PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
kebidanan pada ibu dan anak yang berada dalam masyarakat di wilayah tertentu.
Sasaran kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada di dalam
tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi ,politik, sosial, budaya dan lingkungan
masyarakat yang di layaninya ,baik keadaan budaya maupun tradisi setempat sangat
menentukan pendekatan yang di tempuh. Pendekatan yang akan digunakan oleh bidan
harus memperhatikan strategi pelayanan kebidanan dan tugas dan tanggung jawab
bidan agar masyarakat mau membuka hatinya untuk bekerja sama dengan bidan
masyarakat yang tidak lepas dari faktor lingkungan, adat istiadat, ekonomi, sosial
kesehatan dari masyarakat sangat penting untuk meningkatkan rasa percaya diri
1
Guna mencapai visi tersebut diatas, pemerintah membuat suatu trobosan
seluruh lapisan masyarakat agar ikut berperan serta dalam pembangunan kesehatan.
Peran serta masyarakat merupakan unsur yang penting dan mutlak diperlukan dalam
misalnya balai kesehatan masyarakat. Potensi masyarakat dalam koteks ini berarti
B. RUMUSAN MASALAH
kebidanan komunitas?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana Strategi
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3. Peran serta masyarakat adalah ikut sertanya seluruh anggota masyarakat dalam
3
Di dalam peran serta, setiap anggota masyarakat dituntut suatu kontribusi atau
sumbangan. Kontribusi tersebut bukan hanya terbatas pada dana dan finansial saja
tetapi dapat membentuk tenaga (man), uang (money), benda (material) dan ide
(mind).
1. Community felt need. Apabila pelayanan itu diciptakan oleh masyarakat sendiri,
kesehatan bukan karena diturunkan dari atas, tetapi tumbuh dari bawah (dari
satu bentuk pengorganisasian masyarakat. Hal ini berarti bahwa fasilitas pelayanan
3. Pelayanan kesehatan tersebut akan dikerjakan oleh masyarakat sendiri atas dasar
sukarela.
peraturan maupun perintah lisan saja. Cara ini akan lebih cepat dan mudah, tetapi
4
masyarakat merasa takut dan dipaksa, sehingga tidak mempunyai rasa memiliki
terhadap program.
2. Peran serta masyarakat dengan persuasi dan edukasi. Yakni partisipasi yang
didasari dengan kesadaran, yang sukar ditumbuhkan dan memerlukan waktu yang
lama. Akan tetapi bila hal ini tercapai, masyarakat akan mempunyai rasa memiliki.
Peran serta masyarakat ini bisa dimulai dengan pemberian informasi yang jelas,
1. Motivasi
harus timbul dari masyarakat itu sendiri, sedangkan pihak luar hanya merangsang
saja. Oleh karena itu pendidikan kesehatan sangat diperlukan dalam rangka
kesehatan.
3. Koperasi
kesehatan sendiri adalah mutlak diperlukan. Team work antara mereka ini akan
4. Mobilisasi
Hal ini berarti bahwa peran serta itu bukan hanya terbatas pada tahap
5
akhir, mulai dari identifikasi masalah, menentukan prioritas, perencanaan
informal.
lurah atau kepala desa. Dengan tim kerja yang dibentuk disetiap RT.
3. Survey diri (community self survey): setiap tim kerja di RT melakukan survei
warganya.
mendengarkan presentasi survei diri dari tim kerja. Dalam merencanakan program
5. Pelatihan : pelatihan untuk kader kesehatan dilakukan secara sukarela dan harus
dipimpin oleh dokter puskesmas. Selain bidang teknis medis juga meliputi
kriterian keberhasilan suatu program secara sederhana yang mudah dilakukan oleh
6
F. BENTUK-BENTUK PERAN SERTA MASYARAKAT
1. Peran serta perorangan dan keluarga : dilaksanakan oleh setiap anggota keluarga
dan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri dan keluarga untuk dapat hidup
sehat.
2. Peran serta masyarakat umum : meliputi kegiatan untuk menjalin hubungan yang
erat dan dinamis antara pemerintah dan masyarakat dengan cara mengembangkan
Faktor pendorong
1. Faktor-faktor dimasyarakat
Dari sejak nenek moyang kita telah dikenal adanya semangat gotong
ini bertolak dari nilai budaya yang menyangkut hubungan antar manusia,
7
daya dipihak provider juga merupakan faktor yang sangat mendorong untuk
Faktor penghambat
f. Kemiskinan
partisipatif
Dengan peran serta masyarakat dibidang kesehatan, maka upaya kesehatan yang
8
hanya bertolak pada asumsi provider semata. Upaya kesehatan bisa diterima dan
mengembangkan kemampuan dan sikap positif serta motivasi masyarakat untuk hidup
swadana masyarakat dalam rangka menolong mereka sendiri untuk mengenal masalah
9
Pengaturan bantuan biaya bagi masyarakat tidak mampu
Biaya kesehatan tidak hanya bersumber dari pemerintah, akan tetapi dapat
masyarakat, yaitu :
Adalah dana yang secara khusus digali atau dikumpulkan oleh masyarakat
dana sehat. Bisa dikumpulkan lewat iuran, sumbangan, arisan ataupun penyisihan
hasil sumbangan.
Adalah dana yang sudah ada dimasyarakat dan digunakan untuk membiayai
upaya kesehatan, diantaranya adalah dana sosial keagamaan. Dana pasif dapat
3. Dana sehat
dan masyarakat yang didukung oleh sistem pembiayaan yang dikumpulkan dari
dan oleh masyarakat berdasarkan semangat gotong royong serta cermat sesuai
cara berikut :
diperoleh dari iuran atau barang yang diserahkan oleh pesera (keluarga) dan
pesertanya
10
c. Penyelenggara pelayanan kesehatan ditetapkan oleh pengelola atau pengurus
e. Pengawasan dan mekanisme koordinasi dilakukan oleh kepala desa atau LKMD
serta oleh tim tingkat kecamatan. Untuk itu harus disusun ketentuan-ketentuan
dalam suatu anggaran dasar rumah tangga organisasi dana sehat yang meliputi:
f. Dan efektif dan efisien yang terkumpul dapat digunakan untuk membeli obat
terlatih (pos obat desa) yang tentunya atas kesepakatan rapat anggota. Dana
a. Mengadakan pertemuan tingkat desa atau musyawarah desa yang diikuti oleh
pengurus RT dan RW, tokoh masyarakat, tokoh agama, kader, dukun, satuan
11
b. Mensosialisasikan dana sehat, misalnya dana sosial bersalin beserta manfaat
forum MMD dengan sasaran pengurus RT dan RW, kader kesehatan, tokoh
Kepala Desa dengan menyepakati sumber dana dan tariff persalinan yang dibuat
sederhana. Sumber utama pendanaan adalah iuran dari warga, misalnya Rp.
1000,- per kepala keluarga setiap bulan. Sumber lain yang merupakan sumber
dana dari iuran-iuran yang tidak memberatkan masyarakat seperti dana dari
Donor darah berjalan merupakan salah satu kegiatan yang diadakan didesa-
desa yang ingin menyukseskan program desa siaga. Kegiatan ini dilakukan dalam
upaya menurunkan angka kematian ibu melalui penyaluran donor darah untuk ibu
bantuan dari palang merah indonesia (PMI) untuk menjelaskan masalah donor
12
mitos yang selama ini berkembang dalam masyarakat mengenai donor darah.
masyarakat termasuk ibu hamil. Pada tahap awal, setiap ibu hamil diharapkan
memiliki lima orang dewasa dalam keluarganya untuk diikutsertakan dalam proses
dengan golongan darah yang sama dikumpulkan dalam satu kelompok dan
angka kematian ibu (AKI) yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan dan nifas
sebagai investasi untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih sehan dan
berkualitas.
bertepatan dengan hari ibu. Dengan gerakan ini diharapkan AKI pada akhir Pelita
VI dapat diturunkan dari 225 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 80 per 100.000
kelahiran hidup menjadi 80 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2018 aau pada
13
Seperti halnya gerakan-gerakan yang telah dicanangkan pemerintah, setelah
kurang lebih Sembilan tahun berjalan (1996-2005) ternyata gaung gerakan sayang
ibu semakin melemah. Gerakan sayang ibu bersifat top-down, berorientasi kepada
menyentuh dan menjawab persoalan mendasar yang lebih dianggap prioritas oleh
revitalisasi gerakan sayang ibu yang lebih berorientasi kepada masyarakat melalui
desa siaga.
6. Suami siaga
karena salah satu orang terdekat dengan ibu adalah suami. Program suami siaga
(suami siap antar jaga) dikembangkan untuk mendukung program GSI. Suami
pemeriksaan dan melahirkan serta siap menjaga dan menunggu istri melahirkan.
Untuk menjadi suami yang benar-benar siaga harus dibekali dengan pengetahuan
c. Empat terlalu yaitu muda saat hamil, terlalu tua saat hamil, terlalu banyak anak,
14
e. Transportasi siaga dan pentingnya rujukan. Dengan demikian prhatian suami
dan keluarga bertambah dan memahami dan mengambil peran yang lebih aktif
serta memberikan kasih sayang pada istri terutama pada saat sebelum
Budaya
memegang teguh budaya tradisional misalnya pada budaya jawaa, menganggap istri
adaalah konco wingking / teman dibelakang artinya derajat laki-laki lebih tinggi
suami saja
masyarakat
laki-laki
15
5. Satgas GSI ditingkat desa perlu memuat tanda sedemikian rupa dan
Pendapatan
terbastas pada kegiatan yang bersifat anjuran, akan tetapi lebih bersifat
holistic.
Tingkat pendidikan
7. Bidan Siaga
Bidan siaga adalah seorang bidan yang telah dipercaya dan diberi
kepercayaan yang lebih dari pemerintah atau negara untuk membantu masyarakat.
Dimana, jika masyarakat membutuhkan bantuan dari bidan, maka bidan siap kapan
saja.
16
Bidan siaga diharapkan memberikan pelayanan yang luar biasa kepada
masa nifas serta dalam upaya menggerakan masyarakat untuk membentuk sistem
saat persalinan.
dimasyarakat. Sebagai contoh, bidan ikut sebagai pendonor dalam program donor
darah berjalan, menyediakan layanan untuk tabungan ibu bersalin, serta berperan
Bidan siaga harus kompeten dan terlatih serta memiliki pengetahuan dan
dicapai, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal, serta secara terus
Peran harus mengetahui peran, tugas tanggung jawab dan kewenangan dalam
17
e. Ruang lingkup pelayanan kebidanan komunitas
masyarakat.
8. Desa Siaga
Desa siaga adalah suatu kondisi masyarakat tingkat desa atau kelurahan
bencana, kegawatdaruratan secara mandiri. Siaga singkatan dari siap antar jaga,
seperti suami siaga, desa siaga, bidan siaga, dan sebagainya. Desa Siaga (Siap
Antar Jaga) adalah desa yang memiliki sistem kesiagaan untuk menanggulangi
kegawatdaruratan ibu hamil dan ibu bersalin (Depkes RI, 2007). Landasan hukum
pasal 5, 8, 711 dan 722 serta Bab VII tentang peran serta masyarakat.
Desa siaga.
Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
18
2) Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu
dan bayi.
individu dan keluarga atau dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi
seperti kepala desa, camat, pejabat terkait, LSM, swasta, donatur, dan
19
Sesuai dengan pengertian desa siaga, maka kriteria lengkap desa siaga terdiri
1. Memiliki sarana pelayanan kesehatan dasar (bagi yang tidak memiliki akses ke
(POSKESDES).
dan lain-lain).
8. Adanya Upaya dan terwujudnya Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS).
Forum masyarakat desa adalah suatu perkumpulan yang terdiri dari perwakilan
desanya. Forum ini dapat berupa kelompok rembug desa, perkumpulan yasinan,
majlis taklim, kelompok doa , yang pada intinya sudah berfungsi sebagai wadah
20
Usaha kesehatan berbasis masyarakat ( UKBM)
keberadaannya sesuai dengan desa siaga. Jenis UKBM dan stratanya (pratama,
madya, purnama dan mandiri) ditiap desa tidak harus sama, karena UKBM dipilih
oleh masyarakat.
nasional emergency dasar (PONED). Hal tersebut penting dalam jaringan rujukan .
dalam pembinaan desa siaga ini diharapkan masyarakat paham dan mnegatahui cara
mendeteksi ibu hamil dengan resiko tinggi, persalinan nifas, dan bayi baru lahir
Masyarakat paham serta bersedia mengamati hal hal penting yang dapat
Sistem siaga
serta penurunan tingkat kesehatan dan pelyanan kesehatan yang menimpa suatu
wilayah. Masyarakat yang siaga bencana adalah masyarakat yang paham dan bersedia
21
bertindak terhadap adanya ancaman atau kejadian yang dapat membahyakan harta
kepentingan masyaraakat, maka pembiayaan terkait dengan kegiatan desa siaga juga
ditanggung bersama oleh masyarakat . dengan kata lain pembiayaan ini dinamakan
1. Tahap pembinaan
Tahap ini forum masyarakat desa mungkin belum aktif, tetapi telah ada forum
atau lembaga masyaratak desa yang telah berfungsi dalam bentuk apa saja misalnya
2. Tahap pertumbuhan
Pada tahap ini, forum masyarakat desa talah aktif dan anggota forum
juga dengan polindes dan posyandu sedikitnya sudah oada tahap madya.
3. Tahap perkembangan
Pada tahap ini, forum kesehatan masyarakat telah berperan secara aktif,dan
22
untuk mengembangkan sistem serupa dimulai dari sistem yang sederhana dan di
4. Tahap Paripurna
Masyarakat sudah hidup dalam lingkungan seha tserta berperilaku hidup bersih dan
sehat.
1. Pendekatan Edukatif
perubahan tingkah laku yang tidak rasional menjadi tingkah laku rasional.
membantu masyarakat dalam menggali nilai dan sikap, serta membuat keputusan
23
Masyarakat dibantu dalam menjalankan keputusan yang ditetapkan dan
yang memasukkan perilaku hidup sehat dalam kurikulum sekolah mulai tingkat
arti lebih dari proses pendidikan, menghargai individu untuk memilih perilaku
mereka sendiri dan akan melihatnya sebagai suatu tanggung jawab. Secara
dianggap menjadi hal paling baik bagi mereka. Langkah – langkah pendekatan
Edukatif :
data.
tingkat dusun / lingkungan. Pengumpulan data primer dan sekunder. Data umum,
24
data teknis sesuai dengan kepentingan masing-masing-masing sector, data perilaku
sesuai dengan masalah yang ada, data khusus hasil pengamatan, data orang lain.
Pengembangan masyarakat perlu dilakukan baik sumber daya alam / potensi desa,
dan sumber daya manusia/kader kesehatan agar tahu mau dan mampu mengatasi
b. Pengumpulan data untuk mencari kebutuhan yang real dan kebutuhan yang
c. Penyajian data pada waktu MMD yang berisi : analisa situasi secara singkat
d. Komitmen bersama dari hasil kesepakatan MMM dalam suatu kebijakn alternative
perencanaan evaluasi.
yang ada di masyarakat sendiri maupun berasal dari luar secara gotongroyong. Terdiri
25
b. General Content objective approach
kesehatan dalam wadah tertentu. Contoh : posyandu meliputi KIA, imunisasi, gizi,
hidup sehat, dengan misi membuat masyarakat sehat melalui beberapa strategi yaitu
pada kebutuhan masyarakat, sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu dalam
seperti kurang gizi, penyakit menular, dan penyakit yang berpotensi menimbulkan
kejadian luar biasa, kejadian bencana dan lain-lain dengan memanfaatkan potensi
masyarakat mampu mengidentifikasi apa yang ingin mereka ketahui dan lakukan,
membuat keputusan dan pilihan mereka secara mandiri sesuai kepentingan dan nilai
mereka. Dalam hal ini bidan berperan sebagai fasilitator, membantu mengidentifikasi
26
yang lebih baik Fasilitas dan potensi yang ada di masyarakat yaitu sumber daya alam /
a. Lingkungan Sosial
memberi pelayanan. Bidan dalam memberikan pelayanan kepada ibu hamil dan
dan agama di masyarakat. Oleh karena itu peran serta masyarakat memegang peranan
penting dalam upaya peningkatan kesehatan ibu, anak balita, keluarga serta keluarga
berencana. Peran serta masyarakat ini selalu digerakkan dan ditingkatkan melalui
komuniti perlu mendapat dukungan politik dari organisasi swasta ataupun pemerintah
27
Peternakan juga mendukung kondisi gizi manusia. Bidan yang bekerja di komuniti
kepada masyarakat terutama pada kaum ibu. Kerjasama dengan petugas gizi dan
28
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
hidup masyarakat yang tidak lepas dari faktor lingkungan, adat istiadat, ekonomi,
kesehatan dari masyarakat sangat penting untuk meningkatkan rasa percaya diri
yang ada di masyarakat sendiri maupun berasal dari luar secara gotong royong.
lingkungannya yakni mulai dari aspek intelektual (SDM), yakni aspek material
dan fisik sampai pada aspek manajerial. Pemberdayaan masyarakat terkait dengan
29
Untuk melaksanakan program strategi pelayanan kebidanan di dalam
komunitas, bidan tidak terlepas dari tugas dan tangggung jawabny kebidanan.
B. SARAN
1. Bagi Institusi
Diharapkan agar dapat memberi masukan berupa kritik dan saran yang
2. Bagi Mahasiswa
tentang tentang strategi pelayanan kebidanan dan tugas dan tanggung jawab
bidan
3. Bagi Pembaca
30
DAFTAR PUSTAKA
Agus Yuswanto, Tri Johan,dkk. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta Selatan :
Salemba Medika .
Karwati, Dkk (2011), Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas), TIM : Jakarta Timur
31