Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KEGIATAN


POSYANDU

DISUSUN OLEH :

Nama : Yesi Tree Ananda

NIM : 10011381924133

Kelas : IKM B 2019

Dosen Pembimbing: Shomedran, S.PD., M.PD

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN 201
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Sumodiningrat (2000:80) menjelaska bahwa keberdayaan masyarakat yang
ditandai adanya kemandiriannya dapat dicapai melalui proses pemberdayaan masyarakat.
Keberdayaan masyarakat dapat diwujudkan melalui partisipasi aktif masyarakat yang
difasilitasi dengan adanya pelaku pemberdayaan. Sasaran utama pemberdayaan masyarakat
adalah mereka yang lemah tetapi memilki keinganan untuk diberdayakan, kekuatan atau
kemampuan mengakses sumber daya produktif.
Sebagai proses manajemen perlu adanya tahapan-tahapan untuk mencapai tujuan yang
efektif dan seefisien mungkin melalui fungsi manajemen yaitu POAC (Planning, Organizing,
Actuating, Controlling). POAC merupakan sebuah proses, sehingga, kelompok masyarakat
keberadaan POAC saling berkaitan satu dengan lainnya. Fungsi-fungsi ini membantu untuk
memahami apa yang pimpinan ingin lakukan, yaitu menganggap pekerjaan mereka sebagai
suatu proses. Proses merupakan serangkaian tindakan untuk mencapai sesuatu. Misalnya
menyediakan layanan dalam kegiatan posyandu. Untuk mencapai tujuan, pimpinan
menggunakan sumber daya dan melaksanakan empat fungsi manajerial utama, yaitu POAC
(Planning, Organizing, Actuating, Controlling).
Posyandu adalah forum komunikasi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang
mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia. Penemuan tersebut
sesuai dengan penelitian Effendy, pelaksanaan program Posyandu oleh kader-kader kesehatan
terpilih yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas wilayah masing-
masing mengenai pelayanan kesehatan dasar. Kader-kader ini diperoleh dari wilayah sendiri
yang terlatih dan terampil untuk melaksanakan kegiatan rutin di Posyandu. Oleh karena itu,
Posyandu merupakan wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan
masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta
pembinaan teknis dari petugas kesehatan.

B. Waktu Pelaksanaan
1. Tempat : Desa Parit Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan
Ilir Sumatera Selatan
2. Tanggal Kegiatan : Rabu, 10 Februari 2021
3. Pukul : 08.30 WIB s/d selesai
C. Tujuan
Pemberdayaan maasyarakat bertujuan agar dapat memandirikan masyarakat untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengoptimalkan sumberdaya . Tujuan dari adanya
observasi pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan posyandu, yaitu:
1. Untuk menggali informasi mengenai pemberdayaan yang ada didaerah sekitar tempat
tinggal

2. Untuk mengetahui dan menganalisa proses pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan


posyandu.

3. Untuk memberdayakan masyarakat dalam kegiatan posyandu sebagai motor


penggerak kesehatan masyarakat harus menjadi komunikator yang handal dalam
menyebarkan informasi kesehatan kepada masyarakat

D. Manfaat
Manfaat dari adanya observasi pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan posyandu,
yaitu:

1. Dapat menggali informasi mengenai pemberdayaan yang ada didaerah sekitar tempat
tinggal

2. Dapat mengetahui dan menganalisa proses pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan


posyandu.

3. Dapat memberdayakan masyarakat dalam kegiatan posyandu sebagai motor


penggerak kesehatan masyarakat harus menjadi komunikator yang handal dalam
menyebarkan informasi kesehatan kepada masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat adalah konsep pembanguan ekonomi yang merangkum
nilai-nilai masyarakat untuk membangun paradigma baru dalam pembangunan yang bersifat
peoplecentered, participatory, empowerment, dan sustainable (Chamber, 1995).
Pembangunan dan pemberdayaan masyarakat menjadi pembicaraan masyarakat dikarenakan
berhubungan dengan kemajuan dan perubahan bangsa kedepan karena pemberdayaan
masyarakat berperan sebagai proses untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan,
dan pengembangan kemampuan yang lainnya untuk meningkatkan kemandirian dan taraf
perekonomian masyarakat dapat meningkatkan sumberdaya manusia, khususnya apabila
dikaitkan dengan kemampuan (skill) masyarakat yang masih kurang akan kemapuan akan
sangat menghambat pertumbuhan ekonomi itu sendiri.
Dalam pemberdayaan masyarakat sebagai model pembangunan yang berbasis rakyat,
menggerakan partisipasi masyarakat bukan hanya essensial untuk mendukung kegiatan
pembangunan yang digerakkan pemerintah, tetapi juga agar masyarakat berperan lebih besar
dalam kegiatan yang dilakukannya sendiri.
Terdapat tiga upaya pokok dalam pemberdayaan masyarakat, antara lain:

1. Menciptakan suasana yang memungkinkan potensi mayarakat berkembang


(enabling);

2. Memperkuat potensi yang dimiliki masyarakat (empowering); serta

3. Melindungi dan membela kepentingan masyarakat bawah (protecting)

B. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam
penyelanggraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan
kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial dasar
untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi ( Departemen Kesehatan RI.
2006). Dengan demikian Posyandu merupakan kegiatan kesehatan dasar yang
diselenggarakan oleh masyarakat dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan
(Cessnasari. 2005).
Peran kader posyandu dalam pemberdayaan masyarakat dibentuk dari motivasi internal
dan eksternal, hambatan, sumber daya, potensi dan pengalaman mengembangkan
kemampuan. Kader posyandu berperan sebagai pemberdaya masyarakat. Kader memiliki
kemampuan untuk mengajak masyarakat ikut terlibat dengan semangat sosial. Semangat
sosial kader kesehatan mampu memainkan peran penting dalam pemberdayaan masyarakat.
Tujuan didirikannya Posyandu adalah untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak
balita, angka kelahiran agar terwujud keluarga kecil bahagia dan sejahtera serta
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Pos pelayanan terpadu (Posyandu) ini
merupakan wadah titik temu antara pelayanan professional dari petugas kesehatan dan peran
serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama dalam
upaya penurunan angka kematian bayi dan angka kelahiran. Oleh karena itu, Posyandu
merupakan wadah untuk mendapatkan pelayanan dasar terutama dalam bidang kesehatan dan
keluarga berencana yang dikelola oleh masyarakat.

C. Observasi Pemberdayaan Masyarakat Dalam Kegiatan Posyandu


Dalam penelitian ini, saya meneliti pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan yaitu kader posyandu yang berada di Desa Parit Kecamatan Indralaya Utara
Kabupaten Ogan Ilir. Posyandu didaerah ini bernama posyandu mawar, kader posyandu
mawar beranggotakan 5 (lima) orang dengan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Kegiatan
posyandu mawar dilaksanakan satu bulan sekali setiap tanggal 10 dikuti oleh 90 bayi dan
balita. Selain kegiatan penimbangan, pemberian imunisasi dan pemberian obat cacing
posyandu mawar juga membuka kelas ibu hamil, kelas ibu balita, membuka program KB
untuk pasangan usia subur, promosi kesehatan serta berkerjasama dengan desa dalam
melaksanakan program stunting dengan memberikan makanan tambahan, susu dan vitamin
kepada balita stunting dan ibu hamil.
Adapun pembagian tugas setiap kader sebagai berikut :
1. Kader 1 : Bertanggung jawab dalam mengatur kegiatan pendaftaran
yang meliputi pendaftaran balita, ibu hamil (Bumil), ibu
nifas, ibu menyusui dan sasaran lainnya.
2. Kader 2 : Berfungsi sebagai tempat penimbangan berat badan,
pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar kepala
anak, deteksi perkembangan anak, pemantaun status
imunisasi anak, pemantauan yang berkaitan dengan
permasalahan balita.
3. Kader 3 : Bertugas sebagai pengisian KMS atau buku KAI serta
mencatat kegiatan apa saja yang laksanakan pada hari
posyandu
4. Kader 4 : Bertugas dalam menyampaikan penyuluhan serta kader
dapat melakukan konseling, atau diskusi kelompok dan
demonstrasi (praktek) dengan orang tua atau keluarga
balita.
5. Kader 5 : Membantu Ibu Bidan dalam memberikan pelayanan
kesehatan

D. Pengaplikasian Fungsi-Fungsi Manajemen


Dalam melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat diperlukan pengaplikasian
fungsi-fungsi manajemen pemberdayaan dalam kegiatan posyandu, meliputi perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), pengawasan atau
pengendalian (controlling), serta pengevaluasian (evaluating), sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planning)

Dalam perencanaan manajemen berawal dari pemilihan alternatif-alternatif dalam


meningkatkan kesadaran dengan meningkatkan kepercayaan diri melalui pemberian
motivasi terhadap kemampuan, kedisiplinan dan tanggung jawab yang tinggi. Dengan
cara melakukan pengontrolan setiap kegiatan berlangsung dan berkerja sama dengan
tenaga profeional dari petugas kesehatan.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Koordinasi dalam meningkatkan kesadaran dapat dilakukan dengan meningkatkan komunikasi,


memperoleh informasi secara luas, dan pengarahan sesuai dengan aturan-aturan/prosedur
kegiatan. Pelaksana kegiatan posyandu, yaitu petugas puskesmas dan kader posyandu
untuk memberikan pelayanan kesehatan dan promosi kesehatan kepada masyarakat,
serta didampingi oleh bidan desa dan juga ketua tim pengerak PKK yang berperan
sebagai duta stunting desa. Mengikut sertakan masyarakat di wilayah tersebut.

3. Pelaksanaan (Actuating)

Dalam pelaksanaan atau penerapan manajemen salah satunya dengan pemberian


motivasi dalam meningkatkan kesadaran para kader untuk melaksanakan displin kerja
pemberian dan juga memberikan motivasit agar dapat percaya atas kemampuan para
anggotanya untuk menambah skill dan pengalaman baru serta meningkatkan
kemampuan dan potensi yang dimiliki agar mencapai hasil yang maksimal dan efektif
sesuai dengan tujuan. Untuk mendukung proses kegiatan posyandu pada masa pandemi
ini, petugas puskesmas dan kader kesehatan melakukan pelayanan kesehatan dengan
menjalankan protol kesehatan.

4. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan pemberdayaan terdiri dari melihat segala sesuatu yang sedang dilakukan
sesuai dengan rencana yang telah diadopsi, perintah yang telah diberikan, dan prinsip-prinsip
yang telah ditetapkan. Pemantauan berdasarkan kegiatan posyandu dengan memberikan
pelayanan kesehatan, apakah semua masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan
seperti imunisasi, penimbangan, pemberian vitamin dan kegaitan lainnya yang ada
diposyandu.

5. Pengevaluasian (Evaluating)

Untuk mengetahui peningkatan pelayanan kesehatan yang diberikan, maka dilihat dari
persentase berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan terkait masyarakat yang telah
mendapatkan pelayanan kesehatan di Desa Parit Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten
Ogan Ilir.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa upaya pemberdayaan


masyarakat di wilayah Desa Parit Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir, dalam
kegiatan posyandu dengan memberikan layanan kesehatan terkait tujuan, manfaat dari
kegiatan posyandu berjalan dengan baik. Berdasarkan pengaplikasian fungsi-fungsi
manajemen menunjukkan bahwa kader posyandu tersebut sudah berkembang dan mandiri.
Kader posyandu ini mampu sebagai motor penggerak kesehatan masyarakat dengan
menyampaikan komunikasi yang handal dalam kemampuan untuk mengajak masyarakat ikut
terlibat dengan semangat sosial, dan sebagai penyampai informasi kesehatan.

B. Saran

Saran dari penulis terkait kegiatan tersebut berdasarkan hasil observasi, yaitu pemberdayaan
masyarakat dalam kegiatan posyandu yang dilakukan oleh petugas puskesmas dan kader
posyandu. Meningkatkan pelatihan dan bimbingan untuk para kader agar para kader dapat
menambah pengetahuan baru sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan dapat terlaksa
dengan baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Pratama, Wahyu Dika Amir. (2016). Evaluasi Manajemen Pemberdayaan Masyarakat.


Pendidikan Non Formal, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya.
E-Journal UNESA. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 34-38

Susanto, Fino, Mora Claramita, Sri Handayani. (2017). Peran kader posyandu dalam
pemberdayaan masyarakat Bintan. BKM Journal of Community Medicine and
Public Health. Volume 33 Nomor 1 Halaman 13-18

Saepudin, Encang, Edwin Rizal, Agus Rusman. (2017). Peran Posyandu Sebagai Pusat
Informasi Kesehatan Ibu dan Anak. Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas
Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran. Volume 3, Nomor 2, Juli – Desember
2017
LAMPIRAN

No. Lampiran Foto Keterangan

1. Pendaftaran

2. Penimbangan

3. Pengukuran tinggi badan


4. Pemberian vitamin

5. Pengisian KMS dan KAI

6. Imunisasi
7. Kelas ibu hamil

Anda mungkin juga menyukai