Distosia bahu adalah tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan
1. Pengertian
setelah kepala janin dilahirkan.
Sebagai acuan bagi petugas untuk mempercepat proses kelahiran bayi dan
2. Tujuan
meminimalkan angka kecacatan dan kematian pada bayi dan ibu.
SK Kepala UPTD Puskesmas Mengwi 1 Nomor : SK/800/009/M1/01/2021
3. Kebijakan tentang Layanan Klinis yang Menjamin Kesinambungan Layanan di
Puskesmas Mengwi I
1. Buku Acuan Pelatihan Klinik APN 2008.
4. Referensi
2. Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)
1. Alat APD
2. Partus Set
5. Alat dan
3. Lidokain 1%
Bahan
4. Spuit 5-10 ml
5. 5. Baskom berisi cairan klorin 0,5%
2/3
7. Bagan Alir Inform
Consent Episiotomi dengan lokal anestesi
Manuver Mc Robert
Minta ibu untuk melipat kedua pahanya, sehingga kedua lututnya berada
sedekat mungkin dengan dada. Gunakan kedua tangan untuk
membantu fleksi maksimal paha.
7. Hal-hal yang
perlu -
diperhatikan
8. Unit terkait Ruang Bersalin
10. Dokumen
-
terkait
3/3
No Yang Isi Perubahan Tgl Mulai
. Diubah Diberlakukan
1. Tata Naskah Penulisan SOP sesui dengan 5 Agustus 2019
panduan penyusunan dokumen
UPTD Puskesmas Mengwi I th.
2019
11. Rekaman
historis
perubahan 2. Perubahan Menambahkan tindakan Protap 15 Maret 2020
Pedoman Pencegahan Covid 19
3. Kebijakan SK Kepala UPTD. Puskesmas Januari 2021
Mengwi 1 Nomor
:SK/800/009/MI/I/2021
4/3
PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MENGWI I
Jln. Jl. I Gusti Ngurah Rai, Br. Panca Dharma, Mengwitani, Mengwi, Badung
Telp. (0361) 829769, Email : puskesmas.mengwi.satu.@gmail.com
PETUNJUK :
Tunjukkan tingkat penampilan peserta dengan memberi tanda pada kolom sebagai berikut
sebagai berikut:
Nilai 0 : Tidak dapat mendemontrasikan praktik
Nilai 1 : Dapat melaksanakan praktik dengan koreksi terus menerus
Nilai 2 : Dapat melaksanakan praktik dengan koreksi yang sering
Nilai 3 : Dapat melaksanakan praktik dengan sedikit koreksi
Nilai 4 : Dapat melaksanakan praktik secara mandiri
5/3
kecil dan memudahkan bahu untuk lahir.
Jika tidak berhasil lanjutkan ke manuver hibbard
Melakukan episiotomi mediolateral
10. Tempatkan jari telunjuk dan jari tengah antara kepala bayi
dan perineum
11. Masukkan jarum secara subcutan, mulai dari komisura
posterior menelusuri sepanjang perineum dengan sudut
450 ketempat yang akan dilakukan episiotomi
12. Aspirasi untuk memastikan ujung jarum tidak memasuki
pembuluh darah. Jika tidak ada darah, masukkan lidokain
1 % (5-10ml) sambil menarik jarum
13. Tunggu 1-2 menit sebelum episiotomi
14. Dengan menggunakan gunting episiotomi steril, gunting
perineum 3-4 cm sesuai arah episiotomi yang diinginkan
15. Lakukan penekanan pada luka episiotomi diantara
kontraksi untuk mengurangi perdarahan
Manuver hibbard
16. Masukan tangan kiri mengikuti lengkungan sakrum
sampai tangan penolong mencapai bahu posterior
17. Mintalah seoang asisten untuk melakukan tekanan secara
simultan kearah bawah pada daerah suprapubis untuk
membantu persalinan bahu.
Manuver rubin
18. Gerakkan bahu depan dengan cara menekan pada bagian
belakang bahu kemudian didorong ke depan ke arah dada.
Jika tidak berhasil, lanjutkan ke manuver woods corkscrew
Manuver Woods Corkscrew
20. Masukan dua jari tangan kanan ke arah anterior bahu
belakang janin
21. Tekan bagian bahu belakang dan lakukan rotasi 180 0
kearah anterior
Manuver Shwartz Dickson
22. Masukkan tangan mengikuti lengkung sakrum sampai jari
penolong mencapai fosa antecubiti
23. Dengan tekanan jari tengah, lipat lengan bawah ke arah
dada
24. Setelah terjadi fleksi tangan, keluarkan lengan dari vagina
(menggunakan jari telunjuk untuk melewati dada dan
kepala bayi atau seperti mengusap muka bayi), kemudian
tarik hingga bahu belakang dan seluruh lengan belakang
dapat dilahirkan
6/3