat yang Bersumber Daya Manusia ( SDM ) yang optimal
diberbagai ilmu pengetahuan terutama dibidang kesehatan dapat terwujud .
2. Sasaran Program
Sasaran dari pada Program Promosi Kesehatan Masyarakat adalah Bayi, Balita, Bumil,
Bufas, Busui, Wus, Pus dan masyarakat pada umumnya.

F. PROGRAM PKL

GAMBARAN DAN SASARAN PROGRAM PKL


Program PKL adalah merupakan salah Satu Program pokok dari ke 12 kegiatan pokok di
Puskesmas Lambu Kabupaten Bima. Program PKL (Pengawas Kesehatan Lingkungan)
melaksanakan berbagai kegiatan yang menitikberatkan pada upaya pencegaha dengan cara
memperbaiki keaadaan sarana kesehatan lingkungan seperti, Sarana Air Bersih ( SAB ),
Tempat Buang Air Besar ( Jamban ), Tempat Pembuangan Sampah, Saluran ( TPS )
Saluran Pembuangan Air Limbah ( SPAL ), Keadaan Kandang Ternak,Tempat Tempat
Umum ( TTU ), Tempat Pengelolaan Makanan ( TPM ) dengan cara memberikan
Pembinaan / Bimbingan tentang sarana sanitasi dasar dari yang kurang / sehat sehat
menjadi sehat.
Adapun beberapa sasaran kegiatan yang dilakukan oleh petugas PKL untuk
meningkatkan mutu kesehatan lingkungan antara lain :
1. Hasil Survei Rumah Sehat
2. Inspeksi Sarana Air Bersih
3. Pembentukan dan pembinaan Pokmair
4. Sosialisasi STBM Lintas Sektor dan Program
5. Pemicuan dan monitoring STBM di tiap Dusun
6. Sosialisasi Pembuatan Jamban Murah
7. Pendataan dan Pengawasan TTU dan TPM
8. Pendataan dan pengawasan Penggunaan TP 2 Pestisida
9. Penyuluhan Kesling
10. Klinik Sanitasi
11. Pertemuan Lintas Program dan Linsek.
12. Visualisasi Data Program PKL
Dari sekian banyak program kegiatan yang direncanakan akan dilaksanakan sesuai
dengan jadwal yang sudah ditetapkan dan kalau ada KLB disesuaikan dengan keadaan yang
terjadi setempat.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

24
KESIMPULAN

1. Ada beberapa program yang pencapaiannya belum mencapai target


2. Biaya untuk kegiatan masing masing program masih relatif minim
3. Sarana Kesehatan di UPT Puskesmas Lambu kurang memadai terutama Ruang Rawat Inap,
ruang masing masing program, ruang jaga dan gudang obat
4. Masih kurangnya tenaga terutama tenaga Dokter Umum, tenaga perawat gigi dan Apoteker

SARAN
1. Diharapkan semua petugas pemegang program Pro Aktif dalam melaksanakan tugas
2. Penambahan biaya masing masing program di tingkatkan lagi
3. Diusahakan penambahan ruangan untuk kegiatan pelayanan di UPT Puskesmas Lambu
4. Diusahakan penambahan tenaga Dokter umum, tenaga perawat gigi dan Apoteker

BAB VI

PENUTUP

25
Penyusunan profil kesehatan Puskesmas Lambu tahun 2016 diharapkan dapat memberikan

gambaran tentang hasil-hasil pembangunan kesehatan secara menyeluruh di kecamatan Lambu,

yang mencakup derajad kesehatan masyarakatdan factor-faktor yang mempengaruhinya.

Gambaran tersebut diharapakan dapat digunakansebagai salah satu bahan masukan bagi

perencanaan kesehatan serta mendukung dan meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan di

puskesmas lambuuntuk tahun berikutnya sehingga tujuan untuk membangun Kecamatan Lambu

Yang Sehat dapat terwujud.

LAM PIRAN

PRO FIL KESEH ATAN


KECAM ATAN LAM BU
TAH U N 2016
26
27
28
29

Anda mungkin juga menyukai