MASYARAKAT
Diajukan untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Pengorganisasian dan
pengembangan masyarakat
Dosen Pengampu:
Sofwan Indarjo, S.KM.,M.Kes
Disusun oleh :
Dita Eka Pratiwi (6411420046)
Kegiatan posyandu lebih di kenal dengan sistem lima meja yang, meliputi :
a) Meja 1 : Pendaftaran
b) Meja 2 : Penimbangan
c) Meja 3 : Pengisian Kartu Menuju Sehat
d) Meja 4 : Penyuluhan Kesehatan pembarian oralit Vitamin A ,dan tablet besi
e) Meja 5 : Pelayanan kesehatan yang meliputi imunisasi, pemeriksaan
kesehatan dan pengobatan,serta pelayanan keluarga berencana.
Klasifikasi Posyandu
Posyandu diklafikasikan menjadi empat tingkatan, yaitu:
a) Posyandu Pratama (Warna Merah)
Pelaksanaan masih belum mantap, kegiatan belum bias rutin tiap bulan dan
kader aktifnya terbatas. Frekuensi penimbangan masih kurang dari delapan
kali dalam satu tahun. Posyandu pratama dinilai gawat. Intervensi nya antara
lain:pelatihan kader, penyegaran kader, dan penambahan jumlah kader.
b) Posyandu Madya (Warna Kuning)
Dapat melaksanakan kegiatan lebih dari delapan kali setiap tahun, jumlah
kader kurang lebih 5 orang, cakupan program utama yaitu KB, KIA, Gizi,
Imunisasi masih rendah yaitu kurang dari 50%. Ini berarti kelestarian kegiatan
posyandu sudah lebih baik tetapi masih rendah cakupan nya, untuk itu perlu di
lakukan penggerakan masyarakat secara intensif, serta penambahan program
yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.
c) Posyandu Purnama (Warna Hijau)
Dapat melaksankan kegiatan lebih dari delapan kali setiap tahun, jumlah kader
lima orang atau lebih, cakupan lima program utamanya lebih dari 50%. Sudah
ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada dana sehat yang masih
sederhana.
d) Posyandu Mandiri (Warna Biru)
Kegiatan teratur, cakupan lima program utama sudah baik, ada program
tambahan, dan dana sehat telah menjangkau lebih dari 50% KK. Dana sehat
menggunakan prinsip Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)
serta mampu berswasembada.
Setelah terlatih sebagai kader UKK, ada 13 (tiga belas) tugas pokok dan fungsi
(tupoksi) yang harus dijalankannya secara optimal, antara lain :
1. Pertemuan Tingkat Pekerja (ptp) : mengadakan sosialisasi upaya kesehatan kerja di
tempat kerja, merencanakan pelaksanaan survey mawas diri dan musyawarah
masyarakat pekerja
2. Survey Mawas Diri (SMD) : pengenalan, pengumpulan, pengkajian masalah
kesehatan pekerja untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat pekerja mengenai
kesehatan kerja
3. Musyawarah Masyarakat Pekerja (MMP) : mengenal masalah kesehatan dan
keselamatan kerja, dengan pekerja, keluarga pekerja, petugas puskesmas, aparat
pemerintah
4. Membentuk Pos UKK : menentukan pengurus pos UKK, jadwal kegiatan, rencana
kerja tahunan, target, pembiayaan, lokasi dekat dengan tempat kerja
5. Perencanaan UKK : menentukan masalah kesehatan kerja berdasarkan hasil SMD,
menentukan prioritas masalah, perkiraan biaya, jadwal, rencana, dan target kegiatan
6. Penyuluhan UKK : materi tentang gizi, PHBS, kebersihan lingkungan, potensi,
risiko bahaya, penggunaan APD (alat pelindung diri), pengolahan limbah, penyakit
dan kecelakaan akibat kerja
7. Pemeriksaan Kesehatan, p3k dan p3p : membantu petugas kesehatan, pemeriksaan
ksehatan umum, pengadaan dan pengelolaan kartu kunjungan, formulir status
kesehatan pekerja, membuat daftar penyakit akibat kerja, pemberian obat bebas pada
penyakit ringan
8. Upaya Rujukan : merujuk segera pasien kecelakaan, dan penyakit berat yang tidak
bisa tertangani.
9. Pencatatan Pelaporan : membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan
10. Kerjasama Lintas Sektoral : pertemuan berkala dengan anggota pos UKK,
pertemuan ruitn teratur dengan petugas, kunjungan rumah kepada pekerja, membantu
kesulitan pekerja
11. Mengelola Sumber Keuangan UKK : mengatur sumber pemasukan dan
pengeluaran pos UKK
12. Membantu Pemberdayaan Ekonomi Pekerja : integrasi kegiatan ekonomi yang
menguntungkan, pembentukan dan pengelolaan dana simpan pinjam (koperasi),
pemberiaan kredit modal usaha, penyediaan alat kesehatan kerja.
13. Membina Kemampuan Diri : meningkatkan pengetahuan melalui pelatihan dan
penataran, pertemuan rutin anggota UKK, kunjungan lapangan, melaksanakan
kegiatan secara kontinyu
5.1 Kesimpulan
Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencapai tingkat kesehatan
masyarakat yang lebih baik.Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)
merupakan wujud nyata dari peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.
Indikator utama meningkatnya peran serta masyarakat adalah dengan makin
banyaknya UKBM yang berkualitas dan memadai pada wilayah kerja Puskesmas
Andalas. Namun untuk mengoptimalkan hal tersebut di Puskesmas Andalas masih
ditemukan berbagai kendala, diantaranya:
1. Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat masih terbatas kegiatannya
karena dana sehat dan donator tetap belum berjalan sesuai harapan.
2. Tidak tersedianya bangunan dan obat-obatan primer untuk kelurahan siaga
3. Belum semua bidan siaga di kelurahan siaga yang telah dibina dan mengikuti
pelatihan bidan siaga
4. Tidak berjalannya program UKBM yang lain karena keterbatasan dana dan
sarana, termasuk tenaga kerja.
5. Masih terdapat banyak pos UKK yang belum terbina.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat. ARRIF: Pedoman Manajemen Peran Serta
Masyarakat. Padang: Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat; 2006.
Pusat Promosi Kesehatan . Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Suplemen. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia; 2011. http://www.promosikesehatan.com diakses
tanggal 14 Desember pukul 15.30.
Pramudho Kodrat. Pengembangan UKBM Melalui Poskesdes.
http://buk.depkes.go.id/index.php diakses tanggal 14 Desember pukul 15.30.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
http://www.depkes.go.id/downloads/UU_No._36_Th_2009_ttg_Kesehatan.pdf.
diakses tanggal 14 Desember pukul 15.30.
Sembiring Nasap. Posyandu Sebagai Saran Peran Serta Masyarakat dalam Usaha
Peningkatan Kesehatan Masyarakat.
http://library.usu.ac.id/download/fkm/biostatistik-nasap.pdf. diakses tanggal 14
Desember pukul 15.30.
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk
Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
www.hukor.depkes.go.id. diakses tanggal 14 Desember pukul 15.30.
Indikator Kinerja SPM Kota Padang tahun 2010.
http://dinkeskotapadang1.files.wordpress.com/2010/03/data-spm-2010.pdf. diakses
tanggal 14 Desember pukul 15.30.