Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN

PENGABDIAN MASYARAKAT

“PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG PHBS PADA

MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBERBERAS“

OLEH :

KRESNA BAGUS S, S.Kep,Ns.,M.Kes

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS BAKTI INDONESIA

2019
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN

Judul : “Peningkatan Pengetahuan Tentang PHBS Pada Masyarakat Di

Wilayah Kerja Puskesmas Sumberberas“

1. Ketua pelaksanan : Kresna Bagus Sugiarto, S.Kep,Ns.,M.Kes

2. Anggota : Zainudin Efendi, S.Kep,Ns.,M.Kes

3. Jangka waktu kegiatan : 1 hari

4. Sumber dana : Universitas

5. Biaya kegiatan : Universitas

Mengetahui, Banyuwangi, 12 Februari 2019


Dekan FIKES Ketua Pelaksana

dr. Ika Veronita Kresna Bagus S, S.Kep,Ns.,M.Kes

Menyetujui
Ketua Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Universitas Bakti Indonesia

MOH. IMRON ROSIDI, M.Pd


NIDN.072105870
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

tulisan proposal pengabdian kepada masyarakat yang berjudul “Peningkatan

Pengetahuan Tentang PHBS Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas

Sumberberas“

Penulis menyadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang

dimiliki, tulisan proposal ini masih belum sempurna, oeh karena itu penulis

mengharap kritik dan saran yang membangun agar tulisan ini dapat bermanfaat

bagi yang membutuhkan.

Banyuwangi, 12 Februari 2019

Penulis
UCAPAN TERIMAKASIH

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan laporan

pengabdian masyarakat yang berjudul “Peningkatan Pengetahuan Tentang PHBS

Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberberas“

Keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak baik secara langsung

maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang

sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Drs. H. Teguh Sumarno, MM selaku Pembina Yayasan Puspa Dunia

2. Ibu Hj. Isnainiwati, M.Pd selaku Ketua Yayasan Puspa Dunia

3. Bapak Totok Sumarhadi,M.Pd selaku Rektor Universitas Bakti Indonesia

4. Ibu dr. Ika Veronita selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Bakti

Indonesia

5. Bapak Moh. Imron Rosidi, M.Pd selaku Ketua Lembaga Penelitian dan

Pengabdian Masyarakat

6. Bapak H. Sudarmawan, S.Kep,Ns Selaku Kepala Puskesmas Sumberberas

7. Dan Semua Pihak Yang Telah Membantu Terselesaikannya Penulisan Laporan

Ini

Banyuwangi, 12 Februari 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan

oleh hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil

kerja keras serta konstribusi positif berbagai sektor pembangunan lainnya.

Untuk optimalisasi hasil serta konstribusi positif tersebut, harus dapat

diupayakan masuknya wawasan kesehatan sebagai asa pokok program

pembangunan nasional.

Program pembangunan yang tidak berkonstribusi positif terhadap

kesehatan, apalagi yang berdampak negatif terhadap kesehatan, seyogyanya

tidak diselenggarakan. Untuk dapat terlaksananya pembangunan nasional

yang berkonstribusi positif tetrhadap kesehatan seperti dimaksud di atas,

maka seluruh elemen dari sistem kesehatan nasional harus berperan sebagai

penggerak utama pembangunan nasional berwawasan kesehatan.

Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan

mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan

keberhasilan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, salah satu upaya

kesehatan pokok atau misi sektor kesehatan adalah mendorong kemandirian

masyarakat untuk hidup sehat. Untuk mencapai upaya tersebut departemen

kesehatan RI menetapkan visi pembangunan kesehatan yaitu “Masyarakat

Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat” strategi yang dikembangkan adalah

menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat, berupa

memfasilitasi percepatan dan pencapaian derajat kesehatan setinggi-tingginya


bagi seluruh penduduk dengan mengembangkan kesiap-siagaan ditingkat desa

yang disebut dengan desa siaga.

Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber

daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi

masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan secara mandiri.

Pada intinya, desa siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau dan

mampu untuk hidup sehat, masyarakat perlu mengetahui masalah-masalah

dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatannya, baik sebagai

individu, keluarga ataupun sebagai bagian dari anggota masyarakat.

Seiring dengan program desa siaga yang direncanakan oleh

departemen kesehatan RI, pendidikan dan profesi keperawatan telah

menerapkan standar perawatan komunitas yang mencakup berbagai unsur dan

komponen seperti yang ada pada konsep desa siaga. Perawatan kesehatan

masyarakat diterapkan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan

populasi di mana prakteknya tersebut bersifat umum dan komprehensif pada

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang memiliki yang konstribusi

bagi kesehatan, pendidikan kesehatan dan manajemen serta koordinasi dan

kontinuitas pelayanan holistik. Masalah kesehatan masyarakat dapat bermula

dari perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat diantaranya

berkaitan dengan masalah kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak,

kesehatan remaja serta kesehatan lanjut usia maupun pemanfaatan fasilitas

pelayanan kesehatan yang masih sangat rendah seperti pemeriksaan

kesehatan, kehamilan, imunisasi, posyandu, dan lain sebagainya.


Dalam perkembangan selanjutnya, dibutuhkan tenaga-tenaga perawat yang

profesional, yang tidak hanya dapat berbuat tapi juga mampu berpikir cerdas

dalam menghadapi banyaknya tuntutan-tuntutan dari masyarakat. Oleh karena

itu diperlukan langkah bijak dalam menyikapi setiap perkembangan yang

muncul di masyarakat. Salah satu upaya untuk mengimbangi tuntutan

profesionalisme dalam dunia kesehatan adalah diadakannya Program

Pengabdian Masyarakat oleh para dosen Jurusan Keperawatan Universitas

Bakti Indonesia Banyuwangi. Program pengabdian masyarakat ini merupakan

salah satu dari fungsi tri darma perguruan tinggi yang harus dilaksanakan oleh

seorang dosen. Program ini merupakan suatu proses dan dalam bentuk

kegiatan profesional terhadap program pembangunan yang berwawasan

kesehatan sesuai dengan paradigma sehat dengan cara partisipasi dalam

menggerakkan seluruh komponen partnership secara proporsional dalam

suatu kerja nyata sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat dari para

dosen.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Meningkatkan pengetahuan tentang PHBS pada masyarakat di

wilayah kerja Puskesmas Sumberberas.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui Pengertian PHBS

b. Mengetahui Manfaat PHBS

c. Mengetahui Indikator PHBS


C. Manfaat

1. Bagi Masyarakat

a. Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Tentang PHBS

b. Membantu Masyarakat Untuk Dapat Mendeteksi Dini Gejala PHBS

2. Bagi Instansi

a. Membina Hubungan Baik Dengan Stakeholder Di Puskesmas

Sumberberas Dengan Melakukan Kegiatan Bersama

b. Membantu Mencegah PHBS Sedini Mungkin

3. Bagi Peneiti

a. Menambah Pengetahuan Tentang PHBS

b. Melatih Keterampilan Menulis Karya Ilmiah


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian PHBS

Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU

Kesehatan RI No. 23 tahun 1992). Kesehatan merupakan hak asasi

manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia, serta

memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan

Manusia (IPM). Indikator Kesehatan

1. Indikator Positif

a. Status Gizi

b. Tingkat Pendapatan
2. Indikator Negatif

a. Mortalitas (Angka Kematian)

b.Morbiditas (Angka Kesakitan)


Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang

(organism) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,

sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan (Simons-Morton et

al.,1995). Perubahan-perubahan perilaku kesehatan dalam diri seseorang

dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi adalah pengalaman yang

dihasilkan melalui panca indera. Dalam aspek biologis perilaku adalah suatu
kegiatan atau aktifitas organisme atau mahluk hidup yang bersangkutan.

(Notoatmodjo, 2005). Dasar orang berperilaku dipengaruhi oleh

1. Nilai

2. Sikap

3. pendidikan/pengetahuan

PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku

kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua

yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan

dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.

PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi:

makan beraneka ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah,

mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin

A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada

tempatnya, membersihkan lingkungan.

B. Manfaat PHBS

1. Setiap rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.

2. Rumah tangga sehat dapat meningkat produktivitas kerja anggota

keluarga

3. Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya

yangtadinya dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya


investasiseperti biaya pendidikan dan usaha lain yang dapat

meningkatkan kesejahteraananggota rumah tangga.

4. Salah satu indikator menilai keberhasilan Pemerintah Daerah

Kabupaten /Kotadibidang kesehatan.

5. Meningkatnya citra pemerintah daerah dalam bidang kesehatan dapat

menjadi percontohan rumah tangga sehat bagi daerah lain.

C. Indikator PHBS

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

2. Memberi ASI eksklusif

3. Menimbang Bayi / Balita

4. Menggunakan air bersih

5. Mencuci tangan dengan sabun

6. Menggunakan jamban sehat

7. Memberantas jentik di rumah

8. Makan buah dan sayur setiap hari

9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari

10. Tidak merokok dalam rumah


BAB III

METODOLOGI

A. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di aula Balai

Desa Sumberberas pada:

Hari : Sabtu

Tanggal : 26 Januari 2019

Waktu : 09.00 WIB - selesai

B. Peserta

Peserta kegiatan ini adalah masyarakat di wilayah kerja puskesmas

Sumberberas

C. Metode yang digunakan

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah dan

tanya jawab

D. Alat dan Bahan

1. LCD

2. Proyektor

3. Meja

4. Kursi

5. Speaker

6. Leaflet

E. Prosedur

1. Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB dengan mengisi daftar hadir peserta

pada panitia
2. Kegiatan diisi dengan metode ceramah oleh narasumber

3. Setelah diberikan materi, peserta diajak berdiskusi dengan metode tanya

jawab

4. Kemudian kegiatan diakhiri dengan kesimpulan dan evaluasi


BAB IV

DATA DAN PEMBAHASAN

A. Proses

Proses kegiatan pemaparan tentang materi PHBS berjalan dengan

lancar dan tertib, selama proses pemaparan materi peserta nampak antusias

mendengarkan. Bahkan ketika sesi taya jawab belum dibuka peserta ada yang

bertanya dan bertukar pengalaman seperti kejadian yang dialami tetangganya

atau saudaranya.

B. Pengaruh

Pengaruh dari pemaparan materi ini dinilia cukup baik, terbukti dari

evaluasi yang dilakukan oleh narasumber, masyarakat dapat mengulang

kembali pertanyaan seperti cara mengatasi PHBS, serta pertanyaan lainnya

yang telah dipaparkan oleh narasumber.

C. Hambatan

Hambatan yang terjadi selama proses secara umum tidak ada.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan

bahwa :

1. Peserta mengetahui informasi tentang PHBS

2. Kesadaran untuk memperoleh informasi kesehatan cukup baik

3. Peserta sudah mengetahui tindakan apa yang dilakukan untuk mencegah

PHBS

B. Saran

Karena PHBS sering terjadi pada masyarakat, sebaiknya menjaga kondisi

lingkungan dan hidup dengan pola hidup sehat untuk mencegah terjadinya

PHBS.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI,. 2004. Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan, Pusat


Promosi            Kesehatan .Departemen Kesehatan RI Tahun 2004

Departemen Kesehatan RI. 2005.  Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan


Daerah, Pusat        Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI Tahun
2005

Departemen Kesehatan RI, 2000. Buku Pedoman Pembinaan Program Perilaku


Hidup Bersih      dan       Sehat di Tatanan Rumah Tangga, Pusat
Penyuluhan. Kesehatan Masyarakat            Tahun 2000/2001

 DepKes RI. 2007. Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS, Pusat
Promosi Kesehatan.     Jakarta: Depkes RI .

Mukono. 2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya

Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Bidang Kesehatan.


Yogyakarta: Nuha Medika.

Soemirat, Juli.2004. Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta : Gajah Mada University


Pres

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaf, Kualitatif,


dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai