DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MERDEKA
Jalan Merdeka No. 66 Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon : (0711) 317303 Kode Pos 30135
I. DEFINISI
Pemberdayaan Masyarakat adalah Pemberdayaan secara umum diartikan pemberkuasaan.
yang dalam bahasa Inggris adalah “empowerment” dan secara konseptual diartikan pemberdaya.
Berdasarkan arti tersebut pemberdaya dapat diartikan seseorang atau lembaga yang memiliki daya
atau usaha yang dapat mendorong atau memberdayakan orang lain atau lembaga sehingga
menerima dan mematuhi apa yang diinginkan oleh pemberdayaan
Mardikanto (2012:27) mengemukakan bahwa “pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya
memenuhi kebutuhan yang diinginkan individu, kelompok dan masyarakat luas yang memiliki
kemampuan untuk melakukan pilihan dan mengontrol lingkungannya termasuk sumber daya yang
terkait dengan pekerjaan dan aktivitasnya” Berdasarkan teori tersebut peneliti berpendapat bahwa
pemberdayaan dalam kehidupan masyarakat berorientasi pada pemenuhan kebutuhan hidup
masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya lingkungannya.
Mardikanto (2012:28) menjelaskan bahwa pemberdayaan dalam sebuah pemerintahan
merupakan proses agar setiap orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi memenuhi
kehidupannya dalam bentuk keterampilan, dan pengetahuan. Berdasarkan penjelasan tersebut
tampak bahwa pemberdayaan masyarakat diarahkan pada upaya dalam mewujudkan partisipasi
masyarakatsecara optimal meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat dalam
kehidupannya.
Permendagri RI Nomor 7 Tahun 2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat, menyatakan
bahwa pemberdayaan masyarakat adalah suatu strategi yang digunakan dalam pembangunan
masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Pasal 1 , ayat (8)).
Konsep pemberdayaan masyarakat di Indonesia secara konstitusi termasuk dalam Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah disebutkan bahwa setiap daerah di
Indonesia diberikan kekuasaan mengatur, mengelola dan memberdayakan daerah masing-masing.
Berdasarkan undangundang tersebut dapat dipahami bahwa setiap daerah memiliki tanggung
jawab dalam memberdayakan masyarakat.
Suharto (dalam Hatu, 2010:102) menjelaskan bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan
kekuasaan aparat atau pemberdaya untuk memberdayakan masyarakat sehingga mengikuti
kehendak pemberdaya atau penguasa tersebut. Berdasarkan pendapat tersebut peneliti
berpendapat bahwa pemberdayaan berkenaan dengan orang yang memberdayakan dan orang
yang diberdayakan. Golongan pemberdaya biasanya dari kalangan penguasa atau birokrasi yang
berupaya memberikan motivasi dan fasilitas sehingga masyarakat akan berdaya dalam melakukan
suatu kegiatan.
1
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat lewat
perwujudan potensi kemampuan yang dimiliki masyarakat. Berdasarkan penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa pemberdayaan masyarakat berkenaan dengan upaya yang dilakukan
olehpenguasa untuk memberdayakan individu atau sekelompok masyararakat sehinga melakukan
dan mematuhi apa yang diinginkan penguasa, dalam hal ini penguasa dalam sebuah negara
adalah pemerintah itu sendiri. Pemberdayaan masyarakat oleh pemerintah dilakukan secara
terprogram berdasarkan perencanaan yang matang sejalan dengan pembangunan.atau dengan
kata lain inti pengertian pemberdayaan masyarakat merupakan strategi untuk mewujudkan
kemampuan dan kemandirian masyarakat.
Pembangunan berwawasan kesehatan adalah inisiatif semua komponen bangsa dalam
menetapkan perencanaan pembangunan selalu berorientasi untuk mengedapankan upaya promotif
dan preventif pada masalah kesehatan, walaupun bukan berarti mengesampingkan kegiatan
kuratif. Gerakan tersebut berlaku untuk semua komponen bangsa yang harus berpartisipasi secara
aktif baik yang berupa kegiatanindividu, keluarga, kelompok masyarakat,
instansipemerintahataupun swasta.
Pembangunan berwawasan kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam
mewujudkan pembangunan nasional. Pembangunan kesehatan diselenggarakan untuk mencapai
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang demi tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. (Depkes, 2006).
2
d. Lcd
3. Pendataan
a. Menyiapkan Instrumen survey ( kuisioner )
4. Intervensi
a. Pelaksanaan SMD dan MMD
5. Monitoring dan Evaluasi
6. RencanaTindak lanjut.
3
4. Mengembangkan berbagai bentuk kegiatan pembangunan kesehatan yang sesuai dengan
kultur budaya masyarakat setempat.
5. Mengembangkan manajemen sumber daya yang dimiliki masyarakat secara terbuka
(trasparan).
Jenis pemberdayaan masyarakat yang dikelolah oleh lembaga masyarakat dan swasta
antara lain :
1. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Pondok bersalin desa (Polindes) merupaka n salah satu peran serta masyarakat dalam
menyediakan tempat pertolongan persalinan pelayanan dan kesehatan ibu serta kesehatan
lainnya.Kegiatan pondok bersalin desa antara lain melakukan pemeriksaan (ibuhamil, ibu
nifas, ibu menyusui, bayi danbalita), memberikan imunisasi, penyuluhan kesehatan
masyarakat terutama kesehatan ibu dan anak, serta pelatihan dan pembinaan kepada
kader dan mayarakat.
Polindes ini dimaksudkan untuk menutupi empat kesenjangan dalam KIA, yaitu
kesenjangan geografis, kesenjangan informasi, kesenjangan ekonomi, dan kesenjangan
social budaya.Keberadaan bidan di tiap desa diharapkan mampu mengatasi kesenjangang
eografis, sementara kontak setiap saat dengan penduduk setempat diharapkan mampu
mengurangi kesenjangan informasi.Polindes dioperasionalkan melalui kerjasama antara
bidan dengan dukun bayi, sehingga tidakmenimbulkan kesenjangan social budaya,
sementara tariff pemeriksaan ibu, anak, dan melahirkan yang ditentukan dalam
musyawarah LKMD diharapkan mengurangi kesenjangan ekonomi.
Pos obat desa (POD) merupakan perwuju dan peran serta masyarakat dalam pengobatan
sederhana terutama penyakit yang sering terjadi pada masyarakat setempat (penyakit
rakyat/penyakitendemik)
Di lapangan POD dapat berdiri sendiri atau menjadi salah satu kegiatan dari UKBM yang
ada.Gambaran situasi POD mirip dengan posyandu dimana bentukpelayanan menyediakan
obat bebas dan obatkhusus untuk keperluan berbagai program kesehatan yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.Beberapa pengembangan POD antara
lain :
4
1) POD murni, tidak terkait dengan UKBM lainnya
2) POD yang diintegrasikan dengan dana sehat
3) POD yang merupakan bentuk peningkatan posyandu
4) POD yang dikaitkan dengan pokdes/polindes
5) Pos Obat Pondok Pesantren (POP) yang dikembangkan di beberapa pondok pesantren.
Di tanah air kita ini terdapat 2.950 lembaga swadaya masyarakat (LSM), namun sampa
sekarang yang tercatat mempunyai kegiatan di bidang kesehatan hanya 105 organisasi
LSM. Ditinjau dari segi kesehatan, LSM ini dapat digolongkan menjadi LSM yang
aktivitasnya seluruhnya kesehatan dan LSM khusus antara kain organisasi profess
kesehatan, organisasi swadaya internasional.
Salah satu akibat krisis ekonomi adalahpenurunan daya beli masyaraka ttermasuk
kebutuhan pangan.Hal ini menyebabkanpenurunan kecukupan gizi masyarakat yang
selanjutnya dapat menurunkan status gizi.Dengan sasaran kegiatan yakni bayi berumur 6-
11 bulan terutama mereka dari keluarga miskin, anak umur 12-23 bulan terutama mereka
dari keluarga miskin, anak umur 24-59 bulan terutama mereka dari keluarga miskin, dan
seluruh ibu hamil dan ibu nifas terutama yang menderita kurang gizi.
Perlu ditekankan bahwa untuk kegiatan pada pos gizi ini apabila setelah diberikan PMT
anak masih menderita kekurangan energi protein (KEP) maka, makanan tambahan terus
dilanjutkan sampai anak pulih dan segera diperiksakan kepuskesmas (dirujuk)
Sejak periode sebelum reformasi upaya keluarga berencana telah berkembang secara
rasional hingga ketingkat pedesaan.Sejak itu untuk menjamin kelancaran program berupa
peningkatan jumlah akseptor baru dan akseptor aktif, ditingkat desa telah dikembangkan
Pos KB Desa (PKBD) yang biasanya dijalankan oleh kader KB atau petugas KB ditingkat
kecamatan.
Lingkup kegiatan oleh poskestrena dalah tak jauh berbeda dengan Pos Obat Desa namun
pos ini khususditujukanbagi para santri dan atau masyarakat disekitar pesantren yang
seperti diketahui cukup menjamur di lingkungan perkotaan maupun pedesaan.
5
8. Saka Bhakti Husada (SBH)
Pos UKK adalah wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang
diselenggarakan oleh masyarakat pekerja yang memiliki jenis kegiatan usaha yang sama
dalam meningkatkan produktivitas kerja.Kegiatanny a antara lain memberikan pelayanan
kesehatan dasar, serta menjalin kemitraan.
6
IV. DOKUMENTASI
1. SOP – SOP :
- Posyandu
- SMD
- MMD
- Lokmin Tri Bulanan
- Refresing Kader
2. Undangan, Daftar Hadir dan Notulen
3. Form – Form Laporan
4. Bukti Pelaksanaan Fasilitasi Peran Masyarakat Dalam Pembangunan
7
8