Anda di halaman 1dari 33

PRA PROFESI

KEBIDANAN KOMUNITAS
Kelompok 4
ANGGOTA
1. Jelsita Nova
2. Harmila
3. Khasana Bulkis
4. Selly Widianti
5. Tengku Mardiani Susanti
6. Rati Yulyana Putri
7. Filda
Learning Objectives
1. Konsep PSM
2. Ciri Ciri dan Prinsip PSM
3. Landasan Hukum PSM
4. Bentuk Program Kesehatan yang Berhubungan Dengan PSM
5. Pendekatan yang Dilakukan Nakes kepada Kader dan Dukun Bayi
dalam Upaya Pelayanan Kesehatan
KONSEP PERAN SERTA MASYARAKAT
Peran Serta Masyarakat
Peran Serta Masyarakat adalah ikut sertanya seluruh anggota
masyarakat dalam memecahkan suatu permasalahan masyarakat
tersebut.

dalam bidang kesehatan, berarti keikutsertaan seluruh anggota


masyarakat dalam memecahkan kesehatannya sendiri.
Di dalam hal ini masyarakat sendirilah yang aktif memikirkan,
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasikan program-program
kesehatan masyarakatnya (Notoatmodjo, 2007)
Elemen-Elemen Peran Serta Masyarakat

1. Motivasi
Masyarakat akan sulit untuk berpartisipasi di semua program tanpa adanya
motivasi.
Maka dari itu pendidikan kesehatan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan
tumbuhnya motivasi masyarakat. (Notoatmodjo, 2007)

2. Komunikasi
suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan yang dapat
menyampaikan ide dan penerimaan informasi kepada masyarakat.
Sebagian dari informasi tersebut sangat efektif untuk menyampaikan pesan
yang nantinya dapat menimbulkan suatu partisipasi. (Notoatmodjo, 2007)
3. Koordinasi
Koordinasi adalah Kerjasama dengan intansi-intansi di luar kesehatan
masyarakat dan instansi kesehatan sendiri adalah mutlak diperlukan.
Adanya team work antara mereka ini akan membantu menumbuhkan
partisipasi.

4. Mobilisasi
Mobilisasi merupakan partisipasi yang bukan hanya terbatas pada tahap
pelaksanaan program.
Partisipasi masyarakat dapat dimulai seawal mungkin sampai seakhir
mungkin, dari identifikasi masalah, menentukan prioritas, perencaaan,
program, pelaksanaan sampai dengan monitoring dan program.
Metode Peran Serta Masyarakat
a) Partisipasi dengan paksaan (Enforcement Participation)
memaksa masyarakat untuk konstribusi dalam suatu program,
melalui peraturan maupun dengan perintah lisan. Cara ini akan lebih
cepat hasilnya dan mudah.
karna dasarnya bukan kesadaran (awerenees), masyarakat tidak akan
mempunyai rasa mememiliki terhadap program.

b) Partisipasi dengan persuasi dan edukasi


partisipasi yang didasari pada kesadaran. Sukar ditumbuhkan dan
akan memakan waktu yang lama.
Tetapi bila tercapai hasilnya ini akan memiliki rasa memiliki dan rasa
memelihara
Ciri ciri dan prinsip PSM
Prinsip
• Menumbuh kembangkan potensi masyarakat
• Menumbuh kembangkan peran serta masyarakat
• Menumbuhkan semangat gotong-royong
• Bekerjasama dengan masyarakat
• Keputusan berda dalam masyarakat
• Menggalang kemtraan dengan LSM dan ormas.
• Mengadakan promosi , pendidkan dan pelatihan yang seluas-luasnya.
• Upaya dilkukan dengan kemitraan beberapa pihak
• Desentralisasi sesuai budaya setempat
Ciri
Berlandaskan pada kemapuan/kekuatan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri. Tidak bergantung pada pa yang telah disedakan oleh pemrintah.
Adapun kemapuan yang dimiliki masyarakat antara lain:
• TOMAS, semua orang yang memilik pengaruh dalam masyarakat
• Ormas, seperti PKK, LPP, Pengajian, dsb.
• Dana masyarakat, merupakan unsure yang paling urgent
• Sarana dan material dim iliki oleh masyarakat
• Masyarakat memiliki pengetahuan yang bermanfaat bagi embangunan
kesehatan
• Teknologi yang dimiliki
• Pemecahan masalah dengan pengambian keputusan yang tepat
Landasan hukum PSM
PMK RI No 8 Tahun 2019 Tentang
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
• BAB 1 Pasal 1 ayat (1)

Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan, yang selanjutnya disebut


Pemberdayaan Masyarakat adalah proses untuk meningkatkan
pengetahuan, kesadaran dan kemampuan individu, keluarga serta
masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya kesehatan yang
dilaksanakan dengan cara fasilitasi proses pemecahan masalah melalui
pendekatan edukatif dan partisipatif serta memperhatikan kebutuhan
potensi dan sosial budaya setempat.
• BAB II Pasal 4 ayat (1)

a. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat meliputi:


b. kesehatan ibu, bayi dan balita;
c. kesehatan anak usia sekolah dan remaja;
d. kesehatan usia produktif;
e. kesehatan lanjut usia;
f. kesehatan kerja;
g. perbaikan gizi masyarakat;
h. penyehatan lingkungan;
i. penanggulangan penyakit menular dan tidak menular;
j. kesehatan tradisional;
k. kesehatan jiwa;
l. Kesiapsiagaan bencana dan krisis kesehatan; dan
m. kegiatan peningkatan kesehatan lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat.
UU RI No 39 Tahun 2009 tentang kesehatan
• BAB XVI PERAN SERTA MASYARAKAT

Pasal 174 ayat (1) dan (2)

(1) Masyarakat berperan serta, baik secara perseorangan maupun terorganisasi


dalam segala bentuk dan tahapan pembangunan kesehatan dalam rangka membantu
mempercepat pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

(2) Peran serta sebagaimana dimaksud pada ayat(1) mencakup keikutsertaan secara
aktif dan
kreatif.
Bentuk-bentuk program Kesehatan
yang berhubungan dengan PSM
Bentuk PSM
• ikut dalam menelaah situasi masalah
• ikut terlibat dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan, term
asuk penentuan prioritas, dan
• menjalankan kebiasaan hidup sehat dan berperan serta secara
aktif dalam mengembangkan ketenagaan, dana, dan sarana
1. Mengambil tanggung jawab atas kesehatan diri, keluarga
danmasyarakat
2. Mengembangkan kemampuan untuk menyehatkan diri,
keluarga danmasyarakat
3. Menjadi pelaku perintis kesehatan dan pemimpin yang
menggerakkankegiatan masyarakat di bidang kesehatan
berdasarkan atas kemandirian dan kebersamaan
Bentuk-bentuk program Kesehatan yang berhubungan
dengan PSM
Pembinaan peran serta masyrakat dalam kesehatan, baik
secara individu, kelompok, atau masyarakat Merupakan upaya
swadaya masyarakat yang pembinaannya dilakukan oleh
Puskesmas Dilaksanakan oleh pos-pos kesehatan yang didirikan
dan dilaksanakan oleh tenaga masyarakat sendiri (kader
kesehatan yang dilatih dan dibina oleh Puskesmas)
Prinsip Dasar PKMD Pos-pos kesehatan meliputi;
Penyuluhan kesehatan
1) Pengawasan terhadap penyakit menular dan pelaporan ke Puskesmas
2) Perbaikan sanitasi lingkungan
3) Pengobatan ringan dalam rangka P3K sebelum dirujuk ke Puskesmas
4) Perbaikan gizi keluargaDiskusi dengan ibu hamil melalui arisan/PKK
Pendekatan Yang Dilakukan Nakes
kepada Kader dan Dukun Bayi dalam
Upaya Kesehatan
PEMBINAAN DUKUN
Pembinaan dukun adalah suatu pelatihan yang diberikan kepada dukun
bayi oleh tenaga kesehatan yang menitikberatkan pada peningkatan
pengetahuan dukun yang bersangkutan, terutama dalam hal higiene
sanitasi, yaitu mengenai kebersihan alat–alat persalinan dan perawatan
bayi baru lahir, serta pengetahuan tentang perawatan kehamilan, deteksi
dini terhadap risiko tinggi pada ibu dan bayi, KB, gizi serta pencatatan
kelahiran dan kematian (Rita Yulifah, Tri Johan Agus Y., 2009).
TUJUAN PEMBINAAN DUKUN
Untuk meningkatkan status dukun, maka dilakukan upaya pelatihan dan
pembinaan dukun dengan tujuan:
a. Agar mereka memiliki pengetahuan dan ide baru yang dapat disampaikan
dan diterima oleh anggota masyarakat.
b. Memperbesar peran dukun bayi dalam program KB dan pendidikan
kesehatan di berbagai aspek kesehatan reproduksi dan kesehatan anak.
c. Untuk memperbaiki kegiatan–kegiatan yang sebenarnya sudah dilakukan
oleh dukun, seperti memberikan saran tentang kehamilan, melakukan
persalinan bersih dan aman, serta mengatasi masalah yang mungkin muncul
pada saat persalinan, sehingga angka kematian ibu dan bayi dapat dikurangi
atau dicegah sedini mungkin.
MANFAAT PEMBINAAN DUKUN
a. Meningkatkan mutu keterampilan dukun bayi dalam memberikan pelayanan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b. Meningkatkan kerjasama antara dukun bayi dan bidan.
c. Meningkatkan cakupan persalinan dengan petugas kesehatan
UPAYA PEMBINAAN DUKUN
Masyarakat masih menganggap dukun sebagai tokoh masyarakat yang patut
dihormati, memiliki peranan penting bagi ibu–ibu di desa. Oleh karena itu,
dibutuhkan upaya agar bidan dapat melakukan pembinaan dukun.
Beberapa upaya yang dapat di lakukan bidan di antaranya adalah :
a. Melakukan pendekatan dengan para tokoh masyarakat setempat.
b. Melakukan pendekatan dengan para dukun.
c. Memberikan pengetahuan kepada para dukun tentang pentingnya persalinan
yang bersih dan aman.
d. Memberi pengetahuan kepada para dukun tentang komplikasi–komplikasi
kehamilan dan bahaya proses persalinan.
e. Membina kemitraan dengan dukun dengan memegang asas saling
menguntungkan.
f. Menganjurkan dan mengajak dukun merujuk kasus–kasus risiko tinggi
kehamilan kepada tenaga kesehatan.
PEMBINAAN KADER
Kader merupakan tenaga masyarakat yang dianggap paling dekat dengan
masyarakat. Departemen kesehatan membuat kebijakan mengenai latihan
untuk kader yang dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan,
menurunkan angka kematian ibu dan anak.
Para kader kesehatan masyarakat itu seyogyanya memiliki latar belakang
pendidikan yang cukup sehingga memungkinkan mereka untuk membaca,
menulis dan menghitung secara sedarhana
PERAN FUNGSI KADER
Peran dan fungsi kader sebagai pelaku penggerakan masyarakat:
a. Perilaku hidup bersih dan sehat
b. Pengamatan terhadap masalah kesehatan di desa
c. Upaya penyehatan di lingkungan d. Peningkatan kesehatan ibu, bayi
dan balita e. Permasyarakatan keluarga sadar gizi
PEMBENTUKAN KADER
Mekanisme pembentukan kader membutuhkan kerjasama tim. Hal ini disebabkan
karena kader yang akan dibentuk terlebih dahulu harus diberikan pelatihan kader.
Pelatihan kader ini diberikan kepada para calon kader di desa yang telah
ditetapkan.
Sebelumnya telah dilaksanakan kegiatan persiapan tingkat desa berupa
pertemuan desa, pengamatan dan adanya keputusan bersama untuk terlaksanakan
acara tersebut. Calon kader berdasarkan kemampuan dan kemauan berjumlah 4-5
orang untuk tiap posyandu.
Persiapan dari pelatihan kader ini adalah:
a. Calon kader yang akan dilatih
b. Waktu pelatihan sesuai kesepakatan bersama
c. Tempat pelatihan yang bersih, terang, segar dan cukup luas
d. Adanya perlengkapan yang memadai e. Pendanaan yang cukup
e. Adanya tempat praktik (lahan praktik bagi kader)
Strategi menjaga eksistensi kader setelah kader posyandu terbentuk, maka perlu
adanya strategi agar mereka dapat selalu eksis membantu masyarakat dibidang
kesehatan.
a. Refresing kader posyandu pada saat posyandu telah selesai dilaksanakan oleh
bidan desa maupun petugas lintas sektor yang mengikuti kegiatan posyandu.
b. Adanya perubahan kader posyandu tiap desa dan dilaksanakan pertemuan rutin
tiap bulan secara bergilir disetiap posyandu.
c. Revitalisasi kader posyandu baik tingkat desa maupun kecamatan. Dimana
semua kader diundang dan diberikan penyegaran materi serta hiburan dan bisa
juga diberikan rewards.
d. Pemberian rewards rutin misalnya berupa kartu berobat gratis ke Puskes untuk
kader dan keluarganya dan juga dalam bentuk materi yang lain yang diberikan
setiap tahun
Pembinaan atau pelatihan tersebut dapat berlangsung selama 6-8 minggu atau
bahkan lebih lama lagi. Salah satu tugas bidan dalam upaya menggerakkan peran
serta masyarakat adalah melaksanakan pembinaan kader.

Adapun hal-hal yang perlu disampaikan dalam pembinaan kader adalah


a. Pemberitahuan ibu hamil untuk bersalin di tenaga kesehatan (promosi bidan
siaga).
b. Pengenalan tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas serta rujukannya.
c. Penyuluhan gizi dan keluarga berencana.
d. Pencatatan kelahiran dan kematian bayi atau ibu.
e. Promosi tabulin, donor darah berjalan, ambulan desa, suami siaga, satgas
gerakan sayang ibu
Pembinaan kader yang dilakukan bidan didalamnya berisi tentang peran kader
adalah dalam daur kehidupan wanita dari mulai kehamilan sampai dengan masa
perawatan bayi.

a. Adapun hal-hal yang perlu disampaikan dalam persiapan persalinan adalah


sebaga berikut :
b. Sejak awal, ibu hamil dan suami menentukan persalinan ini ditolong oleh bidan
atau dokter.
c. Suami atau keluarga perlu menabung untuk biaya persalinan.
d. Ibu dan suami menanyakan kepada bidan atau dokter kapan perkiraan tanggal
persalinan.
e. Jika ibu bersalin di rumah, suami atau keluarga perlu menyiapkan tempat yang
terang, tempat tidur dengan alas kain yang bersih, air bersih dan sabun untuk
cuci tangan, handuk kain, pakaian kain yang bersih dan kering serta pakaian
ganti ibu.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai