Anda di halaman 1dari 4

PERSALINAN SUNGSANG

RSUD Dr. M.M No.Dokumen No. Revisi Halaman


DUNDA LIMBOTO 1 dari 4
Jln. Achmad A.
Wahab (Eks Jln.
Jend. A. Yani No.
53)
Disusun Oleh :
Kepala UPF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RSUD Dr. M.M Dunda Limboto
Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASIONAL 1 Juli 2008
PROSEDUR
Dr. I Gusti Ketut Alit Semarawisma, Sp.OG
NIP.19620617 198803 1 013

PENGERTIAN Adalah keadaan dimana janin letaknya memanjang dengan bokokng menempati bagian
bawah rongga rahim

TUJUAN Menurunkan angka kematian Ibu

INDIKASI

PERSIAPAN PERSALINAN SUNGSANG


LANGKAH KEGIATAN
A. PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK
B. PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN
a. PASIEN
b. INSTRUMEN (BAHAN DAN ALAT)
c. PENOLONG
C. TINDAKAN PERTOLONGAN PERSALINAN PARTUS SUNGSANG
1. Lakukan pemeriksaan dalam unutk menilai besarnya pembukaan, selaput
ketuban dan penurunan bokong serta kemingkinan adanya penyulit.
2. Instruksikan agar meneran dengan benar selama adahis
√ Meneran dengan benar : memulai dengan menarik nafas dalam, ketukan
mulut, upaakan tenaga mendorong keabdomen dan anus. Kedua tangan
menarik lipat lutut, angkat kepala dan lihat kepusat.
3. Pimpin berulang kali hingga bokong turun kedasar panggul. Lakukan
episotomi saat bokong membuka vulva dan preineum sudah tipis.
4. Melahirkan bayi :
a. Cara Brach
Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam secara brah (kedua ibu jari
penolong sejajar dengan panjang paha, jari-jari yang lain memegang
daerah panggung).
√ sementara langkah ini dilakukan, seorang asisten melakukan perasat
Wigand M. Wingkel
 Jangan melakukan intervensi, ikuti saja proses keluarnya janin
√ bila terdapat hambatan pada tahapan lahir setinggi skapula, bahu atau
kepala maka segera lanjutkan ke metode manual aid yang sesuai
 Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian dada
 Lakukan hiperlodosis janin pada saat anglus skapula intrior * tampak
dibahawh simfisis (dengan mengikuti gerak rotasi anterior yaitu
punggung janin didekatkan kearah perut ibu tanpa tarikan)
disesuaikan dengan lahirnya badan bayi.
√ Gerakan keatas hingga lahir dagu, mulut, hidung, dahi dan kepala pada
umumnya, bayi dengan presentasi bokong memerlukan perawatan
segera setelah lahir sehingga siapkan keperluan tersebut sebelum
memimpin persalinan
 Letakan bayi diperut ibu, bungkus bayi dengan handuk hangat,
bersihkan jalan nafas bayi oleh asisten, tali pusat dipotong.
 Setelah asuhan bayi baru lahir, berikan pada ibu unutk laktasi atau
kontak dini

5. Catatan * Bila pada tahap ini ternyata terjadi hambatan pengeluran saat
tubuh janin mencapai daerah skapula interior, segera lakukan pertolongan
dengan cara klasik atau muller (manual aid).
b. Cara Klasik
 Pengeluaran Bahu Dan Tangan Secara Klasik Dilakukan Dengan Cara
Bracht Bahu Dan Tangan Tidak Bisa Lahir.
Prosedur :
 Segera Setelah Setelah Bokong Lahir, Bokong Dcekam Dan Dilahirkan
Sehingga Bokong Dan Kaki Lahir.
 Tali Pusat Dikondorkan
 Pegang Kaki Pada Pergelangan Kaki Dengan Satu Tangan Dan Tarik
Keatas
 Dengan Tangan Kiri Dan Menariknya Kearah Kanan Atas Ibu,
Unutk Melahirkan Bahu Kiri Bayi Yang Berada Dibelakang.
 Dengan Tangan Kanan Dan Menariknya Kearah Kiri Atas Ibu,
Unutk Melahirkan Bahu Kanan Bayi Yang Berada Dibelakang.
 Masukkan Dua Jari Tangan Kanan / Kiri (Sesuai Letak Bahu Belakang)
Sejajar Dengan Lengan Bayi, Unutk Melahirkan Lengan Belakang Bayi
*.
 Setelah Bahu Dan Lengan Lahir Kedua Kaki Ditarik Kerah Bawah
Kontra Lateral Dari Langkah Sebelumnya Untuk Melahirkan Bahu Dan
Lengan Bayi Depan Dengan Cara Yang Sama.
Catatan * : Bila pada tahapan ini, sulit untuk melahirkan bahu
belakang maka lakukan cara muller (melahirkan bahu
dan terlebih dahulu)

c. Cara muller
 Pengeluaran bahu da tangan secara muller dilakukan jika dengan cara
bra bahu dan tangan tidak bisa lahir.
 Melahirkan bahu depan terlebih dahulu dengan menarik kedua kaki
dengan cara yang sama speprti klasik, kerah belakang kontra lateral
dari letak bahu depan.
 Setelah bahu bahu dan lengan depan lahir dilanjutkan langkah yang
sama untuk melahirkan bahu dan lengan belakang
d. Cara louvset (dilakukan bila ada lengan bayi yang terjungkit dibelakang
kepala/nuchal arm)
 Setelah bokong dan kaki bayi lahir memegang bayi dengan kedia
tangan.
 Memutar bayi 180 derajat dengan lengan bayi yang terjungkit kearah
penunjuk jari tangan yang nuchal.
 Memutar kembali 180 derajat kearah yang berlawanan kekiri /
kekanan. Beberapa kali hingga kedua bahu dan kengan dlahirkan
secara klasik/ muller
e. Ekstraksi Kaki
Dilakukan bila kala II tak maju atau tampak gejala kegawatan ibu – bayi
keadaan janin / ibu yang mengharuskan bayi segera dilakirkan.
 Tangan kanan masuk secara obstetrik menuluri bokokng. Pangkal paha
sampai lutut kemudian melakukan abduksi dan fleksi pada paha janin
sehingga kaki bawah menjadi fleksi, tangan yang lain mendorong fundus
kebawah. Setelah kaki fleksi pergelakangan kaki di pegang dengan dua jari
dan dituntun kearah luar dari vagina sampai batas lutut.
 Kedua tangan penolong memegang betis janin, yaitu kedua ibu jari
diletakkan dibelang betis sejajar sumbu panjang paha dan jari-jari didepan
betis, kaki ditarik curam kebawah sampai pangkal paha
 Pegangan dipindah kepangkal paha setinggi mungkin dengan kedua ibu
jari dibelakng paha, sejajar sumbu panjang paha dan jari lain didepan
paha.
 Pangkal paha ditarik curam kebawah sampai trokhanter depan lahir.
Kemudian pangkal paha dengan pegangan yang sama dielevasi keatas
hingga trokhanter belakang lahir. Bila kedua trokhanter telah lahir berarti
bokong lahir.
 Sebaliknya bila kaki belakang yang dlahirkan lebih dulu, maka yang akan
lahir lebig dulu ialah trokhanter belakang dan untuk melakukan
trokhanter depan maka pangkal paha ditarik terus curam kebawah.
 Setelag bokong lahir maka dilanjutkan cara “b” atau “c” atau “d”
Cara melahirkan kepala bayi

g. Cara Maurieceau ( dilakukan bila bayi dilahirkan secara manual aid / bila
dengan Brach bayi belum lahir)
 Letakkan badan bayi diatas tangan kiri sehingga badan bayi seolah-olah
menunggang kuda (untuk penolong kidal meletakan tangan bayi di atas
tanagn kanan)
 Satu jari dimasukkan dimulut dan dua jari diatas maxilla
 Tangan kanan memegang / mencekam bahu tengkuk bayi.
 Meminta seorang asisten melakukan fundus uteri.
 Bersama dengan adanya his, asisten menekan fundus uteri, penolong
persalinan melakukan tarikan kebawah sesuai arah sumbu jalan lahir
dibimbing jari yang dimasukan unutk menekan dagu / mulut.
h. Cunan Pipper digunakan kala pengeluaran kepala bayi dengan brach atau
maurriceau gagal
Caranya : tangan dan badan bayi dibungkus kain steril, diangkat ketas, cunan
piper dipasang melintang terhadap panggul dan kepala kemudian ditarik
D. MANAJEMN KALA III
1. Lahirkan plasenta secara spontan atau manual apabila ada indikasi.

2. Lakukan episiotomi / robekan perineum dijahit


1. Beri uterotonika atau medikamentosa yang diperlukan.
2. Awasi kala IV.
3. Lakukan pemeriksaan dan pengawasan nifas
E. DEKONTAMINASI.
F. CUCI TANGAN PASCA TINDAKAN
G. PERAWATN PASCA TINDAKAN
1. * Periksa kembali tanda vital pasien, segera buat instruksi bila diperlukan.
* Catat kondisi pasien dan buat laporan tindakan dalam kolom yang tersedia
2. Beritahukan kepada pasien dan keluarganya bahwa tindakan telah selesai
dilaksnakan dan masih memerlukan perawatan
3. Jelaskan pada petugas tentang perawatan, jadwal pengobatan dan
pemantuan serta gejala yang harus diwaspadai.

Unit terkait Kamar bersalin


Ruang Nifas

Anda mungkin juga menyukai