1. Pengertian Persalinan sungsang adalah persalinan pada bayi dengan presentasi
bokong (sungsang) di mana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri sedangkan bokong merupakan bagian terbawah (di daerah pintu atas panggul/simfisis). 2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan prosedur penanganan persalinan sungsang. 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kedundung nomor : 188.4/82/417.302.3/2018 tentang Penanganan Pasien Beresiko Tinggi. 4. Referensi Buku Saku Pelayanan Kesehatan ibu di Fasilitas kesehatan Dasar dan Rujukan. Edisi Pertama 2013.WHO. 5. Prosedur/ a. Alat : Langkah- 1) Partus set langkah 2) Heating set 3) Tensi meter dan stetoskop 4) Termometer 5) Dopler 6) Midline 7) Alat Resusitasi b. Aktifitas Atau Cara Kerja : 1) Petugas melakukan periksa dalam untuk menilai besarnya pembukaan, selaput ketuban dan penurunan bokong serta kemungkinan adanya penyulit. 2) Petugas menginstruksikan pasien agar mengedan dengan benar selama ada his. Mengedan dengan benar : mulai dengan menarik nafas dalam, katup mulut, upayakan tenaga mendorong ke abdomen ke abdomen dan anus. Kedua tangan menarik lipat lutut, angkat dan lihat ke pusar. 3) Petugas memimpin berulang kali hingga bokong turun ke dasar panggul. Lakukan episiotomi saat bokong membuka vulva dan perineum sudah tipis. 4) Petugas melahirkan bayi: a. Cara Bracht Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam secara Bracht (kedua ibu jari penolong sejajar dengan panjang paha, jari-jari yang lain memegang daerah panggul). o Sementara langkah ini dilakukan, seorang asisten melakukan perasat Wigand M. Wingkel. Jangan melakukan intervensi, ikuti saja proses keluarnya janin. o Bila terdapat hambatan pada tahapan lahir setinggi scapula, bahu atau kepala maka segera lanjut ke metode manual aid yang sesuai. Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian dada. Lakukan hiperlordosis janin pada saat angulus skapula inferior tampak di bawah simfisis (dengan mengikuti gerak rotasi anterior yaitu punggung janin didekatkan ke arah perut ibu tanpa tarikan) disesuaikan dengan lahirnya badan bayi. Gerakkan ke atas hingga lahir dagu, mulut, hidung, dahi dan kepala. o Pada umumnya, bayi dengan presentasi bokong memerlukan perawatan segera setelah lahir sehingga siapkan keperluan tersebut sebelum memimpin persalinan. o Letakkan bayi di perut ibu, bungkus bayi dengan handuk hangat, bersihkan jalan nafas bayi oleh asisten, tali pusat dipotong. Setelah asuhan bayi baru lahir, berikan pada ibu untuk laktasi/kontak dini. Bila pada tahap ini terjadi hambatan pengeluaran saat tubuh janin mencapai daerah skapula inferior, segera lakukan pertolongan dengan cara manual aid. b. Cara louvset (dilakukan bila ada lengan bayi yang terjungkit di belakang kepala/nuchal arm). Setelah bokong dan kaki bayi lahir memegang bayi yang terjungkit dengan kedua tangan. Memutar bayi 180o dengan lengan bayi yang terjungkit ke arah penunjuk. jari tangan yang nuchal. Memutar kembali 180o ke arah yang berlawanan ke kiri/kanan. Beberapa kali hingga kedua bahu dan lengan dilahirkan secara klasik/Muller. 5) Petugas melakukan managemen Aktif Kala III. 1. Lahirkan plasenta secara spontan atau manual apabila ada indikasi. 2. Luka episiotomi/robekan perineum dijahit. 3. Beri Uterotonika atau medikamentosa yang diperlukan. 6) Petugas melakukan pengawasan kala IV. 1. Evaluasi tensi, nadi, suhu, TFU, Perdsarahan, kandung kemih. 2. Memberi tahu Pasien dan keluarga bahwa pertolongan persalinan sudah selesai dan memberikan ucapan selamat pada pasien. 3. Catat hasil pada patograf dan laporan persalinan. 6. Diagram Alir - 7. Unit terkait Unit PONED 8. Dokumen 1. Rekam Medis Pasien Terkait 2. Buku Laporan Harian Poned 3. Register Poned 9. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai Historis . diberlakukan Perubahan