00 1 dari 6
Disahkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
KEBIJAKAN
1. Persiapan alat
a. Perangkat untuk persalinan
PROSEDUR b. Perangkat untuk resusitasi
c. Uterotonika ( ergometrin maleat, oksitosin )
d. Anastesi lokal (lidokain 2% )
e. Cunam piper. Jika tidak ada sediakan cunam panjang
f. Spuit dan jarum no. 23 ( sekali pakai)
g. Alat-alat infus
h. Povidone iodine 10%
Perangkat episiotomi dan penjahitan luka episiotomi
LANJUTAN
PROSEDUR 2. Penolong
a. Pakai baju dan alas kaki ruang tindakan, masker dan kaca mata
pelindung
b. Cuci tangan hingga siku dengan sabun dibawah air mengalir
c. Keringkan tangan dengan handuk DTT
d. Pakai sarung tangan DTT/steril
e. Memasang duk ( kain penutup )
B. Cara Klasik
√ Pengeluaran bahu dan tangan secara klasik dilakukan dengan cara
Bracht bahu dan tangan tidak bisa lahir.
Prosedur
⚫️ Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam dan dilahirkan
sehingga bokong dan kaki lahir.
⚫️ Tali pusat dikendorkan.
⚫️ Pegang kaki pada pergelangan kaki dengan satu tangan dan tarik ke
atas.
⚫️Dengan tangan kiri dan menariknya kebarah kiri atas ibu, untuk
melahirkan bahu kiri bayi yang berada di belakang.
⚫️Dengan tangan kanan dan menariknya ke arah kiri atas ibu, untuk
melahirkan bahu kanan bayi berada dibelakang.
⚫️ Masukkan dua jari tangan kanan/kiri ( sesuai letak bahu belakang)
sejajar dengan lengan lengan bayi, untuk melahirkan lengan belakang
bayi.*
⚫️ Setelah bahu dan lengan belakang lahir kedua kaki ditarik ke arah
bawah kontra lateral dari langkah sebelumnya untuk melahirkan bahu
dan lengan bayi deoan dengan cara yang sama.
CATATAN *: Bila pada tahap ini, sulit untuk melahirkan bahu belakang
maka lakukan cara Muller ( melahirkan bahu deoan terlebih dulu).
C. Cara Muller
√ Pengeluaran bahu dan tangan secara Muller dilakukan jika cara
Bracht bahu dan tangan tidak bisa lahir.
⚫️ Melahirkan bahu depan terlebih dahulu dengan menarik kedua kaki
dengan cara yang sama seperti klasik, ke arah belakang kontra lateral
dsri letak bahu depan.
⚫️ Setelah bahu dan lengan depan lahir dilanjutkan langkah yang sama
untuk melahirkan bahu dan lengan belakang.
D. Cara Lovset ( dilakukan dengan bayi yang terjungkit di belakang
kepala/nuchal arm).
⚫️ setelah bokong dan kaki lahir memegang bayi dengan kedua tangan.
⚫️ Memutar bayi 180 derajat dengan lengan bayi yang terjungkit ke arah
penunjuk jari tangan yang nuchal.
⚫️ Memutar kembali 180 derajat ke arah yang berlawanan ke kiri/ ke
kanan. Beberapa kali hingga kedua bahu dan lengan dilahirkan secara
klasik/Muller.
E. Ekstraksi kaki
Dilakukan bila kala II tak maju atau tampak gejala kegawat ibu-
bayi. Keadaab jani/ibu yang mengharuskan bayi segera dilahirkan.
⚫️ Tangan kanan dimasukkan secara obstetrik menelusuri boking,
pangkal paha sampai lutut, kemudian melakukan abduksi dan fleksi
pada paha janin sehingga kaki bawah menjadi fleksi, tangan yang lain
mendorong fundus ke bawah. Setelah kaku fleksi pergelangan kaki
dipegang dengan dua jari dan dituntun keluar vaginan sampai batas
lutut.
⚫️ Kedua tabgan penolong memegang betis janin, yaitu kedua jari
diletakkan dibelakang betis sejajar sumbu paha dan jari-jari lain
didepan betis, kaki ditarik curam ke bawah sampai pangkal paha lahir.
⚫️ pegangan dipindah ke pangkal paha setinggi mungkin dengan kedua
ibu jari dibelakang paha, sejajar sumbu panjang paha dan jari lain
didepan paha.
⚫️ Pangkal paha ditarik curam kebawah sampai trokhanter depan lahir.
Kemudian pangkal paha dengan pegangan yang sama di elevasike
atas hingga trokhanter belakang lahir. Bila kedua trokhanter telah lahir
berarti bokong lahir.
⚫️ Sebaliknya bila kaki belakang yang dilahirkan terlebih dahulu, maka
yang akan lahir lebih dahulu ialah trokhanter belajang dan untuk
melahirkan trokhanter depan maka pangkal paha ditarik terus curam ke
bawah.
⚫️ Setelah bokong lahir maka dilanjutkan cara " b " atau " c " atau " d "
F. Teknik ekstraksi bokong
Dikerjakan jika presentasi bokong murni dan bokong sudah turun
didasar panggul, bila kala II tidak maju atau tampak keadaan janin/ibu
yang mengharuskan bayi segera dilahirkan.
⚫️ Jari telunjuk penolong yang seraha dengan bagian kecil janin,
dimasukkan ke dalam jalan lahir dan diletakkan dilipatan paha bagian
depan. Dengan jari dilipat paha /krista illiaka dikait dan ditarik curam ke
bawah. Untuk memperkuat tenaga-tenaga tarikan ini, maka tangan
penolong yang lain mencekam pergelangan tadu dan turut menarik
curam ke bawah.
⚫️ Bila dengan tarikan ini trokhanter depan mulai tampak dibawah
simfisis, maka jari telunjuk penolong yang lain mengkait lipatan paha
ditarik curam kebawah sampai bokong lahir.
⚫️ Setelah bokong lahir, bayi dilahirkan secara " b " atau " c " atau " d ".
CATATAN: ekstraksi bokong lebih berat/sukar daripada ekstraksi kak,
oleh karena itu perlu dilakukan perasat Pinard pada presentasi bokong
murni.
Cara melahirkan kepala bayi
Cara mauriceau ( dilakukan bila bayi dilahirkan secara manual aid/bila
dengan Bracht kepala belum lahir ).
⚫️ Letakkan badan bayi diatas tangan kiri sehingga badan bayi seolah-
olah menunggang kuda ( untuk penolong kidal meletakkan badan bayi
diatas tangan kanan).
⚫️ Satu jari dimasukan di mulut dan dua jari di maksila.
⚫️ Tangan kanan memegang/mencengkam bahu tengkuk bayi.
⚫️ Minta seorang asisten menekan fundus uteri.
⚫️ Bersamaan dengan adanya his, asisten menekan fundus uteri,
penolong persalinan melakukan tarikan kebawah sesuai arah sunbu
jalan lahir dibimbing jari yang dimasukkan untuk menekan dagu/mulut.