Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KALA II PERSALINAN

No. SOP :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit:
Halaman : 1/8

PUSKESMAS Tanda tangan kepala puskesmas Fransiskus Klau


NIP.19650803 199001 1 001
ALKANI

1. Pengertian Asuhan kala II persalinan adalah pertolongan persalinan kala II yang


di mulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam
Memberikan asuhan persalinan kala II.
3. Kebijakan  Permenkes 28 thn 2017 tentang praktek bidan
 SK Kepala Puskesmas No..............................................tentang
asuhan kal II persalinan
4. Referensi 1. Jaringan Nasional Pelatihan Klinik; Asuhan Persalinan
Normal, 2010.
2. Depkes RI; Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar, 2001
3. Kementrian Kesehatan RI; Buku Saku Pelayanan Kesehatan
Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, 2013.
4. Modul pelatihan pembuatan SOP klinis maternal dan
neonatal untuk bidan.
5. Prosedur / 1. Menyiapkan alat, bahan dan obat-obatan.
Langkah- langkah Saf 1
a. Partus Set : 1set terdiri dari Handscoen 2 pasang, ½ kocher 1
buah, Klem tali pusat 2 buah, Gunting Episiotomi 1 buah,
Gunting Tali Pusat 1 buah, Umbilical Cord 1 buah, Kassa 8
b. Funandoscope/ dopler 1 buah
c. Air DTT
d. Bak berisi : Kasa DTT,Kateter DTT (16, 18) ,Sarung Tangan
DTT
e. Nierbeken : 2 buah
f. Kotak obat (Oxitocyn 8 Ampul, Methergine 2 (0,2ml),
Lidokain 1%, Hepatitis B, Vitamin K, , salp Mata,
dexamethasone Inj. 0,5 mg/ml)
g. Kotak Obat Emergensi (MGSo4, Kalsium Glukonas,
Aquadest)
h. Disposible (1,3,5,10, 20 cc)
i. Betadine
j. Korentang
k. Handsanitizer
l. Pita pengukur panjang badan
m. Wadah larutan Clorin spray untuk dekontaminasi alat-alat
Saf 2
a. Heatching Set (Pinset Anatomis 1 buah, Pinset Cirurgis 1
buah , Jarum, Gunting Benang I buah, Nail Fooder 1 buah,
Benang Catgut, Kassa, Handscoen 1 pasang)
b. Tensimeter
c. Stetoscope
d. Thermometer
e. Penghisap lendir
f. Wadah plasenta
g. Wadah (plastik) berisi Air Clorin 0,5 % untuk sarung tangan
h. Baki Instrumen berisi Handscoen 5 pasang, kateter
i. Tempat spuit dan ampul bekas/ Safeti box
Saf 3
a. Pakaian Ibu dan Bayi ( 3 kain pengering dan penyelimut
bayi, topi)
b. Infus set (Makro)/ Transfusi Set
c. Cairan infus ( RL min 3 flash, D5%, NaCl)
d. Abocath (16,18,20)
e. Plester
f. Gunting
g. APD (Celemek, Kaca Mata, Masker, Penutup Kepala)
h. Plastic Merah, Plastik Hitam
i. Waslap
j. Sepatu Booth

2. Petugas yang melaksanakan :


a. Bidan
b. Dokter

3. Langkah – langkah :
1. Mengenali tanda dan gejala kala II.
 Memberitahukan pasien tentang tindakan yang akan di
lakukan.
 Memantau dan melihat adanya tanda dan gejala kala II
yaitu Dorongan untuk meneran (Doran), Tekanan pada
anus (Teknus),Perinium menonjol (Perjol), Vulva dan
Vagina membuka (Vulka).
2. Menyiapkan pertolongan persalinan.
 memastikan Kelengkapan Peralatan Bahan dan obat-obatan
esensial
 Pakai APD
 Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang
dipakai, cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir
kemudian keringkan tangan dengan tissue atau handuk
pribadi yang bersih dan kering
 Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang digunakan
untuk periksa dalam
 Masukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan
tangan yang mengenakan sarung tangan DTT atau steril)
dan letakkan di partus set/ wadah DTT yang steril).
 Memastikan Pembukaan Lengkap Dan Keadaan Janin Baik
(mendengar DJJ).
3. Menyiapkan ibu dan keluarga.
 Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan
janin baik, bantu ibu menemukan posisi yang nyaman dan
sesuai dengan keinginannya.
 Tunggu hingga timbul rasa ingin meneran. Lanjutkan
pemantauan kondisi dan kenyamanan ibu dan janin ( ikuti
pedoman penatalaksanaan fase aktif).
 Jelaskan pada anggota keluarga tentang bagaimana peran
meraka untuk mendukung dan memberikan semangat pada
ibu untuk meneran secara benar.
 Minta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk
meneran. ( Bila ada rasa ingin meneran dan kontraksi kuat,
bantu ibu dalam posisi setengah duduk atau posisi lain
yang diinginkan dan pastikan ia merasa nyaman).
 Melaksanakan bimbingan meneran saat ibu mempunyai
dorongan kuat untuk meneran:
a. Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan efektif
b. Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki
cara meneran jika caranya tidak sesuai.
c. Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai dengan
pilihannya.
d. Anjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi.
e. Anjurkan keluarga untuk memberi dukungan dan semangat
untuk ibu.
f. Berikan cukup asupan cairan peroral (minum).
g. Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai.
h. Segera merujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir
setelah 120 menit ( 2 jam) meneran (primigravida) atau 60
menit (1jam) meneran pada multigravida.
 Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau mengambil posis
yang nyaman. Jika ibu belum merasa ada dorongan untuk
meneran dalam 60 menit
4. Mempersiapan Untuk Menolong Kelahiran
Bayi.
 Jika kepala bayi telah membuka Vulva dengan diameter 5-6 cm,
Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu
 Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong
ibu
 Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat
dan bahan
 Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.

Menolong Kelahiran Bayi


Lahirnya kepala
 Setelah Nampak kepala bayi membuka vulva dengan
diameter 5-6 cm, maka lindungi perineum dengan satu
tangan yang dilapisi dengan kain yang bersih dan kering.
Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan
posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu
untuk meneran perlahan atau bernapas cepat dan dangkal
 Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat pada leher janin
dan ambil tindakan jika hali itu terjadi dand segera lanjutkan
prosese kelahiran bayi
a. Jika tali pusat melilit kepala bayi dengan longgat,
lepaskan lewat bagian atas kepala bayi.
b. Jika tali pusat melilit secara kuat, klem tali pusat di dua
tempat dan potong di antara dua klem tersebut
 Tunggu kepala bayi selesai melakukan putaran paksi luar
secara spontan
Lahirnya bahu
 Setelah kepala bayi melakukan putaran paksi luar, pegang kepala
secara biparietal. Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi.
Dengan lembut gerakkan kepala ke arah bawah dan dista hingga
bahu depan muncul di bawah arkus pubis dan kemudian
gerakkan kea rah atas dan distal untuk melahirkan bahu
belakang.
Lahirnya badan dan tungkai
 Setelah  bahu bayi lahir, geser tangan bawah ke arah perineum
ibu untuk menyangga kepala, lengan dan siku sebelah bawah.
Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan
dan siku sebelah bawah.
 Setelah badan dan lengan lahir, penelusuran tangan atas
berlanjut ke punggung, bokong, tungkai, dan kaki. Pegang
kedua mata kaki (masukkan telunjuk di antara kedua kaki dan
pegang masing-masing) mata kaki ibu jari dan jari lainnya)
Penanganan Bayi Baru Lahir
 Lakukan penilaian:
a. Apakah bayi menangis kuat dan atau bayi bernapas tanpa
kesulitan?
b. Apakah bayi bergerak dengan aktif?
 Jika bayi tidak menangis, tidak bernapas atau megap-megap,
lakukan langkah resusitasi (lanjut ke langkah resusitasi pada
asfiksia bayi baru lahir).
Keringkan tubuh bayi
Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh
lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks.
Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering dan berish.
Biarkan bayi di atas perut ibu
 Periksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada lagi janin
di dalam uterus ( hamil tunggal).
 Mendokumentasikan hasil pemantauan kala II.
 Lanjutkan Asuhan persalinan kala III

Unit Terkait Loket, Ruangan bersalin, Poli KIA, apotik.

Anda mungkin juga menyukai