Anda di halaman 1dari 3

SKENARIO 1

Tempat : Kamar Bersalin RSUD


Waktu : 10 Juni 2015, jam 09.00

Bidan :
Selamat pagi dokter. Melaporkan pasien dari kamar bersalin, Ny.Juwi/ usia 30 tahun, dengan
diagnosis G2P1001Ab000 part 37-38 mgg T/H kala II dengan presentasi bokong murni.
Awal datang 5 menit yang lalu dengan keluhan perut terasa kaku sejak semalam, terasa keluar
air merembes dari jalan lahir pasien langsung ke RSUD. Ini adalah kehamilan yang kedua,
persalinan yang pertama lahir normal 3400g dan HPHT sesuai usia kehamilan 37-38 minggu.
Kondisi umum pasien baik dengan tanda vital dalam batas normal. TBJ 2790g, djj 145x/m, His
10.3.40/k. Pemeriksaan VT pembukaan lengkap, HIII+, ketuban negatif jernih, presentasi bokong
murni, denominator sakrum arah jam 3, ukuran panggul dalam normal. Mohon advis dokter.

Dokter :
Selamat pagi bu, saat ini saya sedang berada di luar kota. Silahkan dijelaskan terlebih dahulu
kondisi saat ini yang mengharuskan segera dibantu untuk persalinan sungsang dan tidak
memungkinkan untuk menunggu dokter atau dirujuk. Sampaikan inform consent sesuai prosedur
biasanya dan mintakan tandatangan persetujuan tindakan. Mohon bidan yang berpengalaman
atau yang sudah dilatih untuk melakukan tindakan ini. Demikian, terimakasih.
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
PERSALINAN SUNGSANG (Bracht, Lovset-Mauriceau)

Tempat Akademi Kebidanan Bangka Belitung


Hari, Tanggal Rabu, 10 Juni 2015
Penguji dr. Arifian Juari, SpOG
Materi Uji PERSALINAN SUNGSANG
Nama Peserta Ujian
/ NIM

no. Langkah Y T
Persiapan
1. Persiapan alat : partus set, cunam piper
2. Persiapan Ibu (pasien) dan janin
Pastikan inform consent sudah ditandatangani
Posisikan ibu dalam posisi litotomi pada tempat tidur persalinan
Pastikan his teratur dan adekuat
Pastikan kembali denyut jantung janin dalam kondisi baik
3. Persiapan diri (penolong)
Panggil bantuan (bidan, perawat perinatologi, dokter)
Gunakan pelindung diri sesuai standar perlindungan diri
Cuci tangan lalu pakai sarung tangan steril
Pelaksanaan
4. Operator berada di depan ibu, lalu pastikan pembukaan telah lengkap dan bokong
telah tampak divulva
5. Melakukan komunikasi dan minta keluarga untuk mendampingi, upayakan ibu
mendapatkan dukungan keluarga
6. Pasang doek steril diatas perut ibu dan dibawah bokong ibu
7. desinfeksi vulva dan sekitarnya dengan betadin
8. kandung kemih dikosongkan dengan kateter lalu dilepaskan
9. Instruksikan pasien agar mengedan dengan benar selama ada his & istirahat
diluar his
10. Suntikkan 5 unit oksitosin i.m saat vulva mulai membuka
11. Lakukan episiotomi saat bokong membuka vulva

Persalinan secara Bracht


12. Dengan menggunakan tangan yang dilapisi oleh kain bersih, bokong janin
dipegang secara bracht (kedua ibu jari operator sejajar sumbu panjang paha dan
jari-jari lain memegang panggul bayi)
13. Jangan melakukan intervensi, ikuti saja proses keluarnya janin. Pada waktu tali
pusat lahir dan tampak teregang, tali pusat dapat dikendorkan.
14. Pada saat angulus scapula interior tampak dibawah simfisis, lakukan gerakan
hiperlordosis janin. Bersamaan dengan hiperlordosis, seorang asisten melakukan
ekspresi kristeler
15. Gerakan hiperlordosis tersebut terus dilakukan sampai akhirnya lahir bahu,
lengan, mulut-hidung-dahi dan seluruh kepala anak.
16. Letakkan bayi di perut ibu, bungkus bayi dengan handuk hangat, bersihkan jalan
nafas bayi oleh asisten, tali pusat dipotong
17. Setelah anak lahir, perawatan dan pertolongan selanjutnya dilakukan seperti pada
persalinan spontan pervaginam pada presentasi belakang kepala
Melahirkan bahu dengan Cara Lovset
18. Badan bayi dipegang secara femuropelvik (ibu jari penolong berdampingan pada
os sacrum dengan kedua jari telunjuk pada krista iliaka anterior superior, ibu jari
pada sakrum sedangkan jari-jari lain berada didepan pangkal paha)
19. Dilakukan pemutaran 1800 sambil melakukan traksi curam kebawah sehingga
bahu belakang menjadi bahu depan dibawah arkus pubis dan dapat dilahirkan
20. Tubuh janin diputar kembali 1800 kearah yang berlawanan sehingga bahu
belakang kembali menjadi bahu depan dibawah arcus pubis dan dapat dilahirkan

Melahirkan bahu dengan Cara MOURICEAU


21. Jari tengah tangan kiri dimasukkan kedalam mulut bayi dan jari telunjuk serta jari
manis diletakkan pada fosa canina, serta tubuh bayi diletakkan diatas lengan
bawah penolong seperti menunggang kuda
22. Jari telunjuk dan jari manis tangan kanan mencengkram leher bayi dari arah
punggung, dengan jari tengah menekan tengkuk bayi.
23. Assisten membantu dengan melakukan tekanan pada daerah suprasimfisis ke
arah sumbu jalan lahir
24. Kedua tangan penolong menarik kepala bayi curam ke bawah sambil seorang
asisten melakukan ekspresi Kristeler hingga tampak suboksiput di bawah simfisis.
25. Kepala bayi di elevasi ke atas dengan suboksiput sebagai hipomoglion sehingga
berturut-turut lahir dagu, mulut, hidung, mata, dahi, ubun-ubun besar sampai
seluruh kepala bayi.

Hasil Penilaian Akhir LULUS TIDAK LULUS

Anda mungkin juga menyukai