Anda di halaman 1dari 9

NOMOR SOP

Tgl. PEMBUATAN
Tgl. REVISI
DIBUAT OLEH Disahkan Oleh
Ka. Puskesmas Kedungwuni II

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN


DINAS KESEHATAN Sofia Fatmawati,AmdKeb dr. Noor Endah Artattti
KABUPATEN PEKALONGAN NIP. 19740529 199303 2 002 NIP.19790713 200902 2 003
PUSKESMAS KEDUNGWUNI II NAMA SOP ASUHAN PERSALINAN NORMAL
DI PUSKESMAS
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
1. PerMenKes 21 tahun 2021 1. Mempunyai kemampuan memberi Asuhan Persalinan
Tentang Pelayanan kesehatan, Normal
kehamilan, melahirkan,
kontrasepsi dan sseksual
KETERKAITAN PERALATAN PERLENGKAPAN
1. Partus Set
1. Ruang Bersalin 2. Doppler
2. Ruang RM

PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN


1. Rekam Medis
Pelaksanaan Mutu Baku Keterangan
N
Kegiatan Petugas Pasien Kelengk Waktu Out
O
apan Put
1 Mepersiapkan
partus set
2 Mempersiapkan
pasien yang akan
partus
3 Mempersiapkan diri
untuk menolong
persalinan
4 Memastikan
pembukaan lengkap
dan janin baik
dengan
mendengarkan DJJ
5 Memberitahu dan
memposisikan pasien
sesuai keinginan
pasien,sebaiknya
setengah duduk
6 Meminta suami/
keluarga untuk
mendampingi saat
persalinan
7 Mendekatkan alat
pertolongn
persalinan
8 Meletakkan handuk
bersih dan kering
diatas perut ibu saat
kepala bayi terlihat di
vulva diameter 5-6
cm
9 Membuka penutup
partus setdan
memakai sarung
tangan DTT/steril
10 Mengambil alas
bokong dari partus
set dan dilipat 1/3
dan diletakkan di
bawah bokong
11 Meminta ibu untuk
mengedan sebentar-
sebentar dan
mengganjurkan
untuk menarik
nafaspanjang apabila
tidak ada his saat
memimpin meneran
12 Menganjurkan kedua
tangan pasien
memegang
pergelangan kaki,
saat tidak ada his
dengarkan DJF
13 Melindungi perineum
dengan tangan kanan
saat kepala bayi
tampak dibawah
simphisis sementara
tangan kiri penolong
menahan puncak
kepala agar tidak
terjadi defleksi yang
terlalu cepat
14 Meminta ibu untuk
tidak meneran atau
minta ibu untuk
bernafas pendek –
pendek saat kepala
bayi lahir
15 Mengecek apakah
terdapat lilitan tali
pusat disekitar
leher,tunggu hingga
kepala bayi selesai
melakukan putaran
paksi luar secara
spontan. Bila
teerdapat lilitan tali
pusat yg erat dileher
sampai menghambat
putaran paksi luar,
potong tali pusat dan
segera lahirkan bayi
16 Melakukan penarikan
kebawah untuk
melahirkan bahu
depan dan
melakukan penarikan
ke atas untuk
melahirkan bahu
belakang setelah
terjadi putaran paksi
luar dengan tangan
petugas di bawah
kepala (secara
biparietal)
17 Menyangga
kepala,leher dan
bahu bayi bagian
posterior dengan
posisi ibu jari pada
leher dan keempat
jari pada bahu dan
dada/punggung bayi
dengan tangan kanan
setelah bahu bayi
lahir, sementara
tangan kiri
memegang lengan
dan bahu bayi bagian
anterior saat badan
dan lengan lahir
18 Menyusuri punggung
kea rah bokong dan
tungkai bawah bayi
untuk memegang
tungkai bawah
dengan cara
menyelipkan jari
telunjuk tangan kiri
diantara kedua lutut
janin setelah badan
dan tangan lahir
19 Memegang bayi
dengan bertumpu
pada lengan kanan
sedemikian rupa
sehingga bayi
menghadap kearah
penolong setelah
seluruh badan bayi
lahir
20 Menilai bayi dan lihat
jenis kelamin
kemudian letakkan
bayi di atas peru ibu
dengan posisi kepala
bayi agak lebih
rendah dari anggota
badan, bila tali pusat
pendek letakkan
bayi di tempat yang
memungkinkan
21 Memotong tali pusat
bayi, bila bayi tidak
ada usaha nafas,
tonus otot tidak ada
maka bawa bayi ke
meja resusitasi ( SOP
resisutasi bayi baru
lahir), bila bayi usaha
nafas ada,tonus otot
baik , keringkan bayi
dengan handuk mulai
dari kepala, badan,
kaki dan punggung
sambil dilakukan
rangsangan
taktil,bagian tangan
bayi tidak usah
dikeringkan.
22 Menjepit tali pusat
bayi dengan
menggunakan klem
kocher I -+5 cm dari
arah umbilicus dan
lakukan pengurutan
pada tali pusat
kearah ibu dan
memasang klem II -+
2-3 cm dari klem I
23 Memegang tali pusat
iantara kedua klem
dengan
menggunakan tangan
kiri untuk melindungi
bayi, kemudian tali
pusat dipotong
diantara kedua klem
24 Meletakkan klem
kedua di depan
vulva, kemudian
lakukan pengikatan
tali pusat -+1 cm dari
klem I dengan simpul
mati dan diulang 2x
pengikatan. Klem
pada pangkal tali
pusat dilepas dan
klem diletakan
didalam bak
instrument.
25 Menengkurapkan
bayi didada ibu
dengan kepala bayi
berada diantara
kedua payudara ibu,
kedua kaki dibuat
seperti katak, biarkan
IMD -+ 1 jam
26 Mengganti handuk
dengan sselimut bayi
yang kering dan
bersih,minta ibu
untuk memegang
bayinya
27 Mengecek fundus ibu
apakah ada
kehamilan ganda
28 Mengecek fundus ibu
apakah ada
kehamilan ganda
29 Mengambil spuit
berisi oksitosin dan
memberitahu bahwa
pasien akan
dilakukan
penyuntikan bila
tidak ada kehamilan
ganda
30 Meletakkan spuit
bekas di dalam bak
instrument disebelah
pinggir secar one
hand setelah
memberiksn injeksi
oksitosin 10 iu secara
IM
31 Melakukan
peregangan tali pusat
terkendali dengan
cara tanan kanan
melakukan
peregangantali pusat
dan tangan kiri
diletakan diatas
symphisis sambil
mendorong kearah
dorsocranial
32 Meregangkan tali
pusat dilakukan
kearah bawah pada
saat terjadi kontraksi
sesuai drengan kurve
jalan lahir, bila klem
tali pusat terlalu
panjang pindahkan
klem kedekat vagina
hingga placenta
tampak di vulva
33 Meletakan tangan
kiri dibawah placenta
setelah plasenta lahir
34 Memindahkan klem
penjepit selaput
plasenta dengan cara
memutar searah
jarum jam dan
dilakukan penarikan
pada selaput
placenta secara hati
–hati dengan tangan
kanan
35 Melakukan massase
pada fundus uteri
selama 15 detik
dengan
menggunakan 4 jari
palmar kiri secara
sirkuler setelah
placenta lahir
seluruhnya
36 Menghentikan
massase setelah ada
kontraksi, lakukan
pengecekan
kelengkapan
placenta bagian
maternal,fetal,
jumlah katiledon,
panjang, lebar dan
tebal tali pusat
37 Memasukan
kelarutan klorin bila
plasenta telah
lengkap
38 Melakukan massase
kembali sambil
memberitahu pasien
akan dilakukan
pengecekan apakah
ada robekan jalan
lahir
39 Menggunakan kassa
DTTsebanyak 3 buah
untuk melihat luka
perinium
40 Melanjutkan dengan
penjahitan bila
pasien terdapat luka
prinium
41 Melakukan massase
kembali, kemudian
mencuci tangan
kedalam larutan
klorin 0,5%, lalu bilas
diair DTT, tangan
penolong dilap
dengan handuk
bersih
42 Melakukan massase
kembali dan
mengajarkan kepada
pasien cara
melakukan massase
yang baik supaya
kontraksi uterus
tetap baik dan tidak
terjadi perdarahan
43 Mengevaluasi ulang
jumlah perdarahan
kemudian memeriksa
nadi ibu
44 Memasukan alat-alat
yang sudah
digunakan kedalam
bak larutan klorin
0,5% dalam keadaan
terbuka untuk
dilakukan
dekontaminasi
selama 10 menit
45 Membuang bahan-
bahan yang
terkontaminasi ke
dalam tempat
sampah medis
46 Memandikan pasien
dengan cara basuh
dengan waslap
seluruh badan bila
tidak terdapat luka
perinium
47 Memastikan ibu
merasa nyamn dan
memberi menu
makan untuk ibu
48 Mendekontaminasi
tempat persalinan,
meja dorong, sepatu
boot dengan
menggunakan
laruutan klorin0,5%
kemudian bilas
dengan air bersih
49 Mencuci tangan
dengan larutan klorin
,5% dan melepas
sarung tangan dalam
keadaan terbalik di
dalam larutan klorin
50 Melepas APD

51 Mencuci tangan
dengan sabun di air
mengalir dan tangan
dikeringkan dengan
tissue
52 Memeriksa tekanan
darah, nadi, suhu,
fundus uteri dan
kiontraksi uterus
53 selesai

Anda mungkin juga menyukai