Anda di halaman 1dari 3

PERTOLONGAN PERSALINAN SUNGSANG

No. Dokumen :

No. Revisi : 02

SOP Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2

KOTA Drg. Heti Nira Purnaningsih


MOJOKERTO NIP. 19760614 200604 2 006

1. Pengertian Persalinan sungsang adalah persalinan pada bayi dengan presentasi


bokong (sungsang) di mana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan
ibu, kepala berada pada fundus uteri sedangkan bokong merupakan
bagian terbawah (di daerah pintu atas panggul/simfisis).
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan prosedur penanganan
persalinan sungsang.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kedundung nomor :
188.4/82/417.302.3/2018 tentang Penanganan Pasien Beresiko Tinggi.
4. Referensi Buku Saku Pelayanan Kesehatan ibu di Fasilitas kesehatan Dasar dan
Rujukan. Edisi Pertama 2013.WHO.
5. Prosedur/ a. Alat :
Langkah- 1) Partus set
langkah 2) Heating set
3) Tensi meter dan stetoskop
4) Termometer
5) Dopler
6) Midline
7) Alat Resusitasi
b. Aktifitas Atau Cara Kerja :
1) Petugas melakukan periksa dalam untuk menilai besarnya
pembukaan, selaput ketuban dan penurunan bokong serta
kemungkinan adanya penyulit.
2) Petugas menginstruksikan pasien agar mengedan dengan benar
selama ada his.
Mengedan dengan benar : mulai dengan menarik nafas dalam,
katup mulut, upayakan tenaga mendorong ke abdomen ke
abdomen dan anus. Kedua tangan menarik lipat lutut, angkat
dan lihat ke pusar.
3) Petugas memimpin berulang kali hingga bokong turun ke dasar
panggul. Lakukan episiotomi saat bokong membuka vulva dan
perineum sudah tipis.
4) Petugas melahirkan bayi:
a. Cara Bracht
 Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam secara
Bracht (kedua ibu jari penolong sejajar dengan panjang
paha, jari-jari yang lain memegang daerah panggul).
o Sementara langkah ini dilakukan, seorang asisten
melakukan perasat Wigand M. Wingkel.
 Jangan melakukan intervensi, ikuti saja proses keluarnya
janin.
o Bila terdapat hambatan pada tahapan lahir setinggi
scapula, bahu atau kepala maka segera lanjut ke
metode manual aid yang sesuai.
 Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian
dada.
 Lakukan hiperlordosis janin pada saat angulus skapula
inferior tampak di bawah simfisis (dengan mengikuti
gerak rotasi anterior yaitu punggung janin didekatkan ke
arah perut ibu tanpa tarikan) disesuaikan dengan lahirnya
badan bayi.
 Gerakkan ke atas hingga lahir dagu, mulut, hidung, dahi
dan kepala.
o Pada umumnya, bayi dengan presentasi bokong
memerlukan perawatan segera setelah lahir sehingga
siapkan keperluan tersebut sebelum memimpin
persalinan.
o Letakkan bayi di perut ibu, bungkus bayi dengan
handuk hangat, bersihkan jalan nafas bayi oleh
asisten, tali pusat dipotong.
 Setelah asuhan bayi baru lahir, berikan pada ibu untuk
laktasi/kontak dini.
 Bila pada tahap ini terjadi hambatan pengeluaran saat
tubuh janin mencapai daerah skapula inferior, segera
lakukan pertolongan dengan cara manual aid.
b. Cara louvset (dilakukan bila ada lengan bayi yang terjungkit
di belakang kepala/nuchal arm).
 Setelah bokong dan kaki bayi lahir memegang bayi yang
terjungkit dengan kedua tangan.
 Memutar bayi 180o dengan lengan bayi yang terjungkit ke
arah penunjuk.
 jari tangan yang nuchal.
Memutar kembali 180o ke arah yang berlawanan ke kiri/kanan.
Beberapa kali hingga kedua bahu dan lengan dilahirkan secara
klasik/Muller.
5) Petugas melakukan managemen Aktif Kala III.
1. Lahirkan plasenta secara spontan atau manual apabila ada
indikasi.
2. Luka episiotomi/robekan perineum dijahit.
3. Beri Uterotonika atau medikamentosa yang diperlukan.
6) Petugas melakukan pengawasan kala IV.
1. Evaluasi tensi, nadi, suhu, TFU, Perdsarahan, kandung
kemih.
2. Memberi tahu Pasien dan keluarga bahwa pertolongan
persalinan sudah selesai dan memberikan ucapan selamat
pada pasien.
3. Catat hasil pada patograf dan laporan persalinan.
6. Diagram Alir -
7. Unit terkait Unit PONED
8. Dokumen 1. Rekam Medis Pasien
Terkait 2. Buku Laporan Harian Poned
3. Register Poned
9. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis . diberlakukan
Perubahan

2/2

Anda mungkin juga menyukai