Kelompok 4 :
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya berkat dan rahmat-
Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul
“Program Pembinaan Kesehatan Komunitas”. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas matakuliah Keperawatan Komunitas dari
dosen Ns., Abdullah Azam Mustajab ., S.Kep., M.Kep
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………………………………...1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..4
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………..4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………….4
C. Tujuan …………………………………………………………………………………...4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….. 6
A. Pengertian ilmu kesehatan komunitas………………………………………………….. 6
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian ilmu kesehatan komunitas.
2. Dapat mengetahui program pembinaan kesehatan komunitas.
3. Dapat mengetahui Program pembinaan gizi masyarakat?
4. Dapat mengetahui program pengembangan desa sehat.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Program kesehatan masyarakat, meliputi:
4. Dukungan manajemen
6. Penyehatan lingkungan
7
b. Sasaran : kelompok dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.
d. Fungsi tenaga gizi puskesmas dalam edukasi gizi disesuaikan dengan siatuasi
dan kondisi serta berkoordinasi dengan tim penyuluhan di puskesmas misalnya
tenaga promosi kesehatan.Pelaksanaan edukasi gizi dilakukan dengan :
8
selanjutnya tetap meneruskan ASI dan MP-ASI sesuai kelompok usia sampai usia
24 bulan.
b.Sasaran : ibu hamil dan keluarga atau ibu yang mempunyai anak usia 0-24 bulan.
3.) Konseling Gizi melalui Pos pembinaan Terpadu Penyakit tidak menular
b. Sasaran : masyarakat sehat, berisiko dan penyandang PTM berusia > 15 tahun.
5.) Melakukan konseling gizi sesuai dengan materi atau topik permasalahan
pasien dengan menggunakan alat bantu media penyuluhan
7.) Pasien diminta untuk mengulangi inti materi yang disampaikan oleh Ahli
gizi sebagai bahan untuk mengevaluasi pengetahuan dan pemahaman pasien
seputar diet yang akan dijalankan.
9
d.Target dari kegiatan konseling gizi : dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat dalam mencegah dan mengendalikan faktor resiko PTM dengan
menerapkan Diet terkait penyakit PTM yang diderita sehingga dapat merubah
sikap dan perilaku (pola makan) agar sesuai dengan diet yang harus dijalani sehingga
dapat mempertahankan atau meningkatkan kondisi kesehatan menjadi lebih baik dan
mencegah adanya komplikasi penyakit lainnya.
b.Sasaran kegiatan ini adalah balita BGM dan balita gizi buruk tanpa komplikasi
c. Target dalam kegiatan Pemulihan Gizi Berbasis Masyarakat adalah Semua Balita
Gizi Buruk mendapatkan penanganan dan perawatan melalui program Pemulihan Gizi
Berbasis Masyarakat sehingga dapat meningkatkan kondisi kesehatan dan status gizi
balita.
10
puskesmas dalam melakukan surveilens gizi bisa menggunakan buku surveilens
gizi (Kemeterian Kesehatan RI, 2014).
a.Tujuan :
c. Sasaran : bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, WUS, ibu hamil, ibu
menyusui, pekerja serta lansia.
11
3.) Membina kader posyandu dalam pencatatan dan pelaporan kegiatan gizi
di posyandu
Tujuan : tersedianya informasi secara terus menerus, cepat, tepat dan akurat
sebagai dasar penentuan tindakan dalam upaya untuk pencegahan dan
penanggulangan masalah gizi, selain itu bertujuan untuk memantau situasi
pangan dan gizi antar desa atau kelurahan dalam 1 kecamatan
Tujuan: mengantisipasi kejadian luar biasa gizi buruk di suatu wilayah pada
kurun waktu tertentu
12
2.) Sasarannya adalah ibu rumah tangga.
Kota sehat adalah suatu kondisi dari suatu wilayah yang bersih, nyaman,
aman dan sehat untuk dihuni penduduknya dengan mengoptimalkan potensi
ekonomi masyarakat yang saling mendukung melalui koordinasi forum kecamatan
dan difasilitasi oleh sector terkaitdan sinkron dengan perencanaan masing –masing
desa.melalui terselenggaranya beberapa tatanan dan kegiatan yang terintegrasi yang
disepakati oleh masyarakat dan pemerintah daerahnya.
TUJUAN
Tercapainya kondisi Kabupaten untuk hidup dengan bersih, nyaman, aman dan
sehat untuk dihuni dan bekerja
SASARAN
13
3. Terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan fisik, sosial dan budaya
Terwujutnya kondisi yang kondusif bagi masyarakat untuk menigkatkan
produktifitas.
3. Dana stimulun diserahkan langsung kepada masyarakat melalui forum dan kelompok
kerja (pokmas) yang telah dibentuk
4. Pelaksanaan program atau kegiatan didampingi oleh tim pendamping dari dinas atau
sektor terkait sebagai tim teknis serta TPM
14
kurikulum dan pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan lingkungan
sekolah. Selain itu Dinkes kota salati juga bekerjasama dengan Dinas Pengelola
Lingkungan Hidup (DPLH) melakukan pembagian tanaman keras dan program
pelestarian tanaman langka, dan program ini juga ditambahkan larangan merokok.
15
KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
Muchran, J., Ilham, W., Siddiq, M., & Susilawati. (2015). Model Perencanaan
Ruang Terbuka Hijau Taman Lingkungan Di Kota Banjarbaru kalimantan
selatan.
Setyawati, V. V., & Hartini, E. (2018). Buku Ajar Dasar Ilmu Gizi Kesehatan
Masyarakat.Yogyakarta: Deepublish.
17