LAPORAN MAGANG
Oleh :
M. Imron Hadi
NIM : 31 119 020
Oleh:
M.Imron Hadi
NIM. 31119020
Mataram, Juni………2021
Menyetujui
Koordinator Magang,
i
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling indah selain puji dan rasa syukur kepada Allah
SWT, yang telah menentukan segala sesuatu berada di tangan-Nya, sehingga tidak
ada setetes embun pun dan segelintir jiwa manusia yang lepas dari ketentuan dan
ketetapan-Nya. Alhamdulillah atas hidayah dan inayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan laporan magang ini.
Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada orang yang penulis
hormati, yaitu Ibu Murtiana Ningsih, SKM., M. Kes. selaku koordinator magang,
Bapak Kardi, S.Pd., M.Biomed. selaku dosen pembimbing akademik, dan Ibu
Subutiyah, AMKL selaku pembimbing lapangan, yang telah meluangkan
waktunya dengan memberikan bimbingan, arahan, dan masukan yang sangat
berguna dalam penyelesaian laporan magang ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan magang ini masih jauh dari
sempurna, hal itu disadari karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki penulis. Besar harapan penulis, semoga laporan magang ini bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi pihak lain pada umumnya. Dalam penyusunan
laporan magang ini, penulis banyak mendapat pelajaran, dukungan motivasi,
bantuan berupa bimbingan yang sangat berharga dari berbagai pihak mulai dari
pelaksanaan hingga penyusunan laporan magang ini.
Akhir kata, penulis mengharapkan semoga tujuan dari pembuatan laporan
magang ini dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Penulis
M. Imron Hadi
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Data jumlah Sebaran penduduk dan jenis kelamin per desa
Puskesmas Lab. Lombok Tahun 2020.
Tabel 2 : Data jumlah Sasaran per desa Puskesmas Lab. Lombok Tahun 2020
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah
satu hak dasar rakyat. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai
suatu investasi untuk penigkatan kualitas sumber daya manusia, yang
diukur dengan indeks manusia (IPM). Permasalahan dibidang kesehatan
meliputi masih cukup tingginya disparitas status kesehatan antar tingkat
sosial ekonomi, antar kecamatan dan pedesaan, mobilitas penduduk yang
cukup tinggi, kondisi kesehatan lingkungan masih rendah, perilaku hidup
sehat masyarakat yang masih rendah, keterbatasan layanan kesehatan,
jumlah tenaga kesehatan yang masih kurang merata, pemanfaatan fasilitas
kesehatan yang ada belum optimal, akses masyarakat untuk mencapai
fasilitas kesehatan yang ada belum optimal, masih rendahnya kualitas
pelayanan kesehatan posyandu yaitu bayi dan balita, masih rendahnya
kinerja SDM kesehatan,peran lintas sector dalam bidang kesehatan belum
optimal.
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat, dimana masyarakat
dapat sekaligus memperoleh pelayanan KB dan kesehatan. Selain itu
posyandu merupakan pusat kegiatan masyarakat, dimana masyarakat dapat
sekaligus pelayanan professional oleh petugas sektor, serta non-
profesional (oleh kader) dan diselenggarakan atas usaha masyarakat
sendiri. Posyandu dapat dikembangkan dari pos pengembangan balita pos
imunisasi, pos KB, pos kesehatan. Pelayanan yang diberikan posyandu
meliputi: KB, KIA, gizi imunisasi, dan penanggulangan diare serta
kegiatan sektor lain.
1
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Berbasis Sekolah di Indonesia
tahun 2015 (GSHS) dapat terlihatgambaran faktor risiko kesehatan pada
pelajar usia 12-18 tahun (SMP-SMA) secara nasional. Sebanyak 41,8%
laki-laki dan 4,1% perempuan mengaku pernah merokok, 32,82% diantara
merokok pertama kali pada umur ≤ 13 tahun. Data yang sama juga
menunjukan 14,4% laki-laki dan 5,6% perempuan pernah mengkonsumsi
alcohol, lalu juga didapatkan 2,6% laki-laki pernah mengkonsumsi
narkoba. Gambaran faktor risiko kesehatan lainnya adalah perilaku seksual
dimana didapatkan 8,26% pelajar laki-laki dan 4,17% pelajar perempuan
usia 12-18 tahun pernah melakuka hubungan seksual. Perilaku seks
pranikah tentunya memberikan dampak yang luas pada remaja terutama
berkaitan dengan penyakit menulardan kehamilan tidak diinginkan serta
aborsi.
Kehamilan pada remaja tidak hanya berpengaruh terhadap kondisi
fisik, mental dan sosial remaja, tetapi juga dapat meningkatkan risiko
kematian bayi/balita, seperti yang ditunjukan SDKI 2012 dimana
kehamilan dan persalinan pada ibu di bawah umur 20 tahun memiliki
kontribusi dalam tinggina Neonatal Mortality Rate (34/1000 KH),
Postnatal Mortality Rate (16/1000 KH), Infant Mortality Rate (50/1000
KH) dan Under-5 Mortality Rate (61/1000 KH). Laporan triwulan
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
(Ditjen P2PL) mulai 1987 sampai dengan Maret 2017 menunjukan bahwa
tingginya angka kejadian AIDS di kelompok usia 20-29 tahun
mengindikasi kelompok tersebut pertama kali terkena HIV pada usia
remaja.
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengetahui bagaimana pembinaan kesehatan fisik dan mental dengan
tujuan membantu perkembangan remaja (Posyandu Remaja) di
wilayah kerja Puskesmas Labuhan Lombok tahun 2021.
2
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan, pengalaman, kemampuan, dan
keterampilan tentang dunia kerja upaya pembinaan kesehatan fisik dan
mental dengan tujuan membantu perkembangan remaja di wilayah
kerja Puskesmas Labuhan Lombok.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KONSEP DASAR POSYANDU REMAJA
2.1 Pengertian
a. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber
Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari,
oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan, guna memperdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan anak.
b. Posyandu remaja merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat termasuk
remaja dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan dalam
memperoleh pelayanan kesehatan bagi remaja untuk 14 meningkatkan
derajat kesehatan dan keterampilan hidup sehat remaja.
c. Pelayanan kesehatan remaja di Posyandu adalah pelayanan kesehatan
yang peduli remaja, mencakup upaya promotif dan preventif, meliputi:
Keterampilan Hidup Sehat (PKHS), kesehatan reproduksi remaja,
kesehatan jiwa dan pencegahan penyalahgunaan Napza, gizi, aktifitas
fisik, pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) dan pencegahan
kekerasan pada remaja.
2.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Mendekatkan akses dan meningkatkan cakupan layanan kesehatan bagi
remaja.
4
b. Tujuan Khusus
- Meningkatkan peran remaja dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi posyandu remaja.
- Meningkatkan Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS).
- Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan remaja tentang
kesehatan reproduksi bagi remaja.
- Meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan jiwa dan pencegahan
penyalahgunaan Napza.
- Mempercepat upaya perbaikan gizi remaja.
- Mendorong remaja untuk melakukan aktifitas fisik.
- Melakukan deteksi dini dan pencegahan Penyakit Tidak Menular
(PTM).
- Meningkatkan kesadaran remaja dalam pencegahan kekerasan
2.3 Sasaran
a. Sasaran Kegiatan Posyandu Remaja: Remaja usia 10-18 tahun, laki-
laki dan perempuan dengan tidak memandang status pendidikan dan
perkawinan termasuk remaja dengan disabilitas.
b. Sasaran Petunjuk Pelaksanaan: a. Petugas kesehatan b. Pemerintah
desa/kelurahan, tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi
kemasyarakatan lainnya c. Pengelola program remaja d. Keluarga dan
masyarakat e. Kader Kesehatan Remaja.
5
2.4 Fungsi Posyandu Remaja
a. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan
keterampilan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan
keterampilan hidup sehat remaja.
b. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan yang
mencakup upaya promotif dan preventif, meliputi: Pendidikan
Ketrampilan Hidup Sehat (PKHS), kesehatan reproduksi remaja, 17
pencegahan penyalahgunaan Napza, gizi, aktifitas fisik, pencegahan
Penyakit Tidak Menular (PTM) dan pencegahan kekerasan pada
remaja.
c. Sebagai surveilans dan pemantauan kesehatan remaja di wilayah
sekitar.
6
BAB III
HASIL KEGIATAN
7
Tabell 1. Data Jumlah Sebaran Penduduk dan Jenis Kelamin Per Desa
Puskesmas Lab. Lombok Tahun 2021.
Tabell 2 : Data Jumlah Sasaran Per Desa Puskesmas Lab. Lombok Tahun
2021.
Jumlah
No Penduduk Sasaran Program
Nama Desa
(Jiwa) Bayi Balita Bumil Bulin PUS LANSIA
1 Lab. Lombok 12,899 279 1,115 307 296 2,193 1,082
2 Pringgabaya 14,343 310 1,240 341 329 2,438 1,203
Pringgabaya
3 4,091 88 354 97 94 695 343
Utara
4 Gunung Malang 4,670 101 404 111 107 794 392
5 Seruni Mumbul 5,107 110 442 121 117 868 428
Sumber: Data Sasaran Program Dinas Kesehatan Kab. Lombok Timur Tahun
2020
Puskesmas Lab. Lombok dengan luas wilayah 8144,45 Km2 dan jumlah
penduduk 41.110 jiwa sehingga kepadatan penduduknya adalah 5 jiwa/Km2.
Tabel 3 : Data Luas wilayah, Jumlah sebaran dan kepadatan penduduk per
Desa Puskesmas Lab. Lombok Tahun 2020
Luas Jumlah Kepadatan
NO Wilayah Penduduk Penduduk /
Nama Desa
( Km2) (Jiwa) Km2
1 Lab. Lombok 972 12,899 13
2 Pringgabaya 782 14,343 18
3 Pringgabaya Utara 815 4,091 5
4 Gunung Malang 4635 4,670 1
5 Seruni Mumbul 940 5,107 5
JUMLAH 8144 41.110
8
Sumber : Data Kecamatan Pringgabaya, Tahun 2020
Kepadatan penduduk di wilayah Puskesmas Lab. Lombok tidak merata,
desa terpadat adalah Desa Pringgabaya dengan kepadatan 18 jiwa /Km2,
sedangkan terendah adalah Desa Gunung Malang dengan kepadatan penduduk
1 jiwa / Km2. .
9
3.4 Kegiatan/Permasalahan/Program Fokus Magang
a. Perencanaan
Posyandu Remaja dibentuk oleh masyarakat desa/kelurahan dengan
tujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan untuk remaja,
terutama Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS), pelayanan
kesehatan reproduksi remaja, masalah kesehatan jiwa dan
pencegahan penyalahgunaan Napza, gizi, aktifitas fisik, pencegahan
Penyakit Tidak Menular (PTM), dan pencegahan kekerasan pada
remaja. Pendirian Posyandu Remaja ditetapkan dengan keputusan
Kepala Desa/Lurah.
b. Pengorganisasian
- Struktur organisasi
Struktur organisasi Posyandu Remaja ditetapkan oleh
musyawarah masyarakat (MMD) pada saat 29 pembentukan
Posyandu Remaja. Struktur organisasi tersebut bersifat
fleksibel, sehingga dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan, kondisi, permasalahan dan kemampuan sumberdaya.
Struktur organisasi minimal terdiri dari pembina, ketua, wakil
ketua, sekretaris, bendahara serta anggota yang terdiri dari
Kader Kesehatan Remaja dan seluruh remaja di wilayah terkait
dibawah binaan Kepala Desa/Lurah setempat.
- Pengelola Posyandu
Pengelola Posyandu Remaja adalah unsur masyarakat, lembaga
kemasyarakatan, organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya
masyarakat, lembaga mitra pemerintah, dan dunia usaha yang
dipilih-bersedia-mampu dan memiliki waktu serta kepedulian
terhadap pelayanan kesehatan remaja.
10
c. Pelaksanaan
Setelah Posyandu Remaja resmi dibentuk, dilanjutkan dengan
pelaksanaan kegiatan Posyandu Remaja secara rutin, berpedoman
pada Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Posyandu Remaja yang
berlaku. Secara berkala kegiatan Posyandu Remaja dipantau oleh
Puskesmas, yang hasilnya dipakai sebagai masukan untuk
perencanaan dan pengembangan Posyandu Remaja secara lintas
sektoral.
d. Monitoring dan Evaluasi
- Monitoring
Monitoring adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka
pengawasan atau pengendalian program Posyandu Remaja, agar
program tersebut sesuai dengan kebutuhan, maka umpan balik
dari lapangan sangat diperlukan. Monitoring dilakukan secara
terus menerus, baik terhadap 72 program maupun proses
pelaksanaan guna penyempurnaan lebih lanjut.
- Evaluasi
Evaluasi adalah salah satu kegiatan pembinaan melalui proses
pengukuran hasil yang dicapai dibandingkan dengan sasaran
yang telah ditentukan sebagai bahan penyempurnaan
perencanaan dan pelaksanaan Posyandu Remaja.
11
BAB IV
PEMBAHASAN
12
HEEADSSS
2. Pemberian tablet tambah darah
atau Vitamin
3. Memberikan konseling atau
menjelaskan hasil pengisian
kuesioner kecerdasan majemuk
4. Merujuk remaja ke fasilitas
kesehatan jika diperlukan
Kelima KIE Kegiatan dilakukan secara Kader
bersama-sama seperti :
1. Kegiatan penyuluhan, pemutaran
film, bedah buku, dll
2. Pengembangan keterampilan (soft
skill) seperti ketrampilan Kader 59
membuat kerajinan tangan,
ketrampilan berwirausaha dan lain
sebagainya.
3. Senam atau peregangan
Tabel 4.1 langkah pada Pelaksanaan Posyandu Remaja
4.2 Waktu Penyelenggaraan
Posyandu Remaja dilaksanakan sekali setiap bulan. Hari dan waktu
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan hasil kesepakatan. Apabila
memungkinkan, kegiatan Posyandu Remaja dapat diintegrasikan
dengan penyelenggaraan posbindu, PPKS (Pusat Pelayanan Keluarga
Sejahtera), pertemuan karang taruna, atau kegiatan remaja lainnya.
13
4.4 Sarana dan Prasarana
Sarana yang diperlukan untuk kegiatan Posyandu Remaja adalah
gedung sebagai tempat pelaksanaan kegiatan, seperti gedung kelurahan,
RW ataupun tempat lain yang layak. Prasarana yang diperlukan antara
lain adalah :
1. Timbangan BB
2. Microtoise
3. Alat ukur LILA / pita LILA
4. Alat ukur lingkar perut / meteran
5. Alat ukur tekanan darah
6. Buku register Posyandu Remaja
7. Buku Rapor Kesehatanku / Buku Pemantauan Kesehatan Remaja
8. Media KIE (cetak dan elektronik)
9. Set PKPR
14
B. Pelaporan
Pelaporan kegiatan Posyandu Remaja dilaporkan ke Desa dan
Pengelola Program Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja Puskesmas
(terintegrasi dengan catatan pelaporan kesehatan remaja).
15
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dalam pelaksanaan magang ini penulis mendapatkan banyak
pengetahuan secara nyata dalam menerapkan ilmu yang diperoleh di
bangku kuliah, sehingga dapat dipraktekkan secara maksimal dan optimal
ketika melaksanakan magang. Selain itu magang adalah sarana bagi
mahasiswa untuk mengenal dunia kerja nyata sekaligus mengenal
lingkungan dan kondisi kerja yang nantinya akan dihadapi mahasiswa
setelah lulus kuliah.
Berdasarkan uraian dalam Laporan Magang, maka dapat
disimpulkan bahwa dalam dunia kerja diperlukan tanggung jawab,
ketelitian, kesabaran yang tinggi atas semua pekerjaan yang dikerjakan
dan disiplin dalam mengikuti peraturan bekerja dan disiplin waktu menjadi
tanggung jawab kita agar tugas- tugas yang diberikan dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis
akan memberikan saran untuk perbaikan yang mungkin dapat bermanfaat
bagi Puskesmas Labuhan Lombok. Adapun saran yang dapat penulis
berikan adalah Puskesmas Labuhan Lombok untuk kedepannya lebih
memperhatikan sinergi Puskesmas, sehingga dapat terciptanya hasil
kinerja yang lebih baik.
16
DAFTAR PUSTAKA
17