Anda di halaman 1dari 17

SOSIALISASI PROGRAM CEGAH STUNTING SEGERA

“CETING SEGA”
dr. Laras Dyah Permaningtyas

Kutasari, 17 September 2019


UPTD PUSKESMAS KUTASARI
Outline

1 | Definisi Stunting dan dampaknya


2 | Kebijakan Pemerintah Pusat
3 | Hasil Riskesdas 2013, PSG, dan Penjaringan Stunting di 10
desa prioritas 2018
4 | Aksi Bersama dan Terobosan Untuk Pencegahan &
Penanganan Stunting
5 | Lampiran (penentuan Kabupaten & desa prioritas stunting)
Definisi Stunting
• Stunting adalah kondisi gagal
tumbuh pada anak balita
akibat dari kekurangan gizi
kronis sehingga anak terlalu
pendek untuk usianya.
• Kekurangan gizi terjadi sejak
bayi dalam kandungan dan
pada masa awal setelah anak
lahir, tetapi stunting baru Sumber: Rebekah Pinto, World Bank untuk Review

nampak setelah anak berusia Pembelajaran Stakeholders STBM Nasional 10 -13


Feb 2017

2 tahun.
Stunting disebabkan oleh Faktor Multi Dimensi
Yg paling menentukan pd masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan
(HPK)

1. Praktek pengasuhan yang tidak baik


• Kurang pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan
pada masa kehamilan
• 60% dari anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI ekslusif
• 2 dari 3 anak usia 6-24 bulan tidak menerima MP-ASI yang tepat
(sesuai kebutuhan)

2. Kurangnya akses ke makanan begizi**


• 1 dari 3 ibu hamil anemia
• Makanan bergizi mahal, Kurangnya pengetahuan & penyiapan
Sumber: Kemenkes dan Bank Dunia (2017)
3. Terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC-
Ante Natal Care, Post Natal dan pembelajaran dini yang
berkualitas
• 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak terdaftar di PAUD*
• 2 dari 3 ibu hamil belum mengkonsumsi suplemen zat besi
yang memadai
• Menurunnya tingkat kehadiran anak di Posyandu (dari 79%
di 2007 menjadi 64% di 2013)
• Tidak mendapat akses yang memadai ke layanan imunisasi
4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi
• 1 dari 5 rumah tangga masih BAB diruang terbuka
• 1 dari 3 rumah tangga belum memiliki akses ke air minum
bersih Sumber: Kemenkes dan Bank Dunia (2017)
Dampak Stunting
tingkat kecerdasan terhambat, Kerentanan terhadap
penyakit, Menurunkan produktifitas dan kemudian
menghambat pertumbuhan ekonomi, & meningkatkan
kemiskinan.
2 Singapura
Tingkat ‘Kecerdasan’
17 Vietnam
Anak Indonesia
di urutan 64 terendah 50 Thailand
dari 65 negara* 52 Malaysia
64 Indonesia

*Asesmen yang dilakukan pada tahun 2012 oleh OECD PISA (Organisation for
Economic Co-operation and Development - Programme for International Student
Assessment), suatu organisasi global bergengsi, terhadap kompetensi 510.000
pelajar usia 15 tahun dari 65 negara, termasuk Indonesia, dalam bidang membaca,
matematika, dan science.
Pengalaman dan bukti Internasional
menunjukkan bahwa stunting….

Menghambat Pertumbuhan Ekonomi dan Produktivitas Pasar kerja


Hilangnya Mengurangi
11% GDP pendapatan pekerja
dewasa hingga 20%

Memperburuk kesenjangan/inequality
Mengurangi 10% dari Kemiskinan
total pendapatan seumur hidup antar-generasi

Sumber: diolah dari laporan World Bank Investing in


Early Years brief, 2016
Mengapa Penanganan Stunting Belum Efektif?
• Regulasi-regulasi terkait penanganan stunting belum dijadikan landasan
bersama untuk menangani stunting.
• K/L terkait melaksanakan program masing-masing tanpa koordinasi yang
cukup.
• Program-program penanganan stunting yang telah direncanakan belum
seluruhnya dilaksanakan.
• Program/intervensi yang ada, baik yang bersifat spesifik gizi maupun sensitif
gizi, perlu ditingkatkan disain, cakupan, kualitas dan sasarannya.
• Belum ada program yang secara efektif mendorong peningkatan pengetahuan
gizi yg baik & perubahan perilaku hidup sehat masy.
• Program-program berbasis komunitas yang efektif di masa lalu tidak lagi
dijalankan seperti sebelumnya – Posyandu, PLKB, kader PKK, Dasawisma,
dan lainnya.
• Pengetahuan dan kapasitas pemerintah baik pusat maupun daerah dalam
menangani stunting perlu ditingkatkan.
Pilar Penanganan Stunting
PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5
Kampanye Konvergensi,
Komitmen dan Nasional Fokus Koordinasi, & Mendorong Pemantauan
Visi Pimpinan pd pemahaman, Konsolidasi Kebijakan dan Evaluasi
Tertinggi Negara perubahan Program “Nutritional
perilaku, Nasional, Food Security”
komitmen politik Daerah, dan
& akuntabilitas Masyarakat

INTERVENSI GIZI SPESIFIK INTERVENSI GIZI SENSITIF

TUMBUH KEMBANG ANAK YANG MAKSIMAL


(dgn kemampuan emosional, sosial & fisik siap untuk belajar, berinovasi & berkompetisi)

MENGURANGI
MENINGKATKAN DAYA SAING
KESENJANGAN/INEQUALITY
Sekitar 37% (9 Juta) Anak Mengalami Stunting (Riskesdas 2013)
Stunting di seluruh wilayah dan lintas kelompok pendapatan

Sumber: Estimasi dari RISKESDAS (tingkat stunting) dan proyeksi populasi BPS Jumlah anak stunting <5 tahun
Purbalingga Urutan 86 dari 100 Kab. prioritas stunting di Indonesia
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K)
Jumlah
Jumlah
Jumlah Penduduk Prevalensi Tingkat Penduduk
No Provinsi Kabupaten/Kota Kecamat Jumlah 2016 (ribu Stunting Balita Kemiskinan Miskin rank
an Desa jiwa) 2013 (%) Stunting 2016 (%) 2016 (ribu stunting
2013 (jiwa)
jiwa)

39   BLORA 16 295 854,72 55,06 35.861 13,33 113,94 30


38   GROBOGAN 19 279 1.357,18 54,97 62.847 13,57 184,14 31
40   DEMAK 14 249 1.126,45 50,28 50.780 14,1 158,84 46
41   PEMALANG 14 222 1.291,98 46,28 57.370 17,58 227,08 56
42   BREBES 17 297 1.787,36 43,62 69.201 19,47 347,98 61
36   WONOSOBO 15 265 779,85 41,12 29.037 20,53 160,12 72
34   PURBALINGGA 4 54 905,23 36,75 29.880 18,98 171,78 86
32 JAWA TENGAH CILACAP 24 284 1.701,70 36,32 54.650 14,12 240,24 87
35   KEBUMEN 26 460 1.188,03 33,82 33.611 19,86 235,9 94
33   BANYUMAS 27 331 1.647,34 33,49 49.138 17,23 283,9 95
37   KLATEN 26 401 1.162,10 31,29 29.708 14,46 168,01 96

Sumber RISKESDAS 2013


% BALITA STUNTING (TB/U) HASIL SURVEI PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG)
KAB PURBALINGGA TAHUN 2010-2017
pendek+s pdk
NO TAHUN TINGGI NORMAL PENDEK S PENDEK (STUNTING)

1 2010 0,0 67,6 18,7 13,7 32,4

2 2012 0,0 71,2 17,4 11,4 28,8

3 2014 0,0 75,5 19,8 4,7 24,5

4 2015 0,0 74,0 18,7 7,3 26,0

5 2016 0,0 76,9 16,6 6,5 23,1

6 2017 1,3 75,8 16,8 6,1 22,9

SUMBER Hasil Survei PSG Dinkes Jateng & Poltekes Semarang)


REKAPITULASI DATA STUNTING DI 10 DESA PRIORITAS
KABUPATEN PURBALINGGA FEBRUARI 2018Wakil Presiden Republik Indonesia
Sekretariat

JUMLAH JUMLAH BALITA


NO DESA PUSKESMAS KECAMATAN BALITA 0-59 % STUNTING
BULAN BALITA STUNTING

1 PELUMUTAN KEMANGKON KEMANGKON 200 35 17,50


2 CILAPAR KALIGONDANG KALIGONDANG 134 15 11,19
3 BRECEK KALIKAJAR KALIGONDANG 99 12 12,12
4 SEMPOR LOR KALIKAJAR KALIGONDANG 85 12 14,12
5 CANDINATA KUTASARI KUTASARI 472 38 8,05
6 KRADENAN MREBET MREBET 181 38 20,99
7 SELAGANGGENG MREBET MREBET 255 14 5,49
8 SANGKANAYU SERAYU LARANGAN MREBET 396 25 6,31
9 BANTARBARANG REMBANG REMBANG 635 98 15,43
10 KALITINGGAR KIDUL PADAMARA PADAMARA 114 19 16,67
      TOTAL 2.571 306 11,90
KET: SUMBER LAPORAN PUSKESMAS HASIL PENJARINGAN BULAN FEBRUARI 2018
Kerangka Penanganan Stunting
Intervensi yg ditujukan kepada anak dlm
1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Intervensi Gizi
1 Spesifik
(kontribusi
Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh
sektor kesehatan.
30%) Intervensi spesifik bersifat jangka pendek,
Hasilnya dpt dicatat dlm waktu relatif pendek.

Intervensi Gizi Intervensi yang ditujukan melalui berbagai


kegiatan pembangunan diluar sektor

2 Sensitif
(kontribusi 70
kesehatan.
Sasarannya adalah masyarakat umum, tidak
%) khusus untuk 1.000 HPK.
1000 Desa di 100 Kabupaten/Kota Prioritas
JAWA BARAT JAWA TENGAH
BANDUNG BARAT CILACAP BANYUMAS PURBALINGGA KEBUMEN
Ciptagumati Tambakreja Gunung Wetan Plumutan Rangkah
Jatimekar Karangnangka Karanglewas Cilapar Indrosari
Plempukankembara
Cimerang Sidayu Gentawangi Brecek
n
Ciburuy Karangmangu Srowot Sempor Lor Kaibonpetangkuran
Cipatik Pucung Lor Karangendep Candinata Tlogopragoto
Pataruman Bajing Kulon Paningkaban Kradenan Kebagoran
Tanjungwangi Kawunganten Lor Banjaranyar Selaganggeng Temanggal
Sindangkerta BRANI Gununglurah Sangkanayu Semali
Jati Paketingan Datar Bantarbarang Pagebangan
Saguling Karangasem Pandak Kalitinggar Kidul Patukrejo
KUTASARI SIAP CEGAH STUNTING !!!
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai