PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UPT PUSKESMAS NGLIPAR II
SUMADI, SKM, MM
NIP. 196608181986031009
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
Diberikan Kepada
Tanggal Pemberian
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Denah Ruang
Denah ruang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam gedung Puskesmas
Nglipar II sebagaimana terlampir (lampiran 1)
B. Standar Fasilitas
Standar fasilitas peralatan medis dan perbekalan kesehatan yang mengacu pada Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun 2014, sebagaimana terlampir
(lampiran 2)
BAB IV
TATA LAKSANA FASILITAS
Penyedian sumber daya (SDM, sarana prasarana dan anggaran / dana) untuk melaksanakan
program / kegiatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,
1. Nara sumber
Nara sumber utama adalah tenaga kesehatan di Puskesmas Nglipar II sesuai dengan
bidang / kompetensinya. Bila memungkinkan dan dibutuhkan / diperlukan, narasumber
diambilkan dari luar puskesmas Nglipar II.
2. Media promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
Media yang digunakan bisa menggunakan media cetak maupun elektronika, disesuaikan
dengan perkembangan jaman. Pelaksanaanya bisa dalam bentuk penyuluhan, diskusi
kelompok/RDK, MMD, dan lain sebagainya.
3. Anggaran / dana
Kegiatan dianggarkan melalui anggaran pendapatan dan belanja BLUD Puskesmas Nglipar
II maupun dari sumber dana lainnya, misalnya PIWK, ADD, DAK Non fisik dan lain
sebagainya.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan kerja adalah Sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat, dan
kematian akibat kecelakaan kerja. Keselamatan kerja yang baik adalah pintu gerbang utama
bagi keamanan tenaga kerja, pasien dan keluarga dan masyarakat. Dalam pelaksanaannya
Keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat dan berdasarkan atas latar belakang
itulah maka pelaksanaan program keselamatan pasien dalam Upaya Promkes dilakukan
dengan cara bekerjasesuai dengan SOP dan menggunakan APD (Masker).
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
A. Pemantauan
Pemantauan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pencapian
dan pelaksanaan program kegiatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di
puskesmas.
Pemantauan dapat dilakukan pada pelaksanaan program aksi baik di dalam gedung
puskesmas maupun di lapangan/luar gedung dan juga pembinaan serta membantu
memecahkan masalah-masalah yang ada.
Mekanisme pemantauan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :
1. Pelaporan yang bersih dan realisasi pelaksanaan dan pencapaian program kesehatan
di puskesmas kepada kepala puskesmas setiap bulannya.
2. Kunjungan/peninjauan lapangan dilakukan ke beberapa lokasi/daerah terpilih
B. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan menggunakan indikator keberhasilan yang terdiri dari
indikator masukan, proses, keluaran dan dampak. Semua indikator tersebut dapat
dijadikan sebagai masukan sekaligus bahan untuk perbaikan dan pemanfaatan kegiatan
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di puskesmas.
C. Indikator keberhasilan
Agar pemantauan dan evaluasi dapat dilakukan secara paripurna, maka indikator
keberhasilan ini mencakup indikator masukan (input), indikator proses, indikator keluaran
(output), dan indikator dampak (outcome)
1. Indikator Masukan
Masukan yang perlu diperhatikan yang berupa komitmen, sumber daya manusia,
sarana/peralatan dan dana. Oleh karena itu, indikator masukan ini dapat mencakup :
a. Adanya komitmen kepala puskesmas yang tercermin dalam rencana umum
pengembangan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di dalam dokumen
perencanaan tahunan puskesmas
b. Adanya Tim Pelaksana program kegiatan promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat di puskesmas termasuk didalamnya tenaga / kegiatan pendukung yang
ditetapkan dengan surat keputusan Kepala Puskesmas.
c. Adanya komitmen personil tim pelaksana program kegiatan dan unsur lainnya yang
terlibat untuk melaksanakan kegiatan dengan sebaik – baiknya dan berupaya untuk
mencapai target dan indikator keberhasilan program, yang ditunjukkan dengan
adanya laporan rutin pelaksanaan kegiatan
d. Setiap petugas puskesmas memiliki dusun binaan yang ditetapkan dengan surat
keputusan Kepala Puskesmas
e. Adanya sarana dan prasarana pendukung kegiatan promosi kesehatan di puskesmas
( lampiran 2)
f. Adanaya dana di puskesmas yang mencukupi untuk penyelengaraan promosi
kesehatan puskesmas.
2. Indikator Proses
Proses yang dipantau adalah proses pelaksanaan promosi kesehatan puskesmas
yang meliputi promosi kesehatan di dalam gedung dan promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat di masyarakat. Indikator yang digunakan meliputi :
a. Sudah dilaksanakannya kegiatan promosi kesehatan di dalam gedung (setiap tenaga
kesehatan melakukan promosi atau diselenggarakan klinik khusus/di masing-masing
ruang pelayanan)
b. Tersedia media promosi kesehatan yang diperlukan (poster, leaflet, spanduk dan lain-
lain) dan kondisinya masih bagus
c. Sudah dilaksanakannya kegiatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
di masyarakat/luar gedung (kunjungan rumah dan pengorganisasian masyarakat)
3. Indikator Output
a. Semua tenaga puskesmas telah melaksanakan kegiatan promosi kesehatan puskesmas
dan pemberdayaan masyarakatdi dalam gedung dan luar gedung
b. Minimal 25% sasaran/klien yang berkunjung ke puskesmas dilakukan pelayanan
konseling secara komprehensif di dalam gedung
c. 50% rumah tangga dilakukan pembinaan dan pendataan PHBS tatanan rumah tangga
d. Semua UKBM telah dilakukan pembinaan oleh tenaga puskesmas
e. Puskesmas sebagai institusi yang telah melaksanakan PHBS tatanan institusi
kesehatan, meliputi kawasan tanpa rokok, lingkungan bersih (pengelolaan sampah
dan limbah medis), bebas jentik, jamban sehat, menggunakan air bersih, dan cuci
tangan pakai sabun.
BAB IX
PENUTUP
III. Perlengkapan
1. Kabel Tambahan, @ 20 m 1 unit 1 unit
2. Portable Generator 1 unit 1 unit
3. Tempat Sampah Tertutup 2 buah 2 buah
4. Lemari alat 1 buah 1 buah
IV. Meubelair
1. Kursi kerja 2 buah 2 buah
2. Lemari Arsip 1 buah 1 buah
3. Lemari Alat-Alat Audiovisual 1 buah 1 buah
4. Meja tulis ½ biro 1 buah 1 buah
V. Pencatatan dan Pelaporan
1. Buku register pelayanan Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan