Rusmawardi
DAFTAR ISI
Lembar pengesahan
Kata pengantar
Daftar isi
Profil TKSK
BAB 1 PENDAHULUAN
a. Dasar pembuatan Profil
b. Maksud dan tujuan
c. Visi dan Misi TKSK
d. Program kerja TKSK
e. Laporan Kegiatan TKSK tahun 2015
BAB II PROFIL KECAMATAN
a. Sejarah Kecamatan
b. Demografi kecamatan
c. Keadaan sosial kecamatan
d. Keadaan ekonomi kecamatan
e. Sarana Prasarana
f. Pembagian wilayah kecamatan
g. Struktur Organisasi kecamatan
h. Peta Kecamatan
BAB.III
a. Landasan Tugas TKSK
b. Dasar hukum
c. Tujuan dan kedudukan TKSK
d. Prensip TKSK
e. Kegiatan TKSK
BAB.IV . PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS)
a. Kreteria PMKS 2015
b. Rekap Data PMKS Kec.Tatah Makmur
c. Data PMKS
d. Laporan Raskin dan Data Penerima Raskin
BAB.V. KARANG TARUNA
a. Latar belakang
b. Permasalahan
c. Tujuan Penulisan
d. Pengertian karang Taruna
e. Progan Kerja Karang Taruna
f. Struktur organisasi karang taruna
g. Problimatika Remaja
h. Tujuan Karang Taruna
i. Tugas dan fungsi karang taruna
j. Kesimpulan
k. Kesimpulan
l. Pandangan Penulis
m. Lampiran Data Karang Taruna Sekacamatan Tatah Makmur
BAB.IV . JAMINAN KESEHATAN NASIONAL ( JKN )
a. Latar Belakang Masalah
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
d. Manfaat
e. Apa Sebenar nya JKN itu
f. Bagai mana agar dapat Menjadi Peserta JKN
g. Apa saja Manfaan JKN
h. Prodoser dan tata laksana pelayanan kesehatan bagi peserta
jaminan nasional
i. Beberapa masalah jaminan kesehatan nasional di rumah sakit
j. Lampiran Data PBI JKN
BAB. V PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
a. Foto-Foto
PROFIL TKSK
Nama : Rusmawardi
Tempat Tanggal Lahir : Tatah Pandan 07 November 1983
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Jl.Pemangkih Tengah RT.02 RW.01 Kec.Tatah Makmur
Kab.Banjar Provinsi Kalimantan Selatan
Kode Pos 70654
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan Terakhhir : SLTA sedetajat
No Telpon : 0511 7151272 / 081348145667 / 087814498884
Email : mawardittm@yahoo.co.id
Tahun Pengangkatan : 2015
BAB.I
PENDAHULUAN
PROFIL KECAMATAN
A. SEJARAH KECAMATAN
Kecamatan tatah makmur dulu nya adalah bagian dari kecamatan
kertak Hanyar seiring semakin padat nya penduduk pada tahu 2009 terjadi
pemekaran kecamatan kertak hanyar menjadi dua kecamatan yaitu
kecamatan Kertak Hanyar dan Kecamatan Tatah Makmur. Kecamatan
Tatah Makmur terdiri dari 13 Desa..
Asal kata Tatah Makmur,di karenakan Desa-desa di kecamatan Tatah
makmur sebagian besar Nama Desa nya menggunakan Tatah Maka di
ambillah Nama itu Menjadi Bagian Nama Kecamatan adapun arti dari
Tatah itu adalah bagian-bagian.
B. DEMOGRAFI KECAMATAN
Batas Wilayah
- Sebelah Utara : Kecamatan Kota madya Banjar masin
dan Kertak hanyar
- Sebelah Timur : Kecamatan Kertak Hanyar
- Sebelah Selatan : Kecamatan Gambut dan Aluh-Aluh
- Sebelah Barat : Kecamatan Aluh-Aluh
Luas Wilayah : 35.575 Ha
a. Tanah Sawah : 35.472 HA
b. Ketinggian di atas permukaan laut (rata-rata)
c. Tanah Pekarangan : 30 Ha /m2
d. Tanah Perkebunan : 40 Ha/m2
e. Sawah teririgasi : - Ha/m2
f. Sawah tadah hujan : 35.472 Ha
g. Luas lahan pemukiman : 39 Ha
h. h.Lain-lain : - Ha.
C. KEADAAN SOSIAL BUDAYA .
Warga Kec.Tatah Makmur terdiri dari beberapa Desa dan suku bangsa ada
Jawa, Banjar dan lain – lain , sebagian besar penduduk memeluk agama
Islam. dan lembaga keagamaan, dari berbagai suku bangsa salah satu aset
atau sumber daya manusia yang potensial yang masing – masing memiliki
keahlian yang dimiliki yang sekiranya dapat di sumbangkan untuk
pembangunan Kecamatan serta masih banyak kelompok kelompok
masyarakat yang melestarikan adat kebudayaan daerah dan keagamaan
yang masih dipertahan kan sampai sekarang .
DATA PENDUDUK KECAMATAN TATAH MAKMUR
Jumlah jumlah
No Desa LK PR
KK Penduduk
1 Pemangkih Tengah 633 2.241 1.134 1.107
D. Perekonomian Kecamatan
1. Kependudukan.
Jumlah usia produktif lebih banyak dibanding dengan usia anak-anak dan
lansia. Perbandingan usia anak-anak, produktif, dan lansia adalah
sebagai berikut: anak anak : 20,06% Prodoktif : 54,93% Lansia : 15,32%.
Dari 13.811 jumlah penduduk yang berada pada kategori usia produktif
laki-laki dan perempuan jumlahnya lebih banyak Laki – laki .
2. Kesejahteraan
Jumlah KK Sedang mendominasi yaitu 18,93% dari total KK, KK pra
sejahtera 0,40% , KK sejahtera 5,90 % KK Kaya 0,98 %. dan KK Miskin
12,21 %. Dengan jumlah KK prasejahtera inilah maka Kecamatan Tatah
Makmur termasuk dalam Kecamatan yang masih tertinggal dalam hal
Pembangunan .
3. Tingkat Pendidikan
Kesadaran tentang pentingnya pendidikan terutama pendidikan 9 tahun
baru masih kurang beberapa tahun ini sehingga jumlah lulusan SD dan
SLTP mendominasi peringkat Pertama.
4. Mata Pencaharian
Mayoritas mata pencaharian penduduk adalah petani dan buruh tani. hal
ini disebabkan karena sudah turun temurun sejak dulu bahwa masyarakat
adalah petani dan juga minimnya tingkat pendidikan menyebabkan
masyarakat tidak punya keahlian lain dan akhirnya tidak punya pilihan lain
selain menjadi Petani dan buruh tani.
5. Agama
Seluruh warga masyarakat Kecamatan Tatah Makmur adalah Muslim (
Islam )
Kantor kec 1
Poskesmas 1
Kantor KB 1
Gedung SLTA 1
Gedung SLTP 2
Gedung SD 12
Gedung MI 5
Gedung TK 7
Masjid 6
Musholla 30 .
Pasar Desa 3
Polindes 11
Posyandu -
Bidan Desa 10
Dukun Bayi 4
Poskamling 15
Jembatan 47
Gedung TPA 7
b. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4437);
2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
(Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara
RI Nomor 4967);
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah beberapa kali di ubah terakhir
dengan Peraturan Presiden RI Nomor 20 Tahun 2008;
4. Peraturan Presiden Republik IndonesiaNomor 10 tahun 2005 tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia
sebagaimana telah beberapa kali di ubah terakhir dengan Peraturan Presiden
RI Nomor 21 Tahun 2008;
5. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 82/HUK/2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Sosial RI;
c. Tujuan dan Kedudukan TKSK
1. Tujuan TKSK
A. Terhimpunnya data Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial di lingkup
Kecamatan.
B. Terkoordinasinya penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial di Kecamatan.
C. Terpantaunya penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial di Kecamatan.
2. Kedudukan TKSK
TKSK berkedudukan di Kecamatan Lokasi Karang Taruna dan PSM yang di
maksud dalam rangka turut mengoptimalkan pelaksanaan Pendampingan Sosial
dalam penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di tingkat
Kecamatan dan membantu Camat Kepala Wilayah menyelenggarakan
Kesejahteraan Sosial di Kecamatan.
d. Prinsip TKSK
1. Bekerja atas dasar tulus ikhlas dan sukarela.
2. Memiliki semangat untuk mengabdi.
3. Komitmen akan tanggung jawab.
4. Memiliki prakarsa.
e. Kegiatan TKSK
1. Menghimpun data Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial di Kecamatan.
2. Memantapkan kerjasama dengan camat dan pihak lain untuk melaksanakan
kesejahteraan sosial di kecamatan.
3. Melaksanakan penyuluhan dan bimbingan sosial.
4. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kesejahteraan sosial di kecamatan.
5. Membuat laporan dan menyampaikannya pada Camat Kepala Wilayah
setempat.
BAB.IV .
PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS)
a. PENGERTIAN PMKS
KRITERIA
• Terlantar/tanpa asuhan yang layak
• Berasal dari keluarga sangat miskin /miskin
• Kehilangan hak asuh dari orang tua/keluarga
• Anak balita yang mengalami perlakuan salah dan ditelantarkan oleh orang
tua/keluarga
• Anak balita yang dieksploitasi secara ekonomi seperti anak balita yang
disalahgunakan oleh orang tua menjadi pengemis di jalanan dan anak
balita yang menderita gizi buruk atau kurang
2. Anak terlantar
seorang anak berusia 6 (enam) tahun sampai dengan 18 (delapan belas)
tahun, meliputi anak yang mengalami perlakuan salah dan ditelantarkan
oleh orang tua /keluarga atau anak kehilangan hak asuh dari orang
tua/keluarga.
KRITERIA
• Berasal dari keluarga fakir miskin
• Anak yang dilalaikan oleh orang tuanya
• Anak yang tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya
• Terlantar/tanpa asuhan yang layak
• Berasal dari keluarga sangat miskin /miskin
• Kehilangan hak asuh dari orang tua/keluarga
• Anak balita yang mengalami perlakuan salah dan ditelantarkan oleh orang
tua/keluarga
• Anak balita yang dieksploitasi secara ekonomi seperti anak balita yang
disalahgunakan oleh orang tua menjadi pengemis di jalanan dan anak
balita yang menderita gizi buruk atau kurang
3. Anak yang berhadapan dengan hokum
Orang yang telah berusia 12 (dua belas ) tahun tetapi belum mencapai
umur 18 (delapan belas) tahun, meliputi anak yang disangka, didakwa,
atau dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana dan anak yang
menjadi korban tindak pidana atau yang melihat dan / atau mendengar
sendiri terjadinya suatu tindak pidana.
KRITERIA
• Disangka
• Didakwa; atau
• Dijatuhi pidana
4. Anak Jalanan
KRITERIA
KRITERIA
• Anak dengan disabilitas fisik : tubuh, netra, rungu wicara
• Anak dengan disabilitas mental : mental retardasi dan eks-psikotik
• Anak dengan disabilitas fisik dan mental/disabilitas ganda
• Tidak mampu melaksanakan kehidupan sehari-hari
KRITERIA
• Anak ( laki-laki/perempuan) di bawah 18 (delapan belas) tahun
• Sering mendapat perlakuan kasar dan kejam dan tindakan yang berakibat
secara fisik dan /atau psikologis
• Pernah dianiaya dan /atau diperkosa
• Dipaksa bekerja (tidak atas kemauannya)
KRITERIA
• Berusia 6 (enam) tahun sampai dengan 18 (delapan belas ) tahun
• Dalam situasi darurat dan berada dalam lingkungan yang
buruk/diskriminasi
• Korban perdagangan manusia
• Korban kekerasan, baik fisik dan/atau mental dan seksual
• Korban eksploitasi ekonomi atau seksual
• Dari kelompok minoritas dan terisolasi, serta dari komunitas adat
terpencil
• Menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika dan zat
adiktif lainnya (NAPZA)
• Terinfeksi HIV/AIDS
KRITERIA
• Mengalami hambatan untuk melakukan suatu aktifitas sehari-hari
• Mengalami hambatan dalam bekerja sehari-hari
• Tidak mampu memecahkan masalah secara memadai
• Penyandang disabilitas fisik : tubuh, netra, rungu wicara
• Penyandang disabilitas mental : mental retardasi dan eks-psikotik
• Penyandang disabilitas fisik dan mental/disabilitas ganda
8. Penyandang Disabilitas
fisik, mental, intelektual, atau sensorik dalam waktu lama dimana ketika
berhadapan dengan berbagai hambatan hal ini menyebabkan mereka
tidak dapat melakukan partisipasi penuh dan efektif dalam masyarakat
berdasarkan kesetaraan dengan yang lainnya.
9. Tuna Susila
Seseorang yang melakukan hubungan seksual dengan sesama atau lawan
jenis secara berulang-ulang dan bergantian diluar perkawinan yang sah
dengan tujuan mendapatkan imbalan uang, materi atau jasa
KRITERIA
• Menjajakan diri di tempat umum, di lokasi atau tempat pelacuran seperti
rumah bordil, dan tempat terselubung seperti warung remang-remang,
hotel, mall dan diskotik
• Memperoleh imbalan uang, materi atau jasa
10. Gelandangan
Orang-orang yang hidup dalam keadaan yang tidak sesuai dengan norma
kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak
mempunyai pencaharian dan tempat tinggal yang tetap serta
mengembara di tempat umum
KRITERIA
• Tanpa Kartu Tanda Penduduk (KTP)
• Tanpa tempat tinggal yang pasti/tetap
• Tanpa penghasilan yang tetap
• Tanpa rencana hari depan anak-anaknya maupun dirinya
11. Pengemis
Orang-orang yang mendapat penghasilan meminta-minta di tempat
umum dengan berbagai cara dan alasan untuk mengharapkan belas
kasihan orang lain
KRITERIA
• Mata pencariannya tergantung pada belas kasihan orang lain
• Berpakaian kumuh dan compang camping
• Berada di tempat-tempat ramai/strategis
• Memperalat sesama untuk merangsang belas kasihan orang lain
12. Pemulung
Orang-orang yang melakukan pekerjaan dengan cara memungut dan
mengumpulkan barang-barang bekas yang berada di berbagai tempat
pemukiman penduduk, pertokoan, dan/atau pasar-pasar yang bermaksud
untuk didaur ulang atau dijual kembali, sehingga memiliki nilai ekonomis.
KRITERIA
• Tidak mempunyai pekerjaan tetap
• Mengumpulkan barang bekas
KRITERIA
• Gangguan keberfungsian sosial
• Diskriminasi
• Marginalisasi
• Berperilaku seks menyimpang
KRITERIA
• Seseorang (laki-laki/perempuan) berusia di atas 18 (delapan belas) tahun
• Telah selesai dan keluar dari lembaga pemasyarakatan karena masalah
pidana
• Kurang diterima/dijauhi atau diabaikan oleh keluarga dan masyarakat
• Sulit mendapatkan pekerjaan yang tetap
• Berperan sebagai kepala keluarga / pencari nafkah utama keluarga yang
tidak dapat melaksanakan tugas dan fungsinya.
KRITERIA
• Seseorang (laki-laki/perempuan) berusia di atas 18 (delapan belas) tahun
• Telah terinfeksi HIV/AID
•
16. Korban Penyalahgunaan NAPZA
Seseorang yang menggunakan narkotika, psikotropika dan zat-zat adiktif
lainnya di luar pengobatan atau tanpa sepengetahuan dokter yang
berwenang
KRITERIA
• Seseorang (laki-laki/perempuan) yang pernah menyalahgunakan
Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan zat adiktif lainnya baik dilakukan
sekali, lebih dari sekali atau dalam taraf coba-coba
• Secara medic sudah dinyatakan bebas dari ketergantungan obat oleh
dokter yang berwenang
• Tidak dapat melaksanakan keberfungsian sosialnya
KRITERIA
• Mengalami tidak kekerasan
• Mengalami eksploitasi seksual
• Mengalami penelantaran
• Mengalami pengusiran (deportasi)
• Ketidakmampuanmenyesuaikan diri di tempat kerja baru (Negara tempat
bekerja) sehingga mengakibatkan fungsi sosialnya terganggu.
KRITERIA
• Mengalami perlakuan salah
• Mengalami penelantaran
• Mengalami tindak eksploitasi
• Mengalami perlakuan diskriminasi
• Dibiarkan dalam situasi berbahaya
19. Pekerja Migran Bermasalah Sosial (PMBS)
Pekerja migran internal dan lintas negara yang mengalami masalah social,
baik dalam bentuk tindak kekerasan, penelantaran, mengalami musibah
(faktor alam dan social) maupun mengalami disharmoni social karena
ketidakmampuan menyesuaikan diri di Negara tempat bekerja sehingga
mengakibatkan fungsi sosialnya terganggu.
KRITERIA
• Pekerja migran domestik
• Pekerja migran lintas negara
• Eks pekerja migrant domestik dan lintas negara
• Eks pekerja domestik dan lintas Negara yang sakit, cacat, dan meninggal
dunia
• Pekerja migran tidak berdokumen (undocument)
• Pekerja migrant miskin
• Mengalami masalah social dalam bentuk :
• Tindak kekerasan
• Eksploitasi
• Penelantaran
• Pengusiran (deportasi)
• Ketidakmampuan menyesuaikan diri di tempat kerja baru (Negara tempat
bekerja) saehingga mengakibatkan fungsi sosialnya terganggu
• Mengalami trafficking
KRITERIA
• Korban terluka atau meninggal
• Kerugian harta benda
• Dampak psikologis
• Terganggu dalam melaksanakan fungsi sosialnya
KRITERIA
• Seseorang atau sekelompok orang yang mengalami korban jiwa
• Kerugian harta benda
• Dampak psikologis
KRITERIA
• Perempuan berusia 18 (delapan belas) tahun sampai dengan 59 ( lima
puluh Sembilan) tahun
• Istri yang ditinggal suami tanpa kejelasan
• Menjadi pencari nafkah utama keluarga
• Berpenghasilan kurang atau tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup
layak
KRITERIA
• Tidak mempunyai sumber mata pencaharian
• Kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kehidupan
dirinya dan/atau keluarganya
KRITERIA
• Suami atau istri sering tidak saling memperhatikan atau anggota keluarga
kurang berkomunikasi
• Suami dan istri sering bertengkar, hidup sendiri-sendiri walaupun masih
dalam ikatan keluarga
• Hubungan dengan tetangga kurang baik, sering bertengkar tidak mau
bergaul / berkomunikasi
• Kebutuhan anak baik jasmani, rohani maupun social kurang terpenuhi
KRITERIA
• Bentuk komunitas relatif kecil, tertutup dan homogen
• Pranata sosial bertumpu pada hubungan kekerabatan
• Pada umumnya terpencil secara geografis dan relatif sulit terjangkau
• Pada umumnya masih hidup dengan sistem ekonomi sub-sistem
• Peralatan dan teknologinya sederhana
• Ketergantungan pada lingkungan hidup dan sumber daya alam setempat
relatif tinggi
• Terbatasnya akses pelayanan social ekonomi dan politik