Anda di halaman 1dari 7

Promkes pendidikan kesehatan dalam

masyarakat

Promkes pendidikan
Kelompok 10 kesehatan dalam masyarakat
Desna juwita
Wahyu alinda putri utami
Yolla anggraini
• 2.1 Pengertian pendidikan kesehatan
• pendidikan kesehatan adalah proses membuat orang mampu
meningkatkan kontrol dan memperbaiki kesehatan individu.
Kesempatan yang direncanakan untuk individu, kelompok atau
masyarakat agar belajar tentang kesehatan dan melakukan
perubahan-peubahan secara suka rela dalam tingkah laku individu
(Entjang, 1991)
• Menurut Ottawwa Charter (1986) yang dikutip dari Notoatmodjo S,
memberikan pengertian pendidikan kesehatan adalah proses untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat
kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental dan social, maka
masyarakat harus mampu mengenal dan mewujudkan aspirasinya,
kebutuhannya, dam mampu mengubah atau mengatasi
lingkungannya (lingkungan fisik, sosial, budaya, dan sebagainya).
2.2 Tujuan pendidikan kesehatan

• Menurut Undang-undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 dan


WHO, tujuan pendidikan kesehatan adalah meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan; baik secara fisik, mental dan sosialnya,
sehingga produktif secara ekonomi maupun social, pendidikan
kesehatan disemua program kesehatan; baik pemberantasan
penyakit menular, sanitasi lingkungan, gizi masyarakat,
pelayanan kesehatan, maupun program kesehatan lainnya
(Mubarak, 2009).
• Jadi tujuan pendidikan kesehatan adalah untuk memperoleh
pengetahuan dan pemahaman pentingnya kesehatan untuk
tercapainya perilaku kesehatan sehingga dapat meningkatkan
derajat kesehatan fisik, mental dan sosial, sehingga produktif
secara ekonomi maupun sosial.
2.3 Metode pendidikan kesehatan
• 1. Metode pendidikan individual, digunakan untuk membina
perilaku baru, atau seseorang yang telah mulai tertarik kepada
suatu perubahan perilaku atau inovasi.
• 2. Metode pendidikan kelompok
• Dalam memilih pendidikan kelompok, harus mengingat
besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal
pada sasaran.
• 3. Metode pendidikan massa (public)
• Metode ini untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan
yang ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau
public, maka cara yang paling tepat adalah pendekatan massa.
• 2.4 Peran dan fungsi bidan

• Peran dan fungsi bidan dalam memberikan pendidikan


kesehatan kepada masyarakat. Bidan adalah suatu profesi
yang dinamis. Berhubung perubahan-perubahan terjadi begitu
cepat, maka para bidan harus terus menerus memperbaharui
dan meningkatkan kemampuannya menjadikan bidan .
praktek seorang bidan harus kompeten dalam pengetahuan
dan keterampilan melalui berbagai macam pendidikan dan
pelatihan. Peranan yang harus dilihat sebagai “main idea”
untuk membentuk sebuah peradaban dan tatanan pelayanan
kesehatan yang diseimbangkan dengan kesejahteraan bidan di
daerah terpencil.
A. Peran sebagai Advokator
• Sebagai pemberi pelayanan kebidanan pada wanita dalam siklus
kehidupannya, asuhan neonatus, bayi dan anak balita. Sebagai
pelaksana, bidan mempunyai tiga katagori tugas :
• 1. Tugas Mandiri
• 2. Tugas Kolaborasi / Kerjasama :
• 3. Tugas Ketergantungan / Merujuk :
B. Peran sebagai Pengelola
Mengelola asuhan dan pelayanan kebidanan di setiap tatanan
pelayanan kesehatan di institusi dan komunitas.
• 1. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama
pelayanan kebidanan untuk individu. Keluarga, kelompok khusus,
dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat /
klien.
• 2. Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program
kesehatan dan sector lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan
kemampuan duku bayi, kader kesehatan, dan tenaga kesehatan lain
yang berada di bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya.
• C. Peran sebagai Pendidik
• Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan dan
keperawatan serta membina dukun di wilayah atau tempat
kerjanya.
• Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehataan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang
penanggulangan masalah kesehatan khususnya yang
berhubungan dengan pihak terkait kesehatan ibu, anak dan KB.
D. Peran sebagai Peneliti / Investigator
1. Mengindentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.
2. Menyusun rencana kerja pelatihan.
3. Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.
4. Mengolah dan menginterprestasikan data hasil invetigasi.
5. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut,
6. Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan
mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai