Anda di halaman 1dari 2

Kelas Ibu Hamil

merupakan sarana belajar kelompok tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap
muka bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
persalinan, perawatan nifas, dan perawatan bayi baru lahir melalui praktek dengan
menggunakan Buku KIA.

Tujuan Umum Kelas Ibu Hamil

Meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang menjaga kehamilan, persiapan
persalinan, perawatan nifas, dan perawatan bayi baru lahir dengan menggunakan Buku KIA

Manfaat Kelas Ibu Hamil

Bagi ibu dan keluarga: sarana untuk mendapat teman, bertanya, memperoleh informasi penting yang harus dipraktekkan,
serta membantu ibu dalam menghadapi persalinan dengan aman dan nyaman.
Bagi petugas kesehatan: lebih tahu masalah kesehatan ibu hamil dan keluarganya serta menjadi lebih dekat dengan ibu
hamil dan keluarganya serta masyarakat.

Kelas Ibu sangat bagus. Kami


melihat adanya peningkatan
pada petugas kami setelah
memimpin Kelas Ibu. Kelas Ibu
tidak hanya baik bagi ibu tetapi
juga bagi petugas kesehatan

Kekhawatiran ibu selama


kehamilan berkurang. Kelas
Ibu juga dapat
meningkatkan pengetahuan
mengenai perawatan ibu
dan anak

Konsep Pelaksanaan Kelas Kelas Ibu

Metode pembelajaran kemampuan mengingat

Menggunakan Buku KIA sebagai referensi utama



setelah 3 jam setelah 3 hari
Buku KIA adalah referensi utama yang dibaca
Verbal satu arah
25%
15%
dan dibahas dalam Kelas Ibu Hamil
Membaca
72%
20%
Pendekatan belajar orang dewasa

80%
65%
Prinsip belajar orang dewasa adalah partisipatif, relevan, dan Visual dan verbal
Berperan Aktif
90%
70%
praktis
(sumber: Rick Sulivan, 2001, Whats that mean? )
Metode
Partisipatif interaktif disertai praktek, seperti ceramah, tanyajawab, peragaan/praktek (posisi menyusui, senam hamil),
curah pendapat, penugasan dan simulasi
Materi Pembelajaran
Buku KIA, format P4K, stiker P4K, alat bantu
(lembar balik, peralatan KB, boneka bayi, dll)
Dari, oleh dan untuk masyarakat
Peran serta seluruh masyarakat di desa, termasuk tokoh agama, tokoh
masyarakat dan pemerhati masalah kesehatan ibu dan anak, sangat penting
untuk pelaksanaan Kelas Ibu Hamil dan dalam mendukung Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan stiker P4K.
Lembar Balik P4K
Bisa di mana-mana: RS, RB, Puskesmas, Polindes, Posyandu, Desa, dll.
sesuai dengan situasi setempat.

Tahapan Pelatihan

Persyaratan dasar untuk menjadi fasilitator Kelas Ibu Hamil


adalah telah memahami Buku KIA
1. Pelatihan bagi Pelatih (TOT): dilaksanakan sesuai kebutuhan
2. Pelatihan bagi calon fasilitator Kelas Ibu: dilaksanakan selama
2 hari atau on the job training
Pada akhir pelatihan, peserta mampu:
Memahami apa itu, tujuan, dan manfaat Buku KIA serta
pentingnya Buku KIA dalam Kelas Ibu Hamil
Menciptakan suasana menyenangkan dalam kegiatan kelompok
Melakukan komunikasi secara efektif menggunakan
teknik-teknik interaktif
Mengembangkan keterampilan fasilitasi
Melaksanakan Kelas Ibu Hamil

Tahapan Pelaksanaan
Penilaian kebutuhan oleh masyarakat setempat,
Termasuk pemilihan materi yang dibutuhkan

Calon fasilitator Kelas Ibu melaksanakan Kelas Ibu Hamil


dengan disupervisi oleh pelatih sampai kompeten

Pembentukan tim
Sosialisasi kepada masyarakat
Pelaksanaan Kelas Ibu
dan pelaporan
Evaluasi

Penilaian kebutuhan dalam


musyawarah. desa

Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil


Peserta: ibu hamil dengan umur kehamilan 20-32 minggu (masa persiapan persalinan atau perinatal awal),
suami atau keluarga diikutkan minimal 1 kali pertemuan
Jumlah peserta: maksimal 10 orang setiap kelas
Fasilitator: bidan atau petugas kesehatan yang mampu menjadi fasilitator Kelas Ibu Hamil
Frekuensi pertemuan: 3 kali pertemuan atau sesuai hasil kesepakatan antara fasilitator dengan peserta
Materi: disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil tetapi tetap mengutamakan materi pokok.
Pada setiap akhir pertemuan dilakukan senam ibu hamil
Waktu pertemuan: disesuaikan dengan kesiapan ibu-ibu/dan suami/keluarga, bisa pagi, atau sore hari.

Contoh Susunan Kegiatan

Materi Pertemuan Hari I


Penjelasan umum kelas ibu hamil dan
perkenalan peserta
Evaluasi awal-tes materi pertemuan I
Materi:
1. Perubahan Tubuh selama
Kehamilan

Perubahan tubuh ibu

Keluhan umum saat hamil

Apa saja yang perlu dilakukan

Pengaturan gizi
2. Perawatan kehamilan

Kesiapan psikologis

Hubungan suami istri

Obat yang boleh dan tidak boleh

Tanda-tanda bahaya kehamilan

Perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi (P4K)
Evaluasi harian pertemuan I dan
evaluasi akhir test materi pertemuan I
Senam ibu hamil (pertemuan I)

Materi Pertemuan Hari II


Review materi pertemuan I dan hasil
evaluasi/pra-tes dan pasca-tes
Evaluasi awal-tes materi pertemuan II
Materi:
3.Persalinan

Tanda-tanda persalinan

Tanda bahaya pada persalinan

Proses persalinan

Inisiasi Menmyusu Dini(IMD)
4.Perawatan nifas

Apa saja yang dilakukan ibu nifas
agar dapat menyusui ekslusif ?

Bagaimana menjaga kesehatan ibu
nifas ?

Tanda-tanda bahaya dan penyakit
ibu nifas

KB Pasca salin
Evaluasi harian pertemuan II dan
evaluasi akhir test materi pertemuan II
Senam ibu hamil (pertemuan II)

Materi Pertemuan Hari III


Review materi pertemuan II dan hasil
evaluasi/pra-tes dan pasca-tes
Evaluasi awal-tes materi pertemuan III
Materi:
5. Perawatan Bayi

Perawatan bayi baru lahir (BBL)

Pemberian Vt. K1 injeksi pada BBL

Tanda bahaya BBL

Pengamatan perkembangan bayi/anak

Pemberian imunisasi pada BBL
6. Mitos
Penggalian dan pelurusan mitos yang
berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak
7. Penyakit Menular

Informasi IMS dan HIV/AIDS

Pencegahan dan penanganan malaria
8. Akte Kelahiran
Evaluasi harian pertemuan III dan evaluasi
akhir test materi pertemuan III
Senam ibu hamil (pertemuan III)

Paket Kelas Ibu Hamil


Pedoman Manajemen Kelas Ibu
- Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita -

CD untuk cetak ulang

Pelatihan Kelas Ibu :


- Pegangan Pelatih
- Panduan Peserta
Buku Saku Senam Ibu Hamil
dan CD

Lembar Balik Kelas Ibu Hamil


Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil
Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
Leaflet KIA: untuk advokasi kpd masyarakat supaya
kegiatan Kelas Ibu dapat berjalan dari, oleh, dan untuk
Masyarakat.

Sekilas tentang Pengembangan Kelas Ibu Hamil di Nusa Tenggara Barat

uku KIA telah digunakan sejak tahun 2000 di seluruh (9) kabupaten/kota NTB. Hasil survey cepat tahun 2004 tentang
penggunaan Buku KIA mengungkapkan bahwa pengetahuan sebagian besar Ibu tentang isi Buku KIA masih kurang
karena mereka tidak membaca buku itu (Dinkes Provinsi NTB, 2004). Untuk mengatasi masalah tersebut, maka kegiatan
Kelas Ibu Hamil yang telah dikembangkan di Sumatera Barat tahun 2001 dalam Proyek Buku KIA Fase I dianggap sebagai
sarana belajar yang efektif dan menarik bagi para Ibu untuk dikembangkan di Provinsi NTB.
Sebagai langkah awal dilakukan sosialisasi dan pemberian paket Kelas Ibu Hamil versi Sumatera Barat oleh Dinkes Provinsi
NTB kerja sama dengan JICA kepada 9 kabupaten/kota di NTB pada tahun 2005. Kemudian agar lebih memahami pelaksanaan
Kelas Ibu Hamil, maka dilakukan studi banding ke Sumatera Barat pada awal tahun 2006.
Untuk mengembangkan paket Kelas Ibu Hamil, pada tahun 2006 dilakukan kegiatan Penilaian Kebutuhan(Needs Assessment)
yang hasilnya mengungkapkan perlunya penambahan materi sesuai Buku KIA, metode yang lebih menarik, adanya keterlibatan
masyarakat dan didukung oleh pelatihan secara berjenjang. Sebagai tindak lanjut, Provinsi NTB mengembangkan Paket Kelas
Ibu Hamil yang terintegrasi dengan P4K dan KIP-K pada Maret 2008. Kegiatan ini merupakan kegiatan kerja sama DepKes
RI-JICA dalam Proyek Buku KIA Fase II. Pada Tahun 2008 dilaksanakan Penelitian Dampak Kelas Ibu Hamil untuk Persiapan
Persalinan terhadap Pengetahuan, Sikap dan Perilaku dalam Kehamilan, Persalinan dan Masa Pasca Kelahiran di Lombok
Tengah, oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai