Anda di halaman 1dari 145

SELAMAT DATANG DI KAMPUNG SUKUNAN

DESA WISATA PENDIDIKAN LINGKUNGAN


(PERINTIS PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI)
Lokasi Sukunan

Dusun Sukunan :

- kampung pinggiran kota


- 296 KK
- 1116 orang
- 40% buruh tani
- 30% buruh bangunan
- 20% wirausaha
- 10 pegawai

Kampung
Sukunan
Peta Wilayah Sukunan
RICE FIELD

RT 06

RT 07
RT 05
RICE FIELD

RT 09
RT 08

RICE FIELD
Tahun 2000

Petani Sukunan mulai mempersoalkan sampah


Karena sampah-sampah plastik masuk ke areal sawah mereka
Sampah-sampah plastik merusak tanaman padi
Sampah-sampah berserakan di tepi-tepi jalan
Sebagian besar orang membakar sampah  polusi udara
Pernah terjadi
konflik sosial
gara-gara sampah
PERMASALAHAN LIMBAH DAN TINJA

Masih banyak rumahtangga yang belum memiliki WC


(± 40 rumah)  BAB di sungai dan saluran irigasi
Bingung…..untuk mencari solusi
cara mengatasinya
PERLU PENYELESAIAN
MENCETUSKAN IDE
PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI:
 TIDAK TERGANTUNG PEMERINTAH
 PRODUKTIF
 RAMAH LINGKUNGAN
 ING NGARSO SUNG TULODHO
 SPIRIT PANTANG MENYERAH
 SABAR & ISTIQOMAH
 MAMPU MELAKUKAN “7K”:
 KOMUNIKASI
 KOORDINASI
 KERJASAMA
 KOMITMEN
 KONSISTEN
 KONTRIBUSI
 KEJUJURAN
Belajar dari Pemulung
Belajar di TPA Sampah

hampir semua
sampah bernilai
setelah dipilah-
pilah oleh
Pemulung
SAMPAH YANG LAKU JUAL
(untuk wilayah Jawa dan sekitarnya)

SAMPAH KERTAS SAMPAH PLASTIK LOGAM-KACA


o Tas plastik/kresek
(semua laku jual) o Kantong plastik o Kaleng
o Surat kabar o Botol minuman o Seng
o Kardus o Gelas minuman o Paku
o Kotak o Ember o Besi beton
makanan o Botol sampo o Kran air
o Buram o Mainan anak o Botol kaca
o Karton o Pipa paralon o Gelas kaca
o HVS o Karpet o Piring kaca
o Bungkus o Barang/peralatan o Barang/alat
rokok berbahan plastik berbahan
o Buku tidak berlapis logam/kaca
o Kalender aluminium foil
PRINSIP PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI

SAMPAH
dipilah

SAMPAH
SAMPAH
SAMPAH TIDAK LAKU/
TDK LAKU JUAL
LAKU JUAL TIDAK DAPAT
TAPI DAPAT DIOLAH
DIOLAH

PERLU PERLU PERLU


DIPISAHKAN DIOLAH/DIMANFAATKAN DIGANTI/DIBATASI

TERKUMPUL JUAL PRODUK  JUAL RESIDU  TPA


Proses Pemberdayaan Masyarakat
TANTANGAN

1. Kebanyakan orang masih belum


menaruh perhatian
(meremehkan) sampah.
2. Masih banyak pekarangan yang
luas-luas
3. Adanya orang/kelompok yang
menentang perubahan dan
mempertahankan kebiasaan lama
Memberikan contoh kpd masyarakat
(ing ngarso sung tulodho)
Pertengahan 2003

Menyampaikan gagasan ke kelompok ronda


19 Januari 2004 (sbg HUT P.Sampah Sukunan)

Menyampaikan gagasan kepada masyarakat


Membentuk Tim Pengelola Sampah
Kampung Sukunan
MEMBUAT PERATURAN PENGELOLAAN SAMPAH DI SUKUNAN

KEWAJIBAN
• Setiap rumah tangga wajib memilahkan sampah
sesuai jenisnya (kertas, plastik, logam-kaca &
organik)
• Setiap rumah tangga wajib membawa dan
memasukkan sampah kertas, plastik & logam
kaca yang telah dipilahkan kedalam drum
sampah terdekat sesuai jenisnya pula
• Setiap rumah tangga wajib mengolah sampah
organiknya sendiri-sendiri menjadi kompos.
Sukunan, 19 Januari 2004
Tim Pengelola Sampah
& Ketua RW 19 Sukunan
LARANGAN
• Dilarang membakar sampah
• Dilarang memakai kotak makanan dari
gabus styrofoam
• Dilarang membuang sampah ke saluran
irigasi, sungai, saluran IPAL dan tempat lain
yang bukan tempatnya.

Sukunan, 19 Januari 2004


Tim Pengelola Sampah
& Ketua RW 19 Sukunan
HIMBAUAN

• Menyajikan makanan minuman pada


pertemuan -pertemuan menggunakan piring
dan gelas
• Membawa tas belanja dari rumah untuk
mengurangi sampah plastik
• Tidak memakaikan popok sekali pakai pada
bayi atau anak
• Melakukan kerja bakti kebersihan lingkungan
sebulan sekali
Sukunan, 19 Januari 2004
Tim Pengelola Sampah
& Ketua RW 19 Sukunan
Sosialisasi kepada Ibu-ibu oleh Kader
Sosialisasi kepada Karang Taruna oleh Ketua Pemuda
Sosialisasi kepada anak-anak oleh Pemuda/i
Pemberdayaan Ibu-ibu dalam sosialisasi kepada anak-anak
Gerakan cinta kebersihan kepada anak-anak
Pemberdayaan masyarakat
dalam latihan daur ulang
Sosialisasi dari rumah ke rumah
Sosialisasi dengan lagu-lagu
KELOLA SAMPAH
(Reuse Lagu Menanam Jagung, Syair : Iswanto)

Ayo kawan kelola sampah


Dengan tiga R dan pilah-pilah
Kurangi sampah, manfaatkan sampah,
Ayo semua mendaur ulang sampah,
Pisah, pisah, pisahlah sampah
Jalan terbaik kelola sampah
Olah, olah, olahlah sampah
Jalan terbaik kelola sampah
Sosialisasi dan Edukasi
dengan gambar (mural)
pada pagar tembok
oleh Pemuda
Melatih Kaum
Perempuan membuat
Kerajinan Sampah Plastik
Masyarakat membuat
Tempat pemilahan
Sampah
Lomba melukis tempat pemilah sampah
Penempatan tempat pemilah sampah di tepi-tepi jalan
Setiap lokasi ada 3 tempat sampah  untuk 10 – 15 rumah
Tempat-tempat sampah mulai digunakan
Memasang aturan-aturan kampung
KAMPANYE 3R
REDUCE
(efisiensi penggunaan barang untuk
membatasi lahirnya sampah)
Contoh:
• Membiasakan bawa tas belanja dari rumah
• Menyajikan makanan/minuman dengan piring/gelas
• Menolak kotak makanan dari gabus styrofoam
• Membiasakan pakai sapu tangan kain
• Tidak memakaikan popok sekali pakai
• Memakai pembalut wanita “reusable”

Perlu niat dan perencanaan sungguh-sungguh!


 Seperti program “KB”
Gerakan REDUCE (Pengurangan Sampah)

Jangan jadikan
Jangan gunakan
popok sekali pakai
Kotak makanan dari
sebagai kebutuhan
Gabus styrofoam
harian

Bawa tas belanja


dari rumah
Gerakan Reduce (Pengurangan Sampah)

Pembalut Wanita “sukuno” Ramah Lingkungan yang dapat dicuci,


dijemur dan diseterika sehingga dapat dipakai berulang-ulang
Hasil kreasi warga Sukunan
REUSE
(menggunakan kembali barang sisa/bekas
untuk fungsi lain)
Contoh:
• Kertas bekas untuk amplop; bekas kalender
untuk kartu nama
• Kaleng bekas untuk pot bunga; gelas air mineral
untuk tempat pembibitan tanaman; sachet
minyak goreng untuk polibag tanaman
• Sisa makanan/sayuran untuk pakan ternak/ikan

“REUSE ≈ PEMANFAATAN ≈ PENGHEMATAN”


RECYCLE
(mengolah sampah menjadi produk bernilai)
Contoh:
• Sampah kertas menjadi kertas daur ulang/kerajinan
• Bungkus plastik menjadi aneka kerajinan
• Gabus styrofoam menjadi bataco dan pot bunga
• Gelas/kaca menjadi aneka kerajinan
• Sampah organik menjadi kompos/pupuk, briket
bioarang dan asap cair
• Kotoran ternak menjadi pupuk dan gasbio

Memilah sampah bernilai “recycleable” di sumber


 TAHAP TERPENTING DALAM RECYCLE
PELAKSANAAN
PENGELOLAAN SAMPAH
DI SUKUNAN
TEKNIS OPERASIONAL

PEMILAHAN PENJUALAN PENGELOLAAN


SAMPAH PENGUMPULAN SAMPAH HASIL PENJUALAN
“LAKU JUAL” SAMPAH KE DAN
DI SUMBER PENGEPUL PERTANGGUNG
JAWABAN
Pemilahan sampah non organik
di setiap rumah menjadi 3 jenis:
1) Plastik
2) Kertas
3) Botol, Kaleng, Logam-Kaca
TAHAP PENGUMPULAN SAMPAH
TAHAP PENGANGKUTAN SAMPAH FREKUENSI
PENGUMPULAN SAMPAH
1 MINGGU SEKALI
4 - 5 HARI KERJA/BULAN)
DIBAYAR : Rp.250.000/bln

PICKING BY SACK
TEMPAT PENAMPUNGAN SAMPAH NON ORGANIK (TPS)

TPS (LUMBUNG SAMPAH)


SUKUNAN

BOTOL, GELAS,
KERTAS KALENG, PLASTIK
LOGAM, KACA
PENGEPAKAN SAMPAH BERNILAI JUAL
TAHAP PENJUALAN SAMPAH

SAMPAH LAKU (± 90%)  DIJUAL KE PENGEPUL


SAMPAH TDK LAKU (RESIDU ± 10%)  DIANGKUT KE TPA
Tidak harus iuran sampah  hemat pengeluaran
KEUNTUNGAN Misal: 1 RW = 300 KK,iuran sampah =Rp 15.000/bln
 (300 KK x @ Rp.15.000 = Rp. 4,5 juta/bln)
PENGOLAHAN SAMPAH
BUNGKUS/KEMASAN
PENGERJAAN DILAKUKAN PENGRAJIN
DI RUMAH MASING-MASING
Pengembangan Kerajinan Sampah Plastik
Produk Kerajinan Sampah Plastik Sukunan
Dijual ke Pengunjung & Pemesan (dalam & luar negeri)
(70% Pengrajin, 25% bahan, 5% Kas Kampung)
KERAJINAN SAMPAH
KERTAS
Kerajinan dari Sampah Kertas
PEMANFAATAN KAIN SISA
(PERCA) UNTUK
KERAJINAN
PEMANFAATAN
BAN MOBIL/MOTOR
BEKAS
PENGOLAHAN SAMPAH
GABUS STYROFOAM
KOMPOSISI CAMPURAN:
1 SEMEN : 3 PASIR : 3 STYROFOAM
PENANGANAN SAMPAH B3 RUMAHTANGGA
TPS B3-RT

RUMAH
TANGGA

DIAMBIL DINAS PU-P


KAB.SLEMAN
PENGOMPOSAN SAMPAH
ORGANIK
ALUR PENYELESAIAN SAMPAH ORGANIK
Sampah Organik Pendapatan

Punya
UNTUK PAKAN TERNAK
JUAL
Tidak Punya

BAK
BIOPORI
(Lubang Tanah)
PEKARANGAN KOMPOS
punya punya KELOMPOK

Tidak Punya

KOMPOSTER KOMPOS
RUMAH
TANGGA

PUPUK TANAMAN
PENGOMPOSAN DENGAN LUBANG
BIOPORI
10 cm

Sampah
Organik

80-100 cm
Biopori

Proses
Pengomposan
PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK DAPUR DENGAN KOMPOSTER SKALA
RUMAH TANGGA
BUMBU KOMPOS
(Untuk Pengomposan Sampah Dapur)

SERBUK GERGAJI KOMPOS atau


atau TANAH SUBUR atau
SEKAM PADI PUPUK KANDANG
1 BAGIAN 1 BAGIAN

BUMBU
KOMPOS

BUMBU KOMPOS
SAMPAH ORGANIK
BUMBU
AKTIVATOR
KOMPOS
(KOMPOS )
JERAMI/KARDUS
PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK DARI DAPUR
TATACARA PENGGUNAAN KOMPOSTER
• Pasang jerami/kardus diatas sarangan
• Masukkan aktivator (kompos yang sudah
jadi/tanah subur/pupuk kandang) ± 10 cm
• Masukkan sampah organik setiap kali aktivator
menghasilkan. Kalau ukurannya besar,
cacah terlebih dulu sebelum memasukkan. jerami/ilalang/kardus

• Taburkan bumbu dan atau aduk hingga sarangan


bercampur dengan sampah organik yang
dimasukkan hingga bercampur merata.
• Semprotkan inokulen cair BILA ADA.
• Apabila terlalu kering siram air, bila terlalu
basah taburkan bumbu kompos lebih Potong kecil-kecil,
banyak. aduk setiap kali
memasukkan
• Jika ada belatung taburkan bumbu kompos
lebih banyak
• Kompos yang sudah jadi dapat dipanen dari
lubang bagian samping bawah.
PEMBUATAN INOKULEN BERBAHAN EM4
UNTUK MEMPERCEPAT PENGOMPOSAN

LARUTAN BIANG LARUTAN GULA


EM4 10%

10 CC 10 CC
( 2 sendok makan) ( 2 sendok makan)

20 Liter air
Diamkan 2 hari

INOKULEN
EM4 AKTIF
PEMBUATAN INOKULEN CAIR
BERBAHAN RAGI TEMPE
1 sendok teh 1 sendok makan
Ragi Tempe Gula pasir

1L
AIR

5–7
hari

Dapat
BOTOL diencerkan
dlm 10 bag
air
INOKULEN CAIR DARI NANAS/PISANG
GULA
PASIR
1 SENDOK
1L MAKAN
AIR
DIDIHKAN

Nanas/
Pisang BLENDER DINGINKAN
50 gram

5–7
hari

Diencerkan
JERIGEN 1 inokulen
dlm 10 air
PEMBUATAN MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL)
UNTUK PUPUK CAIR & PEMACU KOMPOS

2 LITER 5 LITER 1 ONS 1 KG


AIR KELAPA AIR CUCIAN BERAS GULA NASI/BONGGOL
PISANG

masukkan kedalam ember


dan campur merata
 TUTUP PAKAI KAIN
 DIAMKAN 15 HARI

SARING  LARUTAN DIPAKAI :


1. UNTUK PUPUK CAIR  campur MOL + air (1:10)
2. UNTUK PEMACU KOMPOS  campur MOL + air (1:5)
PENGOMPOSAN SKALA KELOMPOK

DAUN KERING

BAK KOMPOS KOMUNAL


(TERLINDUNG DARI HUJAN)
DAUN SEGAR
PENYARINGAN

CAMPUR MERATA
1:1:1
BASAHI AIR
PENUTUPAN DENGAN
PUPUK KANDANG SELIMUT BERPORI DAN
/KOMPOS/HUMUS PEMBALIKAN PER MINGGU PEWADAHAN
HASIL PUPUK KOMPOS SIAP DIJUAL
PEMANFAATAN SAMPAH
ORGANIK KERAS
MENJADI
BRIKET BIOARANG
PIROLISIS ARANG LEMBUT LEM CAIR

BRIKET BIOARANG PENCETAKAN


PEMANFAATAN
CANGKANG TELUR
UNTUK KERAJINAN
PEMANFAATAN KOTORAN
TERNAK UNTUK BAHAN
BAKAR BIOGAS
BIOGAS FACILITY

KOTORAN
SAPI + AIR PIPA PENYALUR BIOGAS
(1:1)

GAS METANA
(CH4)
KOTORAN + AIR
(BAHAN BIOGAS)
INLET

OUTLET
(PENGELUARAN
RUANG DIGESTER
LUMPUR)
MENGHASILKAN BIOGAS DAN
PUPUK PADAT /CAIR
 HEMAT BAHAN BAKAR
HASIL YANG DICAPAI
1. Terbentuk kebiasaan membatasi, memilah dan
mengolah sampah di masyarakat (angka
partisipasi ± 85% dari total rumahtangga).
2. Terbangun mindset dan awarness untuk
mengelola sampah secara ramah lingkungan
(tabu jika membakar sampah, malu kalau
membuang ke sungai, dll).
3. Terkelolanya ± 90% dari total sampah yang
dihasilkan masyarakat  mengurangi pencemar
lingkungan sebanyak ± 55 M3 sampah/bulan.
4. Meniadakan TPA ilegal di permukiman
5. Menurunkan faktor risiko pencemaran
lingkungan
Pengelolaan Sampah Sukunan
Menjadi Salah Satu Model Penerapan 3R di Indonesia

 Lahir Jejaring Pengelolaan Sampah Mandiri


Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
“Merti Boemi Lestari”
(Anggota > 155 kampung)
SUKUNAN JUARA I LOMBA PROGRAM DAUR ULANG NASIONAL 2004
MENDAPAT UNDANGAN KE ISTANA NEGARA TAHUN 2005
UPAYA PENGELOLAAN
AIR LIMBAH & FAECES
IPAL Komunal dibangun melalui proses pemberdayaan
masyarakat bekerja sama dengan Pemda Sleman,
JICA Japan, Pusteklim
AIR LIMBAH
SKEMA IPAL KOMUNAL
RUMAH TANGGA SUKUNAN
WC (TINJA) (Anaerobic Filter & RBC)
KAMAR MANDI
DAPUR  1 UNIT UNTUK 30 KK
CUCI PAKAIAN
WASTAFEL, DLL RBC

INLET OUTLET

Sedimentasi Anaerobic Filter Settling


UPAYA KONSERVASI AIR
MUNCUL KECINTAAN MENANAM  KONSERVASI AIR
MUNCUL KESADARAN MEMANEN & MENABUNG AIR HUJAN

BIOPORI

SUMUR-SUMUR
PERESAPAN
MEMANEN AIR HUJAN
AIR HUJAN Untuk:
DARI ATAP cuci, mandi, masak,
kolam ikan, tanaman, dll
 HEMAT AIR TANAH
 HEMAT LISTRIK

PIPA PELUAP
BAK

KOLAM
IKAN BAK
TANAMAN SEDIMENTASI
UNTUK KEPERLUAN SUMUR
RUMAH TANGGA RESAPAN
(CUCI, MANDI, WC)
GERAKAN HEMAT ENERGI:
Mandi pakai shower
3 x lebih hemat
daripada pakai gayung

 Hemat air
 Hemat listrik
 Hemat air limbah
 Kurangi tempat
perindukan nyamuk
UPAYA PENYEHATAN
RUMAH
Genteng Kaca
Menghemat Listrik dan Sampah B3
UPAYA PENGENDALIAN
VEKTOR
Pemasangan Perangkap
Telur Nyamuk Aedes
untuk Pengendalian
Vektor Penyakit DBD
UPAYA PENGHEMATAN
ENERGI
Penghematan
Bahan Bakar
Masak

Memanfaatkan panas
dari Kompor
saat memasak
untuk mendapatkan
air panas secara gratis
Kulkas Alami untuk Menyimpan
Sayuran & Buah agar Awet Segar
SUKUNAN MENJADI
DESA WISATA
PENDIDIKAN LINGKUNGAN
Melahirkan potensi lokal lainnya
Wisatawan asing berdatangan
Wisata Seni dan Budaya
Penginapan
(Homestay)
Bagi Wisatawan
FAKTOR PENENTU KEBERLANJUTAN
• PENYEHATAN LINGKUNGAN DIANGKAT MENJADI PROGRAM
MASYARAKAT/ KOMUNITAS (RT/RW/DUSUN/KAMPUNG) bukan
HANYA PROGRAMNYA TIM/PENGURUS
• LINGKUPNYA TIDAK TERLALU BESAR (RT/RW/DUSUN/KAMPUNG)
• SISTEM/MEKANISME DAN ARAHNYA HARUS JELAS & DISEPAKATI
• ADA ATURAN TERTULIS YANG JELAS, TERSOSIALISASI DENGAN BAIK
DAN DILAKSANAKAN SECARA KONSISTEN
• MEMAKAI MULTI PENDEKATAN (PENDIDIKAN, EKOLOGI, EKONOMI,
SOSIAL, AGAMA, SENI BUDAYA, HUKUM,DLL)
• MANAJEMEN DIKELOLA SECARA TRANSPARAN
• KEUNTUNGAN DIRASAKAN SECARA NYATA OLEH MASYARAKAT
• ADA ORANG/KELOMPOK/LEMBAGA INTERNAL YANG TETAP
KONSISTEN MENGAWAL & MEMPERTAHANKAN PROGRAM
• DILAKUKAN PENYEGARAN, REGENERASI, PENGEMBANGAN &
MEMPERLUAS PERAN MASYARAKAT SECARA TERUS MENERUS

Anda mungkin juga menyukai