Anda di halaman 1dari 3

PUSK.BKS.440.

870/SOP/
Nomor SOP : / /
Tanggal
Pembuatan :  
Tanggal revisi :  
Tanggal
Pengesahan :
Disahkan Oleh : Kepala Puskesmas Bakunase

   
DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG dr. Sartje Endang Nubatonis
PUSKESMAS BAKUNASE   NIP. 197705252011012012
PELACAKAN, PELAPORAN ,
DAN OTOPSI VERBAL KASUS
JUDUL SOP KEMATIAN IBU, BAYI, DAN
BALITA
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang 1. Memahami Tupoksi Kerja
Kesehatan
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.01.07/MENKES/150/2020 tentang
kelompok kerja percepatan penurunan Angka
Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014
Tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil,
Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah
Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi,
Serta Pelayanan Kesehatan Seksual.
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 Tahun
2014 tentang Upaya Kesehatan Anak
PERALATAN/
KETERKAITAN 
PERLENGKAPAN 
SOP Pencatatan dan Pelaporan - Alat tulis
- Dokumen
- Kuisioner otopsi
PERINGATAN PENCATATAN/ PENDATAAN
Pelacakan, Pelaporan , Dan Otopsi Verbal Kasus - Kuisioner Otopsi
Kematian Ibu, Bayi, Dan Balita akan terkendala ketika - Aplikasi MPDN
terjadi penyimpangan prosedur. - Laporan Bulanan
Pengertian Suatu kegiatan untuk mencari informasi tentang sebab kesakitan dan
kematian ibu, bayi, dan balita yang bertujuan mencegah kesakitan dan
kematian yang akan datang serta dalam rangka mempercepat penurunan
angka kematian ibu, bayi, dan balita.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pelaksanaan Pelacakan,


Pelaporan , Dan Otopsi Verbal Kasus Kematian Ibu, Bayi, Dan Balita.

Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Bakunase Nomor: PUSK.BKS.440.870/SK/


Tentang Pelacakan, Pelaporan , Dan Otopsi Verbal Kasus Kematian Ibu,
Bayi, Dan Balita
Referensi Pedoman Audit Maternal Perinatal di Tingkat Kabupaten / Kota,
Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015
Prosedur/ 1. Petugas menerima laporan tentang adanya kasus kematian ibu, bayi,
Langkah-
dan balita dan melapor kepada Bidan Koordinator.
langkah
2. Petugas bersama bidan koordinator memeriksa dan memastikan
Kembali kebenaran informasi / laporan ke lapangan dengan mendatangi
ketua RT setempat dan rumah sasaran.
3. Petugas bersama bidan koordinator melakukan pelacakan kasus
dengan melakukan wawancara menggunakan kuisioner otopsi ke pihak
keluarga diantaranya mengenai:
- Identitas sasaran
- Riwayat penyakit
- Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas (khusus ibu)
- Riwayat rujukan
- Tindakan dan pengobatan yang telah diberikan kepada pasien
4. Petugas melakukan pencatatan pelaporan
Diagram Alir

Unit Terkait 1. KIA


2. Pustu/Poskeskel

Anda mungkin juga menyukai