Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL

“EKSTRAKSI BOKONG DAN EKSTRAKSI KAKI”

Disusun Oleh :
Kelompok 11
1. Hayati
2. Nop Pitri Silvia

Kelas : II B

Dosen Pembimbing: Kosma Heryati M.Kes.

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


PRODI DIII KEBIDANAN
T.A 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpah rahmat dan
karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang
Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghanturkan
rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan
makalah ini. Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulsannya.
Namun demikian, tim penulis telas berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan
tangan terbuka menerima masukan, saran, dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bengkulu, Februari 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………..........1
KATA PENGANTAR…………………..……………………………………………………..2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………..…………………...3
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………....…...….....4
1.1. Latar Belakang……………………………………………………………………..4
1.2. Rumusan masalah……………………………………………………………....…..4
1.3. Tujuan ………………………………………………………………………………4

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………......5
2.1 Teknik Ekstraksi Bokong……………………………………………….................5
2.2. Ekstraksi Kaki……………………………………….............................................5
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………….……......7
3.1. Kesimpulan……………………………………………………………….……….7
3.2. Saran………………………………………………………………………....…...7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….….…...8

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Angka kematian ibu bersalin dan angka kematian perinatal merupakan indikator yang
paling peka untuk menilai keberhasilan program kesehatan ibu dan anak. Malpresentasi
dapat mengakibatkan timbulnya penyebab kematian perinatal termasuk diantaranya
adalah kelainan presentasi bokong, kejadian hipoksia dan trauma lahir pada perinatal
sering ditemui pada kasus persalinan dengan malpresentasi yaitu pada presentasi bokong.
Kematian perinatal langsung yang disebabkan karena persalinan presentasi bokong
sebesar 4-5 kali dibanding presentasi kepala. Sebab kematian perinatal pada persalinan
presentasi bokong yang terpenting adalah prematuritas dan penanganan persalinan yang
kurang sempurna, dengan akibat hipoksia atau perdarahan di dalam tengkorak. Trauma
lahir pada presentasi bokong banyak dihubungkan dengan usaha untuk mempercepat
persalinan dengan tindakan-tindakan untuk mengatasi macetnya persalinan.
Kehamilan dengan presentasi bokong merupakan kehamilan yang memiliki risiko.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan ekstraksi bokong ?
2. Apa yang dimaksud dengan ekstraksi kaki ?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu ekstraksi bokong.
2. Untuk mengetahui apa itu ekstraksi kaki.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teknik Ekstraksi Bokong


Dikerjakan jika presentasi bokong murni dan bokong sudah turun di dasar panggul,
bila kala II tidak maju atau tampak keadaan janin / ibu yang mengharuskan bayi segera
dilahirkan.
a. Jari telunjuk penolong yang searah dengan bagian kecil janin, dimasukkan dalam
jalan lahir dan diletakkan dilipatan paha bagian depan. Dengan jari ini lipat paha
ditarik curam ke bawah. Untuk memperkuat tenaga tariakn ini, maka tangan
penolong yang lain mencekam pergelangan tadi dan turut menarik curam ke bawah.
b. Bila dengan tarikan ini trokhanter depan mulai tampak di bawah simfisis, maka jari
telunjuk penolong yang lain mengait lipatan paha ditarik cuam ke bawah sampai
bokong lahir.
c. Setelah bokong lahir, bayi dilahirkan secara Clasik , atau Muller atau Lovset.

2.2 Ekstraksi kaki


Dilakukan bila kala II tak maju atau tampak gejala kegawatan ibu-bayi
a. Tangan kanan masuk secara obstetric menelusuri bokong, pangkal paha sampai
lutut, kemudian melakukan abduksi dan fleksi pada paha janin, sehingga kaki bawah
menjadi fleksi, tangan yang lain mendorong fundus ke bawah. Setelah kaki fleksi
pergelangan kaki di pegang dengan dua jari dan dituntun ke luar dari vagina sampai
batas lutut.
b. Kedua tangan penolong memegang betis janin, yaitu kedua ibu jari di letakkan di
belakang betis sejajar sumbu panjang paha dan jari-jari lain di depan betis, kaki
ditarik curam ke bawah sampai pangkal paha lahir.
c. Pegangan dipindah ke pangkal setinggi mungkin dengan kedua ibu jari di belakang
paha, sejajar sumbu panjang paha dan jari lain di depan paha.
d. Pangkal paha ditarik curam ke bawah sampai trokhanter depan lahir. Kemudian
pangkal paha dengan pegangan yang sama di elevasi ke atas hingga trokhanter
belakang lahir. Bila kedua trokhanter telah lahir berarti bokong lahir.

5
e. Sebaliknya bila kaki belakang yang dilahirkan lebih dahulu, maka yang lahir lebih
dahulu ialah trokhanter belakang dan untuk melahirkan trokhanter depan maka
pangkal paha ditarik terus curam ke bawah.
f. Setelah bokong lahir maka dilanjutkan cara Clasik , atau Muller atau Lovset.

6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan di
dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban relatif
lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian
janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, presentasi bokong atau letak
lintang. 
Teknik ekstraksi bokong dikerjakan jika presentasi bokong murni dan bokong sudah
turun di dasar panggul, bila kala II tidak maju atau tampak keadaan janin / ibu yang
mengharuskan bayi segera dilahirkan. Ekstraksi kaki dilakukan bila kala II tak maju atau
tampak gejala kegawatan ibu-bayi

3.2. Saran
Seluruh tenaga penolong persalinan (bidan, dokter) diharapkan dapat melakukan
teknik ekstraksi bokong dan kaki pada setiap asuhan persalinan sungsang sebagai upaya
percepatran penurunan angka kemnatian ibu di Indonesia. Dalam melaksanakan teknik
ekstraksi bokong dan kaki bidan harus memperhatikan setiap tindakan agar tidak terjadi
kekeliruan ataupun kesalahan yang dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi.

7
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo,Sarwono.2009.Ilmu Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka-SP
Prawirohardjo,Sarwono.2010.Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta:Yayasan
Bina Pustaka-SP

8
ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN PATALOGIS
PADA Ny. “S” G1P0A0 DENGAN PRESENTASI BOKONG
USIA KEHAMILAN 38 MINGGU
DI RUSD KOTA BENGKULU

Tanggal Pengkajian     : 17 April 2013


Jam                              : 14.00 WIB
                  I.            DATA SUBJEKTIF
A.         Identitas Istri/Suami
Nama               : Ny. S Nama Suami    : Tn. T
Umur               : 26 tahun Umur               : 29 tahun
Suku/Bangsa   : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa   : Sunda/Indonesia
Agama            : Islam Agama             : Islam
Pendidikan      : S1 Pendidikan      : S1
Pekerjaan         : IRT Pekerjaan         : BUMN
Alamat             : Jl.KZ Abidin 1 No 35 Alamat             : Jl.KZ Abidin 1 No 35

B.     Alasan datang


Ibu datang ke RS KOTA BENGKULU dengan diagosa ingin melahirkan.
C.    Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya terasa mulas dan nyeri perut bagian bawah yang menjalar ke
pinggang bagian belakang sejak semalam.
D.    Riwayat Haid
Ibu mengatakan pertama kali mendapatkan haid pada saat usia kehamilan 14 tahun,
siklusnya teratur, lamanya 7 hari, banyaknya darah biasa dan tidak ada keluhan nyeri haid.
E.     Riwayat Kehamilan Sekarang
  Jumlah kehamilan: Ibu mengatakan ini kehamilannya yang pertama (G1P0A0)
  HPHT  : 18 Februari 2013
  TP : 25 November 2013
  Pemeriksaan Kehamilan: Ibu mengatakan telah memeriksakan kehamilannya 1 kali ke Bidan, 4
hari yang lalu.
  Keluhan selama hamil : Ibu mengatakan selama hamil sering pusing.
F.     Riwayat Kesehatan/Penyakit yang di derita sekarang dan dulu

9
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit jantung, penyakit paru-paru,
penyakit ginjal, penyakit liver, penyakit DM, penyakit tiroid, Epilepsi, Hipertensi, Asma dan
penyakit lainnya.
G.    Riwayat Sosial Ekonomi
  Status Perkawinan: Ibu mengatakan ini pernikahannya yang pertama,  lama menikah 1 tahun.
Usia ibu saat menikah 25 tahun dan usia suami saat menikah 28 tahun.
  Riwayat KB: Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi sebelumnnya.

               II.            DATA OBJEKTIF


  Keadaan Umum: Baik
  Kesadaran: Compos Mentis
  Tanda-tanda Vital:
TD: 120/70 mmHg, N: 80 x/menit, R: 20 x/menit, S: 37 ºC
  Mata
Konjungtiva tidak anemis, sklera putih.
  Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tirod, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
  Dada
Bentuk simetris, jantung : bunyi jantung normal (reguler), paru-paru : normal, tidak
ditemukan adanya sesak nafas maupun whezing.
  Abdomen
Tidak terdapat bekas operasi, uterus membesar sesuai usia kehamilan, TFU pertengahan
prosessus xifoideus.
Palpasi abdomen. Leopold I: teraba bulat, keras, melenting yaitu kepala janin. Leopold II:
Perut bagian kiri teraba memanjang keras seperti ada tahann yaitu punggung janin, perut
bagian kanam teraba bagian kecil-kecil yaitu ekstremitas janin (PUKI). Leopold III: bagian
bawah teraba bulat, ;unak, tidak melenting yaitu bokong janin dan bagian terbawah tidak
dapat di goyangkan. Leopold IV: divergen. DJJ: 140x/menit.
  Ekstremitas
Atas: Tidak ada oedema
Bawah: Tidak ada oedem dan tidak ada varises
  Genetalia
Pemeriksaan dalam: Vulva dan Vagina tidak ada keluhan, pembukaan lengkap, ketuban utuh.

10
           III.            ANALISA
Ny. S, 21 Tahun, G1 P0A0   umur kehamilan 38 minggu, dengan ekstraksi bokong.

           IV.            PENATALAKSANAAN


Melakukan asuhan sesuai dengan advis dokter, yaitu:
1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap dan beritahu
ibu bila ada his anjurkan ibu untuk meneran
Evaluasi: ibu sudah mengetahui tentang keadaannya bahwa ibu dalam keadaan
siap untuk persalinan dengan pembukaan lengkap.
2. Memberikan ibu dukungan moral dan memotivasi keluarga untuk
mendampingi ibu selama proses persalinan
Evaluasi: ibu lebih semangat dan suami mendapinginya
3. Memotivasi ibu untuk makan dan minum selama tidak ada his
Evaluasi: ibu bersedia makan dan minum sealama tidak ada his
4. Melakukan inform consent pada ibu dan keluarga karena janin dalam kondisi
sungsang dan akan dilakukan ekstraksi bokong atas persetujuan akan
dilakukan tindakan persalinan brach
Evaluasi: ibu dan keluarga bersedia dilakukan pertolongan persalina secara
bracht dan telah menandatangani lembar persetujuan
5. Melakukan kolaborasi dengan dokter SPOG
Evaluasi: melakukan kolaborasi denga dokter SPOG
6. Melakukan asuhan persalinan secara bracht dengan tpat dan benar
Evaluasi: telah dilakukan asuhan persalinan secara bracht.

11

Anda mungkin juga menyukai