Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

GERMAS
(GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT)

A. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari, praktik hidup sehat merupakan salah
satu wujud Revolusi Mental. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS) mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup sehat,
agar mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat.
Mengingat bahwa pada saat ini Indonesia tengah menghadapi
tantangan besar yakni masalah kesehatan triple burden, karena masih
adanya penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular (PTM) dan
penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi yang muncul kembali.
Dan diikuti dengan terjadinya Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung
sejak awal tahun 2020 hingga saat ini.
Penduduk usia produktif dengan jumlah besar yang seharusnya
memberikan kontribusi pada pembangunan, justru akan terancam apabila
kesehatannya terganggu oleh PTM dan perilaku yang tidak sehat, karena
meningkatnya PTM dapat menurunkan produktivitas sumber daya
manusia, bahkan kualitas generasi bangsa. Hal ini juga berdampak pula
pada besarnya beban pemerintah karena penanganan PTM
membutuhkan biaya yang besar. Pada akhirnya, kesehatan akan sangat
mempengaruhi pembangunan sosial dan ekonomi.
GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh
Presiden RI yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa
mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh
komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat. GERMAS
adalah suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara
bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran,
kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas
hidup.
GERMAS dapat dilakukan dengan cara: Melakukan aktifitas fisik,
Mengonsumsi sayur dan buah, Tidak merokok, Tidak mengonsumsi
alkohol, Memeriksa kesehatan secara rutin, Membersihkan lingkungan,
dan Menggunakan jamban. Pada tahap awal, GERMAS secara nasional
dimulai dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu: 1) Melakukan aktivitas
fisik 30 menit per hari, 2) Mengonsumsi buah dan sayur; dan 3)
Memeriksakan kesehatan secara rutin. Tiga kegiatan tersebut dapat
dimulai dari diri sendiri dan keluarga karena keluarga adalah bagian
terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian, dilakukan saat ini
juga, dan tidak membutuhkan biaya yang besar.
Untuk menyukseskan GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan
peran sektor kesehatan saja. Peran Kementerian dan Lembaga di sektor
lainnya juga turut menentukan, dan ditunjang peran serta seluruh lapisan
masyarakat. Mulai dari individu, keluarga, dan masyarakat dalam
mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia usaha, organisasi
kemasyarakatan, dan organisasi profesi dalam menggerakkan
anggotanya untuk berperilaku sehat; serta Pemerintah baik di tingkat
pusat maupun daerah dalam menyiapkan sarana dan prasarana
pendukung, memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya.

B. LATAR BELAKANG
Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat ini
cukup kompleks, karena Upaya kesehatan belum dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan data
Riskesdas Tahun 2007 diketahui penyebab kematian di
Indonesia untuk semua umur, terjadi pergeseran dari penyakit
menular ke penyakit tidak menular, penyebab kematian yang
terbanyak adalah stroke, baik diperkotaan maupun dipedesaan.
Hasil Riskesdas 2007 juga menggambarkan hubungan
degenerative seperti sindroma metabolik, stroke, Hipertensi,
obesitas dan penyakit jantung dengan status sosial ekonomi
masyarakat (pendidikan, kemiskinan, dan lain-lain).
GERMAS ( gerakan masyarakat hidup sehat merupakan salah
satu dari progam pemerintah yang diharapkan mampu mengatasi
masalah terutama penyakit tidak menular menular,.. Masalah perilaku
menyangkut kebiasaan, budaya, dan masalah-masalah lain yang tidak
mudah diatasi. Untuk itu semua perlu peningkatan kesadaran dan
kepedulian masyarakat untuk hidup sehat, perlunya pengembangan
kemitraan dan pemberdayaan masyarakat..,
Dengan pemberdayaan masyarakat ini diharapkan akan
terbentuk komunitas yang perduli dengan kesehatan, kepedulian ini
tidak hanya untuk diri sendiri tetapi komunitas yang ada di sekitar.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
terbentukya komunitas yang perduli dengan gerakan mayarakat
2. Tujuan Khusus
a. terbentuknya masyarakat yang perduli dengan kesehatan
b. Masyarakat yang memeriksakan kesehatan secara rutin
c. kawasan rumah terbebas dari asap rokok
d. aktifitas rutin (olahraga) yang rutin
e. komunitas yang mandiri bahan pangan sayur

D. TATA NILAI
AGROPOLITAN : “Agamis, Rasional, Proposional, Peduli, Tanggap”

 Agamis
Mengembangkan sikap toleransi beragama dan menjadikan tata nilai
agama sebagai dasar dalam bekerja dan memberi pelayanan
 Rasional
Menggunakan pikiran dan pertimbangan logis dalam bersikap, yang
mampu diterima oleh semua kalangan
 Proporsional
Bekerja sesuai kemampuan dan target yang ditetapkan
 Peduli
Memahami kondisi lingkungan sekitar secara keseluruhan dengan
segala aspek permasalahannya
 Tanggap
Siap memberi respon cepat dansungguh-sungguh dalam
menghadapi berbagai situasi dan kondisi

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN

1 Pangan Sehat dan 1. Setiap rumah memiliki tanaman sayur sebagai


Perbaikan Gizi bahan makanan
2. Panen di lakukan bergiliran dan dinikmati
semua anggota
3. Setiap rumah memiliki tanaman buah
2 Edukasi Dan PHBS 1. Setiap rumah di kampung menjadi kawasan
tanpa rokok
2. Gerakan mematikan rokok sebelum memasuki
area rumah
3 Pencegahan dan 1. Pemeriksaan kesehatan seluruh warga
Deteksi Dini penyakit kampung masliger akan dilakukan secara
berkala
2. Pemeriksaan pada bayi dan ibu hamil melalui
kegiatan posyandu lansia
3. Pemeriksaan pada usia lanjut di lakukan pada
posyandu balita
4. Pemeriksaan usia 15 tahun dan lebih dilakukan
melalui POSBINDU
4 Lingkungan 1. Advokasi ODF
2. Peningkatan perilaku cuci tangan memakai
sabun
3. Pembersihan lingkungan secara teratur
5 Aktivitas Fisik 1. Kegiatan dilakukan setiap minggu sekali di
kampung masliger
2. Melakukan Peregangan saat berada di area
kerja

F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Advokasi tentang
Kunjungan ke Kepala Desa untuk mendapatkan dukungan pada
pelaksanaan
Membentuk forum germas tingkat kecamatan dan desa
2. Mengadakan pertemuan Lintas Sektor
Bekerjasama dengan administrasi dan managemen untuk kegiatan
3. Pengenalan GERMAS
Mengundang masyarakat untuk dilakukan pembinaan dalam
melaksanakan kegiatan
4. Kunjungan rumah
Kunjungan rumah pada keluarga yang kurang memiliki komitmen
dalam
5. Pemberdayaan keluarga dengan PHBS RT
Melakukan survey PHBS Rumah tangga dan penyuluhan PHBS
Rumah tangga
Melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan pencegahan
dan deteksi dini masalah kesehatan yang ada di masyarakat
6. Penyuluhan kesehatan
Pemberian informasi kepada masyarakat dengan tujuan meningkat
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
G. SASARAN
Seluruh Masyarakat yang berada di wilayah UPT Puskesmas
Poncokusumo

H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN KE

KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Sosialisasi Lintas I.
Program di Lokakarya V
Mini

Sosialisasi dan evaluasi


pada Lokmin Lintas V V V V
Sektor

Sosialisasi Masliger
V
tingkat Desa

Penanaman KRPL V V V V V V V V V

Senam Bersama V V V V V V V V V

Posbindu V V V V V V V V V

Membuat tempat untuk


mematikan rokok di V
depan rumah dari bambu

Monitoring dan Evaluasi V V V


I. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN
PELAPORAN
Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap dua bulan
sekali, yaitu bulan Juli, September, November

Mengetahui, Poncokusumo, 4 Januari 2022

Kepala Puskesmas Poncokusumo Ketua Tim Survei Mawas Diri

dr. Wiwit Wijayati Muhammad Akhul Firdaus, AMd.Kep


NIP. 19791002 201001 2 007 NIP. 19900422 201903 1 016

Anda mungkin juga menyukai